Penulis: admin

  • Perempuan Partai Berkarya Provinsi Banten Fokus Pengkaderan

    Perempuan Partai Berkarya Provinsi Banten Fokus Pengkaderan

    CILEGON, BANPOS – Ketua Perempuan Partai Berkarya (PBB) Provinsi Banten Muflihah Azzahra berperan penting membangun bangsa. Itu sebabnya dia berharap 30 persen caleg Partai Berkarya yang kelak duduk di parlemen adalah perempuan. Menurutnya, caleg perempuan Partai Berkarya bisa mendongkrak keterwakilan perempuan di parlemen. Caranya dengan sosialisasi gencar di tengah masyarakat, berkomunikasi sebaik mungkin, dan memperlihatkan niat baik.

    “Satu hal lagi, jangan menjanjikan sesuatu yang kita tidak mampu mewujudkannya. Yang terpenting berusaha terus meyakinkan masyarakat betapa perempuan Berkarya akan melakukan yang terbaik,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (20/1).

    Ia meminta seluruh caleg Partai Berkarya menyatukan tekad meraih kursi di parlemen pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya para caleg perempuan Berkarya bisa mewujudkan kemakmuran dan keadilan untuk seluruh masyarakat. Ia melihat saat ini sambutan masyarakat terhadap Partai Berkarya sangat baik.

    “Kami mempersiapkan caleg Partai Berkarya untuk menjadi kader yang memperjuangkan aspirasi masyarakat,” katanya.

    Ia juga mengapresiasi DPD Berkarya Kota Cilegon atas dilantiknya 8 DPC dan 43 DPAC Perempuan Partai Berkarya Kota Cilegon. “Mudah-mudahan bisa menjadi penguat struktur organisasi perempuan sayap partai di Kota Cilegon dan jadi kader-kader yang militan untuk persiapan 2024 nanti,” ungkapnya.

    “Karena kan adanya sayap partai perempuan ini kan untuk menjaring dan merekrut perempuan- perempuan yang melek di politik dan untuk memenuhi keterwakilan 30 persen itu,” sambungnya.

    Ia juga menghimbau kepada para kader perempuan partai Berkarya untuk terlibat aktif di kegiatan masyarakat.

    “Kita menghimbau untuk terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Karena kan biasanya ibu-ibu lebih gampang masuknya ke masyarakat nya karena biasanya banyak kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan ibu-ibu. Seperti senam, kemudian pengajian, di pernikahan – pernikahan, karena ibu-ibu gampang masuknya,” tuturnya.

    Ia berharap, perempuan partai Berkarya baik di Kota Cilegon maupun di Provinsi Banten bisa ada yang duduk sebagai wakil rakyat di parlemen.

    “Kita harapannya di 2024 itu perempuan Berkarya ada yang maju di parlemen minimal 30 persen ada yang jadi. Makanya dari sekarang ini kita lebih ke pengkaderan. Jadi kalau ada kegiatan-kegiatan lebih ke pengarahan bagaimana perempuan bisa berkontribusi di politik,” tandasnya.

    (LUK)

  • Pedagang Kecewa Pemerintah, Jual Minyak Goreng Tetap Rp20 Ribu

    Pedagang Kecewa Pemerintah, Jual Minyak Goreng Tetap Rp20 Ribu

    TANGERANG, BNAPOS – Harga minyak goreng di Kota Tangerang masih dijual dengan harga Rp 20 ribu per liternya. Padahal, pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rpb14 ribu per liter mulai Rabu, (19/01).

    Penerapan harga ini pun tak terjadi di Kota Tangerang. Seperti di Pasar Anyar, Kota Tangerang. Para pedagang menjual dengan harga Rp 20 ribu per liternya.

    “Kalau saya masih jual dengan harga Rp19 ribu per liter, karena memang modalnya kita beli Rp18 per liter. Bahkan ada yang jual Rp 20 per liter,” ujar pedagang Pasar Anyar, Kota Tangerang, Hamdi, Kamis, (20/01).

    Menurut Hamdi sejumlah pedagang di Pasar Anyar kecewa, lantaran pemerintah memprioritaskan penyaluran minyak goreng murah tersebut ke toko ritel modern, dibanding ke pedagang pasar tradisional. Hal itu, lanjutnya, membuat minyak goreng yang mereka jual tidak laku.

    “Siapa yang mau beli di kita, karena harganya di atas ritel modern. Kenapa kok pemerintah kasihnya ke Alfa dan Indomaret, kok enggak ke kita (pedagang tradisional),” jelasnya.

    Hamdi menjelaskan selain dirinya, saat ini banyak pedagang minyak goreng memilih menyetok barang dalam jumlah sedikit. Mereka ingin agar minyak goreng satu harga lebih dulu disosialisasikan guna mencegah kerugian.

    “Kita kasihan lah, karena terlanjur mengambil barang dengan harga lama yang tinggi. Saya pun menyetok sedikit barangnya (minyak goreng),” katanya.

    Hal senada diungkapkan pedagang minyak goreng lainnya di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Yudha. Menurutnya, sampai hari ini dia masih menjual minyak goreng dengan harga Rp20 ribu per liter.

    “Iya saya jual Rp 20 ribu per liter. Karena saya beli barangnya (minyak goreng) sebelum ada informasi akan diturunkan harganya,” jelas Yudha.

    Dia pun merasa kecewa dengan sikap pemerintah yang lebih mendahulukan ritel modern penyalurannya diberikan. Menurutnya jangan sampai pedagang pasar tradisional perang harga dengan ritel modern.

    “Iya semoga pemerintah segera turun tangan bikin operasi pasar untuk menstabilkan harga, jangan malah mengadu kita dengan kayak mereka (ritel modern),” pungkasnya.

    (IRFAN/MADE/ENK/BNN)

  • Gedung Walikota Cilegon Angker, Sejumlah Pegawai Kesurupan

    Gedung Walikota Cilegon Angker, Sejumlah Pegawai Kesurupan

    CILEGON, BANPOS – Beberapa pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pemkot khususnya di bagian Setda Kota Cilegon mengalami kesurupan, Kamis (20/1). Mereka kesurupan setelah mengisi ruangan yang baru selesai direnovasi di Kantor Pemkot Cilegon

    Kabag Umum Setda Pemkot Cilegon Joko Purwanto membernarkan jika pada pukul 15.30 WIB salah satu staf ASN (Aparatur Sipil Negara) bagian keuangan mengalami kesurupan sebelum melakukan Sholat Ashar.

    “Jadi sebelum sholat, ngambil air wudhu di kamar mandi. Nah, setelah itu mulai dia nangis nggak jelas. Kejadian ini adalah sampai 1,5 jam,” kata Joko kepada awak media ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Kamis (20/1).

    Dikatakan Joko, pegawai yang mengalami kesurupan ini diduga dimasuki oleh tiga makhluk halus dari beberapa titik. Dua roh halus dari Gedung Edhi Praja dan depan Gedung Walikota Cilegon.

    “Memang baru kemarin kami menempati gedung baru ini. Sebelumnya kami ada di bagian sayap kiri bawah dan sekarang pindah ke sayap kanan atas. Akibat kejadian kesurupan itu, kami panggil salah satu pegawai di bagian Kesra Setda Cilegon. Beliau bilang ada tiga makhluk halus yang masuk ke dalam tubuh Dian (Staf ASN yang kesurupan),” tuturnya.

    Kemudian menurut Joko, sebelum pemindahan dan penempatan ruangan baru tersebut, pihaknya dan seluruh OPD telah melakukan doa bersama untuk memberi kenyamanan saat bekerja.

    “Satu minggu yang lalu sebelum masuk ruangan kita sudah berdoa bersama. Dan saya bersama staf (kesurupan) bahkan melakukan doa bersama ke Masjid Banten dengan tujuan proses pemindahan berjalan lancar. Tapi saya bingung kenapa masih bisa kesurupan lagi. Bahkan kenapa makhluk halusnya dari Gedung Edhi Praja,” ujarnya.

    Kesurupan ini tidak hanya terjadi di pegawai Bagian Umum tetapi dialami juga oleh dua pegawai di Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon yang mengalami kesurupan pada Senin (17/1) kemarin.(LUK)

  • Jembatan Bernilai Rp7,4 Miliar Dinilai Kurang Estetis dan Tak Nyaman

    Jembatan Bernilai Rp7,4 Miliar Dinilai Kurang Estetis dan Tak Nyaman

    LEBAK, BANPOS – Proyek pembangunan jembatan Cisimeut-Warungjampang di ruas jalan Jampang-Muncang dengan panjang 40 meter dan 6 meter dari anggaran APBD Kabupaten Lebak Tahun 2021 senilai 7.418.223.000,00 dan dikerjakan oleh CV Bumen Jaya Abadi (BJA) dikritik warga. Karena hasilnya dinilai tak nyaman bagi pengendara serta tidak memiliki nilai estetis.

    Pasalnya, proyek dengan Nomor kontrak630/829PPK/PJEM/SP/DISPUPR/APBD/2021 meski sudah dianggap selesai dikerjakan, namun masih menyisakan sejumlah tanya dari warga dan aktivis.

    “itu sekarang udah selesai, cuma diduga dibangun asal jadi, dan lucu banget itu model potongan jembatan,” ujar salah satu warga setempat yang minta namanya tak ditulis.

    Menurutnya, tanah yang sudah dibeli untuk pelebaran itu tidak dibangun, padahal sebelumnya sudah dipasang pondasi tapi malah dibongkar lagi.

    “Coba saja lihat, malah posisinya itu jadi nikung, padahal itu kalau diluruskan sampai ke ujung warung itu bagus pak, dan lahannya pun sudah dibeli tapi tidak digunakan. Sebenarnya waktu itu sudah sempet di pasang batu oleh pekerja, cuma datang pengawasnya dan mandornya marah-marah, ya sudah, dibongkar lagi, katanya anggarannya tidak cukup lah apa lah,” ungkapnya.

    Sementara saat ditanya wartawan kenapa tidak dilaporkan ke dinas terkait, jika itu dianggap tidak sesuai kontruksi, sumber warga itupun mengaku tidak berani menyampaikan karena takut. “Takut pak, kami hanya bisa melihat saja tanpa bisa berbuat, kecewa sih kalau lihat anggarannya yang begitu besar, tapi hasilnya tidak sesuai, semen yang digunakan aja pake yang murah pak,” terangnya.

    Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Hamdan Soleh, Saat dikonfirmasi terkait pernyataan warga tersebut menjelaskan, bahwa warga pemilik tanah tidak memberikan izin untuk dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan alasan tanah yang akan digunakan tidak masuk dalam pembebasan lahan.

    “Dari informasi yang saya dapatkan, pemilik tanah yang mendapat pembebasan lahan tidak memberikan ijin kalau TPT dibangun di atas lahan itu, katanya tidak termasuk area pembebasan. Saat konfirmasi ke mandor, mandor mengakui ada larangan dari pemilik lahan, sehingga memang pembangunan jembatan terlihat kurang nyaman,” jelas Hamdan.

    Secara terpisah,, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Banten Reformasi Kabupaten Lebak, Sutisna Timor sangat menyayangkan jembatan yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tersebut tidak memperhatikan estetika atau nilai artistiknya, padahal menurutnya, sebelumnya pasti semua sudah diperhitungkan.

    “Sebelumnya kan harusnya sudah dihitung oleh kontraktor dan konsultan, ada tim amdalnya kan sebelum dimulai kegiatan, ini bukan hanya tidak nyaman dilihat tetapi juga tidak aman,” tegasnya.

    Tambahnya dia pula, selaku pegiat sosial kontrol, pihaknya berharap Dinas PUPR Kabupaten Lebak segera memperbaiki jembatan tersebut agar tidak hanya indah dilihat tetapi juga aman dan nyaman untuk dilalui pemakai jalan. “Bukan hanya keindahannya tetapi juga memberikan keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan,” paparnya. (WDO)

  • PWI dan Kejati Banten Teken MoU Sinergi Penegakan Hukum dan Perlindungan Kemerdekaan Pers

    PWI dan Kejati Banten Teken MoU Sinergi Penegakan Hukum dan Perlindungan Kemerdekaan Pers

    SERANG, BANPOS – Guna meningkatkan sinergitas, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten melakukan penandatanganan nota kesapatan atau MoU di Aula Kejati Banten pada Kamis 20 Januari 2022.

    MoU ini mencakup koordinasi, komunikasi, dan konsultasi dalam mendukung bidang penegakan hukum dan perlindungan kemerdekan pers dan juga pemberian keterangan ahli dari Dewan Pers serta meningkatkan SDM melalui pendidikan dan pelatihan.

    Masih dalam nota kesepakatan, MoU ini juga memuat tentang kerjasama peningkatan kesadaran hukum masyarakat dan sosialisasi terkait penerapan UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, UU No. 11 tahun 2021 tentang perubahan atas UU No. 16 tahun 2004 tentang kejaksaan negara republik indonesia, dan UU No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik serta pembentukan kelompok kerja (Pokja) atau media center PWI pada Kejaksaan negeri di wilayah hukum di Kejaksaan Tinggi Banten. Terakhir MoU ini juga mencakup kerjasama desiminasi dan publikasi informasi antar kedua belah pihak.

    Selain itu, pada kesempatan tersebut, Ketua PWI Banten, Rian Nopandra juga secara simbolis memberikan penghargaan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Reda Manthovani atas keterbukaan informasi publik kepada insan pers di Provinsi Banten yang selanjutnya secara resmi akan diserahkan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2022 tingkat Provinsi Banten yang akan digelar setelah HPN tingkat nasional 2022 di Kendari 9 Februari mendatang.

    Turut hadir, Kejati Banten Reda Manthovani, Asintel Adhyaksa Darma Yulionto, Kasi Penkum Ivan Siahaan, para kepala Kejari se-Banten (via zoom), Ketua PWI Banten Rian Nopandra, Sekretaris Dewan Kehormatan Media Sucahya, Sekretaris PWI Banten, Nasrudin (via zoom), Ketua SIWO Banten Badrudin, Bendahara Opik Rahman Malik, Ketua Seksi Hubungan Antar Lembaga, Mulyadi, Ketua PWI Kabupaten Serang Wisnu Anggoro, Ketua PWI Unit Kota Serang Akbar, Wakil Ketua PWI Kota Serang, Iman Esa Firmansyah, Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin, Ketua PWI Cilegon Adi Adam, Wakil Ketua PWI Cilegon Madsari, Ketua PWI Kota Tangerang Abdul Madjid, Ketua PWI Lebak Fahdi Khalid, Ketua PWI Pandeglang Iman Faturahman, Ketua PWI Tangsel Ahmad Eko Nursanto dan tamu undangan lainnya.

    Kejati Banten Reda Manthovani dalam sambutannya mengatakan, MoU ini merupakan bentuk komitmen sinergits antara Kejati Banten dengan PWI Banten.

    “MoU ini sebagai momentum yang bersejarah bagi Kejati Banten dengan PWI Banten karena untuk yang pertama kalinya,” tegasnya.

    “PWI ini wadah wartawan-wartawan professional, keberadaannya diakui oleh Dewan Pers karena bagian dari konstituennya. Jika ada wartawan yang macam-macam melanggar kode etik jurnalistik bisa dilaporkan melalui PWI ini, begitu pun dengan kami, jika ada Jaksa yang nakal laporkan,” imbuh Reda.

    Kejati Banten pun menutup sambutan dengan pantun. “Ke Pasar Riau beli tas, tas dibeli untuk pak minten, bersama pers yang berkualitas, kita mengawal untuk Banten,” ucap Reda yang mempunyai background jurnalis ini.

    Sementara itu, Ketua PWI Banten Rian Nopandra mengapresiasi Kajati Banten atas keterbukaan informasi kepada insan pers.

    “Saya cerita sedikit, kami PWI Banten mengirim surat untuk audensi bersama Kajati, dan yang luar biasanya pak Kajati yang bersilaturahmi ke Sekretariat kami PWI Banten,” ungkapnya.

    Ia berharap, jika MoU ini tidak hanya sebatas di tingkat Provinsi Banten. “Saya harap nanti Ketua PWI Kota dan Kabupaten se-Banten untuk melanjutkan MoU. Semoga Kejari di tingkat Kabupaten Kota cepat merespon untuk kerjasama yang berkesinambungan ini,” ucap pria yang akrab disapa Opan ini.(MUF/AZM)

  • Satu Pasien Covid-19 Meninggal, Kerja dari Rumah Bakal Diberlakukan Lagi

    Satu Pasien Covid-19 Meninggal, Kerja dari Rumah Bakal Diberlakukan Lagi

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan lurah se-Kota Tangerang, Kamis (20/01). Ini sebagai langkah tindaklanjut terjadinya penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

    Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memimpin langsung rapat yang juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Sachrudin dan Sekretaris Daerah Herman Suwarman secara daring. Arief menyampaikan agar seluruh jajaran OPD Pemkot Tangerang tidak lengah sedikitpun dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, khususnya di wilayah Kota Tangerang terlebih dalam beberapa hari terjadi lonjakan kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

    “Hingga 10 Januari 2022 kasusnya cenderung landai, tapi mulai 10 Januari hingga kemarin terjadi lonjakan kasus. Untuk itu harus diingat, kita semua tidak boleh lengah, untuk Dinas Perkim dan Dinkes agar segera disiapkan fasilitas penanganannya,” ungkap Wali kota.

    Sebagai langkah tindak lanjut, sambung Arief, Pemerintah Kota Tangerang kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem kerja dari rumah dan kerja dari kantor di instansi pemerintah serta pembatasan hingga penutupan sementara fasilitas umum milik pemerintah daerah.

    “Mulai Senin agar kepala OPD mengatur pegawainya yang WFH (kerja dari rumah) dan WFO (kerja dari kantor) hingga 50 persen, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara,” tegasnya.

    Sebagai informasi, rilis harian kasus Covid-19 di Kota Tangerang terinci pada (12/01) meningkat dengan 17 kasus positif, (13/01) dengan 21 kasus, (14/01) dengan 25 kasus, (15/01) dengan 37 kasus. Pada (16/01) mengalami penurunan dengan 24 kasus, (17/01) dengan 25 kasus dan kembali meningkat di (18/01) dengan 45 kasus dan tertinggi pada (19/01) dengan 84 kasus positif Covid-19.
    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Dini Anggraeni mengungkapkan per Rabu (19/01) telah ada 293 kasus aktif, enam pasien sembuh dan satu orang meninggal. Hingga saat ini, berdasarkan hasil tracing klaster keluarga menjadi yang terbanyak. Namun, secara range umur didominasi umur 19-60 tahun dengan 71 persen.

    “Saat ini, sama-sama kita ketahui kasus Covid-19 varian Omicron juga sudah ada di Kota Tangerang, dengan empat orang keluarga positif Covid-19. Dengan itu, berdasarkan semua angka-angka ini kita semua tanpa terkecuali dipastikan untuk tidak boleh lengah, selalu waspada, perkuat prokes dan Pemkot Tangerang tingkatkan 3T,” ungkap dr Dini, Kamis (20/01).

    Ia pun menjelaskan, berdasarkan asesmen situasi Covid-19 per 17 Januari Kota Tangerang masih pada PPKM Level 2. Dengan kapasistas respon sedang, yaitu testing diangka memadai, tracing diangka sedang dan indikator treatment diangka memadai.

    “Dengan itu, Dinkes akan menggenjot tracing yang pastinya membutuhkan kerjasama masyarakat. Tidak perlu takut dengan petugas kesehatan yang datang ke rumah, untuk melakukan tracing. Ini adalah langkah antisipasi cepat kita untuk memutus rantai penyebaran virus yang lebih panjang lagi,” jelas dr Dini.

    Ia pun mengimbau, masyarakat Kota Tangerang lagi-lagi tidak lengah dengan kasus Covid-19 pada varian apa pun itu. Kembali perketat prokes yaitu 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. “Varian apa pun itu, treatmen pencegahannya sama. Segera ikuti vaksinasi diberbagai gerai yang sudah disediakan, perkuat prokes 5M dan Pemerintah tingkatkan 3T yaitu testing, tracing dan treatmen. Gelombang satu atau dua yang kemarin sudah bisa kita lalui. Jadi, ayo sama-sama kita hadapi pandemi ini, cegah kenaikan kasus bersama-sama,” katanya.

    (MADE/BNN)

  • Eks Dirjen Kemendagri Dicecar KPK Soal Aliran Dana Pengurusan PEN Daerah

    Eks Dirjen Kemendagri Dicecar KPK Soal Aliran Dana Pengurusan PEN Daerah

    JAKARTA, BANPOS – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan adanya aliran dana dalam proses pengurusan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah (PEN Daerah) untuk wilayah Kolaka Timur. Hal ini didalami penyidik komisi antirasuah saat memeriksa mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Ardian Noervianto, Rabu (19/1).

    “Dikonfirmasi antara lain mengenai adanya dugaan aliran sejumlah dana dalam pengurusan dana PEN untuk beberapa pihak yang terkait dengan perkara ini dan dikonfirmasi lebih jauh mengenai proses pengajuan dana PEN untuk wilayah Kabupaten Kolaka Timur,” ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (20/1).

    Usai digarap, kemarin, Ardian mengaku dirinya dikonfirmasi penyidik komisi antirasuah soal prosedur peminjaman Dana PEN Daerah. “Soal Dana PEN. Soal prosedur saja,” ujarnya, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (19/1).

    Hanya sebatas itu yang dikatakan Ardian. Selebihnya, dia meminta wartawan untuk menanyakannya ke penyidik. Misalnya, saat ditanya prosedur peminjaman Dana PEN Daerah di Kemendagri. “Tanya penyidik ya,” jawab Ardian.

    Begitu pun, saat ditanya soal persetujuan Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur terhadap peminjaman Dana PEN Daerah. Ini bukan kali pertama Ardian diperiksa dalam kasus dugaan suap tersebut. Sebelumnya pada Selasa (11/1), dia juga telah diperiksa oleh penyidik KPK.

    Saat itu, Ardian dicecar penyidik KPK terkait mekanisme dan dugaan pemeberian uang untuk memperlancar pengajuan dana PEN Daerah itu. Namun, KPK tak menyebut jumlah uang maupun pihak yang diduga menerima.

    “Dikonfirmasi antara lain terkait mekanisme pengajuan pinjaman dana PEN dan dugaan adanya aliran sejumlah uang untuk memperlancar proses pengajuan pinjaman tersebut,” ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, saat itu.

    Ardian, juga sudah dicegah KPK ke luar negeri selama 6 bulan. Dia dicopot dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencopotnya pada 19 November 2021.

    Kasus ini merupakan pengembangan kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kolaka Timur yang menjerat Andi Merya Nur dan Kepala BPBD Kolaka Timur Anzarullah.

    KPK belum mengumumkan para tersangka dalam kasus ini. Kebijakan di era pimpinan Firli Bahuri cs, pengumuman tersangka dilakukan ketika ada penangkapan atau penahanan.

    (OKT/ENK/RMID)

  • Larang Wartawan Potret Jembatan Bogeg, PT PP Minta Maaf

    Larang Wartawan Potret Jembatan Bogeg, PT PP Minta Maaf

    SERANG, BANPOS – PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor pembangunan jembatan Bogeg meminta maaf atas insiden pelarangan wartawan fotografer oleh oknum keamanan. Akan tetapi, PT PP mengaku bahwa memang jika ingin melakukan peliputan, harus bersurat dan meminta izin terlebih dahulu.

    Hal itu disampakan oleh Humas proyek pembangunan jembatan Bogeg PT PP, Surya. Ia mengatakan bahwa pihaknya meminta maaf atas terjadinya insiden pelarangan tersebut, meskipun memang menurutnya, seharusnya BANPOS bersurat dulu kepada Dinas PUPR.

    “Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Biasanya, kalau ada teman-teman media yang ingin mengambil dokumentasi, biasanya bersurat ke PU. PU akan konfirmasi ke kami. Memang secara SOP kalau ada rekanan media mau mengambil dokumentasi , itu akan kita arahkan, kita kawal,” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (20/1).

    Ia mengklaim bahwa hal tersebut dilakukan demi keamanan. Sebab, apabila ingin memasuki areal konstruksi, maka harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Misalkan ke lokasi lingkungan pekerjaan, memakai APD kan memang SOP kita. Ketika memang kemarin dari teman sekuriti, mungkin ada penyampaian yang memang secara penyampaian mungkin kurang bijak,” ucapnya.

    Saat ditanya apakah memotret dari luar area konstruksi dilarang, padahal jembatan tersebut sudah digunakan oleh masyarakat umum untuk berkendara, ia menuturkan bahwa hal itu tidak dilarang. Namun secara SOP, tetap harus berkirim surat terlebih dahulu.

    “Kalau untuk globalnya untuk pengambilan dokumentasi kita tidak melarang. Hanya saja lebih baiknya apabila akan ada dokumentasi, bersurat terlebih dahulu. Nanti akan kami sediakan sepatu, helm dan rompi,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, wartawan fotografi BANPOS, Dziki Oktomulyadi, menjadi korban pelarangan liputan oleh oknum keamanan yang menjaga proyek pembangunan jembatan Bogeg.

    Dziki bercerita bahwa pada saat itu, dirinya ingin memotret progress pembangunan jembatan Bogeg pada Rabu (19/1) sekitar pukul 15.00. Saat itu, ia sedang melakukan setting kamera untuk keperluan liputan foto.

    “Masih setting kamera, namun dari belakang saya ditegur oleh satpam yang katanya bertugas di area tersebut dan melarang saya untuk memotret di area jembatan, karena alasan SOP,” ujar Dziki. “Maaf mas dilarang memotret di sini,” kata Dziki menirukan perkataan dari petugas keamanan tersebut.

    Hal itu sontak membuat Dziki kaget sekaligus heran. Ia pun menanyakan alasan mengapa dirinya tidak boleh memotret progres salah satu proyek yang dibangga-banggakan oleh Gubernur Banten itu.

    “Dia menjawab ‘ini sudah perintah dan SOP dari atasan’,” tiru Dziki.

    Terbiasa menghadapi kejadian seperti itu, Dziki pun menjelaskan kepada oknum tersebut bahwa dirinya merupakan wartawan surat kabar harian Banten Pos sembari menunjukkan kartu pers. Sebab, oknum itu pun menanyakan kartu pers miliknya.

    “Namun dengan nada keras satpam tersebut tetap melarang saya memotret sambil meminta saya untuk memotret dirinya dan nama jelasnya. ‘Silahkan foto saya, tampilkan di koran, kalau saya gak ngebolehin motret di sini’. Dia bilang dengan nada keras,” ucap Dziki.

    (DZH)

  • Timnas Indonesia Lawan Timor Leste Demi Memperbaiki Pot

    Timnas Indonesia Lawan Timor Leste Demi Memperbaiki Pot

    JAKARTA, BANPOS – Setelah Bangladesh membatalkan rencana uji coba dengan Timnas Indonesia, Timor Leste akan menjadi lawan skuad Garuda dalam friendly Match pada Fifa Matchday yang berlangsung pekan depan. Laga ini bakal jadi kesempatan bagi skuad Shin Taeyong untuk memperbaiki pot Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia 2023 mendatang.

    Tim Merah Putih bakal menghadapi Timor Leste dalam dua pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Denpasar Bali, 27 dan 30 Januari 2022. Saat ini para punggawa Timnas Timor Leste telah berada di Indonesia untuk menjalani kewajiban karantina sesuai protocol Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.

    “Saat ini Timor Leste sudah tiba di Jakarta dan melakukan karantina bubble selama empat hari sebelum terbang ke Bali pada 24 Januari mendatang,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi, dalam rilis yang diterima dari PSSI, Kamis (20/1).

    Laga Indonesia melawan Timor Leste adalah bagian dari persiapan mengikuti Piala AFF U-23 2022 pada Februari mendatang di Kamboja. Banyak pemain-pemain muda yang disertakan seperti Alfeandra Dewangga, Elkan Baggott, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Ramai Rumakiek, hingga Ronaldo Kwateh.

    Hasil positif melawan Timor Leste bisa mengangkat posisi Indonesia di rangking FIFA. Meningkatnya rangking FIFA juga bisa memperbaiki pot Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023 mendatang.

    Mengacu ke rangking saat ini, Indonesia berada di pot 4 sehingga berpotensi mendapat lawan-lawan kuat di kualifikasi. Hal itu bisa dihindari dengan memperbaiki rangking FIFA dengan meraih hasil positif melawan Timor Leste.

    Untuk Timnas Indonesia, Yunus Nusi mengatakan Evan Dimas cs baru memulai training center-nya pada Rabu (19/1) lalu. Ada 27 nama pemain yang dikumpulkan Shin Taaeyong dan menjalani lattiohan di Bali.

    “Timnas Indonesia hari ini juga sudah melakukan latihan di Bali. Kami harap pertandingan berjalan lancar dan skuad Garuda meraih kemenangan yang tentu akan menambah poin di peringkat FIFA,” tambahnya.

    Sementara itu, salah satu pemain yang dipanggil Shin Taeyong, Bayu Mohamad Fiqri menyatakan siap kerja keras demi mendapat tempat saat menghadapi Timor Leste. Punggawa Persib Bandung itu tak bisa menikmati waktu santai seperti rekan-rekan-rekannya yang diliburkan usai laga kontra Borneo FC.

    Namun, hal itu bukan masalah bagi pemain bernomor punggung 4 tersebut. Apalagi, menjadi bagian dari timnas adalah satu di antara mimpinya sebagai pesepakbola profesional.

    “Saya bersyukur karena diberi kesempatan bersama timnas senior. Soal target, hanya kerja keras untuk bisa memberikan yang terbaik. Berdoa dan bekerja keras di lapangan,” ungkapnya.

    (IPL/ENK/RMID)

  • Sedih, Sekolah Terdampak Gempa, Belajar di Tenda, Pas Hujan Bocor Pula

    Sedih, Sekolah Terdampak Gempa, Belajar di Tenda, Pas Hujan Bocor Pula

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat diguyur hujan, siswa Madrasah Tsanawiyah Matlaul Nawar (MTs MA) yang belajar di dalam tenda darurat karena terdampak gempa yang ada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang terpaksa tidak bisa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

    Hujan yang terjadi di wilayah tersebut sejak semalam, sehingga membuat tenda darurat yang biasa digunakan untuk tempat belajar para siswa menjadi bocor. Akibatnya fasilitas sekolah tersebut basah dan menjadi becek.

    Salah seorang tenaga pengajar MTS MA Sumur, Galih Aditiya mengatakan, saat ini proses pembelajaran siswanya yang dialihkan ke tenda tersebut menjadi terkendala karena hujan deras yang mengakibatkan tenda tersebut menjadi bocor.

    “Tendanya bocor, sarana pembelajaran siswa juga pada basah semua. Ditambah lahannya becek, akhirnya proses KBM siswa terganggu,” kata Galih kepada wartawan, Kamis (20/1).

    Agar tenda darurat yang digunakan untuk belajar tersebut bisa digunakan Kembali, lanjut Galih, pihaknya saat ini tengah melakukan perbaikan terhadap tenda tersebut agar tidak bocor.

    “Sekarang juga kami sedang melakukan perbaikan, supaya tenda ini bisa digunakan untuk proses KBM,” ujarnya.

    Galih berharap, dengan kondisi tersebut, pemerintah agar segera melakukan perbaikan gedung sekolah yang rusak terdampak gempa. Karena para siswa butuh kenyamanan dan ketenangan dalam melaksanakan KBM.

    “Kami ingin segera ada perbaikan terhadap gedung sekolah kami yang rusak akibat gempa bumi, supaya para siswa bisa kembali menempati gedung sekolahnya, sehingga proses KBM bisa lebih optimal,” harapnya.

    (DHE)