Penulis: admin

  • Liga 1 Juga Bakal Gelar Uji Coba Penonton Terbatas

    Liga 1 Juga Bakal Gelar Uji Coba Penonton Terbatas

    JAKARTA, BANPOS – Polri menyatakan telah memberi izin kepada PT. Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan uji coba penyelenggaraan sepakbola liga 1 dan 2 dengan dihadiri oleh penonton secara langsung. Sebelumnya, izin hanya diberikan kepada Liga 2.

    Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, uji coba itu diberikan izin dengan catatan bahwa kapasitas penonton yang hadir secara fisik dilakukan secara terbatas. Mengingat, saat ini masih terjadi Pandemi Covid-19.

    “Polri memberikan izin uji coba penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 dengan dihadiri penonton yang terbatas,” kata Dedi kepada wartawan, Jakarta, Rabu (15/12).

    Dedi menjelaskan, pemberian izin dengan penonton terbatas tersebut harus mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes). Pihak kepolisian pun akan ikut turun ke lapangan untuk memastikan hal tersebut.

    “Kami melihat antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan sepakbola di tanah air. Tetapi, kami tetap menekankan penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan ketat,” ujar Dedi.

    Dalam uji coba itu, kata Dedi, penonton yang hadir secara fisik nantinya, wajib menggunakan masker sejak awal hingga pertandingan si kulit bundar tersebut berakhir. Pertandingan sendiri digelar di wilayah yang laju pertumbuhan virus coronanya rendah.

    Kemudian, masyarakat yang hadir wajib sudah mengantongi sertifikat vaksin Covid-19 dengan dosis kedua. Nantinya, penonton juga harus mengakses aplikasi PeduliLindungi.

    “Semua penonton, pemain, pihak sponsor hingga official harus benar-benar memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik,” ucap Dedi.

    Pada pemberian izin uji coba penonton terbatas ini, Dedi menyatakan, telah melakukan koordinasi dan komunikasi kepada seluruh pihak terkait. Tujuannya, agar penanganan dan pengendalian Covid-19 bisa tetap berjalan dengan baik.

    Meski begitu, Dedi menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi rutin terkait dengan pelaksanaan uji coba kehadiran penonton secara terbatas di Liga 1 dan Liga 2 ini.

    “Tentunya, kami dari Polri akan terus melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan. Sehingga, pelaksaanaan tetap berjalan dengan baik namun faktor kesehatan harus tetap dikedepankan,” tutup Dedi.(ENK)

  • Perketat Libur Nataru, Pemerintah Siagakan Empat Pos Pengawasan di Merak

    Perketat Libur Nataru, Pemerintah Siagakan Empat Pos Pengawasan di Merak

    CILEGON, BANPOS – Menghadapi libur Natal dan tahun baru (Nataru), pemerintah menyiapkan empat pos pengawasan untuk pengetatan penumpang yang akan menyeberang di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Keempat pos didirikan untuk mengecek kelengkapan syarat penumpang menyeberang mulai dari tiket penumpang, surat vaksinasi dan surat keterangan bebas Covid-19.

    Diketahui, keempat pos itu yakni Pos Pengawasan 1 di Matoari, Pos Pengawasan 2 Pelayanan Terpadu di Cikuasa Atas, Pos Pengawasan 3 di Pintu Dermaga Eksekutif dan Pos Pengawasan 4 di Pintu Dermaga Reguler.

    Untuk Pos 1, petugas akan bertugas mengecek tiket penumpang. Apabila penumpang belum memiliki tiket, petugas memberikan Informasi dan mengarahkan ke POS 2 untuk pembelian tiket dan persyaratannya serta pemberian stiker merah pada kendaraan.

    Kemudian Pos 2 Pelayanan Terpadu di Cikuasa Atas, petugas bertugas melayani vaksinasi, Rapid-Antigen dan ticketing khusus Bus, Travel dan Mobil Pribadi. Sementara untuk Pos Pengawasan 3 di Pintu Dermaga Eksekutif bertugas melakukan pemeriksaan akhir dan Pelayanan Rapid – Antigen gratis untuk kendaraan Logistik. Selanjutnya, Pos Pengawasan 4 di Pintu Dermaga Reguler bertugas melakukan pemeriksaan akhir dan memberikan pelayanan Rapid – Antigen gratis untuk kendaraan logistik.

    Kepala KKP Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka mengatakan, pendirian pos tersebut salah satunya untuk mengecek syarat-syarat dokumen penumpang sebelum menyeberang.

    Ongky menyatakan, sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pengaturan Aktivitas dan Mobilitas Masyarakat Selama Periode Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Masa Pandemi Covid-19, penumpang yang menyeberang Pelabuhan Merak wajib memenuhi persyaratan yang berlaku. Di mana penumpang wajib memenuhi vaksin Covid-19 dua dosis atau dosis lengkap dan surat keterangan negatif Covid-19.

    “Berdasarkan SE Satgas Covid-19 Nomor 24, pelaku perjalanan harus memiliki vaksin covid, divaksin kedua. Yang baru satu kali, divaksin kedua. Kalau tidak ada, kita vaksin. Kedua, setiap pelaku perjalanan harus bebas covid, minimal tes antigen negatif yang masih berlaku 1 x 24 jam,” ujar Ongky ditemui di Pos 2 Checkpoint Cikuasa Atas, Senin (13/12).
    Ia menerangkan, khusus untuk Pos 2, Pos 3 dan Pos 4 selain vaksinasi gratis juga disediakan pelayanan rapid/antigen test berbayar bagi penumpang kendaraan pribadi yang belum memiliki surat bebas Covid-19.

    “Jadi Posko Pelayanan Terpadu disini (Pos 2) untuk mencegah penumpukan di pelabuhan. Bagi yang belum vaksin, bisa vaksin disini. Kalau belum rapid, bisa rapid disini. Rapid antigen berbayar ini dilakukan oleh pihak swasta. Itu dari pengelola pelabuhan,” katanya.

    Menurutnya, rapid/antigen test gratis hanya diberikan kepada sopir kendaraan logistik. Pelayanan itu diberikan gratis di Pos Dermaga Eksekutif dan Reguler. “Pos Rapid-Antigen gratis berada di Pos Eksekutif dan Pos Reguler hanya khusus logistik,” tandasnya.

    Di bagian lain, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan bahwa ASDP memastikan kesiapan layanan angkutan penyeberangan dan pelabuhan selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2022 agar tetap berjalan lancar, aman, selamat dan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat.

    “Kami berkomitmen untuk tetap menghadirkan layanan penyeberangan prima kepada seluruh pengguna jasa. Tidak hanya peningkatan kapasitas layanan kapal, tetapi juga ketersediaan fasilitas bagi publik yang memadai selama periode layanan Nataru ini,” tutur Ira melalui siaran tertulis.

    Menurutnya, lintas Merak-Bakauheni masih menjadi primadona layanan yang berpotensi besar menarik jumlah pengguna jasa, mengingat telah tersedianya akses tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang atraktif bagi masyarakat di kedua pulau tersebut karena telah saling terhubung.

    Ira mengungkapkan, ASDP telah mengantisipasi layanan penumpang dan kendaraan di lintas Merak-Bakauheni pada periode libur Nataru ini yang diperkirakan tidak terjadi kenaikan yang signifikan mengingat anjuran Pemerintah untuk menekan pergerakan masyarakat demi menekan lonjakan kasus Covid-19, khususnya di sektor transportasi.

    “Adapun yang menjadi fokus dan prioritas ASDP adalah mengatur layanan sebaik-baiknya agar tidak terjadi antrian kendaraan, penumpukan penumpang, serta penerapan protokol kesehatan seluruh penumpang ferry. Kami juga memastikan kapasitas terpasang di kapal memadai selama periode Angkutan Nataru, baik di situasi normal maupun padat,” ujarnya.

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan apresiasi atas komunikasi dan koordinasi yang dilakukan ASDP kepada seluruh mitra kerja sehingga pelayanan penyeberangan dan pelabuhan di Merak-Bakauheni dapat kondusif, dan diharapkan dapat terus ditingkatkan selama periode Nataru ini, sehingga dapat menghadirkan layanan prima kepada seluruh pengguna jasa.

    “Pada layanan Nataru ini mohon agar dapat diantisipasi sebaik-baiknya, dimana tidak akan dilakukan penyekatan kendaraan. Kepada ASDP mohon dapat mengantisipasi terjadinya antrian, khususnya dengan penerapan layanan e-ticketing Ferizy, agar disiapkan plan B. Selain itu, saya berharap operator dapat proaktif, khususnya di Merak-Bakauheni yang ramai, agar dapat menyiapkan posko vaksin gratis dan layanan antigen sehingga masyarakat yang melakukan perjalanan telah memenuhi syarat,” jelasnya.(LUK/PBN)

  • Aktivitas PT Lotte Chemical Dituding Rusak Tanaman Warga

    Aktivitas PT Lotte Chemical Dituding Rusak Tanaman Warga

    CILEGON, BANPOS – Aktivitas proyek pembuangan pasir PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) ke lahan Pelabuhan Warnasari milik PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) menuai polemik dikarenakan membuat nelayan Tanjung Peni mengalami dampak negatif.

