JAKARTA, BANPOS – Combiphar melakukan penjajakan ekspansi ke Kawasan Afrika Timur dengan
menyasar negara Kenya, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar
di Radisson Blu Nairobi pada 21 Agustus lalu.
Dalam upaya memperluas jangkauan pasar dan melayani masyarakat lebih banyak, Combiphar
mengambil langkah besar untuk menyasar Kenya sebagai kawasan white space expansion berikutnya
untuk bisnis internasional. Langkah ini dilakukan setelah tinjauan yang dalam tentang pasar dan peluang
yang besar di negara tersebut.
”Dalam MoU yang ditandatangani ini, penjajakan kerjasama akan meliputi produk-produk unggulan
Combiphar Group seperti Eye Mo, OBH Combi, Licegone, Madurasa, Simba dan produk-produk lainnya.
Kehadiran Combiphar di Kenya diharapkan nantinya akan menjadi pembuka jalan bagi Combiphar untuk
dapat masuk ke negara-negara lainnya di kawasan Afrika Timur,”ujar Senior Vice President Marketing & International Operations PT Combiphar, Weitarsa Hendarto, dalam keterangan tertulis yang diterima
BANPOS pada Senin (28/8).
Upaya Combiphar untuk memperluas pasar ke Kenya ini menurutnya, sejalan dengan upaya untuk
memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama perdagangan antara kedua negara.
Diketahui, dalam pertemuan bilateral pada tanggal 21 Agustus 2023 dengan Presiden William Ruto,
Presiden RI Joko Widodo berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan di sektor prioritas Kenya,
salah satunya di sektor kesehatan. Hal tersebut berkesinambungan dengan komitmen Combiphar
‘Championing A Healthy Tomorrow’ sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat.
“Melalui ekspansi ini, Combiphar berharap dapat berkontribusi secara positif terhadap perkembangan
kesehatan di Afrika. Dengan pengalaman panjang selama 52 tahun di industri ini, Combiphar yakin dapat
membantu mengatasi beberapa tantangan di sektor kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Afrika,”
kata Weitarsa.
Menurutnya, menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi Combiphar sebagai perusahaan farmasi swasta
nasional satu-satunya, yang berpartisipasi dalam delegasi Indonesia di kunjungan Presiden RI Joko
Widodo di Kenya bersama Menteri Kemaritiman dan Investasi, Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral, dan Menteri Luar Negeri.
“Dalam kunjungan itu, terdapat 19 MoU yang disinergikan oleh Indonesia dan Kenya, salah satunya
adalah penandatanganan MoU antara Combiphar dengan mitra lokal di bidang farmasi,” terangnya.
Selama perjalanan sebelum proses penandatanganan, Combiphar mendapat dukungan yang sangat baik
dari pemerintah Indonesia, terutama dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi, serta Kedutaan Besar
Indonesia di Nairobi, Kenya.
Dalam lawatannya ke Kenya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan,
juga menyampaikan bahwa selain BUMN, pemerintah juga melibatkan sektor swasta dalam hal
kerjasama sektor farmasi di kawasan Afrika.
“Salah satu upaya penguatan infrastruktur kesehatan suatu bangsa adalah terdistribusinya dan
terjangkaunya obat yang berkualitas untuk rakyat, dan Combiphar dipercaya mampu mewakili kualitas
obat Indonesia untuk pasar Afrika,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Combiphar berharap bahwa hal ini menjadi sebuah langkah awal yang positif
untuk memasarkan dan mengembangkan market produk-produk Indonesia yang berkualitas di luar
negeri, khususnya kawasan Afrika.
“Tentu saja Combiphar akan menjaga kepercayaan konsumen dan pemerintah untuk mendukung
kerjasama bidang ekonomi antara Indonesia dan negara lain,” tandas Weitarsa Hendarto. (DZH)
Tinggalkan Balasan