JAKARTA, BANPOS – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, (BPIP), Yudian Wahyudi mengingatkan, masyarakat tidak pertaruhkan nasib bangsa dengan serangan fajar pada Pemilu 2024.
Hal tersebut dikatakan Yudian saat menjadi keynote speaker dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara Menyongsong Pemilu yang Aman dan Damai, yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Manggatang Tarung Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kamis (27/7).
Dalam sambutannya, Yudian menjelaskan, nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan yang terhebat sepanjang sejarah dunia, dan tidak lepas dari bantuan Tuhan Yang Maha Esa. Pasalnya, dalam waktu 59 detik saja, Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya tanpa tumpah darah.
“Kita sudah terjajah selama 430 tahun apabila terhitung sejak jatuhnya Kerajaan Malaka. Hanya di Indonesia, anak-anak bangsa disekolahkan oleh penjajah kurang lebih selama 30 tahun, yang kemudian mereka melawan penjajah demi Indonesia. Hanya di Indonesia, begitu mudahnya para raja, sultan, penguasa rela menyerahkan konstitusinya dengan segala macam konsekuensi untuk bersatu demi Indonesia yang pada saat itu hanya sekedar nama,” kata Yudian.
Profesor lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini juga mengungkapkan dua alasan mengapa Indonesia pada saat itu dikasih kemerdekaan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pertama, karena kita beriman. Kedua, karena kita bersatu.
Menurut dia, relegius berperan penting bagi sejarah dan perkembangan Indonesia kedepannya. Kalau kita tidak bersyukur, Pemilu yang akan datang bisa saja menjadi pintu masuknya perpecahan.
“Zaman dahulu saja, tidak ada istilah uang pensiun yang diberikan kepada para pahlawan. Jangan sampai nasib bangsa kita ke depan, ditentukan hanya dengan 2 sampai 3 lembar uang sebagai serangan terakhir pada waktu fajar,” ungkapnya.
Sosialisasi ini diawali dengan sambutan dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso. Ia menggarisbawahi Pembukaan UUD 1945 yang berisikan tentang visi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Maka dari hal itu, Pancasila sebagai pemersatu, pandangan hidup, falsafah negara harus diimplementasikan, dan diaktualisasikan dengan UU Pemilu.
Sementara itu, Yunabut selaku Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Kapuas tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada BPIP yang sudah singgah di Kapuas untuk bersosialisasi akan pentingnya Pancasila agar pemilu tahun depan terlaksana dengan aman dan damai.
“Banyak sekali oknum-oknum yang ingin menggerus nilai-nilai Pancasila, terlebih lagi menjelang pemilu di tahun 2024 yang akan datang. Semoga para audiens menyimak apa yang dijelaskan oleh Kepala BPIP, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Sosialisasi ini juga dihadiri Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Agus Moh Najib, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kapuas, Marlina Kasyfiatie, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Kapuas, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kapuas, serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BPIP. (RMID)
Tinggalkan Balasan