Penulis: admin

  • Sambut Nataru, Tol Serang Panimbang Tingkatkan Pelayanan

    Sambut Nataru, Tol Serang Panimbang Tingkatkan Pelayanan

    SERANG, BANPOS – PT Wijaya Karya Serang Panimbang selaku Pengelola Jalan Tol Serang Panimbang, berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan selama menyambut libur Nataru, yang akan dimulai pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

    Dalam keterangan pers dari PT Wijaya Karya Serang Panimbang selaku Pengelola Jalan Tol Serang Panimbang yang diterima Banpos.co mengatakan bahwa, kapasitas Gerbang Tol akan di maksimalkan dengan penambahan armada dan penyediaan Mobile Reader untuk meminimalisir antrian.

    Manajer Bidang Pengembangan Sistem PT Wika Serang-Panimbang, Muhammad Albagir mengatakan, adapun di Gerbang Tol Rangkasbitung juga disiapkan Mushola, Toilet & Klinik Kesehatan yang dapat digunakan oleh pengguna jalan dengan melakukan Scan QR Code Peduli Lindungi.

    Layanan Tol siap membantu pengguna Jalan selama 24 jam penuh, bagi pengguna Jalan yang mengalami keluhan dan bantuan pelayanan bisa menghubungi Call Center di 0811-8668-885, Instagram @wikaserpan & Twitter @wikaserpan.

    “Pelayanan selama Nataru ini tetap dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan yang ketat dengan melaksanan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas). Dan, pastikan Uang Elektronik bagi pengguna Jalan cukup, tetap utamakan keselamatan dan selalu jaga kesehatan”. Pungkas Muhammad Albagir. (RUL)

  • Selain Yuni, Permasalahan Pulau Sangiang Diangkat Juga Menjadi Film

    Selain Yuni, Permasalahan Pulau Sangiang Diangkat Juga Menjadi Film

    SERANG, BANPOS – Sinema Rakyat (Sinar) dan Laboratorium Banten Girang, kembali mengajngkat isu Pulau Sangiang melalui film dokumenter. Mulai diproduksi, film dokumenter panjang itu diberi judul ‘Babi-babi di Tanah Surga’.

    Film yang diproduseri oleh Carya Maharja dan disutradarai oleh Abdul Malik Mohammad ini bercerita tentang perjuangan warga Pulau Sangiang, yang menuntut hak dikembalikannya tanah ulayat mereka yang diklaim sepihak pengelolaannya oleh PT Kalimaya Putih.

    Konflik perampasan tanah ulayat antara ratusan masyarat adat Pulau Sangiang dengan PT Kalimaya Putih, menarik sekelompok Seniman Film yang bersuara melalui Sinar bersama AGRA dan Laboratorium Banten Girang, ikut menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi disana melalui film dokumenter tersebut.

    “Sengketa tanah ini semakin meruncing ketika warga mulai kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagi petani akibat dirusak hama babi,” ujar Sutradara film dokumenter ‘Babi-babi di Tanah Surga’, Abdul Malik Muhammad, kemarin.

    Lelaki yang akrab disapa Malik ini menjelaskan bagaimana proses produksi film dokumenter tentang Pulau Sangiang, yang masih terus berlanjut. Meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Tim Sinar, namun pembuatan film itu diupayakan masih berjalan.

    “Kelak film ini akan rilis bulan Agustus 2022 dan akan diikutsertakan dalam beberapa festival film, baik dalam negeri maupun luar negeri, kami berharap masyarakat ikut mendukung,” tandasnya. (MUF)

  • ASTRA Tol Tangerang-Merak dan YSWJ Gelar Kegiatan Menanam Pohon Bersama

    ASTRA Tol Tangerang-Merak dan YSWJ Gelar Kegiatan Menanam Pohon Bersama

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional dan Hari Bakti Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke-76, ASTRA Tol Tangerang-Merak bersama Yayasan Sarana Wana Jaya (YSWJ) melakukan kegiatan penanaman pohon yang berlokasi di Akses Tol Serang Bara, Kamis (16/12).

    Pada kegiatan tersebut, dihadiri Presiden Direktur PT Marga Mandalalasakti, Kris Ade Sudiyono dan ketua pengurus YSWJ Boen M Purnama, didampingi oleh beberapa Pembina dan Manajemen YSWJ dan ASTRA Tol Tangerang Merak.

    Dalam hal ini Presiden Direktur PT Marga Mandalalasakti mengharapkan agar kegiatan tersebut bukan hanya sebagai simbolis kegiatan rutin penanaman pohon yang dilakukan setiap tahunnya, namun dapat mewujudkan Green Tol untuk jalan Tol berkelanjutan.

    “Diharapkan agar kita tidak hanya sekedar melakukan penanaman pohon namun dapat mewujudkan Green Toll Road, karena masih banyak hal yang kita lakukan. Kami juga berencana untuk kedepannya akan terus melanjutkan penanaman pohon sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang berpotensi dihasilkan dari aktivitas infrastruktur. Melalui penanaman pohon diharapkan juga terjadi karbon sequestration yaitu menahan karbon pada pepohonan, dan lahan” penjelasan Kris dalam sambutannya.

    Adapun pohon yang disumbangkan oleh YSWJ sebagai bentuk dukungan kepada ASTRA Tol Tangerang-Merak berjumlah 1000 pohon untuk beberapa titik di ruas Tol Tangerang-Merak yang rencananya akan diberikan secara bertahap, yang terdiri dari pohon pelindung dimana berfungsi sebagai penyerap bahan-bahan pencemar udara seperti Trembesi, Beringin dan Jati, tanaman hias seperti Tabebuya dan Pucuk Merah, serta jenis tanaman buah-buahan seperti Nangka, Alpukat, Jambu, Mangga dan lainnya.

    Lebih lanjut Kris menyampaikan bahwa dalam program penghijauan atau penanaman pohon, Astra Tol Tangerang-Merak memiliki tiga fokus kegiatan yaitu Penanaman Pohon Pelindung yang mana telah dilakukan di sepanjang jalan Tol Tangerang-Merak.

    Hidroponik yang telah dilakukan sejak tahun 2019 dengan hasil sawadaya karyawan, sehingga memilki lokasi hidroponik di Gerbang Tol GT0 Cikande, Gerbang Tol Balaraja Timur & Serang Barat, dalam waktu dekat akan di buat di Serang Timur. Dan yang terakhir, adanya Pranaraksa yang merupakan kegiatan penanaman pohon buah nusantara sejak tahun 2020, dimana sudah terdapat 3 lokasi Pranaraksa yaitu Balaraja Timur, Cikande dan Akses Serang Timur – Taman Petak papat dan hari ini akan bertambah lokasi pranaraksa Serang Barat. (RUL)

  • Urai Persoalan Sampah, BSD Luncurkan Aplikasi Bank Sampah Digital

    Urai Persoalan Sampah, BSD Luncurkan Aplikasi Bank Sampah Digital

    SERANG, BANPOS – Bank sampah Digital (BSD) meluncurkan aplikasi pengelolaan sampah, Kamis (16/12) di salah satu Hotel di Kota Serang. Aplikasi bank sampah digital merupakan Perusahaan Sosial (Social Enterprise) bergerak di bidang pengelolaan ssampah.

    Peluncuran aplikasi Bank Sampah itu dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Anggota DPRD Kota Serang Komisi II Nur Agis Aulia, Tim riset untuk aplikasi BSD diketuai Permata Nur MR, CEO BSD, Iyadullah. Selain itu,hadir pula Tim Universitas Prasetya Mulya selaku pembuat dan pengembang aplikasi, Yudi Samyudia, Dekan Sekolah science, Technology, Engineering dan Math (STEM) Terapan, Hendra Kusuma Putra (Yayasan Prasetya Mulya), serta Kepala DLH Kota Bogor, Deni Wismanto.

    Diketahui, Perusahaan berbasis masyarakat ini menerapkan konsep Bank Sampah Induk berbasis digital. Dengan adanya sistem BSD, mendorong partisipasi aktif untuk memilah dan menabung sampah yang bernilai ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat.

    Program Bank sampah digital ini adalah hasil dari kerja sama antara Pemerintah Kota Serang dan Universitas Prasetya Mulya. Dengan tujuan yaitu membuat lingkungan lebih bersih dan memberikan keuntungan ekonomi masyarakat secara langsung, serta meningkatkan kepedulian dan budaya gotong royong.

    Aplikasi BSD lahir melalui skema matching fund Kedaireka Kemdikbud ristek bersama insan dikti dalam hal ini universitas Prasetya Mulya, dalam perannya dalam mendukung pelaku dunia usaha mengembangkan bisnisnya melalui kesesuaian dan kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan. Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan Kementrian Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan praktik baik.

    Kepala DLH Kota Serang, Farach Richie mengatakan, pihaknya akan memperbanyak kegiatan sejenis agar program BSD memiliki peran penting di Kota Serang.

    “Di tempat pembuangan sampah (TPS) nanti dioptimalkan bukan hanya untuk pembuangan sampah saja, tapi bagi sarana edukasi dan rekreasi,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, jumlah sampah per hari di Kota Serang bisa mencapai 360 ton. Sementara, sampah yang dapat ditangani hanya sekitar sekitar 120-160 ton.

    “Sisanya mungkin di masyarakat ada yang dibakar bahkan ada sampah liar. Dan ini kita terus mengedukasi masyarakat, supaya sampah ini bisa ditekan agar masyarakat memilih dan memilahnya dulu,” jelasnya.

    Farach mengakui bahwa masih banyak masyarakat di permukinan yang masih membakar sampah. Sehingga hal itu menjadi catatan baginya, kemudian akan ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi internal DLH, bahwa tahun 2022 diupayakan dapat menangani sampah tersebut.

    “Insyaallah bismillah, kami sudah melakukan koordinasi secara internal,” tandasnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia mengungkapkan bahwa untuk BSD, secara sistem sudah terbangun bagaimana tata kelola sampah. Sebab, pengelolaan sampah ini harus terbangun terlebih dahulu ekosistemnya.

    “InsyaAllah mudah-mudahan sudah ada, tinggal nanti pengimplementasiannya. Ini yang perlu dikawal bareng-bareng sama masyarakat. Kuncinya adalah kolaborasi dan sinergis kita,” ungkapnya.

    Ia memastikan kedepan akan ada Perwal yang akan menjadi kekuatan hukum, untuk bisa mendorong masyarakat memilah sampah dari rumah serta bertanggungjawab akan sampahnya. Kemudian ia menyampaikan bahwa yang paling penting adalah bagaimana peran dari Perwal, yang apabila berbicara sampah, maka perannya adalah DLH.

    “Pasti nanti ada perwal, saya sudah ngobrol dengan pak Kadis, nanti akan diturunkan Perwal yang jadi kekuatan hukum. Sekarang dalam undang-undang yang baru, perbedaannya adalah setiap orang bertanggungjawab atas sampahnya, setiap leveling mulai dari RT, lurah, camat, itu harus sudah punya kewenangan dan tanggung jawabnya,” jelas salah satu pendiri BSD ini.

    Agis juga mengungkapkan bahwa BSD telah sedikit banyak memberikan kontribusi pada pengentasan sampah di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Cilegon.

    “Bank sampah memiliki komitmen untuk melakukan pendampingan dan edukasi terkait pengelolaan sampah agar bernilai dan menjadi sumber peningkatan ekonomi,” ucapnya. (MUF)

  • Penyandang Tunanetra Sweeping Trotoar

    Penyandang Tunanetra Sweeping Trotoar

    SERANG, BANPOS – Puluhan penyandang tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Serang melakukan sweeping trotoar yang ada di Kota Serang. Dalam aksi tersebut, ditemukan berbagai hal yang merintangi keberadaan guiding block atau jalan pemandu bagi penyandang tunanetra.

    Aksi sweeping trotoar tersebut dimulai dari lampu merah Sumur Pecung, hingga ke Alun-alun Kota Serang. Dalam aksinya, Pertuni Kota Serang membagi dua kelompok untuk menyisir trotoar itu.

    Berdasarkan pantauan, beberapa kali anggota Pertuni mendapati rintangan di atas guiding block mereka. Seperti adanya pedagang yang berjualan di sana, kendaraan yang parkir hingga benda berbahaya yang bisa melukai mereka.

    Sekretaris DPC Pertuni Kota Serang, Wendy Rumatumian, mengatakan bahwa pihaknya sengaja melakukan aksi sweeping trotoar tersebut, untuk mensosialisasikan hak penyandang disabilitas, sekaligus merayakan Hari Disabilitas Internasional.

    “Alhamdulillah aksi berjalan lancar, meskipun ditemukan berbagai rintangan yang kami hadapi saat melakukan aksi tersebut,” ujarnya, Kamis (16/12).

    Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan hak penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. Sebab berdasarkan temuannya, banyak masyarakat yang tahu mengenai guiding block, namun tetap menggunakannya untuk berdagang maupun memarkir kendaraan.

    “Sebenarnya banyak yang tidak mau berpindah pada saat kami beritahu. Namun setelah pak Polisi yang mengawal kami ikut membantu, akhirnya mereka mau pindah. Tapi kami khawatir di kemudian hari mereka masih melakukan hal yang sama,” ucapnya.

    Selain itu, ada pula tiang yang pihaknya temukan berada tepat di atas jalur guiding block. Hal itu menurutnya sangat berbahaya dan berpotensi melukai pengguna trotoar, khususnya penyandang tunanetra.

    “Jika ditanya kepada penyandang tunanetra terkait kepercayaan diri mereka untuk berjalan di atas guiding block Kota Serang, pasti berada di bawah 50 persen. Karena berbahaya,” tegasnya.

    Sementara itu, perwakilan mahasiswa Pendidikan Khusus (PKh) Untirta, Nedi Saputra, yang juga menjadi pendamping aksi tersebut mengatakan bahwa seharusnya Pemkot Serang bisa melakukan penertiban di atas trotoar yang ada di Kota Serang.

    “Ini dilakukan agar tidak ada lagi hak penyandang disabilitas yang diambil oleh orang lain, baik untuk parkir kendaraan maupun berdagang,” ujarnya.

    Ia menegaskan, pihaknya bukan ingin mematikan rezeki pedagang kaki lima yang berjualan di atas guiding block. Pihaknya hanya berharap jangan sampai aktifitas yang dilakukan justru mengganggu aktifitas penyandang disabilitas.

    “Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimana infrastruktur bisa terakses dengan baik oleh penyandang disabilitas, juga masyarakat tetap tetap bisa berdagang,” tandasnya. (DZH)

  • Pasutri Diringkus, Diduga Jaringan Internasional Perdagangan Manusia

    Pasutri Diringkus, Diduga Jaringan Internasional Perdagangan Manusia

    SINDANGJAYA, BANPOS – Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Polda Banten membongkar sindikat jaringan internasional perdagangan orang. Dari pengungkapan kasus tersebut polisi mengamankan 2 orang yakni laki-laki berinisial AM dan perempuan berinisial UA.

    Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro saat konferensi pers di Gedung Presisi Polresta Tangerang pada Rabu (15/12) menerangkan, kasus tersebut terungkap berkat adanya informasi dari masyarakat. Sebuah rumah di Perumahan Lavon Cluster Allura Desa Wanakerta Kecamatan Sindangjaya Kabupaten Tangerang, dicurigai warga karena dijadikan tempat untuk menampung orang dari berbagai daerah.

    “Setelah mendapatkan informasi tersebut kami menuju ke lokasi yang diinformasikan guna melakukan penyelidikan, pada hari Rabu 17 November 2021,” kata Wahyu.

    Wahyu memerintahkan tim yang dipimpin Kasub unit tindak pidana tertentu (Tipidter) Satreskrim Polresta Tangerang Ipda Prasetya Bima Praelja. Setelah di lokasi, petugas bertemu dengan tersangka AM dan UA yang merupakan pasangan suami istri. Selain itu di lokasi polisi juga menemukan 6 orang lainnya yang 3 diantaranya adalah perempuan.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata, 6 orang yang berada bersama tersangka AM dan UA adalah calon tenaga kerja yang dijanjikan akan bekerja di luar negeri oleh tersangka AM dan UA,” tutur Wahyu.

    Kepada polisi, tersangka AM dan UA mengaku bahwa mereka menyewa rumah untuk untuk menampung calon tenaga kerja. Enam orang yang dijanjikan bekerja di luar negeri mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp20 juta per orang kepada tersangka AM dan UA dengan alasan untuk biaya administrasi.

    “Tersangka AM dan UA menjanjikan akan memberangkatkan bekerja ke Qatar dan Turki setelah 2 minggu dari pembayaran uang tersebut, namun ternyata 6 orang tersebut sudah 2 bulan ditampung dan tidak kunjung berangkat,” papar Wahyu.

    Wahyu menambahkan, modus operandi yang digunakan kedua tersangka adalah dengan menawarkan pekerjaan sebagai tenaga kerja di luar negeri dengan tujuan Turki dan Qatar, yang akan bekerja di pabrik pengolahan makanan beku atau menjadi asisten rumah tangga.

    “Agar para korban tertarik, tersangka menjanjikan upah sebesar 1.200 Dollar belum termasuk uang lembur, selanjutnya tersangka juga meyakinkan korban untuk bekerja di Turki tidak harus memiliki keahlian bahasa dan tidak memerlukan keahlian khusus,” terang Wahyu.

    Kasubnit Tipidter Krimsus Satreskrim Polresta Tangerang Ipda Prasetya Bima Praelja mengatakan, timnya akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan sebagai tindak lanjut atensi Kapolresta Tangerang.

    Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 81 juncto Pasal 69 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia serta Pasal 4 dan/atau Pasal 10 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Perdagangan Manusia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.(ENK)

  • HMJ KPI UIN SMHB Gelar Communication Festival

    HMJ KPI UIN SMHB Gelar Communication Festival

    SERANG, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan acara Communication Festival (COMFEST) 2021, dalam rangka ulang tahun prodi KPI yang ke 24.

    Acara ini diadakan selama 3 hari dengan tema “The Best Communication is Action” pada Senin-Rabu (13-15/12) di lantai 2 Aula Sjadzli Hasan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

    Beragam acara dan perlombaan terlaksana dengan meriah selama 3 hari ini, perlombaan dibagi menjadi dua sesi offline dan online, lomba offline dilakukan secara langsung di Aula Sjadzli Hasan Lantai 2 sedangkan perlombaan online dapat dilakukan di rumah masing-masing.

    Lomba offline diantaranya debat komunikasi, dakwah, dan news anchor, serta pemilihan duta KPI tahun 2021, lomba online diantaranya design poster, jurnalistik fotografi, dan video creative, semua perlombaan dapat diikuti oleh mahasiswa KPI dan juga mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

    Ketua Umum HMJ KPI, Fajar Dwitama Junaedi mengatakan, tujuan diadakannya COMFEST 2021 ini untuk mewadahi segala bentuk potensi mahasiswa KPI agar dapat mengembangkan minat dan bakatnya.

    Hari pertama COMFEST 2021 diawali dengan lomba dakwah dan news anchor. Kemudian pada hari kedua dilaksanakan lomba debat komunikasi dan pemilihan duta KPI 2021. Kemudian Hari ketiga diadakan Seminar Nasional, pentas seni, pengumuman lomba serta pembagian hadiah.

    Selain, pengumuman serta pembagian hadiah perlombaan tak lupa penampilan guest star yang dihadirkan di acara malam puncak COMFEST 2021 ini, yaitu seorang cover sing youtube Chika Lutfi. Chika Lutfi menampilkan 7 lagu yang biasa dicover di kanal youtube channel pribadinya.

    “Semoga dengan diselenggarakannya acara communication festival ini mahasiswa/i UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten terutama mahasiswa/i KPI dapat menampilkan bakat-bakat yang dimilikinya, dan juga karena tema COMFEST 2021 ini adalah the best communication is action, artinya bentuk komunikasi yang baik adalah sebuah tindakan,” kata Ketua pelaksana acara COMFEST 2021, Bagus Prasetiyo.(PBN)

  • Isu Tsunami Pukul Bisnis Perhotelan di Selat Sunda

    Isu Tsunami Pukul Bisnis Perhotelan di Selat Sunda

    SERANG, BANPOS – Isu akan adanya tsunami di Cilegon yang ramai akhir-akhir ini mempengaruhi okupansi atau tingkat pesanan hotel di wilayah Pantai Anyer dan sekitarnya di Kabupaten Serang dan Pandeglang untuk perayaan libur natal dan tahun baru (Nataru).

    Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang General Manager Cluster Doddy Faturahman, Rabu (15/12) kepada wartawan mengatakan, adanya isu tsunami tersebut cukup berdampak besar bagi pengelola hotel di Anyer karena tingkat okupansi dan pesanan hotel turun drastis. Padahal, bulan Desember biasanya bagi pengelola hotel merupakan bulan ‘panen’ tamu hotel karena libur natal dan tahun baru.

    “Dampaknya cukup luar biasa dengan adanya isu Cilegon akan diguncang gempa. Seperti di tempat kami yang biasanya Senin sampai Minggu penuh tapi sekarang ada beberapa hari yang kosong,” kata Doddy yang juga General Manager Aston Anyer Hotel.

    Ia mengatakan, karena adanya isu tsunami tersebut banyak tamu yang sudah memesan kamar untuk libur tahun, kemudian membatalkannya.

    “Biasanya tanggal-tanggal segini pemesanan kamar hotel sudah ‘full’. Tapi karena adanya isu tersebut, banyak yang membatalkan,” kata Doddy.

    Meski begitu, pihaknya terus berusaha meyakinkan agar wisatawan yang akan berlibur ke pantai Anyer dan sekitarnya tidak khawatir berlebihan. Dengan demikian hal itu tidak berimbas terhadap pemulihan kondisi pariwisata di Provinsi Banten.

    “Kami berharap informasi ini tidak menjadi kepanikan warga untuk datang ke Anyer dan sekitarnya,” terangnya.

    Ia juga berharap informasi yang disampaikan oleh lembaga terkait termasuk media, lebih akurat dan tidak membuat masyarakat khawatir yang berlebihan.

    “Kami juga melihat objek wisata pantai di sini kembali sepi, setelah ada isu tersebut. Akhirnya masyarakat sekitar yang ekonominya bergantung pada kunjungan wisatawan sangat terdampak,” tandasnya.(RUS/ENK)

  • Anggota DPRD Sebut Proyek Pavingblock di Baksel Banyak Kejanggalan

    Anggota DPRD Sebut Proyek Pavingblock di Baksel Banyak Kejanggalan

    BAKSEL, BANPOS – Keberadaan proyek Pavingblock di Lebak Selatan (Baksel) yang sempat muncul dalam pemberitaan mendapat sorotan anggota DPRD Kabupaten Lebak, Agus Ider Alamsyah. Pasalnya, itu diduga banyak ditemukan kejanggalan olah kerjanya.

    Adapun beberapa kejanggalan yang membuat anggota DPRD ini buka suara, yakni ada status tanah yang belum dihibahkan ke pemerintah dan bahan pavingblock yang diduga kurang kualitas.

    “Kami meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan. Karena pelaksanaan pekerjaan pemasangan Pavingblock itu terdapat beberapa kejanggalan. Kami juga akan bersurat kepada Stakeholder terkait dengan kegiatan proyek ini,” kata Agus Ider Alamsyah, kepada BANPOS, Rabu sore (15/12).

    Menurut Agus, memang wajar manakala ada proyek yang menggunakan anggaran pemerintah mendapat pengawasan dari berbagai pihak, terlebih warga selaku penerima manfaat yang juga berhak melaporkan apabila ditemukan adanya masalah dalam proyek itu.

    Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Lebak ini menyebut, seperti halnya yang terjadi di Desa Sangiang Kecamatan Malingping, didapati pekerjaan proyek yang menghabiskan anggaran hampir Rp200 juta itu terkesan asal jadi.

    Ditambahkan Agus, berdasarkan laporan dari warga, sedikitnya di Kecamatan Malingping lokasi pemasangan Pavingblock tersebut ada di enam desa, diantaranya Desa Rahong, Sangiang, Malingping Selatan, Sumberwaras dan desa Cilangkahan. Ke enam lokasi tersebut dikerjakan oleh tiga rekanan, yakni CV A2, CV Dwi Perkasa dan CV Quality.

    “Ada enam desa yang mendapatkan kegiatan itu, semuanya itu harus dilakukan pengawasan. Terlebih ada lahan milik warga yang terpakai, itu harus ada solusinya,” kata Agus.

    Sementara, Kepala Desa Rahong, Ubed Jubaedi kepada BANPOS membenarkan jika terdapat pekerjaan pemasangan Pavingblock. Menurutnya, sejauh ini pekerjaannya masih berjalan baik, dan selalu diawasi oleh perangkat desa. Namun, kata dia, jika materialnya kualitas di bawah standar, pihaknya akan menopak untuk dipasang.

    “Iya benar kang, di desa saya ada program pemasangan juga. Cuma itu pun selalu kami pantau. Dan jika didapat kualitasnya jelek, tentu kami sarankan agar jangan dipasang. Untuk daerah lain, saya tidak tahu menahu itu,” paparnya.(WDO)

  • Banyak Utang, Pasokan Obat Untuk RSUD Berkah Disetop

    Banyak Utang, Pasokan Obat Untuk RSUD Berkah Disetop

    PANDEGLANG, BANPOS — Akibat masih memiliki utang ke pihak penyedia obat, ketersedian obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, mengalami kekosongan.

    Menurut informasi, di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah menganggarkan untuk pembelian obat-obatan sebesar Rp12 Miliar. Anggaran sebesar itu, terinci di APBD Murni TA 2021 sebesar Rp6 miliar, dan di Perubahan APBD TA 2021 sebesar Rp6 miliar.

    Kondisi itu, dikeluhkan oleh seorang pasien yang enggan disebut namanya, berinisial AU. Katanya, ia sebagai pasien yang menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, harus mencari obat keluar, karena di RSUD Berkah Pandeglang sedang kosong.

    “Ketika saya mau ngambil obat, kata pihak RSUD Berkah Pandeglang, obatnya habis. Akhirnya, saya harus mencari obat ke luar rumah sakit,” kata pria itu, Rabu (15/12).

    Humas RSUD Berkah Pandeglang, dr. Achmad Chubaesi membenarkan, ada beberapa item obat yang mengalami kekosongan. Akan tetapi, ia tak merincikan obat apa saja yang mengalami kekosongan.

    “Betul, ada beberapa jenis obat yang harus dibeli di luar oleh pasien, karena pasokan habis,” kata dr. Chubaesi, saat dikonfimasi via telepon.

    Menurutnya, pasien BPJS yang menebus obat ke luar RSUD Berkah Pandeglang, tetap gratis. Karena pihak rumah sakit, bekerjasama dengan apotek-apotek di luar.

    “Ketika mengambil obat di apotek, nanti dicatat. Lalu, nanti kami ganti,” klaimnya.

    Ditambahkannya, alasan kekosongan obat di RSUD Berkah, karena pihak rumah sakit masih memiliki utang ke pihak penyedia. Sehingga, pasokan obat ke rumah sakit dihentikan sementara.

    “Pasokan obat dihentikan sementara, karena kami masih memiliki utang ke penyedia. Saya lupa berapa besaran utangnya. Tapi yang jelas, seperti itu keadaanya,” tandasnya.

    Asisten Daerah (Asda) I Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Ramadani, membenarkan Pemkab Pandeglang sudah menganggarkan untuk membeli kebutuhan obat-obatan di RSUD Berkah Pandeglang.
    “Kita anggarkan di APBD Perubahan TA 2021. Untuk pengadaan obat dan barang medis habis pakai, mungkin saat ini sedang proses pengiriman barang dari penyedia obat ke RSUD Berkah,” tandasnya.(PBN/ENK/BNN)