LEBAK, BANPOS – Pemkab Lebak melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusar) hingga saat ini berhasil mengamankan berbagai arsip dokumen bersejarah. Arsip tersebut mulai dari peristiwa Romusa, hingga pandemi Covid-19 yang selama tiga tahun lebih melanda dunia.
Kepala Bidang Kearsipan Dispusar Lebak, Unang Muslihat, mengatakan bahwa Pemkab Lebak telah mengamankan arsip bersejarah, mulai dari dokumentasi hingga bukti-bukti sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia.
“Bisa dilihat dari awal menaiki lantai tiga (Kantor Dispusar Lebak), kami memajang berbagai arsip dokumentasi (foto) masa lampau, mulai dari Presiden pertama Soekarno berada di Alun-alun Rangkasbitung, foto-foto Bupati Lebak, arsip zaman Romusa dan masih banyak lagi,” katanya saat ditemui BANPOS di ruang kerjanya, Rabu (26/7).
Unang menjelaskan, dokumen-dokumen tersebut berasal dari berbagai sumber yang mana sebelumnya telah dilakukan tahap validasi dan keakuratan fakta, untuk memastikan bahwa dokumen tersebut memang asli.
Selain itu, terdapat pula berbagai dokumen yang bersifat rahasia dan tidak dapat sembarangan diperlihatkan kepada masyarakat. Sementara saat ini, pihaknya tengah berupaya mengumpulkan arsip terkait dengan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lebak.
“Kami menerima dokumen dari keluarga pemilik, kita cocokkan terlebih dahulu. Karena terkadang banyak yang mengaku-ngaku hingga menimbulkan dokumen bersejarah ganda. Jadi nanti ada tim yang memverifikasi,” jelasnya.
Ia menerangkan, pihaknya pun menerima laporan atau pengajuan dari masyarakat yang memiliki arsip negara atau bersejarah. Lanjut Unang, saat masyarakat melaporkan, pihaknya akan memberikan keleluasaan bagi pemilik untuk diserahkan kepada bidang arsip Dispusar Lebak atau disimpan pribadi.
“Boleh mengajukan agar bisa tercatat dan tervalidasi kebenarannya. Kalau dipercayakan kepada kami, kami memiliki satu ruang khusus yang mana selalu kami perhatikan pemeliharaan hingga suhu ruangan agar tetap terjaga kondisi fisik dari dokumen tersebut,” terangnya.
Ia memaparkan, terdapat banyak peneliti, pengamat hingga mahasiswa yang mengunjungi bidangnya untuk mempelajari kembali dokumen-dokumen bersejarah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.
“Kemarin terakhir ada mahasiswa dari Malang, saya berharap, kita semua terutama masyarakat Lebak dapat bangga dan memperluas khazanah keilmuan melalui kekayaan sejarah yang dimiliki,” tandasnya.
Terpisah, Pegiat Literasi asal Lebak, Yazid Al Hudri mengatakan, dirinya selalu merasa bangga dan terpukau dengan kekayaan sejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Lebak.
Menurutnya, kebanggaan itu muncul lantaran Kabupaten Lebak dengan sejarahnya selalu dikenal diberbagai daerah bahkan hingga ke Negara Belanda.
“Saya turut apresiasi dan berterimakasih kepada Dispusar Lebak yang selalu menjaga dokumen-dokumen tersebut. Tentu itu akan berguna sebagai bukti nyata pembelajaran kepada anak cucu kita di masa mendatang,” tandasnya. (MYU/DZH)
Tinggalkan Balasan