DPW PKS Dorong Ketahanan Pangan Keluarga

LONTAR, BANPOS – DPW PKS Banten mendorong masyarakat di seluruh Banten untuk menggalakkan menanam di rumah. Selain untuk mendorong terwujudnya ketahanan pangan keluarga, hal ini juga dapat mengisi kegiatan disela-sela work from home (WFH).

Masyarakat dengan situasi sulit saat ini, diikuti oleh peningkatan kemiskinan di Banten, ancaman PHK yang besar, sehingga menimbulkan kondisi masyarakat yang sangat rentan. Dengan gerakan ayo menanam bersama PKS Banten, mendorong terwujudnya ketahanan pangan tingkat keluarga.

Demikian disampaikan Ketua DPW PKS Banten, Sanuji Pentamarta. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan PKS Banten dalam kontribusi Penanganan Covid-19.

“Banyak manfaat yang didapatkan dari menanam, selain keuntungan dunia, InsyaAllah bekal keuntungan di akhirat,” ujarnya, usai Launching Gerakan Ayo Menanam Bersama PKS Banten, di KWT kelompok Tani Alam Lestari, Lontar Baru, kecamatan Serang, Kota Serang Banten, Rabu (6/5) sore hari.

Diketahui, kegiatan launching ini meluncurkan beberapa program, diantaranya yaitu lomba foto dan vlog. Kemudian program bantuan benih dengan total delapan juta benih yang akan disebar ke delapan Kabupaten Kota di Banten.

“Program selanjutnya yaitu edukasi dan pendampingan menanam dirumah, baik melalui online maupun offline,” tuturnya.

Sanuji menegaskan, kegiatan tersebut akan terus dilakukan hingga terbentuk budaya menanam di rumah masing-masing. Untuk saat ini, dilakukan masa percobaan selama tiga bulan, yang kemudian akan dilakukan evaluasi.

“Kami akan menggalakkan program ini hingha terbentuk budaya menanam secara mandiri. Menanam apa saja, yang bermanfaat, baik buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan dan masih banyak lagi yang bisa ditanam di lahan rumah kita,” tandasnya.

Di tempat yang sama, ketua Fraksi PKS Banten DPRD Banten Juheni M. Rois menyampaikan bahwa gerakan ini dilakukan salah satunya karena masih banyaknya lahan di rumah yang belum terpakai. Maka dengan ini, melihat potensi lahan yang masih mungkin bisa digunakan untuk menanam, sekaligus mengisi kegiatan di masa Pandemi.

“PKS menggerakkan internal, yang dalam kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19), banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah. Meski memerlukan waktu, tetapi kita mencoba untuk memulai terlebih dahulu,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan menumbuhkan budaya menanam, maka bisa menggerakkan ekonomi terkecil yang ada di masyarakat. Jika masyarakat sudah melihat potensi ekonomi terkecil, maka ia bisa melihat potensi ekonomi yang besar.

“Harapannya, kegiatan ini menjadi gerakan masif di masyarakat dan diikuti oleh semua masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melihat potensi ekonomi sekecil apapun yang ada di dalam dirinya, di rumah,” katanya.

Kelompok wanita tani (KWT) Alam Lestari, Syarifah Hanum, menyambut gembira dengan adanya launching ‘gerakan ayo menanam’ yang dipelopori oleh DPW PKS Banten. Menurutnya, menanam itu merupakan sebuah kegiatan yang sangat baik dan bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dalam skala yang kecil.

“Artinya jangan pernah berfikir bahwa menanam dan bertani itu sesuatu yang sulit, tidak bisa dilakukan kalau kita berada di perkotaan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan lahan pekarangan yang terbatas atau dengan kegiatan kita yang padat,
Sebetulnya menanam adalah kegiatan sederhana yang menghasilkan.

“Kita bisa melakukan itu di sekitar halaman rumah kita.
Kalau di sekitar rumah kita cukup, ada ruang, maka kita bisa menanamnya langsung di sana, bisa menanam buah-buahan atau sayur-sayuran,” jelasnya.

Apabila lahan pekarangan sempit, lanjut dia, maka tetap tidak ada alasan untuk tidak menanam. Karena menanam bisa dilakukan dengan menggunakan polybag, pot kecil atau ruang bertingkat untuk menanam.

“Kalau kita tidak punya pupuk, maka kita bisa produksi sendiri pupuk untuk tanaman kita, misalnya dari pupuk rumah tangga seperti menggunakan tangkai sayuran disatukan dengan tanah dan bisa menghasilkan pupuk,” ucapnya.

Begitupun dengan menyiramnya, bisa menggunakan air bekas cucian beras dan air bekas mencuci ikan dan hal itu dinilai sederhana, bisa dilakukan oleh semua masyarakat.(MUF)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *