JAKARTA, BANPOS – Tinggal hitungan minggu, Ganjar Pranowo akan menyusul Anies Baswedan, kehilangan statusnya sebagai pejabat publik. Karena pada 5 September 2023, Ganjar akan resmi pensiun sebagai Gubernur Jawa Tengah. Beda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo Subianto justru lebih beruntung. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo dapat panggung lebih lama jelang Pilpres 2024.
Untuk diketahui, saat ini sudah ada 3 bakal Capres yang diprediksi akan maju di Pilpres 2024. Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, lalu eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lantas, apakah kehilangan status pejabat publik membuat Capres akan kehilangan panggung untuk mendongkrak elektabilitasnya di mata publik? Atau sebaliknya, Capres akan lebih memiliki banyak waktu untuk berkeliling Indonesia mengenalkan dirinya kepada masyarakat?
Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro tidak menampik, jabatan publik berpengaruh besar untuk mendongkrak elektabilitas. Tentunya, bila dibanding Ganjar dan Anies, Prabowo yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan akan lebih lama panggungnya menghadapi Pilpres 2024.
Sebab, Ganjar yang selama ini dikenal sebagai Gubernur Jawa Tengah, bakal pensiun bulan depan. Sementara Anies bahkan sudah dari tahun lalu pensiun sebagai Gubernur DKI, jabatan yang selama ini punya andil besar mendongrak elektabilitas Anies.
“Selain masih berada di ring kekuasaan, di saat yang sama, kesempatan ini akan membuat relasi Prabowo dengan Presiden Jokowi semakin sangat dalam dibanding Ganjar dan Anies,” jelas Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dengan demikian, menurut Agung, Prabowo akan menciptakan panggung depan politik yang lebih variatif dan atraktif ketimbang Ganjar dan Anies. “Tinggal bagaimana kelak Prabowo mampu mengkonversinya menjadi suara,” sambungnya.
Namun, politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno tidak khawatir soal itu. Meskipun mulai bulan depan Ganjar bukan lagi Gubernur Jateng, kata dia, Capres PDIP itu tetap punya panggung-panggung yang bisa mengkerek elektabilitasnya. Setiap kader Banteng, kata dia, punya modal kesadaran sejarah dan modal spiritual yang kuat.
“Ini penting karena kontestasi elektoral pada akhirnya bermuara pada konfrontasi kesadaran sejarah dan jiwa bangsa,” tandas Hendrawan saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Perindo Effensi Syahputa. Kata dia, setelah purna tugas sebagai gubernur, Ganjar akan lebih banyak waktu untuk berkeliling Indonesia. Apalagi, elektabilitas Capres ditentukan oleh kerja keras mesin partai dan relawan pendukung.
“Saya pikir dengan mesin partai dan relawan pendukung Ganjar sekarang boleh dikatakan ini akan menjadi seru. Meskipun pensiunnya Pak Prabowo masih jauh lebih lama. Ataupun Pak Anies yang purnatugas lebih dulu,” bebernya.
Namun, politisi Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak menolak bila posisi Prabowo sebagai Menhan lebih diuntungkan dibandingkan Ganjar dan Anies. Dahnil menegaskan, Prabowo selama ini tidak memanfaatkan jabatan untuk mendongkel elektabilitas.
“Beliau tau persis posisi antara politik praktis dengan tugas-tugas beliau sebagai Menhan,” tegas Dahnil saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Hal itu dibuktikan dari sikap Prabowo yang meminta izin ke Jokowi untuk maju di Pilpres 2024. “Izin Presiden penting, mengingat beliau adalah atasan langsung Pak Prabowo. Jadi kami tidak pernah melihat untung rugi secara elektoral, yang terpenting adalah fokus kerja sebagai Menhan,” pungkas Dahnil.
Ganjar Pamit Sebagai Gubernur
Jelang akhir masa jabatannya sebagai Guberur Jawa Tengah, Ganjar sudah mulai berpamitan dengan warganya setiap kali bertemu. Bahkan, Ganjar sudah dari bulan-bulan lalu telah berpamitan kepada warga dalam berbagai kesempatan.
“Nanti saya akan ketemu dengan tokoh-tokoh dari masyarakar untuk pamitan,” kata Ganjar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/8).
Tak hanya kepada warga, Ganjar juga berpamitan kepada Wali Kota/Bupati, aparatur daerah hingga PBNU dan Muhammadiyah. Kemarin, Ganjar berpamitan ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Jateng. Ganjar berpamitan dengan mengunjungi di Kantor PWNU Jateng, kemarin.
Ganjar diterima Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Tengah, Muzammil. “Jadi saya ingin istilahnya pamitan,” kata Ganjar.
Dalam lawatannya itu, Ganjar diberi pupuk organik hasil pengembangan PWNU Jawa Tengah. Ganjar menyebut, pupuk tersebut salah satu bentuk kontribusi NU.
“Ini bagian dari cara kami, NU, mendukung pemerintahan,” ujar Muzammil.
Setelah dari PWNU, Ganjar menyambangi kantor PW Muhammadiyah Jateng. Ganjar ditemui Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir.
“Maka tadi saya sowan ke NU pamitan, hari ini sowan ke Muhammadiyah pamitan. Kami senang mendapatkan masukan yang sangat banyak,” kata Ganjar. (RMID)
Tinggalkan Balasan