PANDEGLANG, BANPOS – Cagar budaya water toren atau menara air Pandeglang yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda, hingga saat ini masih berdiri kokoh ditengah pusat Kabupaten Pandeglang memiliki nilai bersejarah.
Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang, Heryana mengatakan, bangunan menara air berciri khas arsitektur Belanda tersebut dibangun sejak tahun 1848 yang dulunya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah perkotaan.
“Jadi menara air ini konon ceritanya untuk memenuhi kebutuhan air Pandeglang dan Rangkasbitung, jadi di Warunggunung kan ada juga menara air itu sumbernya dari Pandeglang,” kata Heryana kepada wartawan, Rabu (9/8).
Dijelaskannya, bangunan menara air ini bagian bawahnya terbuat dari batu kali yang tersusun sedemikian rupa, selain itu terdapat sebuah pintu masuk berada di sisi barat daya dengan dua buah daun pintu berpanil kayu.
“Iya ini gaya Belanda, pada bagian pintu atasnya terlihat bouvenlicht berupa panil-panil kaca dengan bagian atasnya berbentuk lengkungan setengah lingkaran, pintu ini merupakan akses untuk memasuki ruang mesin,” terangnya.
Menurutnya, bangunan bersejarah ini sering dijadikan tempat spot selfie warga saat melintas jalan tersebut karena terlihat instagramable.
“Suka ada yang foto-foto juga, mungkin karena tempatnya bagus disitu bangunan bersejarah,” ujarnya.
Sampai saat saat ini, kata Heryana, menara air atau water toren tersebut masih terus dilakukan perawatan walaupun terkendala tidak ada anggaran perawatannya.
“Iya kita selalu merawatnya dengan dibersihkan, karena tahun ini kita tidak ada anggaran akhirnya kita swadaya saja. Dulu ada juru pelihara untuk membersihkan rumput disekitar itu,” ungkapnya. (dhe)
Tinggalkan Balasan