SULAWESI SELATAN, BANPOS – Yayasan Kitaji Pinisi (YKP) Indonesia dengan dukungan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia atau KEHATI dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan seremoni pembukaan program pengembangan Coral Garden di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang Caddi, dan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan tanda dimulainya kegiatan konservasi ekosistem terumbu karang di Kawasan Perairan Kota Makassar yang telah mengalami kerusakan, salah satunya karena pemanfaatan sumber daya yang tidak ramah lingkungan.
Berdasarkan penelitian Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Hasanuddin, pada awal Desember 2015 lalu menunjukkan adanya tren penurunan kualitas terumbu karang di tiga pulau yang diteliti, yaitu Pulau Barang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona.
Kegiatan restorasi yang dilakukan, nantinya didukung dengan kegiatan penyediaan bibit karang dengan metode coral tree nursery (CTN).
Sehingga, restorasi yang dilakukan tidak akan mengambil anakan karang dari lokasi yang masih baik, dengan metode ini dapat memicu kerusakan karang yang sudah ada.
“Inisiasi kegiatan pelestarian ini dilakukan bersama-sama dengan pemerintah daerah, organisasi lingkungan, pihak swasta, dan masyarakat,” ujar Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto dalam keterangannya, Kamis (24/8).
Rony berharap kegiatan ini dapat memperbaiki kualitas ekosistem terumbu karang di kawasan pesisir Makassar, dan kedepannya dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan masyarakat.
Lebih lanjut Rony mengatakan, kegiatan transplantasi nantinya akan menggunakan modul penanaman berbentuk kebun koral/coral garden sehingga akan menjadi daya tarik ekowisata berbasis konservasi perairan.
Kegiatan ini akan berjalan sampai Maret 2024. Yayasan KEHATI bersama mitra ke depannya juga akan membentuk learning center yang akan digunakan sebagai pusat informasi dan pembelajaran kegiatan rehabilitasi terumbu karang, baik kepada masyarakar setempat, mahasiswa, dan komunitas konservasi dari daerah lain.
Sementara itu Pendiri Yayasan Kitaji Pinisi (YKP) Indonesia Imran Lapong menjelaskan, Masyarakat di Pulau Barang Lompo dan Barrang Caddi sudah merasakan dampak dari kegiatan restorasi ini.
Misalnya, di musim cumi-cumi, nelayan mengalami peningkatan yang biasa hanya mendapatkan hasil 1 kilo, kini menjadi 8 kilo per hari sejak adanya rehabilitasi karang di sekitar pulau mereka.
“Semoga kegiatan ini akan memberikan dampak ekologi dan ekonomi masyarakat pesisir di Kota Makassar, “ujar Imran. (RMID)
Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/nasional/185319/coral-garden-restorasi-terumbu-karang-untuk-perairan-makassar-lebih-baik
Tinggalkan Balasan