Realisasi APBD Hanya Untuk Operasional

SERANG, BANPOS – Serapan anggaran sejumlah OPD yang menjadi mitra Komisi V DPRD Banten masih terlalu rendah, terutama dalam hal pelaksanaan belanja modal. Sedangkan diketahui, selama ini penyerapan anggaran hanya untuk operasional saja dan tidak banyak yang terserap untuk belanja bagi masyarakat.

Ditemui di sela-sela agenda rapat evaluasi, Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa menyebutkan bahwa sejumlah OPD yang menjadi mitranya dalam melaksanakan penyerapan anggaran, jauh lebih besar diperuntukan untuk belanja operasional ketimbang belanja modal.

“Kita melihat memang masih pada tataran pelaksanaan belanja operasional yang mendekati target, namun belanja modal masih belum memenuhi apa yang ditargetkan,” kata Yeremia kepada BANPOS pada Selasa (1/8).

Yeremia mencontohkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AKKB), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menganggarkan belanja modal hanya di kisaran angka 10 persen dari anggaran yang disediakan.

Sementara sebagian besar lainnya, habis habis diperuntukkan untuk penyerapan belanja operasional.

“Keempat dinas ini memang mata anggarannya, programnya lebih banyak pada belanja operasional, belanja modalnya berkisar di 5 sampai 10 persen,” jelas Yeremia.

Alasan mengapa serapan anggaran belanja modal itu rendah, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menerangkan dalam pelaksanaannya, mereka menghadapi kendala dalam hal penyesuaian harga.

“Ada beberapa kendala, seperti misalnya, harga yang tercantum di dalam SPD dengan harga di pasar itu tidak sesuai. Nah ini nanti mereka butuh penyesuaian di perubahan, itu salah satu kendala yang mereka sampaikan,” imbuhnya.

Yeremia menjelaskan, secara keseluruhan serapan anggaran OPD yang menjadi mitra Komisi V saat ini sudah mencapai di angka 50 persen.
“Jadi memang sangat kecil terkait dengan anggaran modal, sehingga dari sisi penyerapan anggaran masih pada kisaran 50 persen. Jadi deviasinya tidak terlalu besar,” ucap Yeremia.

Meski begitu, ia meminta kepada mitra-mitra nya itu untuk dapat melakukan akselerasi, terutama dalam hal pelaksanaan program pembangunan. Harapannya agar, masyarakat dapat secara nyata merasakan hasil dari pelaksanaan program pembangunan itu.

“Tapi kita berharap ke depan harus ada akselerasi sehingga program-program pembangunan yang telah direncanakan, dan disepakati bisa segera terealisasi. Dan masyarakat Banten bisa merasakan hasil pembangunan tersebut,” tandasnya.(MG-01/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *