SERANG, BANPOS – Impian timnas U-24 Indonesia mencetak sejarah di Asian Games kandas. Menghadapi Uzbekistan, Muhammad Ramadhan Sananta Cs takluk dengan skor 2-0.
Duel timnas vs Uzbekistan digelar di Stadion Shangcheng Sports Centre, Hangzhou, China, Kamis (28/9/2023) sore WIB. Ramadhan Sananta yang turun sebagai starter jadi andalan di lini depan bersama Egy Maulana Vikri. Duel berlangsung sengit. Skor kaca mata 0-0 hingga waktu normal.
Uzbekistan unggul babak pertama perpanjangan waktu atau pada menit ke-92 berkat gol yang dicetak Sherzod Esanov. Meneruskan umpan tendangan penjuru Jarusbek Jaloliddinov, Sherzod Esanov membuat Uzbekistan unggul 1-0. Timnas Indonesia U-24 berhasil cetak gol lewat sundurlan Ramadhan Sananta yang memanfaatkan umpan tendangan bebas Rizky Ridho. Namun, gol tersebut dianulir karena Sananta dianggap offside.
Para pemain Indonesia sempat melayangkan protes namun wasit tengah bersikukuh mengikuti keputusan hakim garis.
Perjuangan Timnas Indonesia U-24 untuk mengejar ketinggalan makin berat setelah Hugo Samir diganjar kartu merah. Dalam tayangan ulang Samir dengan jelas melakukan sikutan ke kepala pemain lawan. Sebuah aksi tak terpuji yang sangat disayangkan!
Uzbekistan akhirnya menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-120 berkat sontekan Sherzod Esanov yang dengan leluasan meneruskan umpan tarik Yuldhoshev Ibrokhimkhalil. Hasil ini memupus impian timnas Indonesia untuk kali pertama menjejakkan kakinya ke perempat final atau 8 besar di ajang Asian Games 2022.
Sayangnya, pada babak perpanjangan waktu itu gawang kiper Timnas Indonesia U-24, Ernando Ari dijebol dua kali. Pelakunya adalah pemain yang sama, Sherzod Esanov.
Pelatih Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri menyebut permainan tim asuhannya sudah bagus, terutama pada dua kali 45 menit.
“Secara head to head 45 menit mereka sulit bongkar compact defend kami,” ujar Indra Sjafri dalam konferensi pers selepas pertandingan.
Namun, Indra Sjafri menyesalkan bagaimana cara gawang Ernando Ari dibobol pada pertandingan ini. Gol itu hadir dari situasi set piece. Gol dari situasi serupa juga bersarang dengan cara yang sama ke gawang Timnas Indonesia U-24. Itu terjadi saat Garuda Muda menghadapi Chinese Taipei dan Korea Utara di babak grup.
“Tapi lagi-lagi kami kebobolan dari set piece, sama seperti ketika melawan Chinese Taipei dan Korea Utara,” ujarnya.
Masalah koordinasi di lini belakang ketika menghadapi situasi bola mati menurut Indra Sjafri menjadi pekerjaan rumah tak hanya bagi Timnas Indonesia U-24, tetapi juga untuk Timnas kelompok umur yang lain.
“Ini jadi PR bagi kami tidak hanya di Asian Games 2022, tapi yang lain juga diperhatikan,” tegas Indra Sjafri.
Secara statistic, permainan skuad Garuda sebenarnya mampu mengimbangi penguasaan bola tim lawan. Dalam laga ini, Rizki Ridho cs menguasai 44 persen penguasaan bola berbanding 56 persen milik lawan.
Namun, Indonesia jauh tertinggal dalam aspek penyerangan. Ramadan Sananta cs hanya mampu melepas dua shoot ke arah gawang dari total 7 tendangan yang dilepaskan sepanjang pertandingan.
Sementara Uzbekistan melepas 28 shoot dengan 12 diantaranya mengarah ke gawang Ernando Ari. Akurasi umpan anak asuh Indra Sjafrie juga tercatat lebih rendah. Dari 416 umpan dilepaskan, hanya 306 persen alias 73 persen yang menemui sasaran. Sementara di sisi Uzbekistan mampu mencatat akurasi umpan hingga 81 persen. Dari 484 umpan dilepaskan, 396 menemui sasarannya.
Tinggalkan Balasan