SERANG, BANPOS – Sebagai bentuk upaya mitigas bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi, Pemprov Banten membentuk Desa Tangguh Bencana di Provinsi Banten.
“Ini adalah satu ikhtiar kita untuk bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan itu,” kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar pada Rabu (2/8).
Dalam pelaksanaannya nanti, diharapkan desa-desa tangguh yang dibentuk dapat saling bersinergi bahkan dengan pemerintah daerah dalam upaya menanggulangi bencana yang terjadi.
“Kita ingin ada promotif untuk saling mengingatkan. Nah momen kita hari ini adalah bagian dari kita saling mengingatkan, termasuk bila mungkin ada kerjasama antar desa, kerjasama antar daerah sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan itu kita sudah siap,” ujar Al.
Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Banten Fitron yang juga turut hadir dalam acara itu mengatakan dalam konteks mitigasi, pembentukan desa tangguh bencana itu menjadi penting.
Sebab, jika masyarakat di desa sudah memiliki kesiapan dalam sistem dan mekanisme penanggulangan bencana, maka mitigasi dan penanganan bencana di suatu daerah akan menjadi mudah untuk dilakukan.
“Gerakan menuju desa tangguh ini menjadi penting, karena kalau elemen terdepan di masyarakat sudah punya ketangguhan. Ketangguhan itukan ketangguhan SDM nya, sistemnya, jadi orangnya siap sistemnya dibuat. Jadi ketika bencana terjadi, koordinasi pasti jalan,” katanya.
Di samping itu politisi partai Golkar itu berharap, nantinya setelah dibentuk desa tangguh bencana, selain memiliki keterampilan dalam melakukan upaya mitigasi dan menanggulangi bencana, mindset mereka pun terbentuk sebagai masyarakat yang tangguh.
Sebab, menurut Fitron, banyak dari masyarakat meski bukan menjadi korban terdampak bencana, mindset mereka justru menjadikan mereka sebagai pihak yang perlu disantuni.
“Seharusnya bencana itu terjadi mereka sudah siap. Kan lebih baik kalau bencana terjadi warga masyarakat di situ tidak menempatkan diri jadi korban. Tapi kalau sudah tangguh mereka secara partisipatif, secara mandiri bisa mengurangi resikonya,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Nana Suryana menjelaskan, pembentukan ini tidak dilakukan hanya sebagai kegiatan seremonial belaka.
Nana mengatakan bahwa selepas ini, nantinya BPBD Banten akan intens melakukan kegiatan pelatihan kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan desa tangguh bencana.
“Setelah dibentuk kelembagaan ini tidak hanya sampai di situ, jadi benar-benar nanti diimplementasikan. Kemudian setelah terbentuk desa tangguh bencana, diharapkan ini nanti kita sampai kepada masyarakat,”
“Dan ini akan kita terus lakukan dengan melakukan pelatihan-pelatihan masyarakat tanggap bencana,” tandasnya. (MG-01/AZM)
Tinggalkan Balasan