Jokowi Desain Baju Kampanye Ganjar

Ganjar Pranowo

JAKARTA,BANPOS – Ada yang menarik saat Capres dari PDIP Ganjar Pranowo menghadiri acara Silaturahmi 1 Muharam 1445 H yang digelar relawannya, di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, kemarin. Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, mengenakan kemeja lengan pendek bermotif garis-garis berwarna hitam putih. Usut punya usut, desain kemeja itu ternyata ide langsung dari Presiden Jokowi.

Ganjar tiba di lokasi sekitar pukul 1 siang. Sosok berambut putih itu, tampil dengan setelan baru. Baju garis-garis berwarna hitam putih dipadu dengan celana hitam. Kehadiran Ganjar langsung disambut antusias ribuan relawan yang hadir. Mereka berebut untuk bersalaman. Sebagian lagi meneriakkan yel-yel “Ganjar Presiden”.

Acara silaturahmi ini dihadiri perwakilan dari 300 organ relawan. Mereka dikumpulkan untuk mendapat pembekalan langsung dari Ganjar. Sebelum naik ke atas panggung, panitia menceritakan setelan baru Ganjar yang mengenakan kemeja garis-garis berwarna hitam putih.

Panitia lalu membagikan baju tersebut kepada para hadirin. Hadirin yang awalnya mengenakan kemeja putih dengan cepat mengganti dengan baju garis-garis berwarna hitam putih.

Di atas panggung, Ganjar menceritakan soal baju garis-garis hitam putih yang dikenakannya. Politisi PDIP ini bilang, Presiden Jokowi yang mendesain baju tersebut. Ganjar bercerita, pada satu waktu, ia dan Jokowi makan siang bareng. Banyak hal yang dibicarakan dalam kesempatan itu, termasuk tentang pentingnya unsur relawan dalam pemenangan Pilpres.

Menurut Ganjar, Jokowi adalah sosok yang sangat paham dan mengerti satu per satu relawan yang mendukungnya dan bagaimana karakternya. Jokowi pun menceritakan bagaimana relawan itu membantu tak hanya saat pemenangan, tapi juga pasca Pilpres. Nah, kata Ganjar, di akhir obrolan itu, Jokowi memberinya selembar kertas. “Pak Ganjar, mungkin ini bagus,” ucap Ganjar, menirukan omongan Jokowi.

“Apa yang bagus itu adalah baju yang saya pakai ini. Beliau sangat perhatian sampai detail baju pun diperhatikan. Sehingga merekomendasikan saya pakai dan hari ini Bapak Ibu pakai semuanya,” cerita Ganjar.

Menurut Ganjar, motif garis hitam putih itu merepresentasikan ketegasan sikap. Ganjar mengaku pernah ditanya soal baju garis-garis ini. “Pak Ganjar kenapa hitam putih? Saya sampaikan bahwa saya bukan orang abu-abu,” kata Ganjar, yang disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Dalam orasi politiknya, Ganjar kembali menyampaikan kekuatan relawan. Kata dia, relawan mempunyai peran signifikan dalam Pilpres. Menurut dia, kemenangan Jokowi dalam dua Pilpres terakhir tak lepas karena keberadaan relawan. “Keberadaan relawan ternyata sangat menentukan. Relawan ternyata punya kekuatan tersendiri dan sudah dibuktikan,” ujarnya.

Bahkan, menurut dia, kekuatan relawan tak hanya terlihat dalam Pilpres, tapi juga pada Pilkada. “Itu realitas setidaknya dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya. Ganjar pun mengucapkan terima kasih kepada kelompok relawan yang masih berada dalam satu barisan, dengan mendukung dirinya di Pilpres 2024. Ganjar meminta relawan tidak menangisi jika ada kelompok mereka yang mengalihkan dukungan pada Pilpres nanti.

“Ikhlaskan ketika ada bagian dari kita berpindah ke kamar sebelah, ikhlaskan itu. Tidak perlu ditangisi karena di awal sudah saya sampaikan, Anda mau hitam atau mau putih,” katanya.

Terakhir, Ganjar bertekad untuk memperkuat dukungan di berbagai daerah bersama para relawannya. Dia mengajak, relawan untuk bersinergi dan fokus memenangkan daerah yang kurang mendapat dukungan. “Pertanyaan saya? Apakah relawan teman-teman siap saya komando?” tanya Ganjar. “Siap!” teriak relawan yang hadir

Ganjar mengatakan, Pilpres 2024 nanti adalah ajang pertarungan digital demokrasi. Data bakal menjadi penting sebagai pijakan. Dia ingin para relawan menetapkan target dalam segala misi yang dilakukan hingga 2024. Ganjar berharap, para relawan tetap semangat di manapun berada. “Kecuali kita sudah lempar handuk dan menyerah, itu bukan barisan Ganjar,” serunya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Silahturahmi 1 Muharram 1445 H bersama Relawan Dukung Ganjar, Teddy Wibisana mengatakan, acara tersebut sengaja dibuat untuk menghimpun dukungan pencapresan Ganjar. Dia bilang, relawan yang terkumpul di acara ini merupakan konsolidasi dari dua simpul relawan yang bergabung, yaitu relawan Jokowi dan relawan Ganjar.

Teddy juga menceritakan soal makna baju garis-garis hitam putih yang dikenakan para relawan. Menurut Teddy, maknanya sangat dalam karena warna hitam dan putih itu melambangkan benar dan tidak. Maknanya, menurut dia, para relawan tidak bersikap abu-abu dalam menentukan pilihan dukungan.

“Kemeja dengan warna garis-garis hitam putih ini menggambarkan sikap kita bukanlah orang yang abu-abu. Jadi hanya hitam dan putih, yang benar kita dukung, yang tidak benar kita tidak dukung,” ujar Teddy. Selain itu, Teddy juga mengatakan, motif baju yang berupa garis tegak lurus memiliki makna Ganjar tegak lurus terhadap konstitusi.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai, desain baju ini merupakan pesan politik bahwa Jokowi itu mendukung Ganjar. Karena bagaimanapun Jokowi ini adalah orang PDIP.

“Jokowi dan Ganjar ini sama-sama kader PDIP. Jokowi itu orang yang melahirkan Ganjar,” kata Adi, saat dihubungi, kemarin. Dukungan Jokowi untuk Ganjar itu juga bisa dilihat dari pengutusan tujuh tokoh pemenangan Ganjar oleh Jokowi. (RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *