95 Persen Pemohon Lulus Uji Praktik SIM C Skema Baru

CILEGON, BANPOS – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cilegon, sejak Senin (7/8), resmi menerapkan skema ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C terbaru.

Pada skema terbaru ini, para pemohon pembuatan SIM C semakin dipermudah lantaran jalur berbentuk zig-zag telah dihapuskan, angka “8” kini dihilangkan diganti menjadi lintasan berbentuk “S”, dan perubahan pada lebar lintasan dari semula 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan.

Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Riska Tri Arditia mengatakan, meski baru dua hari sejak pemberlakuan Senin kemarin, tingkat kelulusan uji praktik yang diikuti pemohon pembuatan SIM C baru mencapai 95 persen, mengingat dari total 12 pemohon hari ini, sebanyak 10 pemohon diantaranya dinyatakan lulus uji praktik.

Hal ini berdampak signifikan, dibanding dengan tingkat kelulusan uji praktik SIM C pada uji praktik lintasan dengan skema lama.

Padahal pada skema lintasan uji praktik sebelumnya, dari sebanyak 50 pemohon SIM C baru per harinya yang menjalani uji praktik, hanya sebanyak 50 persen saja yang lolos.

“Kalau untuk tingkat kelulusannya memang berpengaruh. Dari 12 pemohon pembuatan SIM C baru ada sebanyak 10 pemohon yang lulus uji praktik itu setelah kita beri kesempatan uji praktik selama tiga kali. Kalau yang tidak lulus itu mungkin karena kurang fokus aja. Rata-rata dari dua orang yang tidak lulus karena berhenti di titik pengereman, melewati titik pemberhentian dan menyenggol pembatas,” paparnya.

Kemudian, Kasat Lantas Riska menerangkan, saat ini lintasan dengan bentuk S sangat memudahkan masyarakat. Karena lintasan tidak serumit seperti yang dahulu. “Yang saat ini lebih dimudahkan,” katanya.

Sejauh ini hanya sebagian kecil yang tidak lulus ujian praktek karena beberapa hal. Diantaranya berhenti diluar garis setop dan menurunkan kaki saat ujian.

“Satu itu setop setelah garis setop, kedua, kaki turun. Karena praktek tidak boleh turun kakinya,” tuturnya.

Mantan Kasat Lantas Polres Pandeglang ini, menyatakan, kepada pemohon yang tidak lulus ujian disediakan coaching clinic. Wadah coaching clinic disiapkan agar pemohon sebelum ujian dapat berlatih terlebih dahulu.

“Kalau tiga kali gagal kita berikan coaching clinic. Semisalnya ada yang belum yakin untuk ikut tes, bisa mengikuti coaching clinic,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pemohon Nurcahaya Pane lulus ujian SIM setelah mencoba ketiga kalinya. Menurutnya, sirkuit perlintasan sebelumnya cukup sulit dibandingkan yang sekarang.

“Sebelumnya satu sampai dua kali praktek bukan kaya gini, ada later U, angka delapan yang dulu sulit banget rintangannya, apalagi melingkar angka delapan,” ungkapnya.

Ia merasa terbantu dan diberi kemudahan dengan adanya perubahan bentuk uji praktek pembuatan SIM yang terbaru. Sehingga lulus uji praktek sim.

“Alhamdulilah dikasih kemudahan akhirnya bisa lulus, karena sehari-hari naik motor akhirnya punya sim,” tandasnya.(LUK/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *