Hayu Lur Saling Menolong, Ada Warga Kota Serang Puasa 4 Hari

SERANG, BANPOS – Pandemi Covid-19 membuat satu keluarga yang berada di Penancangan Baru, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang terpaksa tidak makan selama empat hari. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki pemasukan sama sekali untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, tim relawan Banten Melawan Corona (BMC) menyambangi rumah keluarga tersebut dan memberikan bantuan kepada ibu rumah tangga, Yuyun Cahyaningsih. Bantuan tersebut berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa hari kedepan.

Yuyun yang kesehariannya bekerja sebagai kuli setrika baju dan pedagang kripik itu mengaku bahwa dirinya sudah empat hari tidak makan. Alasannya, pekerjaannya tersebut harus berhenti karena adanya pembatasan kegiatan di luar rumah.

“Selain kuli setrika baju, saya juga bekerja menjual keripik yang dititipkan oleh tetangga. Saya memiliki dua anak, sudah puasa empat hari. Suami saya saat ini sedang sakit dan sudah lama tidak bekerja. Pekerjaan suami saya itu buruh lepas,” ujar Yuyun, Jumat (3/4).

Menurutnya, kondisi tersebut diperparah dengan adanya sistem belajar secara daring. Sebab, ia tidak memiliki gawai untuk menunjang kegiatan tersebut. Beruntung wali kelas anaknya secara sukarela memberikan telepon genggam bekas untuk menunjang kegiatan itu.

“Wali kelas anak saya Alhamdulillah memberikan telepon genggam kepada anak saya, beserta kuota agar bisa digunakan internet. Tapi saya tetap harus mengeluarkan sedikit biaya untuk memperbaiki telepon tersebut,” ucapnya.

Ia mengaku, selama empat hari berpuasa tersebut, untuk berbuka puasa hanya menggunakan nasi tanpa lauk. Itu pun hanya seadanya saja yang bisa dimakan. Hingga ketika anak-anaknya tidak sanggup menahan lapar, ia pun memberanikan meminta kepada sanak saudaranya.

“Saya mengirim pesan kepada saudara saya dan meminta beras. Karena memang sudah tidak ada beras lagi di rumah. Diarahkan untuk mengubungi Untirta Peduli. Alhamdulillah diberikan paket sembako sebanyak 5 buah. Isinya beras, mie, minyak dan lainnya,” ujar Yuyun.

Ia pun berharap kondisi ini dapat segera usai. Karena menurutnya, dengan konidisi seperti ini dirinya tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena memang dirinya tidak dapat bekerja.

“Semoga kondisi ini dapat segera selesai. Dengan kondisi seperti ini, saya tidak dapat berbuat banyak kecuali berharap ada pihak yang dapat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” harapnya.

Sementara itu, Koordinator BMC, Hendra Leo Munggaran, mengatakan bahwa pihaknya setelah mendapatkan pesan dari Yuyun langsung bergerak untuk memberikan bantuan. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Ibu Yuyun yang sudah hampir seminggu beliau dengan keluarga tidak bekerja, tidak berpenghasilan, dan ini menjadi bagian dari salah satu upaya kita untuk membantu keberlanjutan hidup dari salah satu warga masyarakat Banten,” ujarnya.

Menurutnya, Covid-19 bukan hanya persoalan yang harus dituntaskan oleh pemerintah saja. Namun, masyarakat juga harus ikut andil dalam melakukan pencegahan, dengan mengikuti arahan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Semua masyarakat harus bergerak. Seluruh elemen masyarakat semua harus bersatu, kita sama-sama harus saling bahu membahu menyelesaikan persoalan musibah yang menimpa bangsa kita ini,” jelas Leo.

Ia pun berharap, masyarakat Indonesia, khususnya Banten dapat melewati permasalahan yang sudah menjadi pandemi tersebut. Sehingga, kehidupan dapat kembali normal.

“Kita harus bisa hidup normal, hidup sehat dan mencari rezeki dengan nyaman, dengan baik, dan kondisi bangsa kita mudah mudahan segera bisa pulih kembali,” tandasnya. (DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *