Dosen FEB Untirta Lakukan Pelatihan Pengelolaan Keuangan UMKM

CILEGON, BANPOS – DALAM rangka mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, tiga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untirta melakukan pengabdian. Dalam kegiatan pengabdian tersebut, mereka melatih pelaku UMKM mengenai pengelolaan keuangan.

“Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra kami (pengusaha mikro, red) dalam mengelola keuangan di kota Cilegon,” ujar salah satu dosen, Tri Wahyudi.

Menurutnya, pengelolaan terkait dengan pencatatan hingga dapat menghasilkan suatu pencatatan yang baik, bisa mencerminkan kondisi usaha yang sebenarnya. Selain itu, ia berharap pelaku UMKM dapat memperoleh pemahaman permasalahan keuangan lainnya yang diikuti dengan langkah- langkah mitigasi yang diperlukan.

“Target khusus kegiatan ini, adanya kemampuan dari mitra untuk menggunakan akuntansi dengan mudah, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan bisnisnya. Setelah pelatihan ini selesai, diharapkan mitra dapat mandiri dalam pengelolaan usahanya, tidak hanya dari aspek produksinya, tetapi juga dari aspek manajemen atau pengelola keuangan,” tuturnya.

Diketahui, pelatihan ini dilakukan kepada dua UMKM di bilangan Cilegon dengan waktu dua hari yang dilakukan pada 27 dan 28 Agustus 2020. Kedua UMKM tersebut adalah Rischoco milik Risma Tangguh Pribadi, menjual makanan serta minuman, dan Bebek Lagi milik Dito Dewantoro menjual bebek dan ayam.

“Kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM di Kota Cilegon Banten, untuk kedua Mitra dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda, karena menyesuaikan dengan aktivitas operasional usaha. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan setelah melakukan beberapa kali koordinasi dengan masing-masing mitra terkait business procees secara komprehensif, serta permasalahan pengelolaan keuangan yang ada di masing – masing mitra,” ujar dosen lainnya, Edy Arisondha.

Ia menjelaskan, jumlah peserta pelatihan untuk Mitra Richoco sebanyak delapan orang, sedangkan untuk Mitra Bebek Lagi sebanyak lima orang. Acara pertama, diawali dengan registrasi kemudian di lanjutkan dengan tes pendahuluan, untuk mengukur pemahaman mitra terkait dengan pembukuan dan pengelolaan keuangan.

“Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait pentingnya laporan keuangan. Selanjutnya adalah memasukan transaksi-transaksi yang ada dalam unit bisnis mitra, baik itu terkait dengan pembelian maupun penjualan,” ucapnya.

Dalam pelatihan ini juga, lanjut dia, para peserta dikenalkan pada jenis–jenis akun pada laporan keuangan, agar lebih bisa memahami pembukuan setiap transaksi keuangan. Dengan ada pengenalan akun tersebut, diharapkan lebih mudah di pahami dalam hal

“Ada beberapa poin yang menjadi catatan, antara lain perlunya pemisahan pencatatan antara harta pribadi dan harta usaha, perlunya pencatatan terkait dengan pembebanan atas biaya yang tidak melekat secara langsung terhadap produk,” tuturnya.

Catatan lainnya yaitu, perlunya mengukur jumlah harta secara nominal di setiap periode untuk mengukur kemampuan menjalankan pola kerja setiap waktunya. Kemudian, perlunya mengukur berapa nilai keuntungan setiap periodenya.

“Perlunya mengukur jumlah modal yang ada untuk setiap periodenya,” tandasnya.

Sementara, dosen FEB lainnya yaitu Fiesty Utami mengungkapkan bahwa dilaksanakannya pelatihan UMKM pada Mitranya ini, mengingat jumlah para pelaku usaha sangat banyak terutama pengusaha yang bergerak di sektor kuliner dengan omzet penjualan yang cukup besar. Untuk mempertahankan serta meningkatkan omzet penjualan, kata dia, perlu ada suatu upaya pengelolaan atau manajemen yang baik.

“Tidak hanya dari sisi produksi, pelayanan dan pemasaran tetapi juga dari sisi pengelolaan keuangan sehingga didapatkan suatu kondisi keuangan sebenarnya. Adanya pengelolaan keuangan mampu memberikan perencanaan peningkatan laba atau pengembangan usaha,” jelasnya.

Kegiatan yang diakhiri dengan tes akhir ini, menjawab permasalahan di mitra dalam hal pengelolaan keuangan khususnya terkait dengan pencatatannya. Metode yang dipakai pada pengabdian masyarakat ini di antaranya melalui ceramah, tutorial, diskusi dan dilakukan monitoring secara berkala selama periode kegiatan pengabdian.(MUF)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *