Penulis: admin

  • Edurne Garcia

    Edurne Garcia

    Edurne Garcia / ISTIMEWA

    BANPOS – Penyanyi cantik Edurne Garcia buka mengenai masa depan kekasihnya, David de Gea. De Gea dikabarkan menolak perpanjangan kontrak di Manchester United. Posisi Edurne yang tinggal di Madrid bisa menjadi kunci De Gea pindah ke Real Madrid.

    Kiper 28 tahun itu mengalami musim yang buruk. Beberapa blundernya dianggap sebagai satu di antara penyebab kegagalan tim Setan Merah pada musim ini, terutama di Liga Champions.

    Dua klub sudah mengincar De Gea, yakni Real Madrid dan Paris Saint-Germain. PSG malah dikabarkan memberi tawaran 60 juta pound atau Rp 1,096 triliun untuk mendaratkan De Gea.

    Dalam sebuah wawancara dengan acara TV Spanyol ‘El Hormiguero’, Edurne Garcia mengaku telah menyarankan De Gea untuk mempertimbangkan masa depannya.

    “Saya selalu mengatakan, di mana pun dia berada, saya akan selalu mendukungnya. Saya percaya pasangan selalu harus saling mendukung dalam situasi apapun,” kata Edurne seperti dikutip dari The Sun.

    Edurne menegaskan, ia mendukung penuh keputusan De Gea. “Yang penting adalah dia bahagia di mana pun berada,” ucapnya.

    Namun, Edurne sedikit menyinggung hubungan jarak jauh mereka. Ia mengisyaratkan lebih baik De Gea meninggalkan MU dan gabung klub Spanyol. (RUL/NET)

  • Polsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Kepada Bayi Penderita Kelainan Pada Kepala

    Polsek Rangkasbitung Berikan Bantuan Kepada Bayi Penderita Kelainan Pada Kepala

    Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana saat memberikan bantuan kepada Rusmati dikediamannya. Jum’at (25/10/2019) (DHE)

    LEBAK, BANPOS – Sebagai bentuk kepedulian antar sesama, Kapolsek Rangkasbitung, AKP Ugum Taryana kunjungi bayi Sekar Surpadawati yang baru berusia 2 bulan, anak dari pasangan Janaka dan Rusmati warga Kampung Leuweung Lonjor, Desa pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, yang memiliki kelainan pada kepala yang dialami sejak lahir.

    “Kepedulian kita pada sesama bukan tentang profesi, akan tetapi karena hati,” kata Ugum kepada BANPOS usai memberikan bantuan kepada orang tua Sekar dikediamannya, Jum’at (25/10/2019).

    Ugum menuturkan, kepedulian yang tumbuh terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan dalam menjalankan program Polres Lebak yaitu “Polisi Peduli Masyarakat dan Lingkungan” yang telah dicanangkan.

    “Sebetulnya kegiatan ini merupakan salah satu program dari Bapak Kapolres Lebak, AKBP Firman Andreanto. Karena kita terbiasa menjalankan programnya tersebut, secara tidak disadari akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Sehingga setiap mendengar masyarakat yang membutuhkan uluran tangan, saya dan jajaran Polsek Rangkasbitung turun ke lapangan,” terangnya.

    Ugum berharap, dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban yang dihadapi Janaka dan Rusmati selama mendampingi Sekar pada masa pengobatan.

    “Bantuan berupa Sembako, perlengkapan bayi dan kadeudeuh yang diberikan bisa meringankan beban mereka. Mudah-mudahan barokah dan bermanfaat,” ungkapnya.
    Sementara itu, orang tua Sekar, Rusmati mengatakan, kelainan pada kepala anaknya tersebut dialami sejak lahir. Karena usianya baru 2 bulan, sehingga dokter belum bisa memberikan tindakan medis atau operasi.

    “Ketika dibawa ke rumah sakit, kata dokter belum bisa mengambil tindakan medis atau operasi karena Sekar usianya baru 2 bulan. Setelah mendengar keputusan tersebut, akhirnya Sekar kita bawa kembali ke rumah dan pengobatannya rawat jalan sampai ada keputusan penanganan medis oleh dokter,” katanya.

    “Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian Bapak Polisi yang datang ke rumah kami untuk memberikan bantuan,” ungkapnya. (DHE)

  • Tuntut Hiburan Malam di Kota Serang Ditutup, FPUIB Gelar Aksi

    Tuntut Hiburan Malam di Kota Serang Ditutup, FPUIB Gelar Aksi

    Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) lakukan aksi unjuk rasa di depan Alun-alum barat Kota Serang, Jum’at (25/10/2019). Massa aksi menyampaikan empat tuntutan ke Pemkot Serang.

    SERANG , BANPOS – Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) menggelar aksi unjuk rasa dalam bentuk parade bendera Tauhid. Dalam aksi tersebut, mereka mengkampanyekan beberapa isu, salah satunya yaitu isu hiburan malam yang marak di Kota Serang.

    Pembina FPUIB, Enting Abdul Karim, mengatakan bahwa tuntutan yang saat ini pihaknya bawa yaitu terkait maraknya hiburan malam. Menurutnya, Pemkot Serang dalam menyelesaikan permasalahan ini, tidak jelas arahnya.

    “Pemkot dalam menyelesaikan permasalahan maraknya tempat hiburan di Kota Serang yang ada hari ini, juga tidak jelas arahnya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela aksi, Jumat (25/10).

    Ia mengatakan, Pemkot sebenarnya dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan hiburan malam ini. Karena, Pemkot Serang memiliki landasan hukum untuk menindaknya.

    “Kalau aturan-aturan saya pikir ada untuk bisa menyelesaikan. Cuma rasanya Pemkot ini tidak punya kemauan untuk menyelesaikan secara tuntas,” tuturnya.

    Bahkan, ia mengaku bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam apabila Pemkot tidak serius dalam menangani permasalahan hiburan malam ini.

    “Terkait dengan hiburan malam di Kota Serang, yang pasti kami akan aksi lagi, ini hanya pembukaan. Kalau Pemkot tidak serius dalam memberantas maksiat, Laskar yang akan berbuat (turun tangan),” katanya.

    Menurutnya, massa aksi yang saat ini hadir baru sebagian kecil masyarakat yang prihatin atas maraknya hiburan malam. Sehingga, ia menegaskan apabila Pemkot Serang memang tidak serius dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan itu, pihaknya yang akan mengambil alih tanggungjawab tersebut.

    “Ini mah hanya santri dan santriwati yang prihatin dengan adanya tempat hiburan malam. Kalau memang Pemkot dalam hal ini Walikota dan Wakil Walikota tidak bisa menyelesaikan, maka laskar Banten yang akan berbuat (menyelesaikan) baik pendekarnya, baik juga laskar umat Islamnya, semua elemen akan turun,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan BANPOS, terdapat dugaan adanya oknum pejabat yang ikut menerima cipratan ‘duit lendir’ dari para pengelola hiburan malam. Hal ini disampaikan oleh salah satu mantan manajer hiburan malam yang tidak mau disebutkan namanya.

    “Yah, kalau dulu saya pernah pegang mah. Harus ada setoran dengan jumlah tertentu ke pejabat terkait. Sepertinya kondisi sekarang juga tak jauh berbeda dengan dulu,” kata sumber BANPOS yang enggan disebutkan namanya ini.

    Ia tak menampik jika kegiatan razia kerap mengganggu bisnisnya. Maka salah satu jalan untuk memuluskan aktivitasnya ialah dengan mendekati pejabat.

    “Yah pusing juga kalau sering di razia. Sekarang tinggal kita pintar-pintarnya aja dekati pejabat. Makanya kita ada istilah berbagi duit lendir,” katanya.

    Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) pun sempat mengancam akan melakukan aksi besar-besaran, apabila oknum pejabat tersebut tidak segera ditindaklanjuti.

    “Dengan tegas kami menuntut kepada Pemkot Serang untuk menindak tegas dan memberikan sanki kepada oknum Satpol PP dan pejabat yang terbukti bermain di balik tempat hiburan,” tegas Ketua PP Hamas, Busairi.

    Menurut Busairi, Hamas merupakan organisasi mahasiswa yang terus berkomitmen dan konsisten, untuk mengawal pemberantasan penyakit masyarakat, dalam hal ini hiburan malam. Karenanya, ia mengaku siap melakukan aksi demonstrasi, apabila Pemkot Serang tetap kendor dalam menangani permasalahan ini.

    “Jika memang Pemkot tidak menindak tegas, kami akan melakukan aksi demonstrasi dan tidak akan pernah berhenti sampai masalah keberadaan hiburan malam terselesaikan,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Lima Camat di Kota Serang Lengser di Jumat ‘Keramat’

    Lima Camat di Kota Serang Lengser di Jumat ‘Keramat’

    Walikota Serang secara simbolis melantik Camat dalam kegiatan pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Serang, Jumat (25/10/2019).

    SERANG , BANPOS – Lima dari enam Camat akhirnya dilengserkan pada Jumat (25/10/2019). Alasannya, para Camat tersebut harus mencari rekam jejak yang lebih baik di jabatan lainnya. Selain kelima Camat tersebut, sebanyak 290 pejabat lainnya juga terkena rotasi, mutasi, serta promosi. Sehingga, terdapat 295 pejabat yang dilantik.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa para Camat yang terkena rotasi, dikarenakan masa kerjanya sudah cukup lama. Sehingga, harus mendapatkan penyegaran pada jabatan lain.

    “Sudah di atas lima tahun. Jadi mereka juga pengen bekerja di tempat yang lain. Kalau karir di satu tempat aja kan gak baik. Jadi rekam jejaknya tidak ada nilainya,” ujar Syafrudin.

    Ia pun membantah pelengseran yang dilakukan terhadap kelima Camat tersebut, dikarenakan permasalahan teknis yang dilakukan oleh mereka. Salah satunya yaitu gagal mencapai target PBB P2.

    “Bukan karena gagal capai target PPB P2. Nanti bulan Desember tahun ini juga akan kami evaluasi kembali (Camat) kalau memang kinerjanya stagnan dan tidak mempunya inovasi,” ucapnya.

    Untuk diketahu, para Camat yang dilengserkan pada pelantikan kali ini, yaitu Camat Kasemen, Walantaka, Curug, Taktakan, dan Camat Serang. Usai dilengserkan, mereka ditempatkan di beberapa tempat yaitu Kabag pada Setda Kota Serang, dan Sekdis.

    Adapun mereka yang saat ini bertahta di lima kecamatan tersebut, yaitu Farach Richi yang sebelumnya merupakan Sekdis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, menjadi Camat Taktakan. Karsono yang sebelumnya merupakan Kabag Umum dan Keperlengkapan pada Setda, menjadi Camat Walantaka.

    Selanjutnya, Andi Heryanto yang sebelumnya merupakan Sekdis DPRKP kota Serang, menjadi Camat Curug. Tb. Yassin yang sebelumnya merupakan Sekretaris Satpol PP Kota Serang, saat ini menjadi Camat Serang. Terakhir, Gholib yang sebelumnya merupakan kepala Kesbangpol Kota Serang, saat ini menjabat sebagai Camat Kasemen.

    Mengenai pelantikan 290 pejabat lainnya, Syafrudin menuturkan bahwa selain untuk mengisi kekosongan jabatan, juga untuk melakukan penyegaran di dalam tubuh OPD.

    “Ini salah satu tuntutan organisasi. Karena seusai open bidding kemarin banyak kekosongan pejabat eselon III dan IV. Kemudian bagian evaluasi yang dilantik kemarin, kami melihat ada kompetensi yang kurang pas,” kata Syafrudin.

    Ia menjelaskan, pejabat yang dilantik kemarin juga terdapat beberapa pejabat yang sebelumnya bersaing dalam open bidding beberapa waktu lalu.

    “Ada yang promosi dari eselon III b ke eselon III a. Yang promosi eselon III a itu ada 14 pejabat. Sedangkan yang eselon III b nya ada 13 orang. Lalu eselon IV a dan IV b nya karena mengisi kekosongan di kelurahan,” jelasnya.

    Ia pun berharap para pejabat yang baru dilantik ini, dapat meningkatkan terutama pelayanan kepada masyarakat. Kemudian pejabat juga harus punya inovasi terbaru, sehingga tidak monoton.

    “Harus punya inovasi. Jangan itu-itu saja Kalau sampai tiga bulan sampai enam bulan masih gitu-gitu saja, kami akan evaluasi,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Serang, Ritadi, mengakui bahwa ada beberapa jabatan yang masih kosong pada kelurahan.

