Penulis: admin

  • Dampak Korona, 6 Ribu Buruh Di-PHK dan 23 Ribu Dirumahkan

    Dampak Korona, 6 Ribu Buruh Di-PHK dan 23 Ribu Dirumahkan

    SERANG, BANPOS – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencatat sudah ada sekitar 6 ribu orang buruh di Banten yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta 23 ribu orang buruh sudah dirumahkan, dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

    “Total perusahaan yang mem-PHK karyawannya ada 53 perusahaan tersebar di beberapa daerah di Banten, terutama di Tangerang termasuk di Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” kata Kepala Disnakerttans Banten, Al Hamidi, Rabu (6/5).

    Ia mengungkapkan, buruh korban PHK tersebut karena perusahaan tempatnya bekerja sudah tutup atau tidak beroperasi akibat dampak Covid-19. Begitu juga perusahaan yang merumahkan karyawannya karena adanya penurunan produksi di perusahaan tersebut dampak dari Covid.

    “Perusahaan yang merumahkan karyawannya karena penurunan produksinya rata-rata 25 persen serta tidak ada bahan baku. Ini juga sama akibat dampak Covid ini,” ungkapnya.

    Menurutnya, potensi perusahaan yang akan mem-PHK karyawannya di Banten kemungkinan masih akan terus bertambah, mengingat ada dua perusahaan yang sudah melaporkan akan melakukan PHK secara besar-besaran pada Tanggal 13 dan 20 April 2020. Perusahaan tersebut bergerak dalam produksi alas kaki yang rencananya akan mem-PHK sekitar tujuh ribu karyawannya dan satu lagi sekitar 1.800 karyawan.

    “Karena ini kan global, jadi kita juga tidak bisa berbuat banyak. Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan wabah Covid ini segera tuntas,” terangnya.

    Ia mengatakan, dengan banyaknya buruh atau karyawan yang di PHK maka secara otomatis akan menambah tingkat pengangguran di Banten. Bahkan adanya penambahan pengangguran di Banten sekitar 23.409 yakni pada Februari 2019 sebanyak 465.807 orang, bertambah pada Februari 2020 menjadi 489.216 orang sesuai rilis BPS Banten, belum termasuk dari penambahan korban PHK setelah terjadinya wabah Covid-19.

    “Penambahan pengangguran di Banten itu karena adanya PHK di PT Krakatau Steel pada Januari-Februari 2020 dan juga perusahaan lain, tapi sebelum adanya wabah COVID-19. Berarti jika ditambah dengan korban PHK saat ini nambah sekitar 29 ribu orang yang menganggur,” paparnya.

    Ia berharap wabah Corona segera berakhir dan pemerintah juga kembali bisa melakukan recovery ekonomi, sehingga perusahaan kembali tumbuh dan membuka lapangan pekerjaan.(RUS/ENK)

  • Bantuan Pandemi Tak Merata, Ada Pula yang Tak Layak Konsumsi

    Bantuan Pandemi Tak Merata, Ada Pula yang Tak Layak Konsumsi

    SERANG, BANPOS – Pendistribusian bantuan untuk masyarakat Banten yang terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terpantau karut-marut. Selain banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan yang disalurkan dalam bentuk sembako, ada juga temuan bantuan yang tidak layak dikonsumsi.

    Di Kota Serang, penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap pertama telah selesai. Sebanyak 50 ribu KK yang tersebar di seluruh kecamatan mendapat bantuan yang diberikan oleh Pemkot Serang tersebut.

    Namun pembagian JPS itu disebut karut marut. Sebab, banyak warga di berbagai tempat yang mengaku tidak mendapatkan bantuan. Padahal, mereka merasa berhak untuk mendapatkan bantuan itu.

    Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga Kelurahan Tinggar yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengatakan bahwa ada 66 KK yang tidak mendapatkan JPS, sedangkan mereka dinilai membutuhkan.

    “Di sini kondisinya mereka banyak yang lansia dan janda tua. Tapi malah nggak dapat bantuan sama sekali. Aneh makanya,” ujarnya.

    Di sisi lain, warga Kelurahan Cipocok Jaya, Hanafi, mengaku memang tidak mendapatkan bantuan JPS meskipun merasa membutuhkan. Kendati demikian, ia mengatakan dirinya ikhlas. Karena ia berfikiran masih ada orang yang lebih membutuhkan dibandingkan dirinya.

