JAKARTA. BANPOS – Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid mengutuk keras penyerangan Israel ke rumah sakit di Gaza, Palestina. Serangan bom tersebut mengakibatkan 500 orang lebih tewas. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didesak segera melakukan Sidang Darurat.
Meutya sangat berduka dan bersedih atas meninggalnya lebih dari 500 orang akibat serangan Israel di salah satu rumah sakit di Gaza. Dia mendesak agar militer Israel segera menghentikan segala penyerangan terhadap fasilitas kesehatan dan publik di Gaza.
“Penyerangan terhadap rumah sakit, dihentikannya pasokan listrik, air dan makanan oleh Israel, serta dipaksanya warga Gaza utara meninggalkan tempat tinggalnya, merupakan sebagian bukti buat Majelis Umum PBB segera melakukan Sidang Darurat,” tegas Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/10/2023).
Anggota Fraksi Golkar ini pun mendesak Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bergerak cepat menggunakan jalur diplomasi untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Kemlu dapat memaksa Majelis Umum PBB melakukan sidang darurat terkait kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza serta penghentian kekerasan di Jalur Gaza.
“Bukan tidak mungkin, serangan Israel ini akan lebih luas dalam waktu dekat. Jika PBB tidak segera melakukan tindakan nyata, bukan tidak mungkin korban akan terus bertambah. Dunia pun akan bertanya eksitensi lembaga PBB bagi perdamaian dunia,” tegas eks presenter televisi nasional ini.
Dia bilang, Indonesia juga mesti bersuara dalam Sidang Darurat negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), minggu ini di Arab Saudi.
Indonesia bersama negara Islam bisa menekan PBB, Israel, Amerika Serikat dan negara-negara Barat menghentikan serangan terhadap warga Gaza dan Palestina.
“Ini kesempatan bagi Indonesia bersuara dan menarik dukungan negara-negara Islam menekan Majelis Umum PBB melakukan Sidang Darurat. Dengan tujuan akhir, terbentuknya negara Palestina merdeka yang sesuai dengan hukum internasional,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari juga tak kalah geram dengan serangan bom Israel di Rumah Sakit Baptis Al Ahli yang menewaskan 500 pasien dan melukai seribu pasien dan warga sekitar lainnya. Serangan bom ini tindakan terkutuk.
“Komisi I DPR mengutuk keras tindakan biadab Zionis Israel. Dengan amunisi yang dipasok Amerika, telah membumihanguskan Gaza, menghancurkan rumah sakit gereja, masjid dan fasilitas-fasilitas penyangga kehidupan di Gaza. Biadab,” tegas Kharis.
Anggota Fraksi PKS ini mengatakan, serangan Israel ke Gaza telah mengakibatkan ribuan nyawa warga sipil Palestina menjadi korban. Mereka sebagian besar bayi, ibu-ibu dan anak-anak di Gaza Palestina. Serangan bom terakhir yang dilakukan Israel yang menimpa rumah sakit adalah tindakan keji.
Adapun Rumah Sakit Baltis Al-Ahli ini dijalankan oleh Keuskupan Episkopal Kristen Yerusalem. Rumah Sakit ini didirikan pada tahun 1882 dan merupakan rumah sakit tertua di Gaza. Rumah sakit ini merawat lebih dari 45.000 pasien setiap tahunnya.
“Saya meminta Pemerintah Indonesia bersama semua negara yang hadir di China hari ini mengutuk keras kebiadaban Zionis Israel yang membom rumah sakit, dan segera menghentikan kebiadaban Zionis dengan langkah nyata dan tegas,” seru Kharis. (RMID)
Tinggalkan Balasan