    Hal tersebut terlihat dari tumbuhan pertanian yang ditanam oleh nelayan Tanjung Peni di lahan tersebut terdampak oleh aktivitas pembuangan pasir tersebut. Akibat hal ini, para nelayan meminta kebijakan perusahaan untuk mengganti tanaman mereka yang tergusur adanya aktivitas tersebut.

    Salah satu nelayan, Hanafi, mengaku kecewa dengan perusahaan. Ia mendapat informasi jika perusahaan mau memberi kompensasi atas tanamannya yang digusur. Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut.

    “Katanya mau diganti, tapi belum ada kabar lagi,” katanya saat ditemui di Pantai Tanjung Peni, Selasa (14/12).

    Kemudian, Hanafi mengaku sudah mulai bercocok tanam tanaman singkong, pisang, kacang, jagung, timun suri dan labu sejak tahun lalu. Hasil cocok tanam biasanya dia jual dan terkadang dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Seumpama dapat hasil pisang banyak, yah dijual. Kadang juga dimakan sendiri,” tuturnya.

    Ia meminta agar perusahaan dapat mengganti rugi tanamannya yang terdampak pembuangan pasir. Sebagai rakyat kecil, ia hanya mengharapkan itikad baik perusahaan.

    “Tolong ini, kita hanya rakyat kecil, itu yang kita minta bantu,” terangnya.

    Hal senada juga diungkapkan nelayan lain, Kardi. Ia mengaku, sebagian tanaman yang ia tanam selama kurang lebih dua tahun terdampak aktivitas Lotte. Kata dia, pihak perusahaan pada pekan lalu berjanji untuk menyelesaikan ganti rugi pada Kemarin, Senin (13/12). Namun sampai saat ini belum diselesaikan.

    “Katanya Senin kemarin mau diselesaikan, tapi sampai hari ini tidak ada,” tuturnya.

    Dikatakan Kardi, ada sebanyak 8 nelayan yang terdampak aktivitas Lotte. Ia berharap, perusahaan bisa membantu nasib nelayan.

    “Kita berharap, apa yang kita tanam, nilainya sebanding dengan yang digusur. Karena lumayan sudah dua tahun saya tanam pisang, singkong dan lain-lainnya disitu,” harapnya.

    Menanggapi hal itu, Manajer SDP PT Lotte Chemical Indonesia, Nurman mengaku akan membantu nelayan yang terdampak aktivitas Lotte.

    “Insyaallah akan kita bantu. Kita akan mengajukan bantuan kadeudeuh,” kata Nurman saat ditemui di lokasi Pantai Tanjung Peni.

    Pada dasarnya, pembuangan pasir di lahan Warnasari milik Pemkot Cilegon itu telah disepakati dengan Pemkot Cilegon di era kepala daerah sebelum Walikota dan Wakil Walikota, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta memimpin.

    Kala itu, pengelola lahan Warnasari yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) memohon agar Lotte jika kelebihan pasir bisa menghibahkan pasir untuk menguruk lahan Warnasari.

    “Awalnya dari walikota yang dulu minta pasir untuk meratakan tanah. Dan kebetulan dari kita, di lahan kita sudah settle (padat). Karena PCM mau, kita berikan disitu. Jadi itu bentuk koordinasi swasta dengan BUMD saja,” bebernya.

    Mengenai kompensasi kepada nelayan, selain dari perusahaan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PCM untuk membantu hal yang sama kepada nelayan.

    “Nanti dikoordinasikan juga dengan PCM. Kalau kita kan karena diminta bantuan untuk uruk, di lahan Warnasari, jadi kita urug. Kita paham di situ (Lahan Warnasari) ada tanaman dari para nelayan, makanya kita nanti koordinasi lagi dengan PCM,” tandasnya.

    Diketahui selain tanaman nelayan yang tergusur ada sejumlah tanaman mangrove juga yang akan tergusur adanya aktivitas tersebut.(LUK/PBN)

  • TPT Jembatan Cipedang Jebol, Akses Warga dan Petani Terganggu

    TPT Jembatan Cipedang Jebol, Akses Warga dan Petani Terganggu

    WANASALAM, BANPOS – Tembok Penahan Tanah (TPT) pada jembatan yang berada di Kampung Lio Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam ambrol dihantam banjir. Keberadaan jembatan itu adalah akses jalan lintas kampung dan juga ke area ratusan hektar persawahan warga di Kecamatan Wanasalam, dengan kondisi ini, kendaraan tak bisa lewat.

    Salah seorang petani warga Sukamaju Desa Cipedang, Sudirman mengaku kondisi ambruknya jembatan itu akan menyulitkan lalulintas warga antar kampung dan juga petani dalam mengangkut hasil sawah.

    “Kami berharap TPT jembatan tersebut segera diperbaiki, takutnya ada banjir lagi jembatan bisa ambruk. Dan pastinya kami menderita, karena itu adalah jembatan akses satu-satunya yang bisa dilalui kendaraan untuk lintas kampung dan mengangkut padi.” ungkapnya.

    Kepada BANPOS, Kepala Desa (Kades) Cipedang, Ence Hendri membenarkan kejadian tersebut yakni penyebab jebolnya TPT itu adalah banjir akibat hujan.

    “Iya, TPT jembatan itu ambrol akibat hujan deras yang turun terus menerus sejak seminggu ini, yang mengakibatkan banjir pada kawasan permukiman. Jembatan itu harus segera diperbaiki, karena itu akses satu-satunya yang bisa dilalui mobil antar kampung dan ke area persawahan. Jika tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin jembatan tersebut akan ambruk total,” jelas Ence Hendri.

    Ia pun berharap kepada pemerintah daerah agar segera menangani kondisi jembatan tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas warga dan hajat perekonomian setempat.

    “Kami berharap kepada pemerintah daerah, agar merespon keluhan kami dan segera melakukan perbaikan jembatan itu. Apalagi jika para petani saat panen nanti bisa terganggu pengangkutan hasil panennya.” paparnya.

    Diketahui, kawasan Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam ini adalah area langganan banjir tahunan yang kerap terjadi sejak puluhan tahun lalu. Banjir ke perkampungan dan persawahan warga ini, biasanya terjadi akibat hujan deras dan juga dari luapan sungai Cibinuangeun.(WDO/PBN)

  • Maling Kotak Amal di Taman Ciruas Permai, Bonyok Dipermak Warga

    Maling Kotak Amal di Taman Ciruas Permai, Bonyok Dipermak Warga

    TERPERGOK warga saat akan mengambil uang dalam kotak amal, AH (28) babak belur dihajar warga di Perumahan Taman Ciruas Permai, Desa Pelawad, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang tepergok warga. Warga kesal lantaran lantaran pelaku bukan sekali mencuri namun sudah yang kesekian kali.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, pria asal Kampung Mekar Sari, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, itu sudah diincar oleh warga. Sebab kotak amal mushola sudah dua kali dicuri oleh pelaku. Dari rekaman CCTV, menurut warga pada Mei dan Juli 2021, pelaku terekam mencuri kotak amal masjid. Pada Senin (13/12) malam, usai shalat Magrib pelaku kembali beraksi.

    Dalam aksinya, untuk menghindari kecurigaan warga, pelaku menggunakan pakaian dan sarung layaknya orang yang hendak melaksanakan sholat.

    Warga yang geram dengan perbuatannya langsung melayangkan bogem mentah ke arah wajah dan tubuh pelaku. Beruntung petugas kepolisian Polsek Ciruas dengan cepat tiba di lokasi dan langsung mengamankan pelaku sehingga luput dari kejadian yang lebih parah lagi.

    Kapolsek Ciruas AKP Syarief Hidayat mengatakan pelaku dibawa ke Mapolsek Ciruas guna menghindari amukan massa, yang geram akan perbuatannya tersebut. Namun karena kondisinya yang babak belur, pelaku terlebih dahulu dilarikan ke puskesmas terdekat.

    “Sebelum kita bawa ke Mapolsek, pelaku kita bawa ke Puskesmas untuk mengobati luka akibat amukan massa,” katanya kepada awak media, Selasa (14/12).

    Syarief menjelaskan dari keterangan saksi yang diperoleh, pelaku diamankan warga karena terpergok hendak mencuri kotak amal. Sebelumnya pelaku sudah dua kali mencuri di mushola tersebut.

    “Warga menunjukan rekaman vidio kejadian pencurian di mushola pada bulan Mei dan Juli. Meski sempat berkelit, setelah ditanyakan, pelaku akhirnya mengakui sudah dua kali melakukan pencurian di mushola,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Syarief menambahkan pelaku sudah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. Pelaku terancam Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

    “Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri. Serahkan kepada kami, dan kami akan proses sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku,” tambahnya. (MUF/AZM)

  • Tatu Chasanah Temui Korban Erupsi Semeru

    Tatu Chasanah Temui Korban Erupsi Semeru

    JAKARTA, BANPOS- Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengunjungi langsung korban bencana erupsi letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, Senin (13/12). Disalurkan pula bantuan dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Serang serta para guru di Kabupaten Serang, yang diterima oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

    “Bencana yang dirasakan oleh saudara kita di wilayah Gunung Semeru, adalah duka kita semua. Maka semua harus bergerak membantu,” kata Tatu dalam keterangan tertulis usai meninjau lokasi bencana dan mengunjungi korban erupsi Gunung Semeru.

    Tatu mengunjungi lokasi yang terdampak erupsi di Desa Candipuro, Kabupaten Lumajang. Ia malihat langsung dahsyatnya dampak abu vulkanik saat erupsi terjadi pada Sabtu (4/12). Kemudian mengunjungi warga yang terkena dampak di pengungsian Posko SMPN 1 Candipuro, Kabupaten Lumajang.

    “Ibu menyerahkan bantuan dari dari ASN Pemkab Serang dan para guru. Alhamdulillah secara langsung diberikan kepada Bupati Lumajang, Pak Thoriqul Haq. Kami merasakan apa yang dialami para korban erupsi, dan semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat,” ujarnya.

    Penggalangan dana dilakukan sejak Rabu (8/12/2021) hingga Jumat (10/12/2021), melalui Surat Edaran Bupati Serang Nomor 400/3556/Kesra/XII/2021. Kata Tatu, dalam waktu singkat terkumpul bantuan kemanusiaan sebesar Rp418.357.500. Dengan perincian dari ASN Pemkab Serang Rp168.186.000 dan dari pendidik (guru) dan tenaga kependidikan Rp250.171.500.

    “Salam dari para ASN, guru, tenaga kependidikan, dan seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Doa kami untuk masyarakat terdampak erupsi, semoga diberi kesabaran, keikhlasan, dan segera kembali normal,” ujar Tatu.

    Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya dan Ketua PGRI Kabupaten Serang Janusi.

    Pada kesempatan tersebut, Tatu selaku Bendahara Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), menemani Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan beserta para pengurus yang lain.

    “Dari para bupati, masing-masing juga menyampaikan bantuan dana yang dihimpun dari ASN & masyarakatnya. Alhamdulillah, ini bentuk persatuan dan kepedulian kami para bupati se-Indonesia,” ujar Tatu.

    Apkasi menyerahkan bantuan uang tunai total senilai Rp200 juta berupa santunan Rp150 juta kepada 34 ahli waris warga Lumajang yang menjadi korban meninggal erupsi Gunung Semeru dan Rp50 juta untuk renovasi masjid yang rusak diterjang lahar panas.

    Ketua Umum Apkasi Sutan Riska menyampaikan apresiasi kepada para pengurus Apkasi, baik melalui institusi maupun pribadi secara ikhlas bergerak bersama membantu dan menyalurkan dana kemanusiaan untuk meringankan beban penderitaan warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

    “Kami dari Apkasi mengunjungi lokasi bencana untuk memberikan semangat kepada Bupati Lumajang agar tetap tegar dan kepada masyarakat Lumajang diberikan kesabaran dan korban yang meninggal diterima di sisi Allah SWT. Kami juga ingin memberikan pesan bahwa inilah Indonesia yang masih memiliki semangat gotong royong yang tinggi, saling bahu membahu meringankan beban saudara-saudara kami di Lumajang,” imbuh Bupati Dharmasraya ini.(AZM)

  • Transparansi Penggunaan Dana Desa Dipertanyakan

    Transparansi Penggunaan Dana Desa Dipertanyakan

    LEBAK, BANPOS – Penggunaan Dana Desa (DD), sekarang sedang hangat diperbincangkan, dan menjadi seksi untuk dijadikan bahan diskusi seiring munculnya persoalan dugaan korupsi yang menjerat dua Perangkat Desa (Perades), dan seorang mantan Kepala Desa di Kabupaten Lebak.

    Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan STISIP Setia Budhi Rangkasbitung, Rosyanti mengatakan, seminar yang mengambil tema “Dana Desa Untuk Siapa” itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana regulasi penggunaan dan pemanfaatan dana desa.

    Tema tersebut mereka ambil lantaran belum lama ini di Kabupaten Lebak telah terjadi dugaan tindak pidana korupsi DD yang menyeret dua orang oknum Perades dan seorang oknum mantan kepala Desa.
    “Pertanyaan yang paling utama itu soal bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa. Terus terang kami merasa tidak puas atas jawaban yang disampaikan oleh para narasumber,” katanya, Selasa (14/12) kepada BANPOS.

    Ketidakpuasan itu dikarenakan adanya pembatasan. Padahal, tidak sedikit pertanyaan soal penggunaan dan pemanfaatan dana desa sesuai tema yang diangkat dalam seminar. Termasuk soal keterbukaan (transparansi) penggunaan dana desa yang bersumber dari APBN tersebut.

    “Kami tidak mendapat jawaban yang spesifik dari pejabat yang berkompeten yang hadir sebagai narasumber. Kami malah diminta untuk bertanya soal itu ke pihak pemerintah desa. Menurut kami ini bukan jawaban yang riil,” tandasnya.

    Bendahara Seminar, Didi Nurhayandi, justru mengaku, tidak hanya merasa tidak puas atas jawaban yang disampaikan para narasumber yang hadir, tapi ia juga mengaku kecewa Ketua DPRD Lebak M. Agil Zulfikar hadir dan tidak ada konfirmasi. Padahal, sebelumnya yang bersangkutan meminta nomor kontak person.

    “Tidak hadirnya Ketua DPRD dalam seminar ini terus terang kami kecewa. Minimalnya, kalau tidak bisa hadir karena ada kesibukan yang tidak bisa ditunda dan diwakilkan itu ada konfirmasi. Ini tidak ada, dan kami terus terang merasa kecewa,” katanya.

    Kepala Desa Sangiangjaya Usep Pahlaludin yang hadir dan menjadi salah satu narasumber mengungkapkan, dalam seminar itu dirinya membahas soal teknis mulai dari regulasi sampai ke penggunaan dan manfaat dana desa untuk siapa. Berlatar belakang aktivis, Usep menyebut, seminar yang dilaksanakan HMJ Ilmu Pemerintahan Setia Budhi adalah bagian dari kontrol yang dilakukan mahasiswa.

    Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Babay Imroni mengatakan, dalam itu seminar pihaknya hanya menyampaikan secara teknis mulai penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) sampai dengan kegiatan dan pengawasan.

    Dalam seminar itu juga muncul pertanyaan dari mahasiswa, apabila ada masalah di desa, masyarakat melapor ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) tetapi tidak ada penyelesaian. Menurut Babay, LSM itu ada bagian tertentu yang menampung dan menyalurkan aspirasi.

    “Kami hanya menyampaikan secara teknis. Mulai dari penyusunan APBDes sampai dengan kegiatan dan pengawasan. BLT dari dana desa yang tidak sesuai peruntukan, itu bisa dikembalikan,” jelasnya.

    Seminar kedaerahan yang dilaksanakan di Aula Kampus STISIP Setia Budhi tersebut dihadiri Kepala Inspektorat Kabupaten Lebak Dr. Rusito, Kepala Dinas PMD Babay Imroni, dan Kepala Desa Sangiangjaya Usep Pahlaludin sebagai narasumber. Sementara Ketua DPRD Kabupaten Lebak M. Agil Zulfikar tidak hadir, dan ketidakhadirannya disebut tanpa konfirmasi.(CR-01/PBN)

  • Cabuli Dua Muridnya, Oknum Guru Ngaji Cabul Dijadikan Tersangka

    Cabuli Dua Muridnya, Oknum Guru Ngaji Cabul Dijadikan Tersangka

    PINANG, BANPOS — Polres Metro Tangerang Kota akhirnya menetapkan AS, seorang oknum guru ngaji di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang sebagai tersangka. AS diduga telah mencabuli dua muridnya yang masih berusia di bawah umur.

    Penetapan tersangka AS dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim. Pihaknya telah menyurati AS datang ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). “Benar (penetapan tersangka), besok yang bersangkutan akan dipanggil untuk BAP,” ungkapnya, Selasa (14/12).

    AS dijerat dengan Pasal 83 UU RI No 7 / 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No 1/ 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No 23 / 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Kata Abdul apabila AS tak memenuhi panggilan tersebut maka pihaknya akan menjemput paksa. “Kita prosedur dua kali dipanggil. Kalau tidak datang juga akan kita jemput paksa,” tegasnya.

    Diketahui sebelumnya, dua orang anak perempuan di bawah umur berusia 15 dan 16 di Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang diduga menjadi korban pencabulan. Tindakan bejat itu diduga dilakukan oleh, pria berinisial Sa yang dikenal sebagai seorang guru ngaji di rumahnya.

    Paman korban anak yang berusia 15 tahun, F mengatakan kasus ini bermula ketika keponakannya itu bergabung pada kegiatan keagamaan yang digelar oleh Sa. Awalnya, F tidak mencurigai kegiatan tersebut.

    Sampai akhirnya, korban melaporkan tindakan bejat yang diduga dilakukan oleh pelaku kepadanya. Kata F, Sa mencabuli keponakannya itu dengan dalih memberikan ilmu kebatinan.

    Peristiwa pertama kata F terjadi pada Maret 2021 lalu. Kata F, keponakannya itu diminta Sa ke rumahnya. Tanpa memberikan alasan terkait perintah tersebut. Saat bertemu, Sa langsung melucuti pakaian keponakannya dan langsung menggerayangi serta berbuat tak senonoh.

    “Kejadiannya di rumahnya (pelaku). Keponakan saya dibuka bajunya. Dia (pelaku) langsung buka (baju), terus di pegang-pegang (korban),” ungkapnya, Minggu, (31/10) malam.

    Kata F, keponakannya itu pun tak bisa berbuat banyak. Korban hanya terpaku pada aksi bejat Sa kepadanya. “Katanya kayak dihipnotis. Diem aja dia. Dalihnya, dia (pelaku) cuma buat ilmu gitu kan katanya, mau dikasih pelindung,” katanya.

    Meski demikian, hal itu tak sampai pada aksi persetubuhan. Setelah menggerayangi, keponakan F pun langsung pergi dari rumah pelaku. Beberapa hari setelah itu, kata F, Sa kembali melancarkan aksi bejatnya itu. Kali ini, Sa meminta keponakannya itu untuk mandi kembang.

    “Mandi telanjang di saung gitu. Kan di rumahnya ada saung. Dia berdua sama temennya,” katanya.

    “Kayak semacam udah tercuci dia otaknya, jadi nurut. Di sana mulu setiap hari. Pas bulan puasa kejadian, pas malam takbiran lapor saya,” kata F.

    F mengungkapkan, keponakannya itu juga sempat diminta untuk memegang kemaluan pelaku. Dengan polosnya, keponakannya itu pun menuruti perintah pelaku. “Sambil tutup mata. Dia (keponakannya) juga di pegang-pegang. Pegang punya dia (pelaku) kan kurang ajar yah,” katanya.

    Selain itu, keponakannya juga pernah diminta untuk melakukan panggilan video saat tengah mandi. Namun, hal tersebut tak dituruti keponakannya. “Suruh VC (video call) lagi mandi. Tapi dia (keponakannya) nggak mau,” ungkap F.

    F mengatakan aksi bejat Sa juga dilakukan kepada teman keponakannya yang berusia 15 tahun. Dalihnya pun sama, ingin diberikan ilmu kebatinan. “Kalau dia (teman keponakannya) nggak sampai dicium-cium. Kalau keponakan saya sampai dicium,” ungkap F.

    Kejadian ini, tambah F, telah membuat sang ponakan trauma. Apalagi sosok pelaku merupakan seorang guru ngaji yang dipercaya oleh dua orang korban. Terlebih, Sa telah memiliki seorang istri. “Ya masih trauma sampai sekarang. Karena yang dua orang percayai ini seorang murid harus menurut pada gurunya,” jelasnya.(PBN/BNN)

  • Polda Banten Berhasil Ungkap Identitas Jenazah di Pulo Panjang

    Polda Banten Berhasil Ungkap Identitas Jenazah di Pulo Panjang

    CILEGON, BANPOS – Biddokkes Polda Banten melakukan identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan di pesisir pantai Pulopanjang. Identifikasi dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi Kota Cilegon pada Selasa (14/12).

    Saat dikonfirmasi Kabiddokkes Kombes dr. Agung Widodo membenarkan kegiatan tersebut. Menurutnya, tim Biddokkes melakukan identifikasi berdasar permintaan Ditpolair Polda Banten.

    “Maka Biddokes mengirimkan tim identivikasi DVI ke RSUD Panggung Rawi untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah yang telah ditemukan oleh Ajid (50) di pesisir Pulo Panjang,” ujar Agung.

    Agung mengatakan bahwa proses identifikasi mayat menggunakan metode identifikasi DVI sesuai dengan guideline interpol. Setelah diidentifikasi, tim DVI pun akhirnya berhasil mengungkap identitas jenazah tersebut.

    “Bahwa dari hasil pemeriksaan Post mortem dan Antemortem Tim DVI telah mengidentifikasi bahwa mayat tersebut berinisial AT yang beralamat di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah,” tambah Agung.

    Saat ditemui di RSUD Panggung Rawi drg. Alfin mengatakan bahwa tim DVI telah menyerahkan jenazah AT kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang.

    “Untuk proses identifikasi terhadap AT telah selesai dan telah dibuatkan surat identifikasi, surat keterangan kematian dan surat berita acara penyerahan jenazah, serta petugas forensik RSUD telah melakukan pemulasaran jenazah dan jenazah sudah dibawa oleh keluarga korban ke Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah untuk dimakamkan,” ujar Alfin.

    Di lokasi yang sama, orang tua AT, Sugeng, menyampaikan apresiasinya kepada tim DVI Polda Banten yang telah berhasil mengidentifikasi anaknya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak polisi dan para dokter yang telah membantu ini semua sehingga anak kami teridentifikasi dan dapat dibawa pulang. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan pak polisi dan dokter,” ucap Sugeng(ENK)

  • PSSI Dukung Piala Dunia Dua Tahunan

    PSSI Dukung Piala Dunia Dua Tahunan

    JAKARTA, BANPOS – PSSI mendukung rencana gelaran Piala Dunia dilaksanakan dua tahun sekali. Selain itu, PSSI minta FIFA untuk menolak negara yang pernah menjadi penyelenggara Piala Dunia kembali mengajukan diri menjadi tuan rumah.

    Hal itu disampaikan PSSI melalui Sekjen PSSI Yunus Nusi saat hadir pada Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) secara virtual dan diikuti semua anggotanya. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden AFF Khiev Sameth dan diikuti oleh para negara-negara anggota AFF.

    Agenda utama dalam meeting itu membahas mengenai rencana dari FIFA yang mengusulkan agar piala dunia dapat berlangsung dalam dua tahun sekali. Usulan itu diterima oleh PSSI dan semua anggota AFF lainnya.

    “Pada dasarnya PSSI setuju dengan adanya percepatan piala dunia yang akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, baik itu untuk kelompok umur, dan senior,” jelas Sekjen PSSI Yunus Nusi.

    Selain itu jika piala dunia diselenggarakan setiap dua tahun sekali akan mempercepat antrean negara-negara yang berniat untuk mencalonkan menjadi tuan rumah piala dunia. Untuk itu Yunus mengusulkan agar hal itu dapat dibicarakan lebih lanjut dan dimatangkan kembali.

    “Kami menyarankan harus ada diskusi lebih mendalam antara AFF dan FIFA. Kemudian FIFA mengajukan proposal kepada tiap-tiap negara anggota agar bisa dikaji kembali dan dipertimbangkan oleh negara-negara tersebut,” kata Yunus.

    Yunus juga berharap ke depan AFF harus memiliki target untuk mengajukan negara-negara ASEAN yang siap menjadi tuan rumah. Tuan rumah itu bisa diselenggarakan bersama dengan negara ASEAN itu.
    PSSI berharap agar FIFA juga menolak pencalonan negara-negara yang pernah menjadi tuan rumah piala dunia. Hal itu bertujuan agar semua negara bisa merasakan menjadi tuan rumah piala dunia.

    Terkait piala dunia, PSSI juga berharap FIFA, AFC, dan AFF mendukung dan ikut penyukseskan Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia.

    “Untuk diketahui, kami saat ini sedang mengadakan kompetisi. Kami juga sedang konsentrasi untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U-23 tahun 2023. PSSI mengharapkan dukungan semua pihak agar Piala Dunia U-20 nanti dapat berjalan dengan baik.(IPL/ENK/RMID)