    “Gak apa-apa, insyaAllah masih bisa makan. Mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkan dibandingkan saya dan keluarga. Tapi yah saya minta, pendataan ini harus benar-benar. Jangan sampai justru yang mampu malah dapat,” terangnya.

    Terpisah, Lurah Tinggar, Ahmad Bajuri, mengatakan bahwa memang dalam kondisi saat ini, setiap orang menginginkan agar mendapat bantuan. Namun, pihaknya hanya bisa mengajukan saja.

    “Terkait yang tidak mandapat bantuan, semuanya juga ingin mendapat bantuan. Tapi kami di kelurahan hanya sebatas mengajukan kepada Dinsos. Jadi yang menentukan jumlah kuotanya dari Dinsos sendiri,” katanya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (5/5).

    Ia pun mengakui bahwa tidak mungkin seluruh masyarakat bisa mendapatkan bantuan. Sebab, kekuatan APBD Kota Serang pun ada batasnya.

    “Pemerintah Kota Serang juga tidak mungkin memberi bantuan kepada seluruh masyarakat Kota Serang. Karena keterbatasan APBD, yang tidak mungkin mencukupi seluruh warga,” terangnya.

    Sementara itu, karut marutnya pendataan JPS disebut oleh Ketua Gerakan Pemuda Kota Serang, Ahmad Fauzan, bukan hanya kesalahan dari Pemkot Serang Semata. Namun juga kelalaian DPRD selaku lembaga pengawas dalam menjalankan tugasnya.

    “DPRD kemana aja? Masa membiarkan Pemkot Serang melakukan pendataan tanpa pengawasan? Harusnya DPRD pelototin terus mulai dari proses pendataan, sampai ke penyalurannya,” kata Fauzan.

    Ia pun merasa aneh dengan apa yang dilakukan oleh beberapa anggota DPRD Kota Serang. Seharusnya mereka fokus mengawasi jalannya pendataan serta penyaluran, namun justru sibuk melakukan kegiatan masing-masing.

    “Sebenarnya bagus kalau memang setiap individu dewan mau membantu masyarakat, jadi semakin terbantu masyarakat yang sedang susah saat ini. Tapi yah jangan sampai lupa, di saat seperti ini tugas utama mereka adalah pengawasan,” tandasnya.

    Terpisah, Bantuan Pangan Sembako (BPS) yang diberikan Pemkab Lebak dan didistribusikan melalui supplier di wilayah itu, menjadi sorotan dan kritik pedas dari berbagai pihak. Selain harga barang melebihi dari harga eceran tertinggi (HET), sejumlah barang bantuan bagi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak sedikit ditemukan kondisinya diduga tidak layak konsumsi.

    Diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Lebak Fraksi Golkar Saleh, Selasa (5/5) kepada wartawan. Menurut Saleh, tidak sedikit ia menerima laporan dan menemukan harga barang bantuan pangan sembako yang dikirim sejumlah supplier ke agen/e-warong yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) melebihi harga eceran tertinggi sesuai peraturan yang berlaku di Kabupaten Lebak.

    Tidak hanya soal harga yang dinilai mahal kata Saleh, sejumlah barang bantuan berupa telur, daging ayam dan sayuran diduga kondisinya sudah tidak layak konsumsi alias kualitas buruk.

    “Kita rasa DPRD Lebak sudah cukup mengingatkan dan meminta supplier untuk memperbaiki kualitas barang dan harga, tapi ternyata masih saja terjadi dan ditemukan persoalan di lapangan,” kata Saleh.

    “Ini membuktikan bahwa perbaikan itu belum riil dilakukan. Persoalan itu ternyata masih kita temukan di lapangan dan soal itu dipastikan diketahui oleh TKSK,” tandasnya

    Senada disampaikan Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD Lebak, Musa Weliansyah. Ia menilai persoalan bantuan pangan sembako di Kabupaten Lebak ini seperti tidak akan ada habisnya selama tidak ada niat dari para supplier, dan agen/e-warung untuk memperbaiki baik soal harga maupun kualitas barang.

    “Kita sudah cukup mengingatkan, untuk meminimalisir persoalan yang terjadi dibutuhkan niat dari semua pihak yang terlibat. Kalau niat itu tidak ada maka selamanya akan terjadi seperti ini,” katanya.

    Musa mengingatkan, bahwa ada pakta integritas yang telah ditandatangani para agen/e-warong yang bisa menjerat bila agen/e-warong tidak mengindahkan apa yang telah disepakatinya.

    “Kalau ternyata agen/e-warong tidak berani menolak barang yang dikirim supplier tidak layak, maka itu sama saja. Ingat ada pakta integritas,” tegasnya.(CR-01/DZH/PBN/ENK)

  • Proyek JLU Cilegon Dituding Picu Banjir

    Proyek JLU Cilegon Dituding Picu Banjir

    CILEGON, BANPOS – Korban banjir di beberapa wilayah di Kota Cilegon belum menerima bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, hingga Selasa (5/5). Diketahui banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kota Cilegon pada Senin (4/5), mengakibatkan 1.848 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

    Pantauan BANPOS di lapangan, Selasa (5/5), beberapa daerah masih terlihat digenangi air. Seperti halnya di Lingkungan Masigit, Kelurahan Kotasari, dan Lingkungan Ciora Kawista, Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol. Di Perumahan Metro Cilegon yang berada di Kelurahan Gedong Dalem dan Masigit juga masih terdapat genangan air.

    Warga Lingkungan Masigit, Kelurahan Kotasari, Fendi Setiawan mengatakan, banjir yang terjadi sejak Senin (4/5) pagi, hingga kemarin sore belum surut. Meski intensitasnya sudah menurun.

    “Air masih menggenang selutut, kemarin mah sekepala orang dewasa,” kata Fendi ditemui di Kotasari.

    Fendi mengatakan, banjir tersebut baru terjadi dua kali di lingkungan tersebut. Pertama, pada awal 2020 lalu dan terjadi lagi awal pekan ini. “Ini banjir terparah, pagar rumah bagian depan ambruk, dapur juga ambruk,” katanya.

    Akibat banjir tersebut, semua alat elektronik, pakaian, serta furniture di dalam rumah tidak ada yang bisa diselamatkan. Hingga kemarin sore, bantuan tak kunjung datang. “Belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Kita bingung alat masak di dapur juga rusak semua, makan ya beli sama dari tetangga,” katanya.

    Fendi menyebut, banjir tersebut diduga akibat proyek Jalan Lingkar Utara (JLU) yang sedang digarap oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) sejak tahun lalu. Proyek tersebut, dinilai membuat lahan hijau di sekitar Kelurahan Grogol berkurang. “Di atas ada proyek JLU. Kemungkinan akibat itu,” tuturnya.

    Meski menjadi korban banjir, Fendi bersyukur, anggota keluarganya selamat. Sebab, banjir yang terjadi sangat cepat. “Hitungan detik saja, sekitar jam 10.00 pagi (Senin 4/5), air langsung saja menyambar rumah kami yang dekat dengan terowongan tol,” ungkapnya.

    Sama dengan Arif yang rumahnya juga berdekatan dengan Fendi, semua barang berada di rumah tidak ada yang bisa diselamatkan. Semua alat elektronik terendam air dan semua sudut rumah juga terendam air. “Belum ada bantuan sama sekali,” ujarnya.

    Ketua RW 05, Kelurahan Kotasari, Ghorib menuturkan, banjir baru pertama kali terjadi di lingkungan Perumahan Puri Cilegon Hijau. Sebelumnya, tidak pernah terjadi banjir. Banjir tersebut merupakan banjir bandang, sebab air yang datang sangat deras dan cepat. “Ini banjir bandang, airnya mengerikan, kalau dulu banjir Cuma genangan,” akunya.

    Ghorib menuturkan, banjir tersebut diduga akibat kerusakan alam di pegunungan utara Kota Cilegon. Ia tidak mengetahui, kerusakan alam di pegunungan tersebut diakibatkan oleh apa. “Jalan komplek rusak semua. Paving blok keangkat semua, ini karena airnya sangat deras,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, Walikota Cilegon Edi Ariadi memilih untuk tidak memberikan komentar atas peristiwa banjir yang menggenangi delapan kecamatan di Cilegon. Saat ditemui beberapa awak media di Kantor Walikota Cilegon, Edi meninggalkan awak media yang hendak mewawancarainya.

    “No comment. Ke Pak Erwin sama Pak Aziz, lagi dihitung (Bantuan –red),” katanya Edi meninggalkan awak media begitu saja.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon Ahmad Mafruh mengatakan, jumlah korban yang terkena banjir yaitu 1.848 KK. Banjir di beberapa wilayah Kota Cilegon terjadi sejak Senin (4/5) pagi sekitar pukul 11.00 WIB dan mulai surut pada Selasa (5/5) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

    “Kita telah melakukan assessment di titik yang wterdampak bencana banjir dan longsor, melakukan evakuasi korban terdampak, dan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan korban terdampak bencana banjir dan longsor,” ujarnya, kemarin.

    Kata Mafruh, banjir terparah di Kecamatan Grogol. Selain dilanda banjir, di Kecamatan Grogol juga ada longsor di Batu Lawang, Kelurahan Gerem.(LUK/ENK)

  • Seorang PDP Asal Cijaku Meninggal Dunia di RSU Banten

    Seorang PDP Asal Cijaku Meninggal Dunia di RSU Banten

    LEBAK, BANPOS – Seorang pasien PDP Korona asal Cipalabuh Kecamatan Cijaku dilaporkan meninggal dunia di RSUD Banten. Diketahui, PDP berinisial SP berusia 66 Tahun itu dimakamkan di Kecamatan Cijaku dengan protokol Covid-19, Selasa (05/5).

    Terkait kejadian itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi aturan pemerintah tentang protokol kesehatan.

    Pihaknya menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, pada Minggu 12 April lalu sebelum berstatus PDP, SP sempat melakukan perjalanan dari Banten ke Tanjungpriuk Jakarta.

    “Tanggal 21 April mengalami keluhan tidak BAB, tidak Kencing, dan perut kembung. Pada 23 april memanggil petugas kesehatan minta ditest, akan tetapi hasilnya negatif dan di anjurkan ke RSUD Malingping. Setelah Tanggal 24 April dirawat di RS Malingping, almarhum kemudian dirujuk RSU Banten karena mengalami keluhan panas dan sesak,” ujar Kombes Edy kepada wartawan.

    Dalam hal ini, Edy pun mengajak masyarakat untuk mentaati aturan pemerintah terkait penerapan PSBB dan larangan mudik. Kata dia, agar masyarakat semakin sadar untuk mentaati aturan pemerintah.

    “Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi, mari kita sama-sama untuk mengikuti arahan dari pemerintah. Saat ini pemerintah menerapkan PSBB, larangan mudik dan ajakan untuk di rumah saja, itu tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini,” paparnya.

    Sementara keterangan rilis Polres Lebak, bahwa almarhum pernah dua kali dioperasi dalam kasus Hernia. Selanjutnya, pemakaman almarhum dilakukan dengan cara standarisasi Protokol Covid-19 di Desa Cipalabuh Cijaku. Pihak keluarga dan warga hanya melakukan salat ghaib dengan menggunakan APD. Diketahui, almarhum selaku PDP sejak dirujuk ke RS Bsnten sudah dilakukan uji tes dari RS tersebut, namun hingga kini hasilnya belum diketahui karena harus menunggu beberapa lama.

    “Karena hasil swab penentuan diagnosa korona lama dari kemenkesnya 2 Minggu. Dan pemakamannya pun dengan standari covid di daerah Cipalabuh Kecamatan Cijaku,” jelas rilis tersebut.(WDO)

  • Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    CILEGON, BANPOS – Di luar wilayah Tangerang Raya, penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) kebanyakan terdeteksi melalui keluarga atau melalui Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun, di Kota Cilegon telah terjadi penularan antar tetangga yang menyebabkan penderita Covid-19 di kota baja bertambah.

    Kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengumumkan penambahan kasus positif covid-19 di wilayahnya. Pasien positif Covid-19 kedua itu warga Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, berjenis kelamin laki-laki dan berinisial Y (50).

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengungkapkan, Y tidak lain adalah tetangga satu perumahan dengan ND (31), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Cilegon. Y melakukan swab dan PCR secara mandiri di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) pada Jumat (30/4) lalu. Saat itu, Y mengaku pernah melakukan kontak dengan ND.

    “Mendapati ada riwayat pernah bersentuhan dengan pasien positif pertama, Dinkes Kota Cilegon menetapkan dia dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala). Dia langsung diminta untuk isolasi mandiri di rumahnya. Keluarga Y sekarang statusnya OTG dan akan dilakukan swab juga, istri dan tiga anaknya,” kata Aziz.

    Hasil swab dan PCR korban keluar pada Senin (4/5) kemarin, dimana hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah terkonfirmasi, pihak Dinkes langsung menyiapkan Y untuk dirujuk ke Wisma Atlet Jakarta, selaku rumah sakit yang ditunjuk untuk pasien OTG.

    “Saat ini masih di rumahnya karena akan dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta khusus yang OTG (Orang Tanpa Gejala),” katanya.

    Kepala Dinkes Kota Cilegon, dr Arriadna mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan tracking terhadap lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bekerja pasien kedua. Sebab diketahui Y masih aktif bekerja.

    “Sebelum melakukan tes swab secara mandiri, Y diketahui masih bekerja. Maka itu, kami melakukan penelusuran di tempat dia bekerja,” tuturnya.

    Arriadna juga menyoroti lingkungan perumahan tempat Y dan ND tinggal. Dimana warga setempat dinilai tidak mengikuti anjuran pemerintah.

    “Seharusnya ketika ND diketahui terkonfirmasi positif, para tetangga lebih waspada. Tapi nyatanya tidak, mereka tetap berkumpul. Termasuk tarawih di masjid, padahal pemerintah mengimbau untuk tarawih di rumah,” ucapnya.

    Ketika ditanya apakah perumahan tersebut akan dilockdown, dr Arriadna menegaskan bahwa hal tersebut bukan kapasitas dirinya. “Kalau itu bukan keputusan Dinkes, tapi pimpinan daerah,” pungkasnya.

    Selain warga di lingkungan tempat tinggal kedua pasien positif Covid-19, ND juga diketahui pernah melakukan kontak dengan setidaknya 28 tenaga medis di RSKM. Setelah ND dinyatakan positif, hingga saat ini ke-28 tenaga medis itu menjalani isolasi di RSKM.

    Untuk diketahui dengan adanya kasus baru positif Covid-19 di Kota Cilegon bertambah menjadi dua orang, sedangkan OTG 15, ODP (Orang Dalam Pemantauan) 501, PDP (Pasien Dalam Pemantauan) 21.(LUK/ENK)

  • Waduh, Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

    Waduh, Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

    SERANG, BANPOS – Jumlah pengangguran di Provinsi Banten kembali meningkat. Saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Banten paling atas atau terbanyak jumlah penganggurannya se Indonesia, jika dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya.

    BPS mencatat, Provinsi Banten pada Februari 2020 masih menduduki peringkat pertama tingkat pengangguran terbuka (TPT) se-Indonesia dengan persentase mencapai 8,01 persen atau 489,2 ribu orang pengangguran di Banten. Sementara, jumlah angkatan kerja pada bulan yang sama mengalami penurunan sebanyak 31.197 dari 6,11 juta dibanding Februari 2019.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Banten, Adhi Wiriana dalam siaran persnya, Selasa (5/5) mengungkapkan, pengangguran di Banten mengalami penambahan sebanyak 23.409 orang. Hal itu sejalan dengan kenaikan TPT menjadi 8,01 persen pada Februari 2020.

    “Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT tertinggi merupakan lulusan SMA yaitu sebesar 13,48 persen. Sedangkan TPT lulusan SMK sebanyak 13,11 persen,” katanya.

    Ia menjelaskan, TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap di pasar kerja. Ia menyebutkan, persentase TPT jika dibandingkan pada Februari 2018 dan 2019 mengalami peningkatan.

    Diketahui, berdasarkan data BPS angka TPT pada Februari 2018 sebesar 7,77 persen dimana pada Februari 2019 angka TPT sedikit mengalami penurunan sebesar 7,58 persen. Namun, pada Februari 2020 TPT Banten mengalami kenaikan sebesar 8,01 persen.

    Adhi juga menuturkan, dilihat dari domisili, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan TPT di wilayah pedesaan.

    “Pada Februari 2020, TPT di wilayah perkotaan mencapai 8,16 persen, sedangakn di wilayah pedesaan sebesar 7,60 persen. Dibandingkan dengan tahun lalu, angka TPT di wilayah perkotaan meningkat sebesar 0,71 persen dan TPT di pedesaan turun sebesar 0,31 persen,” ungkapnya.

    Dilihat dari pasar kerja, lanjut Adhi, penawaran kerja lebih menyasar pada masyarakat berpendidikan tinggi. Dengan kata lain, penawaran tenaga kerja tidak terserap pada tingkat pendidikan SMA dan SMK.

    “Mereka yang berpendidikan rendah cenderung menerima pekerjaan apa saja. Hal itu dapat dilihat dimana TPT SMA mencapai 13,48 persen, TPT SMK sebesar 13,11 persen, sedangkan TPT SMP 7,22 persen dan TPT SD mencapai 4,33 persen. Apabila dibandingkan dengan TPT tahun yang lalu, TPT terjadi pada tingkat sekolah menengah atas (SMA),” pungkasnya.(RUS/ENK)

  • Perserang Latihan Normal Meski Kompetisi Dihentikan Sementara

    Perserang Latihan Normal Meski Kompetisi Dihentikan Sementara

    SERANG, BANPOS – Di tengah jeda kompetisi karena penyebaran virus korona, Perserang Serang tak meliburkan pemainnya. Muhammad Ridwan cs tetap menjalani latihan untuk memantapkan persiapan tim melanjutkan kompetisi Liga 2 musim ini.

    Seperti diketahui, Perserang telah melakoni laga perdana Liga 2 musim ini. Laskar Singandaru berhasil membuka kompetisi dengan catatan positif setelah memenangi laga derby kontra Cilegon Untied di Stadion Krakatau Steel, Minggu (15/3) lalu.

    Setelah itu, operator Liga2, Liga Inonesia Baru memutuskan menghentikan sementara Liga 1 dan Liga 2 selama dua pekan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penyebaran virus korona di Indonesia yang makin masif.

    Pasca kemenangan di laga perdana, pelatih Perserang mengakui masih banyak kelemahan yang perlu diperbaiki oleh Idang Novriza Ali cs. Yang paling jadi sorotan adalah masih lemahnya transisi permainan antara bertahan ke menyerang.

    Untuk menutupi kelemahan itu, Perserang tak meliburkan pemain meski kompetisi dihentikan sementara selama dua pekan. Pemain tetap digenjot latihan normal, sehari dua kali dengan materi soal transisi permainan.

    “Memang kita sengaja tidak meliburkan pemain. Rehat kompetisi justru kita manfaatkan untuk meningkatkan organisasi permainan,” kata Manajer Perserang, Babay Karnawi.

    Pria yang kerap disapa Jibay itu menambahkan, selain soal organisasi permainan, soal fisik juga berusaha ditingkatkan dalam tempo dua pekan ini. Menurutnya, kompetisi musim ini cukup panjang sehingga kesiapan fisik pemain akan ikut menentukan posisi akhir Perserang di Liga 2 musim ini.

    “Tahun kemarin kita bagus di awal, tetapi menjelang akhir kompetisi stamina pemain terkuras karena padatnya jadwal. Tahun ini itu tidak boleh terrulang, sehingga daya tahan fisik pemain juga harus ditingkatkan,” imbuhnya.

    Soal antisipasi penyebaran Korona, Babay mengatakan, latihan juga digelar dengan tetap memperhatikan faktor kebersihan. Salah satunya para pemain diwajibkan mencuci tangan sebelum dan sesudah latihan.

    “Pemain juga tidak dibiarkan bebas keluar dari mess. Mereka harus menggunakan masker dan hanya keluar mess untuk keperluan yang benar-benar penting,” kata Jibay.
    Terpisah, Kapten Perserang, Idang Novriza Ali, mengaku tetap bersemangat mengikuti latihan dalam masa jeda kompetisi ini. Menurutnya, hasil di laga perdana meningkatkan motivasi pemain untuk terus meningkatkan kualitas individu maupun kekompakan tim.

    “Selagi kompetisi libur, kami berusaha meningkatkan aspek kerjasama tim, terutama soal transisi permainan yang sebelumnya kami rasa belum maksimal di laga perdana,” kata Idang.

    Idang juga optimis, dengan jeda selama dua pekan ini, Laskar Singandaru bakal lebih siap menghadapi lanjutan kompetisi Liga 2. Mengingat, sebelum kick off, waktu persiapan Perserang sangat mepet, karena baru menjalani latihan perdana hanya sebulan sebelum kompetisi dimulai.

    “Anggap saja ini waktu persiapan tambahan buat kami. Kami yakin hasilnya positif dan akan membuat kami lebih siap dan lebih percaya diri saat kompetisi dilanjutkan,” kata Idang.(ENK)

  • Ervin Rianto Bertekad Terus ‘Tajam’

    Ervin Rianto Bertekad Terus ‘Tajam’

    PERSERANG Serang berhasil mendapatkan hasil positif dalam laga perdana Liga 2 musim ini. Bertandang ke Stadion KS, Laskar Singandaru sukses membenamkan perlawanan tuan rumah Cilegon United dengan skor 2-0.

    Kemenangan Perserang tak lepas dari andil striker mereka, Ervin Rianto Butar-butar. Ervin mencetak gol pembuka di menit 39. Gol ini lahir setelah sebelumnya Laskar Singandaru gagal memanfaatkan hukuman penalti yang diberikan wasit di menit 31. Gol Perserang lainnya diciptakan Yogi Syaiful Rizal di babak kedua.

    Ervin Rianto mengaku senang bisa memberikan kontribusi untuk kemenangan timnya. Dia berharap golnya bisa terus bertambah di pertandingan-pertandingan berikutnya.
    “Bersyukur bisa cetak gol. Tetapi yang lebih penting tentu adalah kemenangan tim, soal siapa saja yang mencetak gol tidak masalah. Tetapi saya senang bisa memberi kontribusi positif untuk tim, semoga bisa terus (mencetak gol),” kata pemilik nomor punggung 11 itu.

    Ervin juga berharap musim ini dapat lebih tajam dari musim-sebelumnya. Di musim lalu, dia hanya mencetak 1 gol untuk Perserang setelah jarang diturunkan sebagai starter oleh pelatih Perserang musim lalu, Jaya Hartono.

    “Sebagai pemain saya harus siap diturunkan kapan saja, sesuai dengan kebutuhan tim dan strategi yang diterapkan pelatih. Saya juga berterima kasih dalam pertandingan kemarin pelatih memberi saya kepercayaan dan bisa membalas kepercayaan itu dengan gol,” kata Ervin.

    Ervin melanjutkan, sebagai striker, dia memang dituntut untuk banyak mencetak gol. Dia juga berusaha keras untuk memenuhi tuntutan itu agar dapat membawa Perserang meraih prestasi tertinggi di musim ini.

    “Tetapi tetap, bagi saya yang paling penting adalah bagaimana berkontribusi terhadap tim. Tak masalah siapa saja yang mencetak gol, yang penting Perserang bisa terus meraih hasil positif,” kata Ervin.(ENK)

  • RSDP Serang Terima Tiga lagi Pasien Dalam Pengawasan Korona

    RSDP Serang Terima Tiga lagi Pasien Dalam Pengawasan Korona

    SERANG, BANPOS – Rumah sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) Kabupaten Serang, menerima tiga pasien dalam pengawasan (PDP) virus korona atau Covid-19. Senin, (16/3). Ketiganya, mengalami sesak nafas dan gejala flu. Pasien-pasien itu masuk ke RSDP antara Sabtu (14/3) hingga Senin (15/3) siang.

    Kepala Humas RSDP Kabupaten Serang, dr. Khoirul Anam mengatakan, ada tiga PDP tengah dirawat di ruang isolasi, duo orang berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan

    “Laki-laki, usia 48 tahun, masuk tanggal 14 Maret, pukul 19.00 WIB, di ruang isolasi. Keluhan demam, batuk dan sesak, ada riwayat seminar di bogor dan ada WNA, hasil tes sudah dikirim ke Jakarta dan sekarang tinggal sesaknya saja,” ujarnya.

    Pasien kedua berjenis kelamin perempuan, usia 51 tahun, masuk tanggal 15 Maret. Keluhan demam, batuk, mual dan pasien memiliki riwayat pulang umrah.

    “Tes swab sudah dikirim ke Jakarta, sekarang masih demam, batuk dan mual tetapi sudah berkurang,” terangnya.

    Sementara, pasien ketiga masuk ruang isolasi Kemarin pada pukul 11.30 WIB. Pasien dari Cilegon tersebut mengeluh sesak nafas.

    “Ada satu lagi PDP laki-laki, usia 30 tahun, masuk tanggal 16 Maret 2020. Rujukan dari RSKS Cilegon, keluhan batuk, pilek dan sesak,” kata ujarnya, Senin (16/3).

    Menurut Anam, pasien tersebut memiliki riwayat pernah melakukan kontak dengan WNA. Total pasien yang kini ditangani RSDP Kabupaten Serang di ruang isolasi sebanyak tiga orang.

    Diketahui, kedua pasien sebelumnya berasal dari Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Pasien dari Kabupaten Serang memiliki riwayat pulang dari umrah. Sedangkan pasien dari Kabupaten Tangerang memiliki riwayat mengikuti kegiatan seminar di Bogor.

    Berdasarkan informasi yang diterima, ruang isolasi RSDP Kabupaten Serang hanya memiliki 4 kasur. Sementara itu, jika ada pasien bertambah, maka akan dirujuk ke RSUD kab Tangerang.

    “Kalau penuh juga, (akan dirujuk, red) ke RSPI atau RS persahabatan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, disebutkan terdapat empat orang yang dirujuk ke RSDP. Namun, satu diantaranya disebut dirujuk kembali ke salah satu rumah sakit di Jakarta.

    Terpisah, Direktur RSDP Kabupaten Serang, dr Rachmat Setiadi, membenarkan bahwa pihaknya hanya memiliki ruang isolasi dengan kapasitas tiga tempat tidur saja. Sementara itu, ketiganya sudah dalam kondisi penuh dengan PDP.

    “Kalau ada yang masuk lagi, tidak bisa. Paling dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso atau di RS Tangerang,” tegasnya.

    Sementara itu, ia menyatakan bahwa yang berada dalam ruangan isolasi RSDP Kabupaten Serang, bukan orang yang positif Korona. Akan tetapi, orang yang sedang menunggu hasil tes.

    “Nanti kalau hasilnya sudah ada, dan jika hasilnya positif maka akan kami rujuk ke Jakarta, tidak boleh disini,” tuturnya.

    Untuk APD sendiri, kata Rachmat, sudah maksimal, dan saat ini tersisa lima paket kelengkapan APD. Informasinya, akan ada penambahan dari pihak pemerintah Provinsi Banten.

    “Informasinya hari ini, Senin (16/3). Jumlahnya masih belum tahu,” pungkasnya.(MUF/ENK)

  • Banten Tambah Satu Pasien Positif Korona

    Banten Tambah Satu Pasien Positif Korona

    SERANG, BANPOS – Pasien virus korona jenis baru atau COVID-19 di Indonesia bertambah lagi pada Senin (16/3). Pasien kasus baru bertambah lagi 17 kasus. Artinya totalnya menjadi 134 kasus positif. Satu pasien diantaranya merupakan tambahan dari Provinsi Banten.

    Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, jumlah pasien positif virus korona bertambah setiap hari seiring pelacakan kontak (contact tracing) yang dilakukan tim. Penambahan pasien baru itu adalah hasil tracing dari pasien positif sebelumnya.

    “Data hari ini sampai tadi siang. Artinya spesimen kemarin sore sampai siang tadi tambah 17 positif baru,” katanya kepada wartawan, Senin (16/3).
    Dari jumlah itu, Yurianto menyebut ada 4 provinsi persebaran kasus positif. DKI Jakarta masih menjadi wilayah tertinggi kasus penyebaran virus tersebut.

    “Rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat (1), Banten (1), Jawa Tengah (1), DKI Jakarta (14),” paparnya.
    Sedangkan jumlah pasien sembuh saat ini total adalah 9 orang. Dan kasus meninggal yakni 5 orang. Dari pasien yang masih dirawat, Kemenkes masih melakukan tracing contact dilakukan oleh Dinas Kesehatan masing-masing daerah.

    Dengan penambahan satu pasien, berarti Banten telah memiliki lima pasien yang dinyatakan positif korona. Akhir pekan lalu, Gubernur Banten mengumumkan empat orang yang dinyatakan positif korona, dan sehari kemudian menetapkan status kejadian Luar Biasa (KLB) Kornan di Provinsi Banten.(ENK/JPC)