Sudah Digenangi, 400 Bidang Lahan Waduk Karian Belum Dibayar

LEBAK, BANPOS – Soal pembebasan lahan yang tergusur Waduk Karian, dilaporkan hingga saat ini masih tercatat sekitar 400 bidang tanah yang masih belum selesai proses pembayaran pembebasannya. Dan pihak Pemkab Lebak sudah mengajukan ke Manajemen Aset Negara Republik Indonesia (MAN RI).

Dalam hal ini pemerintah membenarkan terkait hal itu. Seperti dikatakan Asisten daerah (Asda) 1 Pemkab Lebak, Alkadri memastikan sisa tersebut akan segera dibayarkan oleh pemerintah, dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian.

“Tunggu dulu, pasti dibayar oleh pemerintah, nggak mungkin nggak dibayar. Saat ini sedang proses penyelesaian,” kata Alkadri (26/10).

Asda 1 pun menyebut, dalam pembebasan lahan Waduk tersebut saat ini ada sekitar 400 bidang tanah yang pembayarannya belum selesai.
Namun ia memastikan itu akan segera terselesaikan.

“Sekitar 400 bidang yang belum. Sekarang dalam tahap proses pengajuan pembayaran oleh manajemen aset negara Republik Indonesia di Jakarta,” ujarnya.

Menurutnya, Pemkab Lebak juga sudah mengajukan untuk pembayaran ke MAN RI. “Sekarang sedang tahap proses. Di MAN RI kan melayani seluruh daerah di Indonesia, bukan hanya Kabupaten Lebak saja,” paparnya.

Sebelumnya diketahui, Bendungan Karian yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) asal Kabupaten Lebak mulai diisi atau digenangi (impounding) pada Jumat (29/9).

Bendungan yang terletak di Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung ini merupakan satu dari tiga bendungan terbesar yang ada di Indonesia. Sejak awal pembangunan tahun 2015 lalu, bendungan tersebut direncanakan akan menjadi suplai air bagi berbagai wilayah di Banten hingga DKI Jakarta.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian, I Ketut Jayada mengatakan, Impounding atau pengisian awal ini akan berlangsung secara bertahap.

Lanjutnya, Bendungan Karian memiliki kapasitas daya tampung sebesar 314,7 juta meter kubik, meski pengisian dilakukan pada musim kemarau, diperkirakan daya tampung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengendalian banjir pada saat musim penghujan di bulan November mendatang sesuai dengan perkiraan BMKG.

“Penggenangan dilakukan secara bertahap begitu kebetulan ini masih musim kemarau, levelnya akan naik bertahap akan lama sekali perkiraan kami sampai penuh di bulan April-Mei 2024,” ujarnya.

Diketahui, Pengisian awal Waduk Bendungan Karian ditandai dengan penutupan pintu inlet sebagai langkah awal mulai digenanginya Bendungan Karian untuk menjadi waduk.

Pengisian awal ditandai dengan penekanan sirine sebagai tanda dimulainya pengisian secara simbolis oleh Kasubdit Wilayah II Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Kepala BBWSC3, dan Bupati Lebak.

Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dalam sambutannya mengatakan, seluruh masyarakat dan stakeholder harus senantiasa membangun daerah secara inklusif berkelanjutan sehingga dapat menarik investor berinvestasi di Kabupaten Lebak.

“Mari kedepan kita lakukan pembangunan dengan pendekatan inklusif yang berkelanjutan. Kita juga akan terus berusaha agar semakin banyak masyarakat Lebak maupun investor berinvestasi di Kabupaten Lebak. Tunjukan Kabupaten Lebak adalah daerah yang kondusif untuk investasi, sehingga kedepan Kabupaten Lebak menjadi daerah yang semakin sejahtera,” tandasnya.(WDO/MYU/DZH/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *