BANPOS – Gubernur Banten Wahidin Halim instruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di kawasan Negeri Di Atas Awan (NDA) mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Pada akhir pekan, pengunjung ke kawasan NDA membludak.
Begitu luar biasanya kekuatan media sosial saat ini.
Awalnya, sangat membanggakan ketika destinasi “Negeri Di Atas Awan” (NDA) Citorek, Lebak Banten ini menjadi viral dalam seketika. Terlebih saat Gubernur Banten Wahidin Halim melakukan kunjungan Safari Pembangunannya di wilayah Banten Selatan. Ia selalu memonitor pembangunan berbagai infrastruktur jalan yang sedang dibangun, sehingga saat ini tempat tersebut sudah banyak dikunjungi wisatawan.
Namun tak disangka, viralnya media sosial, antusias masyarakat serta rasa kepenasaran melebihi kecepatan pembangunan infrastruktur jalan yang masih dikerjakan Pemprov Banten. Saat ini pembangunan jalan beton yang melewati wilayah tersebut baru mencapai desa Ciusul, Citorek Kidul dan jalan menuju puncak masih dalam tahap pengerasan. Namun tak dinyana pengunjung semakin banyak.
Negeri di Atas Awan ini memang tidak seperti wisata Dieng yang harus berjalan kaki menuju puncak agar dapat menikmati “sunrise” dan awan. NDA merupakan wilayah lintas alam. Kita bisa menikmati sunrise dan gumpalan awan dengan tetap berada di dalam mobil saat melintas. Kita serasa sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang mengudara. Sebelum menuju puncak gumpalan awan itu, kita melewati satu wilayah yang tertutup kabut yang pada siang harinya dapat terlihat dari puncak, setelah awan menghilang.
Kawasan ini berada tepat di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Pembangunan jalan menuju Citorek ini merupakan jalan yang menghubungkan Lebak wilayah utara dan Lebak Selatan. Ruas jalan ini memudahkan akses warga setempat ke berbagai daerah karena hampir berbatasan dengan Bogor Jawa Barat. Jalan Cipanas – Warung Banten ini membelah gunung bekas pertambangan emas Cikotok dimana jalan ini dahulu merupakan jalan yang dimiliki oleh PT. Antam Cikotok, yang sejak tidak beroperasi menyerahkan asetnya kepada Provinsi Banten.
Bagi yang akan berkunjung ke sana memang harus mengetahui informasi secara jelas dan perlu memahami secara rinci jika NDA merupakan area yang baru terbuka dengan fasilitas wisata yang masih minim dan hanya dikelola secara lokal oleh warga setempat. Sehingga perlu benar-benar prepare segala perbekalan sebelum berangkat menuju NDA. Apalagi jika membawa balita, terutama bagi yang ingin melihat sunrise pada pagi hari dan harus menginap di tenda-tenda yang disediakan warga. Belum ada penginapan atau cottage hanya beberapa homestay milik warga setempat.
Melihat kondisi ini, Gubernur WH sudah menginstruksikan jajarannya agar menyegarakan pembangunan fasilitas umum, parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di lokasi tersebut, mengingat lokasi ini sudah sangat viral. Apalagi jika jalan melalui Citorek ini telah selesai hingga ke arah selatan Banten menuju Bayah. Di sana, akan terhampar pantai Sawarna yang terlihat indah dari atas puncak bukit. Mudah-mudahan selesai tepat waktu hingga tahun 2020.
Gubernur Banten Wahidin Halim memang “seakan” memindahkan destinasi wisata pantai yang sangat menurun drastis terutama pasca tsunami tahun lalu. Kunjungan wisatawan ke Kawasan Kesultanan Banten misalnya, meningkat tajam hingga 2 juta orang setelah direvitalisasi, yang hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk kenyamanan para pengunjungnya.
Dan, bagi yang tetap penasaran akan menuju ke Negeri Di Atas Awan Citorek Kidul Lebak saat ini, jangan terlalu memiliki ekspektasi berlebih karena kondisi destinasi ini baru sebatas “instagramable”, dan merupakan lintas wisata alam yang dapat dicapai dari Tangerang ataupun Serang selama kurang lebih 4 Jam. Tidak ada macet hanya ada beberapa ruas jalan yang masih diperbaiki.
“Jadi, tetaplah untuk selalu mencari informasi yang tepat dan selamat berwisata ke Banten,” ungkap Juru Bicara Pemprov Banten Amal Herawan B. (ADV)
Tinggalkan Balasan