Penulis: admin

  • PAD Uji KIR Dishub Pandeglang Belum Mencapai Target

    PAD Uji KIR Dishub Pandeglang Belum Mencapai Target

    PANDEGLANG, BANPOS – Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) uji KIR atau uji kendaraan bermotor yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang pada triwulan kedua baru mencapai 18,94 persen.

    Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishub Kabupaten Pandeglang, M Zaenudin mengatakan, untuk tahun 2023 target PAD dari sektor uji KIR sebesar Rp 800 juta. Pada triwulan kedua baru mencapai 18,94 persen.

    “Capaian dari bulan Januari hingga bulan Januari kemarin baru sekitar 18,94 persen, seharusnya capaiannya 50 persen. Kalau targetnya sih belum tercapai,” kata M Zaenudin kepada BANPOS di ruang kerjanya, Rabu (5/7).

    Menurutnya, tidak tercapainya target tersebut karena kendala yang dihadapinya adalah minim kesadaran pemilik kendaraan untuk melakukan uji KIR.

    “Kesadaran masyarakat masih kurang dalam melakukan uji KIR ini, padahal jika dilakukan secara berkala untuk keselamatan pemilik kendaraan sendiri. Kalau sudah uji KIR kan kendaraannya sudah laik jalan,” terangnya.

    “Jadi yang melakukan uji KIR itu kebanyakan kendaraan yang sering dipakai keluar Pandeglang, kalau yang dipakai di wilayah Pandeglang hanya sedikit,” sambungnya.

    Selain itu, dengan target PAD sebesar Rp800 juta tersebut, tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Jumlah yang melakukan uji KIR itu masih jauh dari harapan.

    “Jumlah yang melakukan uji KIR setiap harinya itu masih jauh dari harapan, dari sarana dan prasarananya juga masih belum memadai. Harusnya kan ada uji KIR keliling untuk menjangkau yang jauh terutama yang ada di wilayah Selatan,” jelasnya.

    Meskipun begitu, kata Zaenudin mengaku akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengejar target dengan melakukan sosialisasi ke daerah yang jauh.

    “Ditengah sarana dan prasarana yang tersedia saat ini, mungkin kita akan melakukan sosialisasi ke daerah yang cukup jauh untuk mengejar target. Karena untuk mengadakan uji KIR keliling dibutuhkan anggaran juga,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Cepetan Daftar, Gratis! BLK Tangerang Buka Pelatihan Desain Grafis dan Percetakan

    Cepetan Daftar, Gratis! BLK Tangerang Buka Pelatihan Desain Grafis dan Percetakan

    TANGERANG, BANPOS – Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangerang, Banten membuka pendaftaran pelatihan berbasis kompetensi (PBK) kelas desain grafis dan percetakan digital hingga 3 Juli 2023.

    Kepala BLK Kota Tangerang Yasin di Tangerang, Rabu, mengatakan pendaftaran bisa diproses melalui aplikasi Tangerang Live dengan masing-masing kelas memiliki kuota 20 peserta.

    Pendaftaran dilakukan hanya melalui aplikasi Tangerang Live, menu Cakap Kerja Pelatihan BLK, pilih salah satu kelas yang diinginkan, unduh surat pernyataan untuk dicetak, lalu diberi tanda tangan dan diberi meterai, lalu pindai dan unggah.

    “Cek kembali data diri pelamar, lalu lengkapi isian form yang masih kosong, centang persetujuan diri, lalu klik tombol daftar sekarang. Klik tombol histori anda, status pengajuan masih menunggu, klik pada lis pengajuan untuk melihat detail data,” kata dia dalam keterangannya.

    Ia menuturkan pembukaan pelatihan berlangsung pada 6 Juli 2023.

    Semua proses pendaftaran, pelatihan, hingga dinyatakan lulus dengan bersertifikat bisa dimanfaatkan masyarakat Kota Tangerang secara gratis.

    Ia mengatakan peserta wajib ber-KTP Kota Tangerang dan usia peserta mulai dari 18 tahun sampai dengan 45 tahun.

    Ia berharap, masyarakat bisa mengoptimalkan pemanfaatan kesempatan ini, pasalnya semua peserta akan mendapat ilmu secara spesifik terkait dengan jenis pelatihan yang dipilih, guru pengajar yang memang kompeten dan profesional di bidangnya.

    “Mau meningkatkan kemampuan diri, untuk lebih menguasai bidang yang disukai, ya ikuti saja BLK gratis ini. Semua peserta yang lulus pun akan dapat sertifikat, jadi alasan apalagi yang buat ragu,” ujarnya.(ENK/ANT)

  • Pemkab Tangerang Sebar Puluhan Sapi Kurban   ke 29 Kecamatan

    Pemkab Tangerang Sebar Puluhan Sapi Kurban ke 29 Kecamatan

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten menyalurkan bantuan hewan kurban, yakni sebanyak 30 ekor sapi yang disebarkan ke 29 kecamatan sebagai upaya membantu kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah itu.

    “Pada Idul Adha kali ini, Pemkab Tangerang menyalurkan bantuan kurang lebih sebanyak 30 ekor sapi untuk disebar ke masing-masing kecamatan,” kata Wakil Bupati Tangerang Mad Romli usai menyerahkan bantuan hewan kurban secara simbolis ke Ketua DMI setempat di Tangerang, Kamis.

    Menurutnya, penyerahan hewan kurban ini, merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah khususnya Pemkab Tangerang kepada masyarakat Muslim yang tengah melaksanakan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha.

    “Dari 30 ekor hewan kurban ini, nantinya disebarkan ke seluruh wilayah kecamatan yang ada. Dengan masing-masing wilayah itu mendapat satu ekor,” tuturnya.

    Untuk hewan kurban yang diserahkan, lanjutnya, merupakan hewan yang berasal dari beli di sejumlah peternakan lokal. Hal itu dilakukan sebagai upaya bentuk dukungan pemerintah terhadap pemberdayaan peternak lokal yang ada di wilayahnya tersebut.

    Kemudian, selain bantuan hewan kurban, pemerintah juga telah memberikan bantuan berupa satu unit alat penyembelihan hewan atau restraning box.

    Alat tersebut diberikan, agar proses penyembelihan hewan kurban lebih aman, karena mampu menjepit tubuh hewan saat proses penyembelihan. Bahkan, alat itu dapat membuat proses pelaksanaan kurban lebih cepat.

    Ia pun berharap, kepada seluruh jajarannya seperti camat, lurah/kepala desa serta untuk bisa mengawal pelaksanaan pemotongan hewan kurban, dan pendistribusian hewan kurban tersebut.

    “Mudah-mudahan dengan berbagi ini bisa menambah rezeki kepada masyarakat, dan diharapkan bisa bermanfaat,” kata dia.(ENK/ANT)

  • Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Sarankan Ini Saat Santap Daging Kurban

    Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Sarankan Ini Saat Santap Daging Kurban

    TANGERANG, BANPOS – Ahli Gizi RSUD Kota Tangerang Lia Efritanurika mengatakan menyantap daging kurban Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi dengan olahan apapun boleh saja sebagai sumber protein hewani tetapi harus ditambahkan dengan asupan nabati dalam satu piring yang sama

    “Dalam satu piring atau satu porsi ketika menyantap daging kurban pastikan ada protein nabati untuk menyeimbangkan gizi. Contohnya, tahu, tempe, dan tumis sayur atau olah daging menjadi sop dengan tambahan wortel, tomat, dan sayur-sayur lainnya,” kata Lia Efritanurika di Tangerang Rabu.

    Selain melengkapi dengan sayur mayur, Lia menyarankan untuk memperhatikan agar penggunaan santan, minyak, atau margarin tidak berlebih saat mengolah daging.

    Kemudian, lanjut Lia, disarankan pula membuang bagian lemak pada daging untuk mengurangi konsumsi lemak berlebih di tubuh.

    “Usahakan untuk menggunakan hanya bagian merah saja tanpa ada lemak atau sedikit lemak,” katanya.

    Lia mengingatkan bahwa penggunaan santan, minyak, atau margarin secara berlebihan akan menambahkan kadar lemak dalam pengolahan daging.

    “Gunakan santan, minyak, atau pun margarin secukupnya,” ujar Lia.

    Lebih lanjut sang ahli gizi RSUD Kota Tangerang mengimbau masyarakat di wilayah kerjanya tetap bijak dalam mengolah daging kurban serta memperhatikan asupan gizi yang seimbang saat menyantapnya.

    “Mari pastikan apa yang kita konsumsi tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga bergizi dan bermanfaat untuk tubuh kita agar tetap beraktivitas dengan maksimal. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi buah-buahan, minum air mineral dengan cukup, dan berolahraga,” katanya.

    Umat Islam di Indonesia tengah merayakan Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada Kamis ini sesuai dengan penetapan Pemerintah.

    Sementara warga Muhammadiyah sudah lebih dulu merayakan Idul Adha sehari lebih awal pada Rabu (28/6) kemarin.(ENKANT)

  • Disnakeswan Lebak Temukan Puluhan Hewan Kurban Idap Penyakit

    Disnakeswan Lebak Temukan Puluhan Hewan Kurban Idap Penyakit

    LEBAK, BANPOS – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, Banten, melakukan pemeriksaan sebanyak 4.995 ekor ternak dan ditemukan 35 ekor mengidap penyakit cacar mulut dan radang mata.

    “Kami melakukan pemeriksaan kesehatan ternak itu di 143 lapak penjualan hewan kurban,” kata Kepala Disnakeswan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Rabu (28/6/2023).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapangan dari 4.995 ekor itu terdiri dari sapi 943 ekor, kerbau 234 ekor, kambing 106 ekor, dan domba 3.276 ekor.

    Namun, tercatat sebanyak 35 ekor positif terjangkit penyakit cacar mulut dan radang mata, sedangkan tahun lalu kondisi hewan kurban sehat.

    Ternak yang mengidap penyakit itu sudah dilakukan pengobatan oleh petugas dan dipisahkan dari hewan kurban sehat yang diperdagangkan.

    Hewan ternak tersebut didatangkan dari wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Tangerang, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cilacap, Semarang, Pekalongan, Lumajang, Bali dan Bima.

    “Kami menjamin ternak kurban itu layak dikonsumsi pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, karena dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan itu,” kata Rahmat.

    Menurut dia, pemeriksaan kesehatan itu di 143 lapak perdagangan hewan ternak kurban di Kabupaten Lebak.

    Penjualan hewan ternak di 143 lapak itu menurun dibandingkan tahun 2022 sebanyak 198 lapak akibat minimnya pembeli.

    Saat ini,kata dia, harga ternak kurban di pasaran untuk domba/kambing Rp1,5-7 juta/ekor, sedangkan sapi Rp17-34 juta/ekor dan kerbau Rp17-30 juta/ekor.

    “Saya kira hewan kurban itu layak dikonsumsi setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan ternak itu,” kata Rahmat menambahkan.

    Sementara itu, Yana (45) seorang pedagang ternak di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa sapi miliknya itu dalam kondisi sehat setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban oleh petugas Disnakeswan setempat.

    “Kami hingga hari ini sudah menjual 15 ekor sapi dan sisanya enam ekor sudah dipesan tetapi belum dibayar,” katanya menjelaskan.(ENK/ANT)

  • Liga 2: Juli Pramusim, September Kick Off dengan Format baru

    Liga 2: Juli Pramusim, September Kick Off dengan Format baru

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 28 pemilik klub dari Liga 2 berkumpul untuk mengadakan pertemuan yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/6). Pertemuan itu untuk mematangkan kompetisi musim ini. Hasilnya ditetapkan Liga 2 akan dimulai pada September mendatang, dan akan diawali oleh turnamen pramusim yang digelar Juli mendatang.

    Pertemuan jelang musim baru kompetisi Liga 2 2023/2024 ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Zainudin Amali, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus, Exco PSSI Endri Erawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra.

    Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengungkapkan, hasil dari pertemuan itu disepakati kompetisi Liga 2 akan digelar mulai September hingga sebelum Bulan Puasa (2024). Sebelum itu mereka akan bermain di pramusim dulu dari akhir Juli hingga akhir Agustus.

    “Jadi satu bulan untuk pramusim,” buka Ferry Paulus.

    Format kompetisi juga akan berubah jika dibanding Liga 2 edisi terakhir. Musim ini 28 klub akan dibagi menjadi 4 grup, berbeda dengajn musim lalu yang hanya menggunakan tiga grup.

    Di fase grup formatnya adalah double round-robin dimana setiap tim saling berhadapan seabanyak dua kali home-away. Untuk peringkat 4 teraktas setiap grup akan berlanjut ke babak 16 besar untuk memperebutkan temapt di babak delapan besar, semifinal dan final. Peraih juara 1 hingga juara 3 berhak naik kasta ke Liga 1 musim berikutnya.

    Sementara tiga tim peringkat terbawah di fase grup akan memainkan babak playoff untuk menentukan tim terdegradasi. 12 tim akan memainkan babak 12 besar dalam dua grup. Peringkat tiga terbawah dari setiap grup akan terdegradasi ke Liga 3.

    Yang juga berbeda, PT LIB mengijinkan mengijinkan klub Liga 2 untuk memainkan dua pemain asing, dengan komposisi 1 pemain asing plus satu pemain asing asal Asia.

    “Ini supaya Liga 2 naik kelas. Agar klub terbiasa menangani pemain asing. Jadi saat promosi ke Liga 1, klub sudah terbiasa,” kata Ferry Paulus.

    Pada kesempatan itu, Zainudin Amali berharap ke depannya pemilik klub Liga 2 bisa bersama-sama bergandengan tangan untuk menaikkan value kompetisi.

    “Kita bersyukur FIFA ada perhatian ke Indonesia. Bahkan ingin menjadikan episentrum sepakbola. Momentum ini sedang baik-baiknya. Kita harus bergandengan tangan untuk menghadapi masalah dan mencari jalan bersama-sama,” katanya.(ENK)

  • Kerajinan Mebel Bambu di Lebak Mampu Tembus Pasar Ekspor

    Kerajinan Mebel Bambu di Lebak Mampu Tembus Pasar Ekspor

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Perajin mebel bambu di Kabupaten Lebak, Banten mulai kebanjiran order dan kini dinilai mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran di daerah itu.

    “Kita sekarang kewalahan melayani permintaan konsumen dari berbagai daerah di Banten,DKI Jakarta dan Jawa Barat,” kata Abdurahman (50) seorang perajin mebel warga Kabupaten Lebak, Selasa (26/6/2023).

    Perajin mebel bambu yang dilakukannya itu sudah berlangsung selama 15 tahun dan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak lima orang. Produksi mebel bambu itu per unit terdiri dari dua kursi dan satu meja dengan harga Rp600 ribu ditempat, sedangkan biaya transportasi itu dibebankan ke konsumen.

    Saat ini, kata dia, dirinya mampu memproduksi sekitar 20 unit/bulan, karena menggunakan peralatan manual. Pendapatan dari hasil produksi mebel bambu itu sebesar Rp12 juta dari 20 unit dengan harga Rp600 ribu/unit.

    Produksi mebel itu, lanjut dia, kebanyakan dipesan oleh konsumen dari wilayah Banten, Bogor dan Jakarta. Bahkan, saat ini tengah mengerjakan pesanan dari “kota tua” Jakarta sebanyak 10 set.

    “Kami menggeluti usaha ini dengan memanfaatkan bahan baku tanaman bambu itu,” kata dia.

    Khaerul Pulungan, seorang perajin mebel warga Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan produksi mebel bambu menembus pasar ekspor sejak tahun 2015 dan kebanyakan ke negara-negara Eropa antara lain Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Perancis dan Portugis.

    Produksi mebel bambu yang dirintis sejak 1989 hingga sekarang masih eksis karena permintaan pasar ekspor cukup tinggi. Harga mebel dijual ekspor itu mulai Rp350 ribu hingga Rp2,5 juta per unit. Kerajinan mebel bambu diantaranya produksi kursi sofa, ranjang tidur, rak sepatu, buku-buku juga kursi panjang.

    “Semua produksi itu menggunakan bahan baku bambu,” katanya menjelaskan.

    Ia mengatakan, produksi mebel juga dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 100 orang warga setempat dan mampu mengatasi kemiskinan. Mereka para tenaga kerja itu mulai mengerjakan pemotongan bambu, pelembutan sampai pekerjaan tuntas. Namun, pembayaran upah kerja tersebut tergantung nilai borongan pekerjaan sehingga mereka setiap bulan bisa menghasilkan pendapatan di atas Rp2 juta per bulan.

    “Kami terus meningkatkan kualitas agar produksi mebel itu bisa diterima pasar dunia,” katanya menjelaskan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan selama ini kerajinan industri kecil produksi mebel bambu berkembang dan bisa menyerap lapangan pekerjaan dan mampu mengatasi kemiskinan.

    Pemerintah daerah mengapresiasi omzet kerajinan bambu di daerah ini hingga miliaran rupiah per tahun dari 1.503 unit usaha yang dikelola masyarakat.

    “Kami cukup terbantu dengan tumbuhnya usaha kerajinan bambu sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” katanya.(ENK/ANT)

  • Harga Komoditi Melonjak, Masyarakat Diimbau Tidak Lakukan Aksi Borong

    Harga Komoditi Melonjak, Masyarakat Diimbau Tidak Lakukan Aksi Borong

    TANGERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Banten mengimbau ke masyarakat untuk tidak khawatir, aksi borong (panic buying) terkait adanya beberapa komoditi yang alami kenaikan harga seperti telur jelang hari raya idul Adha.

    “Berdasarkan monitoring tim DKP beberapa komoditas pasar memang ada yang mengalami kenaikan, salah satunya yaitu komoditas telur yang di pasaran sudah di angka Rp33 ribu per Kg,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Muhdorun di Tangerang Selasa (27/6/2023).

    Namun demikian, DKP memastikan pasokan pangan di Kota Tangerang aman sesuai dengan hasil monitoring yang dilakukan oleh petugas di lapangan.

    “Walau jelang Idul Adha, kebutuhan terhadap komoditas cenderung meningkat, tapi berdasarkan pendataan di lapangan DKP telah pastikan pasokan pangan untuk Kota Tangerang tergolong aman,” ujarnya.

    Masyarakat Kota Tangerang pun diharapkan untuk memanfaatkan beragam program Pemkot Tangerang seperti menanam sayur di perkarangan, berbelanja di Mobil Si Jampang, memanfaatkan Pasar Online atau memantau harga pasar lebih dulu di fitur Segar pada aplikasi Tangerang LIVE.

    “Mobil si Jampang menyediakan bahan pangan dengan harga murah di bawah pasaran. Semoga ini bisa membantu,” ujarnya.

    Perum Bulog Kantor Cabang Tangerang memastikan stok beras di Kota Tangerang dalam kondisi aman hingga akhir tahun meski adanya kenaikan harga jelang hari raya Idul Adha

    Pimpinan Bulog Cabang Tangerang yakni Omar Syarif mengatakan Bulog terus mengupayakan melakukan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri di sejumlah wilayah.

    “Stok beras di Kota Tangerang terhitung aman jelang Idul Adha, bahkan aman hingga akhir tahun. Saat ini, memiliki cadangan beras hingga 80.000 ton,” kata dia

    Ia pun menuturkan, penyaluran atau beras keluar pada Bulog cabang Tangerang diangka 100 ton di setiap bulannya. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir atau berlebihan dalam berbelanja beras. Sedangkan untuk harga jual Bulog mengeluarkan harga Rp45 ribu per lima kilogram atau Rp9 ribu per liternya.

    “Ini harga yang terjangkau dibanding pasaran. Maka, jelang Iduladha seperti ini Bulog terus suport dan ikuti Gelar Pangan Murah yang diprakarsai Pemkot Tangerang.

    Bulog menyiapkan beras medium, dan dipastikan Bulog terjun langsung berbagai komoditas dan beras medium dengan harga murah dalam menghadapi Idul Adha,” katanya.(ENK/ANT)

  • Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    Pemkab Lebak Gelar Pasar Murah Jelang Idul Adha untuk Dorong Daya Beli

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meluncurkan gerakan pangan murah guna meningkatkan daya beli masyarakat khususnya dari kalangan keluarga berpenghasilan rendah.

    “Kita berharap dengan gerakan pasar murah itu mampu memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Selasa (27/6/2023).

    Pelaksanaan gerakan pasar murah itu dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan tujuan pengendalian harga pangan. Selain itu juga untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat setempat.

    Komoditas bahan pokok yang dijual itu antara lain beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur, gula, daging ayam dan cabai. Harga bahan pokok itu tentu dijual sangat murah dibandingkan harga di pasaran, diantaranya beras Rp6 ribu/kg, gula pasir Rp8 ribu/kg, minyak goreng Rp12 ribu/liter dan cabai Rp20 ribu/kg.

    “Kami melaksanakan gerakan pasar murah itu agar memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” kata Bupati Lebak.

    Menurut dia,lokasi gerakan pangan murah di Kabupaten Lebak bertempat di Gelanggang Olahraga di Pasir Ona Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Selama ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu daya beli masyarakat khususnya berpenghasilan rendah agar tidak terdampak adanya lonjakan harga di pasaran.

    Misalnya, kata bupati, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri biasanya harga pangan melonjak. Karena itu, pemerintah daerah melaksanakan pasar murah dan operasi pasar (OP).

    “Dengan pasar murah dan OP bahan pokok bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat juga mampu mengendalikan inflasi,”katanya.

    Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga warga Rangkasbitung mengaku bahwa mereka sangat terbantu adanya gerakan pangan murah, sehingga dapat memenuhi ketersediaan bahan pokok.

    “Kami membeli dengan harga Rp100 ribu bisa memenuhi kebutuhan pangan selama sepekan kedepan,”kata Esih (30) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

    (ENK/ANT)