Keluarga Korban Kecelakaan PT KJL Nilai Ada Kejanggalan

CILEGON, BANPOS – Seorang karyawan cucu perusahaan Krakatau Steel (KS) yakni PT Krakatau Jasa Logistik (KJL), Eranto, tewas pada Jumat (4/8). Eranto diklaim tewas karena kecelakaan kerja, namun pihak keluarga menilai terdapat kejanggalan atas tewasnya Eranto.

Kejanggalan yang dimaksud yakni diduga terdapat sejumlah luka lebam dan luka lainnya pada tubuh Eranto. Selain itu, Eranto pun diketahui sempat mengalami pertengkaran dengan rekan kerjanya beberapa waktu yang lalu.

Atas dugaan tersebut, pihak keluarga telah melakukan otopsi atas jenazah Eranto, di RSUD Cilegon. Sementara itu, pihak keluarga pun melaporkan dugaan kekerasan itu ke pihak Kepolisian.

Perwakilan keluarga korban, Oji, mengaku sudah menyerahkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ke Polres Cilegon, pasca insiden kecelakaan kerja yang menewaskan keponakannya tersebut.

“Keluarga sudah melapor ke kepolisian,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media melalui pesan whatsapp, Sabtu (5/8).

Ia menuturkan bahwa hingga saat ini, jenazah Eranto masih dilakukan autopsi. Menurut Oji, pihaknya berharap pihak Kepolisian dapat mengungkap tabir di balik tewasnya Eranto.

“Semoga pihak kepolisian bisa usut ini sampai selesai,” jelasnya.

Berdasarkan informasi dari teman dekat Eranto, sebelum insiden dugaan kecelakaan kerja terjadi, pada Senin (31/7), korban mengaku gelisah karena sedang ada masalah di tempat kerjanya.

“Dia bilang pas Senin 31 Juli kalo lagi ruwet dan ada masalah di tempat kerjanya,” ungkap teman dekat korban yang enggan disebutkan namanya.

Menurut teman dekatnya, korban bercerita jika masalah yang terjadi di tempat kerjanya lantaran kesalahpahaman urusan pekerjaan.

“Dia cerita kalau habis gulat (berantem fisik, red) sama teman kerjanya, katanya temen kerjanya mau nonjok dia terus tangkis dan disitu cekcok,” ujar teman dekatnya itu.

Bahkan, dia juga sempat bercerita jika dirinya kemungkinan terancam dipindah divisi akibat insiden tersebut.

“Dia bilang kayaknya bakal dipindah divisi karena insiden itu,” jelasnya.

Masih dari keterangan teman dekatnya, korban juga sempat bercerita insiden yang dialaminya pada dua teman yang lainnya yaitu pada malam Selasa dan malam Rabu.

Diketahui, Eranto merupakan pria kelahiran Cirebon. Eranto yang juga merupakan kelahiran 4 Agustus 1995, tewas tepat pada ulang tahun usia ke-28.

Korban juga dikenal sebagai atlet bulutangkis berprestasi semasa kuliah di salah satu perguruan tinggi Islam di Banten.

Terpisah saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Sabtu (5/8), Kasatreskrim Polres Cilegon AKP David Adhi Kusuma membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kasus tersebut juga, kata dia saat ini sedang didalami Polres Cilegon.

“Baru saja selesai dilakukan otopsi di RSUD Cilegon, masih kami dalami keterangan saksi-saksi dan di TKP,” ungkapnya.

Dibagian lain, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Faturohmi mendesak Disnaker Cilegon untuk turun tangan mencari kebenaran kejadian tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dan meminta dinas tenaga kerja untuk menindaklanjuti terkait dugaan ditutup-tutupinya persoalan itu dan di cek tentang kebenarannya. Kalau memang itu benar kami menyayangkan karena tidak boleh perusahaan menutup-nutupi peristiwa apalagi ini menyangkut nyawa manusia,” tegas Politisi Partai Gerindra ini.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, BANPOS masih berupaya mengkonfirmasi pihak perusahaan.(LUK/DZH/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *