LEBAK, BANPOS – Musim kemarau tahun ini yang ditenggarai dampak El Nino telah berdampak pada kekeringan yang luar biasa pada area persawahan. Menghadapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak kini melakukan perencanaan kesiagaan atas kekeringan tersebut.
Pantauan BANPOS pada Rabu (2/8), sejumlah persawahan di Lebak Selatan (Baksel) mengalami kekeringan signifikan. Hampir semua lahan persawahan mengalami kekeringan dan tanahnya pada retak.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menyampaikan bahwa terdapat sebanyak 16 titik wilayah persawahan di berbagai kecamatan di Kabupaten Lebak, mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini.
Menurut Febby, wilayah kecamatan yang rawan mengalami kekeringan selama kemarau meliputi Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah, Cibadak, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.
Dalam hal ini, terang Febby, pihak BPBD Lebak sudah berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait untuk mengatasi dampak kekeringan yang mungkin terjadi selama musim kemarau.
“Kami dari BPBD telah berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait dalam menyiapkan bantuan air bersih untuk daerah-daerah yang berpeluang mengalami kekeringan signifikan,” terangnya.
Dikatakannya, BPBD Lebak sudah menyiagakan tiga mobil tangki dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah terdampak kekeringan.
Kata dia, bahwa warga yang daerahnya mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih bisa mengajukan permintaan bantuan air bersih ke pemerintah kabupaten, melalui pemerintah desa dan kecamatan.
“Musim kemarau yang kering juga bisa meningkatkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, BPBD Lebak meminta warga tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti membuka lahan dengan cara membakar,” tandasnya. (WDO/DZH)
Tinggalkan Balasan