CILEGON, BANPOS – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk terus mendorong pengolahan sampah yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan penerapan circular economy terhadap pengolahan sampah dalam bentuk peningkatan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyakarat melalui Industri Pengelolaan Sampah Terpadu – Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di Lingkungan Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
IPST ASARI memiliki cakupan pengumpulan sampah plastik rumah tangga hingga 1 kelurahan dengan kapasitas 8 ton sampah plastik perbulan.
Sebanyak lebih dari 2.800 masyarakat telah berpartisipasi untuk mengumpulkan sampah plastiknya, di mana sampah plastik bernilai tinggi akan dijual ke industri daur ulang, sedangkan sampah plastik bernilai rendah akan diproses menjadi bahan bakar melalui sistem pirolisis.
Selain menampung sampah-sampah plastik rumah tangga, IPST ASARI menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Melalui IPST ASARI, Chandra Asri berkolaborasi dengan KSM Sehati Maju Bersama, untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM plas, setara dengan minyak tanah, bensin, dan solar.
Produk BBM yang dihasilkan akan digunakan kembali oleh nelayan sekitar untuk bahan bakar kapal serta digunakan masyarakat untuk bahan bakar memasak sehari-hari.
Seorang warga sekaligus tim penggerak PKK, Wartini mengaku terbantu dengan adanya IPST ASARI di lingkungannya.
“Dengan adanya IPST ASARI ini tentunya sangat terbantu, pertama pengangkutan sampahnya, yang sudah kita pisahkan dari rumah masing-masing,” ujarnya saat ditemui di lokasi beberapa waktu lalu.
Menurut Wartini, kini warga tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk membuang sampah, ataupun mengeluarkan biaya upah angkut sampah.
Sebab dengan adanya IPST ASARI, warga bisa memanfaatkan sistem pengangkutan sampah secara gratis oleh petugas.
“Setidaknya yang seharusnya setiap bulan mengeluarkan uang untuk bayar pengangkutan sampah, dengan adanya ini kita tidak mengeluarkan iuran,” tuturnya.
Dikatakan Wartini, warga setempat selalu mendapatkan bingkisan THR berupa sembako, setiap tahunnya.
“Selain itu, kita juga dapat bbm plas dari pengelolaan sampah plastik dan bonusnya lingkungan bersih, sehat dan masyarakat juga jadi peduli terhadap lingkungannya,” ujarnya.
Salah satu nelayan di pesisir Pantai Pangaradan, Desa Anyar, Kabupaten Serang, Sunaji mengatakan, program ini sangat membantu masyarakat nelayan dan pelaku usaha rumahan di wilayahnya.
Karena dengan berkolaborasi melalui program ini, kata dia, ikut membersihkan sampah, masyarakat juga tidak hanya berkontribusi menjaga kebersihan laut di tempatnya mencari nafkah, akan tetapi juga mendapat keuntungan mendapatkan BBM Plas gratis dari hasil olahan sampah yang telah dikumpulkan.
“Laut sudah menjadi bagian dari kehidupan saya dan menjadi sumber nafkah untuk keluarga kecil saya. Kini, bersama Chandra Asri saya mendapat dua manfaat yaitu mendapatkan BBM Plas yang diolah dari sampah plastik yang saya kumpulkan sekaligus merawat laut yang menjadi tempat saya mencari nafkah,” tutur Sunaji.
Terpisah, Penjual gorengan penerima manfaat, Yusnita mengungkapkan, minyak tanah Plas yang Chandra Asri berikan tak hanya bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Tetapi juga menjadi pengganti minyak tanah untuk mata pencahariannya di warung.
“Saya berterima kasih kepada Chandra Asri yang telah menginisasi program SAGARA yang bisa mengubah sampah plastik di lingkungan saya menjadi BBM,” ucapnya.
Sementara itu, Legal, External Affairs and Circular Economy Director PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Edi Rivai menyampaikan sejak beroperasi pada akhir tahun 2018, IPST ASARI telah mengelola lebih dari 14.000 kilogram sampah plastik dan mendistribusikan BBM Plas sebagai bentuk manfaat yang diterima oleh para masyarakat yang telah menyetorkan sampahnya kepada IPST ASARI.
Dikatakan Edi, BBM Plas tersebut digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak, pergi melaut dan lainnya.
“Pilot Project tersebut juga kami kembangkan dengan kolaborasi bersama para nelayan dan warga pesisir yang ada di sekitar Pabrik Chandra Asri melalui program SAGARA,” ujar Edi.
