SERANG, BANPOS – Perusahaan berat diminta untuk menekan tingkat polusi atau
pencemaran, dengan menerapkan pola industri hijau yang ramah lingkungan.
Demikian diungkapkan Pj Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Wakil Presiden RI
KH Ma'ruf Amin meresmikan pabrik baja PT. Lautan Baja Indonesia (LBI). Pabrik baja ini
merupakan ekspansi dari PT. Lautan Steel Indonesia di Telagasari pekan lalu.
Dikatakan Al Muktabar, para pelaku usaha industri harus bisa menekan emisi hingga
tingkat zero dengan terus menggiatkan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan alam
yang baik melalui penghijauan.
“Baja adalah satu hal penting dalam menggiatkan infrastruktur baik di daerah maupun secara
nasional,” kata Al Muktabar.
Oleh karenanya, produk industri baja di Provinsi Banten harus bisa bersaing dengan yang
lainnya. Apalagi, kebutuhan baja baik nasional maupun global diperkirakan akan terus
meningkat.
“Yang tak kalah penting, produk baja yang dihasilkan harus mengandung produk bahan
dalam negeri dan mempunyai SNI,” ucapnya.
Sementara itu, Wapres KH Ma’ruf Amin mengatakan, industri baja berperan vital dalam
pertumbuhan suatu negara. Ia juga dianggap sangat esensial bagi pengembangan sektor
industri lainnya seperti industri energi, kontruksi, otomotif dan transportasi serta
infrastruktur.
Di Indonesia industri baja mempunyai peranan penting dalam mendukung pembangunan
infrastruktur yang saat ini tengah berkembang, seperti pembangunan jalan tol, bandara,
pelabuhan, jalur rel kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, dan pembangunan IKN.
“Untuk memenuhi itu, kita harus bisa memproduksi sendiri, jangan sampai impor,” katanya.
Wapres juga menekankan beberapa hal dalam rangka peningkatan kemandirian industri baja
nasional. pertama penerapan secara tegas dan konsisten tingkat kandungan produk dalam
negeri dan wajib SNI.
“Hal itu dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan kemandirian
dalam negeri. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir pemerintah sangat intensif
mengakselerasi berbagai proyek infrastruktur seperti IKN dan program kendaraan listrik,”
jelasnya.
Ia juga mendorong industri baja nasional menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi
dengan konsep industri hijau, dimana produksinya mengedepankan efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya berkelanjutan.
“Seraya memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif,” ungkapnya. (RUS)
Tinggalkan Balasan