Pasar Daring Diklaim Sukses

SERANG, BANPOS – Pasar daring yang dicanangkan oleh Disperdaginkop UKM Kota Serang diklaim mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Sebab, beberapa komentar yang disampaikan oleh pembeli, memberikan tanggapan yang cukup memuaskan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono. Ia mengungkapkan, hingga saat ini masih belum mendapatkan tanggapan ataupun komentar negatif dari adanya layanan pasar daring.

“Alhamdulillah hingga saat ini masih belum ada tanggapan negatif atau komplain dari masyarakat. Testimoni yang kami terima semuanya positif, lumayan baik,” ujarnya kepada BANPOS saat ditemui di kantornya, Selasa (6/4).

Bahkan menurutnya, dari kota dan kabupaten lain banyak yang tertarik untuk mempelajari pola pasar daring yang diterapkan di Kota Serang. Beberapa sudah melakukan studi banding via daring.

“Ada beberapa yang sudah melakukan studi banding via daring, itu ada dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan dari Provinsi Sumatera Barat. Mereka bertanya bagaimana cara dan mekanisme yang diterapkan di Kota Serang,” jelasnya.

Yoyo mengaku, Disperdaginkop UKM saat ini sedang merencanakan agar bukan hanya pedagang pasar saja yang akan dibuat layanan daring, namun juga pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan makanan, akan dibuat layanan daringnya.

“Seperti pecel lele atau pedagang UMKM lainnya yang terdampak penurunan ekonomi akibat Covid-19. Ini nanti akan kami data juga supaya ada layanan daringnya. Tapi ini bagi yang belum terdaftar di layanan aplikasi daring yang sudah ada,” tutur Yoyo.

Mengenai perputaran uang yang sudah terjadi selama adanya layanan daring, Yoyo mengaku tidak memiliki data tersebut. Sebab saat ini, pihaknya hanya bertindak selaku fasilitator antara penjual dengan pedagang.

“Kami hanya menyambungkan, memfasilitasi dan memviralkan nomor para pedagang. Mempromosikan bahwa pedagang ini menjual apa, nomornya ini. Hanya itu saja,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui bahwa pasar daring merupakan hasil koordinasi antara Komisi II DPRD Kota Serang dengan Disperdaginkop UKM. Hal ini karena pasar menjadi salah satu lokasi yang paling rawan menyebarkan Covid-19. Sebab, di sana masyarakat berkumpul untuk melaksanakan kegiatan jual beli.

“Jadi nanti untuk mengurangi tingkat kerumunan, maka kami mendorong agar Disperdaginkop Kota Serang untuk segera membuat mekanisme jual beli online bagi penjual pasar,” ujar anggota Komisi II, Nur Agis Aulia.

Ia juga mendorong agar Disperdaginkop UKM dapat membuat program pasar portabel. Mekanismenya, Disperdaginkop UKM menggunakan mobil losbak atau semacamnya, berkeliling menghampiri masyarakat.

“Jadi ini untuk mereka yang belum terbiasa dengan belanja secara online. Makanya disiapkan pasar portabel untuk menghampiri masyarakat. Tujuannya sama, supaya intensitas masyarakat mendatangi pasar itu semakin kecil,” jelas politikus PKS ini.

Selain itu, Agis juga menjelaskan bahwa pihaknya bersama Disperdaginkop UKM akan melakukan sosialisasi, fasilitasi dan advokasi kepada pelaku UMKM terkait relaksasi dan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Hal ini sebagai kebijakan yg telah dikeluarkan oleh OJK.

“Ini juga untuk membantu pelaku UMKM tetap bertahan dan mencegah terjadinya PHK massal dampak adanya Covid-19. Harus ada langkah konkrit untuk membantu pelaku ekonomi mikro, sektor informal yang mengandalkan pemasukan harian,” tandasnya.(DZH/ENK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *