JAKARTA, BANPOS – Wajib menang. Itulah tekad yang diemban Timnas Indonesia saat menjamu Brunei Darussalam pada laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, malam ini.
Di atas kertas, Tim Garuda diunggulkan menang atas Brunei Darussalam. Pasalnya, materi pemain pasukan Shin Tae-yong (STY) jauh lebih mewah jika dibanding Brunei. Apalagi, Indonesia bisa tampil dengan para pemain naturalisasi.
Selain pemain naturalisasi, para pemain yang membela klub luar negeri juga akan pulang kampung. Seperti Marselino Ferdinan (KMSK Deinze), Asnawi Mangkualam (Jeonnam Dragons), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Sandy Walsh (KV Mechelen), Shayne Pattynama (Viking FK), Saddil Ramdani (Sabah FC), Rafael Struick (ADO Den Haag) dan Elkan Baggott (Ipswich Town).
Sementara, belum ada perkembangan signifikan dari sepak bola Brunei. Mereka belum mampu bersaing secara kompetitif di level ASEAN. Brunei masih tertinggal dari negara ASEAN lain. Meski demikian, Indonesia tidak boleh menganggap remeh tim lawan.
Sang pelatih pun meminta anak-anak asuhnya mencetak banyak gol pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tujuannya, agar Indonesia tidak dalam tekanan melakoni laga leg kedua di markas Brunei.
“Kita main di kandang. Jadi bagaimana pun caranya harus maksimalkan cetak gol. Dengan demikian, saya dengan tim bisa berangkat ke Brunei dengan rileks,” tutur STY.
Target kemenangan dengan skor besar, diprediksi bakal membuat STY menurunkan skuad terbaiknya. Timnas Indonesia pun bakal banjir bintang dalam laga nanti.
Dari catatan pertemuan, Indonesia telah 11 kali bertemu Brunei sebelumnya. Tim Garuda meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan, sedangkan dua pertandingan berakhir seri. Indonesia juga pernah mengalami dua kali kekalahan dari negara yang terletak di Pulau Kalimantan tersebut.
Namun, kekalahan terakhir Indonesia saat bertemu Brunei terjadi sudah lama, tepatnya 33 tahun silam. Saat itu, Garuda menyerah 0-1 di Pesta Sukan Merdeka pada 1999 silam.
Hasil seri terakhir yang dipetik Indonesia kala berhadapan dengan Brunei juga sudah lama. Tepatnya pada 37 tahun silam, yakni pada ajang SEA Games 1985. Saat itu, tim Garuda memetik hasil seri 1-1.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi Piala AFF, 22 Desember 2022 lalu. Dalam pertandingan di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia menghancurkan Brunei dengan skor 7-0.
Gol-gol kemenangan tim asuhan STY dilesakkan Syahrian Abimanyu, Dendy Sulistyawan, Egy Maulana Vikri, Ilija Spasojevic, Ramadhan Sananta, Marc Klok, dan Yakob Sayuri.
Indonesia kerap memetik kemenangan telak melawan Brunei. Selain meraih kemengan 7-0 di Piala AFF, sebelumnya Indonesia juga menelan Brunei, 5-0, pada laga internasional 16 September 2012.
Pada SEA GAmes 1999, Garuda juga menang telak 3-0. Pada Pesta Sukan Merdeka 1990, Indonesia juga menang 3-0 atas Brunei. Sementara pada SEA Games 1989, pasukan Garuda kembali memetik kekalahan dengan selisih telah, 5-0.
Meski punya catatan ciamik, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengingatkan Timnas Indonesia tidak meremehkan Brunei dalam pertandingan putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. “Jadi, saya akan memantau latihan timnas senior dan saya akan minta mereka jangan anggap remeh, bola itu bundar,” kata Erick.
Erick juga berharap agar para pemain Timnas Indonesia bisa tampil maksimal sehingga bisa mendapatkan kemenangan pada laga kandang pada Kamis (12/10) maupun laga tandang pada Selasa (17/10). “Nah, kita harus hati-hati karena saya tahu semua negara pasti ingin memberikan yang terbaik,” kata dia.
Erick, yang juga Menteri BUMN menekankan, setiap lawan harus disegani dan dihadapi serius. Ini bagian dari persiapan yang penting untuk mencapai kemenangan dalam setiap pertandingan.
Erick mengingatkan tidak meremehkan lawan agar tidak terjadi seperti pertandingan Indonesia lawan Taiwan di dua kesempatan berbeda.
Di laga ini, Indonesia harus melalui babak kualifikasi, karena termasuk 20 negara yang memiliki peringkat FIFA paling rendah. Kondisi ini yang memulai kualifikasi.
Pada putaran pertama, dua tim akan saling berhadapan dengan sistem dua leg. Tim yang menang akan lolos ke putaran ketiga dengan sistem fase grup. Nah, pada putaran pertama ini, Indonesia berjumpa Brunei. (RMID)
Tinggalkan Balasan