Lebih lanjut Edi mengungkapkan, kolaborasi IPST ASARI dengan masyarakat bertujuan untuk mengurangi dan mencegah sampah plastik yang tersebar ke lautan karena tidak dikelola secara baik.
“Melalui kerja sama dengan Bank Sampah Digital (BSD), kami mengedukasi warga di wilayah Anyer untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing dan hasil pilahan tersebut ditukarkan menjadi tabungan yang dapat digunakan untuk keperluan mereka masing-masing,” imbuhnya.
Sampah plastik yang bernilai rendah akan disalurkan ke IPST ASARI dan dikembalikan kepada warga dalam bentuk BBM Plas untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Kami juga mengharapkan dukungan insentif dari pemerintah, baik secara fiskal maupun dukungan teknis dari lembaga riset industri, yang dapat mendukung upaya-upaya IPST ASARI untuk dapat mandiri secara komersil, maupun secara teknis,” ungkap Edi.
Saat ini, ada banyak tantangan-tantangan teknis dan komersial seperti tingginya biaya operasional, dukungan teknis dari kepakaran bahan bakar minyak dan lain-lain yang sangat dibutuhkan oleh IPST ASARI untuk terus bertumbuh secara mandiri.
Program yang dilakukan oleh PT Chandra Asri mendapatkan apresiasi dari Walikota Cilegon Helldy Agustian. Ia menjelaskan sampah plastik yang selama ini menjadi persoalan serius tersebut akan diolah menjadi produk berdaya guna seperti bensin.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi program yang dilakukan Chandra Asri,” ujarnya.
Pengolahan sampah menjadi bagian dari konsentrasi pemerintah karena selama ini sampah-sampah di Kota Cilegon sudah menumpuk di lahan pembuangan seluas lima hektar.
Helldy berharap dengan inovasi IPST ASARI yang mampu mengolah sampah plastik menjadi manol atau bahan bakar seperti bensin, minyak tanah, ataupun solar ini, permasalahan sampah di Kota Cilegon bisa segera teratasi.
Selain itu, konsep ekonomi sirkular mampu mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan perekonomian warga.
Selain Walikota Cilegon, Kementerian Perindustrian juga mengapresiasi langkah pengelolaan sampah dari Chandra Asri yang melibatkan masyarakat sekitar pabrik.
“Kami mengapresiasi komitmen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk berinisiatif dalam pengelolaan sampah plastik berbasis sirkular ekonomi. Kami juga mengundang partisipasi aktif dari industri plastik lainnya untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” tutur Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito saat ditemui di IPST ASARI di Lingkungan Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Rabu (19/10) lalu.
Warsito menilai, pengelolaan sampah nasional yang sesuai dengan masyarakat adalah pendekatan circular economy dengan konsep yang didasarkan pada prinsip pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi.
“Dengan penerapan circular economy, sumber daya yang tersedia akan terus termanfaatkan melalui penggunaan material yang terus berputar dalam suatu lingkaran ekonomi sehingga dapat digunakan secara terus-menerus,” jelasnya.
“Implementasi IPST ini juga merupakan salah satu contoh nyata dari implementasi extended producer responsibilities (EPR) untuk mengurangi sampah plastik yang tidak terkelola di Indonesia yang juga sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi penumpukan sampah di TPA dan sampah terbuang ke lautan hingga 70 persen pada tahun 2025 melalui pendekatan ekonomi sirkular,” ucap Warsito.
Seperti diketahui, implementasi IPST ASARI ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan untuk meminimalisasi sampah plastik agar tidak terbuang ke lautan dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, masyarakat diberikan pelatihan dan penguatan kapasitas sehingga diharapkan nantinya mereka dapat mengelola industri pengelolaan sampah ini secara mandiri.
Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang telah menetapkan target nasional pengurangan sampah sebanyak 30 persen dan penanganan sampah sebanyak 70 persen pada tahun 2025 serta pengurangan 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025.
Selain itu, perusahaan juga berkomitmen memberikan ruang bagi setiap generasi untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat dengan mengkampanyekan #IndonesiaAsri.
Komitmen tersebut merupakan inisiatif perusahaan dengan membangun cara pandang masyarakat, agar memiliki wawasan tentang lingkungan yang berkelanjutan selaras dengan poin-poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Kampanye ini bertujuan menginspirasi seluruh pemangku kepentingan, agar bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih asri dalam setiap lini kehidupan, agar kelak dapat memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang. (LUK)
Tinggalkan Balasan