Masyarakat Protes Jalan Desa Banjar Rusak Parah

PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah warga Kampung Kadu Bale, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten pandeglang, menyampaikan aksi protes jalan rusak dengan memposting foto sarkasme, karena jalan yang ada di lingkungannya tergolong rusak cukup parah.

Salah seorang warga Desa Banjar, Muhamad Nahrowi mengatakan, dirinya memasang foto dengan tulisan menyinggung bertujuan agar jalan yang rusak tersebut bisa segera diperbaiki, karena warga setempat banyak yang menggunakan akses jalan tersebut sebagai penunjang aktifitas sehari-hari.

“Jalan ini sudah rusak parah, kalau musim hujan itu suka banyak genangan air, sementara pemerintah setempat seperti tidak melihat itu, untuk itu kami berinisiatif memotret jalan rusak dan membentangkan kertas bertulisan menyindir agar segera mendapatkan perhatian dari Pemerintah,” katanya kepada BANPOS, Rabu (3/6).

Menurutnya, apabila jalan tersebut dibiarkan rusak akan menimbulkan hal lain, seperti tergelincirnya pengendara, dengan demikian dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

“Kalau saya kan setiap hari lewat sini, karena mengajar juga di salah satu sekolah yang ada di Desa Banjar, kadang khawatir saja begitu melihat kondisi jalan yang rusak, gimana coba kalau ada ibu-ibu hamil, orang yang sakit, terus pengendara yang terjatuh, mau menyalahkan siapa? Makanya saya minta diperbaikilah, jangan dibiarkan seperti ini seperti tidak ada pemerintah,” ujarnya.

Nahrowi juga mengatakan, beberapa waktu lalu ada informasi akan dibangun, namun sampai saat ini belum ada juga.

“Kemarin-kemarin memang infonya mau dibangun, rencanya sih dari tahun 2018 tapi sampai sekarang juga tidak kunjung dibangun dan masih dibiarkan seperti itu,” ucapnya.

Sementara itu, ditempat terpisah, Camat Banjar Mujani, menanggapi informasi jalan rusak di daerahnya, ia memastikan jalan tersebut sudah masuk ke dalam usulan pembangunan tahun 2020, namun karena ada pandemi COVID-19 yang membuat terhambatnya pembangunan jalan tersebut.

“Terkait jalan itu, berdasarkan data pembangunan sudah diploting tahun anggaran 2020, titik nol dari simpangan Gorobog menuju arah Kampung Kadu Bale, namun dengan adanya pandemi COVID-19 ini saya kurang apakah tertunda tahun ini apa tidak, karena sekarang ini anggaran difokuskan penanganan COVID-19, lebih jelasnya di PUPR,” imbuhnya.

Adapun untuk volume yang diusulkan oleh pihak desa, Mujani tidak mengetahui secara persis, sebab yang berhak menghitung volume untuk kebutuhan jalan tersebut adalah tim konsultan survey.

“Yang diusulkan tidak menyebutkan volume, tapi ruas jalan Gorobog – Cinunggal – Kadu Bale, untuk volume biasanya konsultan survey yang menghitung dengan kekuatan dana yang tersedia,” katanya.(MG-02/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *