SERANG, BANPOS – Percepatan pembangunan di Kota Serang dianggap sudah mencapai 97 persen sejak pasangan Aje Kendor menjabat kepala daerah pada 5 Desember 2018 lalu. Sebelum habis masa jabatan pada 5 Desember 2023 mendatang, upaya untuk merampungkan program pun dilakukan. Mulai dari perbaikan infrastruktur, pelayanan publik sampai dengan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih semrawut pun digencarkan.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, percepatan pembangunan di Kota Serang sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam RPJMD pihaknya lebih mengutamakan program-program pelayanan dasar yang lebih digenjot untuk diselesaikan hingga akhir masa jabatannya.
"Dalam RPJMD itu, ada program prioritas, program mendesak, dan ada program-program yang lain
sesuai dengan RPJMD," katanya, Rabu (25/10).
"Kalau melihat RPJMD, terutama di pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
itu menurut hasil catatan dari Bappeda itu sudah 97 persen melaksanakan tugas," tambahnya.
Menurutnya, meskipun Indonesia sempat dilanda virus Covid-19, namun pembangunan dan
pemerintahan di Kota Serang masih terus berjalan.
"Tapi RPJMD kita hampir selesai. Tidak terpotong oleh Covid dan terus bekerja, baik di pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan," ucapnya.
Kendati demikian, Syafrudin mengaku dalam jalannya kepemimpinan mereka selama ini masih terdapat kekurangan dalam pembangunannya.
"Namun demikian, namanya juga manusia tentu banyak kekurangan dan kekhilafan. Itu pun terus
menjadi pekerjaan rumah (PR) saya ke depan," ujarnya.
"Jadi, apabila masih ada pembangunan yang belum terjamah, itu insya Allah nanti akan kita
lanjutkan," imbuhnya.
Syafrudin juga menuturkan, saat ini pihaknya juga tengah menata para PKL yang masih semrawut dan juga melanggar Peraturan Daerah (Perda) Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3) Kota Serang.
"Itukan program prioritas, jadi dimana saja PKL menempati yang tidak sesuai aturan, terutama perdaK3. Ini terus kita selesaikan sedikit-sedikit sebelum masa jabatan saya berakhir," tuturnya.
"Untuk PKL, yang kita tertibkan ini sebenarnya akan kita tempatkan terutama di Pasar Lama, itukan
banyak yang kosong," imbuhnya.
Syafrudin mengungkapkan, dalam penataan tersebut perlu adanya kesadaran dari para pelaku usaha dalam hal ini para PKL untuk bisa bersinergi guna membuat wajah Kota Serang lebih rapih.
"Oleh karena itu kami berharap kepada PKL juga bisa mengikuti aturan. Karena mau bagaimanapun
Kota Serang ini harus ditata dengan baik. Kalau tidak di tata, tetap akan semrawut. Mudah-mudahan
para PKL juga menyadari," tandasnya. (CR-01/AZM)
Tinggalkan Balasan