Jokowi: ”Spirit Bandung” Harus Terus Dipertebal

Presiden Jokowi memanfaatkan kunjungannya ke Afrika untuk menguatkan kembali nilai-nilai yang disepakati dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digagas Presiden Soekarno. Saat bertemu Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, Jokowi menegaskan, “spirit Bandung” harus terus dipertebal.

Jokowi berada di Afrika sejak Minggu (20/8). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melakukan kunjungan ke empat negara: Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan. Ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke Afrika sejak menjabat sebagai Presiden, 2014.

Senin (21/8), Jokowi bertemu Presiden Kenya, William Ruto. Jokowi menegaskan, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang. Ia juga menyinggung peran Indonesia sebagai penggagas sekaligus tuan rumah KAA di Bandung pada 1955 dan kelahiran Gerakan Non-Blok.

“Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara the Global South,” kata Jokowi.

Selasa (22/8), Jokowi melanjutkan kunjungan ke Tanzania. Kedatangan Jokowi disambut secara kenegaraan oleh Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, di Dar Es Salaam State House.

Cuaca cerah tepi pantai mengiringi upacara penyambutan Jokowi. Tiba sekira pukul 10.00 waktu setempat atau 14.00 WIB, Jokowi disambut langsung oleh Samia, di halaman depan Dar Es Salaam State House.

Kedua pemimpin negara itu mengikuti jalannya upacara penyambutan dengan iringan lagu kebangsaan masing-masing, serta 21 dentuman meriam kehormatan. Jokowi juga dipersilakan Samia melakukan inspeksi pasukan.

Setelah upacara selesai, kedua pemimpin negara memperkenalkan delegasi masing-masing, dilanjutkan berjalan menuju Gedung Kikwete Hall, Dar Es Salaam State House untuk menandatangani buku tamu. Sepanjang jalan menuju lokasi penandatanganan buku tamu, Jokowi bersama Samia diiringi tarian tradisional Tanzania.

Kedua Presiden itu kemudian melaksanakan pertemuan tatap muka atau téte-a-téte untuk selanjutnya bergabung bersama delegasi masing-masing negara untuk melaksanakan pertemuan bilateral.

Usai pertemuan, kedua pemimpin negara menyaksikan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama dan diakhiri dengan pernyataan pers bersama. Rangkaian acara diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan.

“Presiden Hassan, terima kasih atas penerimaan yang hangat kepada saya dan delegasi. Ini adalah kunjungan pertama saya ke Tanzania,” ucap Jokowi, kepada Presiden Samia dalam pertemuan itu.

Jokowi menilai, Afrika dan Indonesia memiliki hubungan kuat yang telah terbangun sejak lama. “Kita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat. Sejak KAA di Bandung tahun 1955, serta Gerakan Non-Blok tahun 1961,” ujarnya.

Sebab itu, Jokowi mengajak Samia untuk terus memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara berkembang melalui semangat yang pernah dimiliki dalam momentum bersejarah KAA dan Gerakan Non-Blok.

“Spirit Bandung harus terus dipertebal, solidaritas dan kolaborasi antarnegara the Global South harus terus diperkokoh,” ajak mantan Wali Kota Solo itu.

Terlebih, negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Karenanya, Jokowi menilai bahwa sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar seluruh dunia.

Jokowi menyampaikan, Indonesia akan mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika melalui desain besar pembangunan lima tahun ke depan yang sedang digarap. Salah satunya dalam sektor pertanian di Tanzania. “Salah satunya melalui rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro Tanzania,” jelasnya.

Selain sektor pertanian, Indonesia juga akan membangun ketahanan kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan produk farmasi di Tanzania. Melalui pertemuan bilateral tersebut, Indonesia ingin meningkatkan nilai investasi di Tanzania dalam bidang energi.

“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk,” ungkap Jokowi.

Investasi dalam bidang tersebut sangat strategis dan dapat memperkuat kerja sama antarnegara berkembang. Selain itu, Jokowi juga mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Tanzania untuk mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara.

Jokowi juga menyebut, dalam pertemuan itu, Indonesia mengusulkan pembentukan Bilateral Investment Treaty (BIT). “Untuk jamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara,” tandasnya.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan, saat tete-a-tete, Samia menyampaikan keinginannya untuk belajar dari Indonesia, terutama mengenai pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri. “Juga ingin belajar dari Indonesia untuk pengembangan industri minyak kelapa sawit serta belajar mengenai manajemen BUMN,” ucap Retno.

Kedua Presiden juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pelatihan diplomatik. Jokowi mengundang tim dari Tanzania berkunjung ke Jakarta untuk bertukar pikiran mengenai pengembangan kurikulum sekolah diplomatik.

Retno juga menyampaikan, dalam pertemuan, kedua pemimpin negara telah sepakat untuk segera memulai negosiasi dalam pembentukan PTA dan BIT. “Untuk PTA dan BIT, kedua Presiden sepakat untuk segera memulai negosiasi,” tandasnya.

Pertemuan kedua negara tersebut menghasilkan sejumlah dokumen kerja sama dalam beberapa sektor yang ditandatangani yakni Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral, Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas, Nota Kesepahaman Kerja Sama Kesehatan, Nota Kesepahaman Kerja Sama dalam Sektor Energi, Nota Kesepahaman terkait Kerja Sama Ketenagalistrikan antara PLN dengan Tanzania Electric Supply Company (TANESCO), Nota Kesepahaman antara MIND ID dan State Mining Corporation (STAMICO) Tanzania, dan Nota Kesepahaman mengenai Kegiatan terkait Rantai Nilai Bisnis Minyak dan Gas antara Pertamina dan Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC).

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (23/8), dengan judul “Bicara KAA & Gerakan Non-Blok Saat Bertemu Presiden Tanzania, Jokowi: “Spirit Bandung” Harus Terus Dipertebal”. (RMID)

Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/internasional/185114/bicara-kaa-dan-gerakan-nonblok-saat-bertemu-presiden-tanzania-jokowi-spirit-bandung-harus-terus-dipertebal

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *