Penulis: admin

  • Punya Kampung Wisata dan Pasar Belohok

    Punya Kampung Wisata dan Pasar Belohok

    Kelurahan Pipitan memiliki destinasi wisata yang juga menjadi wisata edukasi. Diberi nama Kampung Wisata Pipitan, ketika diresmikan, mengundang Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Dispora Kota Serang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten, Kominfo SP Provinsi Banten, PKK Kota Serang, dan Kominfo Kota Serang.

    Lurah Pipitan, Tuti, mengungkapkan bahwa saat itu juga Pasar Belohok diperkenalkan dan menjadi tempat wisata kuliner yang menjual makanan lokal dan khas Banten seperti sayur belohok, cecuer, putu ayu, gemlong dan gipang, menampilkan kebudayaan lokal dan pameran kerajinan tangan. Bahkan dalam peresmian tersebut

    “Mereka tamu undangan bilang enak gipangnya, namun dalam pembuatannya cukup susah dan tidak bisa langsung dicetak harus melalui proses yang lama apalagi harus menyesuaikan dengan ukuran toplesnya,” kata Tuti.

    Menurutnya, dengan adanya Kampung Wisata Pipitan dan Pasar Belohok diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Pipitan dan menjadi kawasan percontohan untuk wilayah Kecamatan Walantaka. (bagian akhir) (ADV)

  • Mudahkan Akses Masyarakat, Lebakwangi Bangun Sarpras dan Infrastruktur

    Mudahkan Akses Masyarakat, Lebakwangi Bangun Sarpras dan Infrastruktur

    Dalam upaya mendukung perekonomian warga, Kelurahan Lebakwangi, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) dan insfrastruktur. Hal itu juga dilakukan guna memudahkan akses masyarakag agar perekonomian semakin lancar.

    Lurah Lebakwangi, Aminudin, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang membangun sarana prasarana gedung dan jalan. Bekerjasama dengan Dinas perumahan umum dan tata ruang, pihaknya telah membangun gedung kelurahan dan beberapa ruas jalan lingkungan.

    “Hal ini agar masyarakat bisa melakukan aktivitasnya dengan nyaman. Sehingga potensi ekonomi daerah pun bisa lancar,” ungkapnya.

    Disisi lain, ia mengatakan bahwa meski ditengah pandemi Covid-19 ini rumah produksi terkena dampak, akan tetapi pihak Kelurahan berupaya untuk bersama-sama memasarkan dan mempromosikan kembali kacang sangrai tersebut. Meski begitu, saat ini pemasaran sudah mulai stabil meski belum dapat disebut normal.

    “Bahan baku kacang memang tidak diambil dari wilayah Lebakwangi, tetapi mengimpor dari wilayah Jawa tengah dan sekitarnya,” ungkap Aminudin.

    Sementara itu, untuk budidaya jamur tiram, hasilnya memang belum memenuhi kebutuhan pasar. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat warganya untuk membudidayakan jamur tiram.

    “Kalau kita lihat memang jamur tiram tidak banyak, karena masih belum memenuhi kebutuhan pasar rau dan sekitarnya. Kalau kita lihat, ada dua rumah budidaya yang luasnya masing-masing 6×3 meter,” tandasnya. (bagian akhir) (ADV)

  • Melihat Potensi Daerah Kelurahan Pipitan

    Melihat Potensi Daerah Kelurahan Pipitan

    SERANG, BANPOS – Warga Kota Serang mungkin banyak yang belum tahu Kampung Wisata Pipitan dan Pasar Belohok? Kampung Wisata Pipitan dan Pasar Belohok merupakan tempat yang cukup terkenal di Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka Kota Serang, dan sudah diresmikan oleh Wakil Walikota Serang pada tanggal 12 Desember 2019.

    Lurah Pipitan, Tuti mengatakan, Kampung Wisata Pipitan mulai dirintis pada tahun 2013. Padahal, dulunya tempat yang dimanfaatkan sebagai Kampung Wisata itu adalah pembuangan sampah liar yang kumuh.

    Dengan partistispasi pemberdayaan masyarakat melalui pemuda Karang Taruna akhirnya perilaku mulai berubah dan lingkungan pun mulai tertata rapih yang akhirnya Kampung Wisata Pipitan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pipitan.

    Tidak hanya itu, di dalam Kampung Wisata Pipitan banyak tempat yang bisa dinikmati, diantaranya terdapat wisata tematik seperti kampung selfie, Taman Kreatif, Field Trip anak sekolah membuat kerajinan batik, tempat pembuatan kerajinan dari gedebong pisang dan tempurung kelapa, hingga kegiatan melukis yang dapat dinikmati dan menarik perhatian anak-anak sekolah, wisatawan lokal maupun luar daerah.

    Bahkan terdapat Wisata Budaya yang memperkenalkan budaya lokal seperti atraksi debus, petetan wewe, terbang gede, silat, dan lain-lain. Ada juga Wisata Alam yang tak kalah menariknya menjadi sorotan masyarakat, seperti Situ Ciwaka, Wisata Religi dan Sejarah seperti Pondok Pesantren Darussalam dan penyebaran islam di Pipitan.

    “Sebelum peresmian dan pandemi, kawasan tersebut sudah banyak pengunjungnya. Mulai dari warga sekitar Pipitan, hingga anak-anak sekolah yang ingin mengikuti wisata edukasi di Kampung Wisata Pipitan,” katanya.

    Namun, semenjak pandemi melanda sehingga diharuskan mengikuti protokol kesehatan oleh pemerintah, maka jumlah pengunjung dibatasi. Akibatnya, kawasan wisata itu sepi pengunjung. (bagian awal) (ADV)

  • Kelurahan Pengampelan Tingkatkan Ekonomi Warga Melalui Gotong Royong

    Kelurahan Pengampelan Tingkatkan Ekonomi Warga Melalui Gotong Royong

    WALANTAKA, BANPOS – Sinergi antara masyarakat dan aparatur desa melalui Program Gotong Royong dalam Pembangunan dengan pemanfaatan swadaya masyarakat dan anggaran pemerintah daerah Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang menjadi fokus utama untuk membentuk masyarakat tangguh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

    Program gotong royong ini merupakan visi dan misi yang ada dalam RPJMD Kota Serang 2018-2023 untuk mewujudkan Kota Serang menjadi kota peradaban yang berdaya dan berbudaya. Pemkot juga menjalankan misi meningkatkan infrastruktur desa berwawasan lingkungan.

    Pembangunan dengan berpedoman visi misi tersebut terus jadi sorotan utama dengan mengoptimalkan dana desa dari pemerintah pusat serta anggaran dari Pemerintah Propinsi Banten dan Pemerintah Kota Serang dalam mengurangi dampak ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

    Lurah Pengampelan, Jufran saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, pentingnya gotong royong adalah untuk mewujudkan pembangunan desa yang ada di wilayah Kelurahan Pengampelan pengembangan waduk Ciwaka dibawah penanganan Dinas Sumber Daya Alam dan Irigasi Propinsi Banten yang dimanfaatkan untuk pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ia mengatakan, pemanfaatan waduk Ciwaka kedepannya akan lebih luas lagi yaitu sebagai tempat wisata yang akan menarik pengunjung lokal dan mendorong perekonomian wilayah Kelurahan Pengamplean.

    “Saya harap jiwa gotong royong dan partisipasi masyarakat harus terus ditingkatkan dan berkesinambungan baik itu dalam lingkup pembangunan desa, ketahanan pangan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lain-lain agar dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat wilayah Kelurahan Pengampelan,” ujarnya.

    Jufran mengatakan, pelaksanaan gotong royong tersebut diantaranya bercocok tanam sesuai dengan kebutuhan rumah tangga seperti cabai, sayur-sayuran, dan budidaya ikan air tawar dengan memanfaatkan wilayah pertanian yang ada di waduk Ciwaka.

    “Hal itu untuk mengurangi dampak dari masalah Covid-19 serta masalah ekonomi,” ungkapnya. (bagian awal) (ADV)

  • Lebakwangi Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    Lebakwangi Maksimalkan Potensi Ekonomi Daerah

    SETIAP Kelurahan sudah pasti memiliki potensi daerahnya masing-masing. Begitupun dengan Kelurahan Lebakwangi Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
    Di sana, ada beberapa potensi daerah yang menjadi salah satu penghasilan ekonomi masyarakat. Diantaranya yaitu pengrajin ketupat, kacang sangrai, dan jamur tiram.

    Lurah Lebakwangi, Aminudin, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendukung warganya yang memiliki usaha atau rumah produksi. Salah satunya dengan memberikan pembinaan melalui dinas terkait yaitu Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan UMKM Kota Serang.

    “Tentu kami mendukung dengan adanya warga yang memiliki usaha seperti ini. Sebab, selain memajukan ekonomi pribadi, juga merekrut tenaga kerja di sekitar rumahnya,” ujarnya.

    Menurutnya, meski tidak banyak tenaga kerja yang direkrut, namun hal itu menjadi sebuah peluang bagi warga yang belum berkesempatan bekerja. Seperti halnya rumah pengrajin ketupat yang ada di kampung Cimareng, Kelurahan Lebakwangi.

    “Tenaga kerjanya masih dari anak-anaknya, atau tetangganya. Jadi mereka produktif dengan bekerja di rumah tersebut,” katanya.

    Ia menyampaikan, tidak hanya ketupat yang dijual secara matang di pasar-pasar terdekat. Ada lontong, lepet dan selimpu. Ketiganya adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh warga kota Serang, khususnya ketika momen 17 Ramadhan yaitu qunutan.

    “Kalau momen qunutan, warga kota Serang biasanya riungan dengan mengeluarkan ketupat dan teman-temannya. Oleh karena itu, produksinya pun lebih meningkat daripada hari-hari biasanya,” tuturnya.

    Sementara itu, untuk kacang sangrai, Lebakwangi memiliki rumah dagang (RD) yang masih berada di wilayah kampung Cimareng. Nah, di sana bisa dilihat secara langsung bagaimana proses menyangrai kacang dan pengemasannya.

    “Kacang sangrai ini masih banyak diminati oleh warga kota Serang, khususnya yang sedang melangsungkan syukuran atau hajatan, tidak tertinggal kacang sangrai ini pasti ada,” ucapnya. (bagian awal) (ADV)

  • Luncurkan Sharp Share Happiness, Sharp Sebarkan Kebahagiaan untuk Konsumen Setia

    Luncurkan Sharp Share Happiness, Sharp Sebarkan Kebahagiaan untuk Konsumen Setia

    SERANG, BANPOS – PT Sharp Electronics Indonesia yang terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, memiliki keinginan untuk menyemarakkan hari raya guna menghadirkan keceriaan pada saat Lebaran. Hal ini disampaikan langsung oleh Agus Soewadjie selaku Head of Marketig Communication PT Sharp Electronics Indonesia

    “Pada momen spesial ini, kami ingin memberikan keceriaan khusus kepada pelanggan setia kami melalui peluncuran program belanja terbaru, yaitu Sharp Share Happiness: Lebaran Ceria. Kami ingin berbagi kebahagiaan dan keberkahan dan juga sebagai langkah untuk mengapresiasi konsumen setia kami,” kata Agus.

    Sharp Share Happiness (SSH) sendiri merupakan program belanja terbaru oleh Sharp Indonesia sebagai langkah inovasi setelah keberhasilan program Sharp Lover’s Day (SLD) yang telah berjalan selama lebih dari tiga tahun. Program ini secara khusus digelar sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen setianya dengan menghadirkan berbagai hadiah utama dan juga hadiah langsung dengan total hadiah bernilai ratusan juta rupiah. Pada kesempatan ini Sharp Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai partner bisnis, termasuk E-Commerce dan toko online guna memberikan penawaran menarik untuk memiliki produk Sharp dengan harga spesial.

    “Perubahan nama ini merupakan upaya Sharp dalam meningkatkan layanan program, Kami ingin memberikan dampak yang lebih luas dan dalam lagi pengalaman berbelanja konsumen setia Sharp. Melalui program ini, kami tidak hanya akan memberikan kebahagiaan berupa beragam hadiah yang menarik, namun kami pun mengajak konsumen kami ikut untuk menyebarkan kebahagiaan melalui aksi sosial yang kami sematkan. Dimana Sharp Indonesia akan menyisihkan sebagian hasil kegiatan untuk disalurkan ke berbagai program CSR guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Agus.

    Setiap penyelenggaraan program belanja ini, Sharp Indonesia selalu memberikan hal yang berbeda dari yang lainnya, dimana pada program belanja kali ini Sharp sudah menyajikan 30 hadiah Utama untuk para pemenang, yaitu 5 unit sepeda motor Honda Vario, Voucher Belanja Sharp E-Store senilai Rp10 juta untuk 10 pemenang, dan voucher belanja Sharp E-Store senilai Rp2 juta untuk 15 pemenang. Pengundian akan dilakukan secara Live pada 12 Agustus 2021, yang akan ditayangkan melalui laman resmi Facebook Sharp Indonesia.

    Konsumen yang tertarik dan ingin mengikuti program belanja ini, cukup mengikuti langkah mudah seperti melakukan pembelian produk Sharp apa saja minimal senilai Rp1 juta dalam satu transaksi (tidak berlaku kelipatan, red). Setelah melakukan pembelian, konsumen harus melakukan registrasi garansi produk dan data diri dengan mengunggah semua data melalui aplikasi SHARP ID dalam ponsel kemudian tim SHARP Indonesia akan melakukan verifikasi data dan akan memberikan konfirmasi maksimal 5 x 24 jam. Khusus bagi konsumen yang berbelanja senilai Rp2 juta dalam 1 transaksi (Tidak berlaku kelipatan, red), maka juga akan mendapatkan hadiah langsung berupa E-Voucher Gopay/Grab Gifts khusus kategori food senilai Rp100 ribu secara langsung.

    Konsumen akan otomatis mendapatkan satu nomor undian dan berkesempatan untuk memenangkan berbagai pilihan hadiah, setelah proses verifikasi data dikonfirmasi. Melengkapi program belanja kali ini, Sharp Share Happiness: Lebaran Ceria juga mengajak konsumen setianya untuk meningkatkan kepedulian sosialnya pada lingkungan sekitar. Melalui setiap transaksi pembelian produk, Sharp akan menyisihkan uang senilai Rp5 ribu yang akan disalurkan untuk mendukung program pelestarian lingkungan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial atau CSR perusahaan.

    Informasi lebih lanjut mengenai Sharp Share Happiness dapat diakses melalui laman website Sharp Indonesia dan aplikasi Sharp.id.(ENK)

  • Mutasi Covid-19 India dan Inggris Masuk Banten

    Mutasi Covid-19 India dan Inggris Masuk Banten

    SERANG, BANPOS – Dinkes Banten menemukan adanya Covid-19 varian baru B1617 dari India sudah masuk Banten. Dinas Kesehatan (Dinkes) menduga virus tersebut telah masuk sejal awal bulan Mei ini.

    “B1617 strain India dua kasus. Beralamat Perum Pondok Jagung RT 005/004 Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan, Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Dirawat di RS Hermina Tangerang Selatan,” kata Kepala Dinkes Banten, Ati Ptamuji Hastuti, Rabu (5/5).

    Ia mengungkapkan, selanjutnya ditemukan B117 strain Inggris atau United Kingdom (UK) sebanyak 1 kasus. Beralamat di Kampung Klutuk RT 02/01, Desa Klutuk, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.

    “(Pasien kini) isolasi khusus dan dipantau puskesmas karena bergejala ringan,” katanya.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pasien B1617 strain India tertular dari anaknya yang tinggal di Jakarta. Sementara pasien B117 strain UK memiliki riwayat berpergian dari Arab Saudi.

    “Tindakan sudah dilakukan follow tracing pada kontak erat untuk dua strain tersebut. Itu untuk memastikan penularan lebih lanjut dengan pengambilan sampel kontak,” pungkasnya.(RUS/ENK)

  • Lima Penambang Liar jadi Tersangka Perusak Gunung Liman

    Lima Penambang Liar jadi Tersangka Perusak Gunung Liman

    SERANG, BANPOS – Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Banten Kombes Pol Joko Sumarno mengatakan pihaknya melalui Subdit Tipiter telah melakukan penyelidikan dan investigasi terkait perusakan alam akibat akitivitas gurandil di Gunung Liman, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

    “Sudah kita lakukan penyelidikan dan penyidikan atas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Lebak ini. Apalagi terkait aktivitas PETI, sejak Januari kemarin kita aktif melaksanakan penindakan-penindakan,” ungkap Dirreskrimsus. Kamis (22/4/2021).

    Dalam penanganan terhadap aktivitas PETI atau gurandil, Subdit Tipiter telah memproses dan telah menetapkan lima warga sebagai tersangka. Kelima warga yang ditetapkan tersangka tersebut merupakan satu jaringan, mulai dari pelaku penambangan, pengolah hingga pemasok merkuri.

    “Jadi sudah kita lakukan penindakan dengan lima warga menjadi tersangka. Kelima tersangka masih satu kaitan. Ada juga yang masih dalam proses penyidikan dan ada juga yang masih tahap penelitian kejaksaan,” terang Joko.

    Selain penindakan, pihaknya juga melakukan langkah persuasif dengan menemui masyarakat sekitar Gunung Liman agar menghentikan aktivitas gurandil. Serta bersama-sama menjaga kelestarian gunung yang disebut-sebut sebagai daerah sakral yang tidak boleh sembarangan orang mengunjungi.

    “Dua minggu lalu kami kembali menemui dan mengingatkan para tokoh serta masyarakat di sekitaran Gunung Liman agar tidak lagi melakukan perusakan dan bersama-sama menjaga kelestarian gunung,” tandasnya.

    Sebelumnya, tetua adat suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Ki Pulung, menangis saat melihat kondisi Gunung Liman,yang kini dirusak oleh para penambang emas ilegal alias gurandil. Gunung Liman itu merupakan kawasan adat wewengkong Cibarani yang berbatasan langsung dengan wilayah adat Baduy Dalam. Oleh masyarakat suku Baduy, gunung tersebut disebut-sebut sebagai daerah sakral yang tidak boleh sembarangan orang untuk mengunjungi kawasan gunung tersebut.

    “Kami ini (Baduy,red) dapat amanat dari para leluhur untuk menjaga Gunung Liman ini. Sekarang, gunung kalebur, Lebak di Rusak, duit karabah, ” kata Ki Pulung dalam video yang diterima wartawan dari Kepala Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Kamis (21/4/2021).(ENK)

  • Polisi Ciduk 2 Pengedar Sabu, Salah Satu Tersangka Sempat Coba Kabur

    Polisi Ciduk 2 Pengedar Sabu, Salah Satu Tersangka Sempat Coba Kabur

    SERANG, BANPOS – Satuan Reserse Narkoba Polresta Tangerang Polda Banten meringkus 2 pria yang diduga menjadi pengedar narkoba jenis sabu. Keduanya adalah A alias Jeri (26) dan HA (28). Keduanya ditangkap pada Senin (19/4/2021) di lokasi berbeda.

    Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menerangkan, pengungkapan kasus narkotika itu berawal dari informasi masyarakat. Informasi itu langsung ditindaklanjuti Tim 3 Satresnarkoba Polresta Tangerang. Dari hasil pendalaman, Tim berhasil mendapat ciri-ciri dan identitas tersangka A alias Jeri.

    “Lalu kami transaksi dengan tersangka di Jembatan Jongjing, Desa Laban, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Saat itulah kami melakukan penangkapan,” kata Wahyu, Kamis (22/4/2021).

    Kepada petugas, tersangka A mengaku mendapatkan narkotika jenis sabu dari tersangka HA. Tim pun langsung bergerak menuju rumah HA di Kampung Kelapan, Desa Kebuyutan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

    “Saat akan ditangkap, tersangka HA sempat berusaha melarikan diri dengan cara berlari melalui pintu belakang, namun Tim berhasil menangkapnya,” beber Wahyu.

    Petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka HA dan menemukan 1 paket alat hisap sabu, timbangan elektrik, dan narkotika jenis sabu seberat 1,29 gram. Guna kepentingan penyelidikan dan pengembangan, kedua tersangka digiring ke Mako Polresta Tangerang.

    “Kedua tersangka dijerat pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara,” pungkas Wahyu.(ENK)

  • Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemprov Beri Insentif 16 Ribu Guru SMA/SMK/SKh Swasta se-Banten

    Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pemprov Beri Insentif 16 Ribu Guru SMA/SMK/SKh Swasta se-Banten

    SERANG, BANPOS – Mulai tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memberikan insentif kepada 16.000.000 (enam belas ribu) guru yang mengajar di SMA, SMK, dan sekolah Khusus (SKh) swasta se-Provinsi Banten. Pemberian insentif senilai Rp500 ribu/bulan merupakan upaya Pemprov sekaligus komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan di Banten melalui peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik terutama guru. Dengan meningkatnya kesejahteraan, para guru dapat termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kapasitas dirinya sehingga para siswa memperoleh pelayanan pendidikan terbaik dari sekolah.

    Diketahui bersama, pembangunan pendidikan telah menjadi concern Pemprov Banten khususnya dibawah kepemimpinan Gubernur WH dan Wagub Andika selama hampir satu periode. Ditetapkannya aspek pendidikan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022 menjadi bukti komitmen tersebut. Beragam program mulai dari pembangunan sarana prasarana, bantuan operasional sekolah daerah, peningkatan kapasitas tenaga pendidik, hingga peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik terus diwujudkan secara berkesinambungan.

    Pemberian insentif juga dinilai sebagai bukti pengakuan Gubernur Banten WH dan Wakil Gubernur Andika Hazruny terhadap guru SMA/SMK/SKh swasta. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 16 ribu guru SMA/SMK/SKh swasta yang tersebar di 8 kabupaten/kota se-Banten telah tercatat akan mendapatkan bantuan insentif pada tahun 2021 ini. Jumlah penerima ini bisa bertambah pada tahun berikutnya dengan catatan kemampuan anggaran Pemprov memadai.

    Secara simbolis, pemberian insentif guru SMA/SMK/SKh dilakukan langsung oleh Gubernur Banten WH dengan mengundang sejumlah perwakilan guru SMA/SMK/SKh swasta ke rumah dinas. Dalam penyerahan simbolis tersebut, Gubernur WH menekankan bahwa insentif ini diberikan dengan tujuan membantu perekonomian para guru dan tenaga kependidikan swasta di Banten. Meski nominalnya tidak terlalu besar, namun Gubernur berharap setidaknya dapat memberikan sedikit angin segar kepada para guru honor dan diakui sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada mereka.

    “Dari hati kecil saya memang punya niat, ketika saya terpilih menjadi gubernur adalah bagaimana caranya menyejahterakan guru. Berangkat dari pengalaman, saya paham betul perjalanan hidup seorang guru. Saya merasakan betul kesulitan guru dalam menata ekonomi dan kehidupannya,” kata Gubernur WH saat penyerahan insentif simbolis berlangsung.

    Gubernur WH berharap, dengan adanya pemberian insentif ini bisa bermanfaat dan menjadi motivasi agar para guru bisa terus meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kepada generasi muda di Provinsi Banten. “Ini yang bisa kami berikan, semoga bermanfaat. Saya doakan untuk terus semangat dan berjuang dalam menghasilkan anak-anak yang berkualitas, sehingga anak-anak kita dapat meraih cita-citanya di masa depan,” ungkap Gubernur WH

    Diverifikasi Langsung ke Sekolah

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani menjelaskan, pengalokasian anggaran untuk insentif guru yang mengajar di sekolah swasta tersebut merupakan implementasi dari kebijakan Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten dalam bidang pendidikan. Data penerima tersebut sebelumnya telah melalui proses verifikasi data yang dilakukan Dindikbud Provinsi Banten.

    “Kami mencoba mengimplementasikan kebijakan Pak Gubernur tentang pendidikan, khususnya berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru di sekolah swasta. Tidak besar, tetapi insentif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa di Banten,” ujar Tabrani.

    Sebelum pencairan, kata Tabrani, pemberian insentif sudah melalui tahapan verifikasi data guru. Data yang diverifikasi berasal dari data pokok pendidikan (dapodik). Setelah verifikasi, data divalidasi dengan menanyakannya langsung kepada para kepala sekolah dari masing-masing guru honor penerima insentif.

    “Mengapa hanya guru honorer SMK/SMA/SKH yang diberikan insentif? Ini sesuai kewenangan. Kalau SD dan SMP kan menjadi kewenangan kabupaten/kota, sedangkan Madrasah Aliyah adalah kewenangan Kementerian Agama.”paparnya

    Ia juga mengatakan bahwa ada dua tujuan pemberian insentif terhadap guru yang mengajar di sekolah swasta. Yakni upaya peningkatan kesejahteraan guru dan peningkatan motivasi para guru. Sehingga pada gilirannya dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Banten. “Mudah-mudahan melalui perhatian Pemprov Banten ini, kesejahteraan mereka lebih terangkat,” ungkapnya.

    Disambut Antusias

    Kebijakan Gubernur WH dan Wagub Andika tersebut disambut antusias oleh para guru yang mengajar di sekolah swasta. Mereka menilai, pemberian insentif tersebut sebagai bentuk pengakuan dari Pemerintah Provinsi melalui Gubernur dan Wagub terhadap guru. Mereka meyakini, bantuan ini akan semakin membuat mereka termotivasi dan bersemangat dalam menjalankan tugas di sekolah.

    Salah satunya yang disampaikan guru SMA Al-Mubaraq Esta Pangestu. Ia mengaku sangat berterima kasih dan terharu atas pemberian insentif tersebut. Baginya pemberian insentif ini sebagai bukti bahwa pemerintah daerah khususnya Pemprov tidak melulu hanya memperhatikan sekolah negeri, namun sekolah swasta pun diperhatikan khususnya para guru yang umumnya memiliki sumber penghasilan yang tidak memadai dan kurang dari kebutuhan hidup layak para guru.

    “Saya berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur atas pemberian insentif ini. Tentu ini sangat berarti sekali buat kami, bukan soal nominalnya tapi ini adalah bentuk pengakuan terhadap keberadaan kami. Ini akan jadi motivasi buat kami untuk terus mengabdikan diri memberikan pendidikan pada generasi muda di Banten, ” kata Estu saat diwawancarai, Rabu (7/4/2021).

    Apresiasi juga disampaikan Ikha Kristina Widyakusuma, salah seorang guru SMK Kirana Talenta, Kabupaten Tangerang. Ia mengaku senang atas pemberian insentif bagi guru dan tenaga kependidikan di SMA/SMK/SKh Swatsa di Banten.

    “Saya mewakili guru swasta di Provinsi Banten berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur beserta jajarannya atas insentif yang diberikan kepada kami. Ini akan jadi motivasi bagi kami untuk semakin meningkatkan kualitas diri dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak,” kata Ikha.(ADV)