CILEGON, BANPOS – Guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien, managemen RSUD Cilegon menargetkan pembangunan tahap pertama Gedung Medical Center (GMC) selesai tepat waktu pada Desember 2024.
Direktur RSUD Cilegon dr Lendy Delyanto mengatakan bahwa kini progress pembangunannya telah mencapai sekitar 73 persen.
Lendy mengaku sangat optimis pembangunan RSUD Cilegon atau rumah sakit Panggungrawi itu bisa selesai yang diharapkan.
Lendy menjelaskan, pembangunan RSUD dengan struktur lima lantai dengan serta sebagian pekerjaan arsitektur dan eksterior dapat diselesaikan pada tahap pertama.
Dengan target penyelesaian tahap pertama yang dijadwalkan sampai akhir tahun, Lendy berharap pembangunan tahap kedua dapat segera dilanjutkan pada awal 2025 jika anggaran dan persiapan mendukung.
“Tahap kedua, yang diperkirakan membutuhkan waktu enam hingga tujuh bulan tersebut akan mencakup penyelesaian akhir seperti arsitektur dan interior Gedung,” ujar Lendi sebagaimana dirilis Dinas Kominfo.
Lendi menyatakan anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama GMC ini sebesar Rp50 miliar dari alokasi yang digelontorkan Pemkot Cilegon, dengan rincian perencanaan awal adalah Rp55 miliar.
Menurutnya, pembangunan GMC yang memiliki lim lantai ini, direncanakan dengan fungsi-fungsi khusus pada setiap lantainya.
Untuk diketahui, lantai dasar akan digunakan untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta ruang operasi tindakan untuk pasien kegawatdaruratan.
Sedangkan untuk lantai dua difungsikan sebagai instalasi bedah sentral dengan beberapa kamar operasi. Kemudian untuk lantai tiga akan digunakan untuk perawatan Intensive Care Unite (ICU) dan High Care Unit (HCU).
Selanjutnya untuk lantai empat akan menjadi ruang rawat inap kelas 1 serta unit medical check-up.
Sementara lantai lima direncanakan untuk ruang perawatan VIP Rooftop atau lantai enam akan dilengkapi dengan fasilitas kafe sebagai tambahan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung.
Dengan adanya proyek gedung Medical Center ini, RSUD Kota Cilegon berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian, kata Lendi dengan adanya pembangunan GMC ini turut memengaruhi kapasitas tempat tidur pasien karena empat gedung rawat inap yang ada harus dibongkar, dengan mengurangi sekitar 40 tempat tidur.
“Mudah-mudahan gedung ini segera selesai dan bisa langsung dioperasikan. Kami ingin pelayanan RSUD Cilegon lebih optimal, terutama untuk mengurangi antrean di IGD dan poli,” papar Lendy.
Lebih lanjut, Lendy juga berharap bahwa dengan beroperasinya gedung baru ini, pasien IGD dapat langsung dirujuk ke kamar rawat inap yang tersedia, sehingga IGD bisa berfokus pada pasien gawat darurat. (ADV)
Tinggalkan Balasan