PANDEGLANG,BANPOS-Baru dua tahun berjalan, jumlah siswa Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insan Cendekia Mathla’ul Anwar (ICMA) milik Yayasan Islamic Center Herwansyah (YICH) yang ada di jalan raya Pandeglang KM 30, Kampung Kadusuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, disambut antusias masyarakat, khususnya para orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya, agar dapat mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Ketua Yayasan ICH, Serli Andriani mengatakan, meskipun baru dua tahun berjalan, jumlah siswa yang masuk sangat banyak. Bahkan saat pembukaan banyak siswa harus masuk daftar tunggu atau waiting list, karena kuotanya terbatas.
“Kita baru berjalan dua tahun, tapi jumlah siswanya cukup banyak. Bahkan ada beberapa siswa harus masuk daftar tunggu, karena disini juga ada Taman Kanak-kanak Isalam Terpadu (TKIT), sambil menunggu satu tahun orang tua siswa menyekolahkan anaknya di TKIT,” kata Serli Andriani saat melakukan konferensi pers di ruang meeting gedung YICH, Selasa (28/7).
Menurutnya, sesuai dengan motto ICMA yaitu Islami, cerdas, memimpin dan mandiri, dengan pemenuhan fasilitas sekolah dan tenaga pengajar yang memadai. Diharapkan dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dibidang pengetahuan umum maupun agama.
“Nantinya lulusan TKIT dapat membentuk siswa siswi yang islami, cerdas, memimpin dan mandiri. Tujuan ini diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, intelektual dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap pembelajaran. Tahfidz Al-Qur’an dengan dihiasi akhlak islami dalam perilaku sehari-hari dengan sistem menjamin mutu yang berkesinambungan dan melatih kemandirian siswa,” terangnya.
Untuk menghasilkan siswa yang berprestasi, lanjut Serli, ICMA YICH menyediakan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar yang memadai.
“Dari jumlah siswa SDIT sebanyak 132 orang, kita sediakan 15 orang guru beserta Tata Usaha (TU). Sedangkan dari jumlah siswa TKIT sebanyak 55 orang, kita sediakan sebanyak 8 orang guru beserta TU. Sedangkan untuk fasilitas sekolah dengan gedung 4 lantai, lapangan futsal (outdoor), klinik kesehatan, aula, bus sekolah, Masjid, ruang makan, ruang kelas menggunakan AC, kantin sehat dan CCTV,” ungkapnya.
Sementara Kepala SDIT ICMA, Yadi Haryadi mengatakan, dalam sistem pembelajaran yang diterapkan di SDIT ICMA, dalam pelaksanaannya mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan umum dan agama islam.
“Dalam sistem pembelajarannya, kita menerapkan sistem pembelajaran perpaduan antara ilmu pengetahuan umum dan islam. Jadi selama ini kan disekolah daam menerapkan sistem pembelajaran yang diberikan kepada siswa secara masing-masing misalkan ilmu pengetahuan umum saja dan ilmu islam saja,” katanya.
“Kalau dikita menggunakan sistem pembelajaran perpaduan, misalkan ketika sedang belajara ilmu pengetahuan alam, maka kita integrasikan dengan ilmu islam seperti ketika belajar tentang hujan, maka kita sambungkan dengan kekuasaan Allah,” ungkapnya.(dhe)
Tinggalkan Balasan