    “Kurang lebih sekitar sepuluh jabatan yang kosong. Tapi untuk pejabat yang eselon IV a dan III sudah semua penuh,” ujar Ritadi.

    Ia menuturkan, untuk pejabat eselon IV di kelurahan sudah dilengkapi semua, karena ada program dana kelurahan (dakel) atau dana alokasi umum tambahan (DAUT) dari pemerintah pusat.

    “Kami juga mengisi kekosongan kelurahan yang ada. Terutama kelurahan yang di luar Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya. Nah pada pelantikan ini kami lengkapi, sehingga penyerapan dana kelurahan mudah-mudahan Desember ini sudah selesai,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Walikota Serang Ingatkan Pegawai Jangan Terjebak Rumor Kubu-kubuan

    Walikota Serang Ingatkan Pegawai Jangan Terjebak Rumor Kubu-kubuan

    Walikota Serang Syafrudin memberikan sambutan dalam kegiatan pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Serang, Jumat (26/10/2019).

    SERANG , BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, mengingatkan kepada para ASN agar tidak terjebak rumor kubu-kubuan. Pasalnya, isu yang beredar dikalangan pegawai terdapat kubu ASN milik Walikota dan ASN milik Wakil Walikota. Karena hal tersebut dapat merusak nama baik serta kinerja dari para ASN.

    Hal ini disampaikan oleh Syafrudin saat memberikan sambutan pada saat pelantikan pejabat Eselon IV dan Eselon III di Puspemkot Serang, Jumat (25/10). Pantauan di lokasi, dalam menyampaikan perihal tersebut, Syafrudin menggunakan nada tinggi dan penekanan yang dalam.

    “Saya tegaskan disini, tidak ada yang namanya ini orang Wali, gak ada yang namanya ini orang Wakil. Jadi kita itu satu pimpinan, yaitu Walikota dan Wakil Walikota,” ujarnya di depan ratusan ASN yang mengikuti prosesi pelantikan.

    Ia menuturkan, cara pandang seperti ini datangnya berasal dari ASN itu sendiri. Sehingga, masyarakat menjadi ikut-ikutan dalam cara pandang seperti itu.

    “Sebenarnya ini imej dari masyarakat saja. Jadi masyarakat tau (cara pandang) ini datangnya ya dari ASN Kota Serang juga,” tuturnya.

    Ia mengatakan bahwa cara pandang tersebut merupakan cara pandang yang keliru. Sebab, Pemkot Serang merupakan satu kesatuan, dan para pegawainya dipimpin oleh Walikota dan Wakil Walikota.

    “Kami ini lembaga satu, bukan dibagi-bagi, tatanan dan kebijakan adanya di Walikota dan Wakil Walikota, tidak ada istilah orang-orang Walikota, dan orang-orang Wakil Walikota,” katanya.

    Oleh karena itu, ia mengaku bahwa dirinya sengaja menyampaikan hal tersebut di depan para ASN yang baru dilantik, agar cara pandang seperti itu dapat dihapuskan.

    “Kalau bukan dari ASN mana mungkin masyarakat bisa tahu, kami takutnya ini berkembang. Makanya saya pertegas lagi,” tegasnya. (DZH)

  • Meminimalisir Potensi Resiko, BPBD Kabupaten Serang Sosialisasikan Management Bencana

    Meminimalisir Potensi Resiko, BPBD Kabupaten Serang Sosialisasikan Management Bencana

    BPBD Kabupaten Serang, melakukan sosialisasi Management Bencana.

    SERANG , BANPOS – Untuk meminimalisir potensi risiko bencana, BPBD Kabupaten Serang, gencar melakukan sosialisasi Management Bencana. Sebab, bencana bisa datang kapan saja.

    Sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah tepat jika terjadi bencana. Peserta diberikan materi tentang manajemen bencana dan peran serta lembaga atau organisasi non-pemerintah.

    Kegiatan tersebut menyasar seluruh lapisan masyarakat dan kaum pelajar dan intelektual, untuk diberikan edukasi tentang kebencanaan untuk meminimalisir potensi risiko.

    Diungkapkan oleh Pelaksana Harian Crisis Centre BPBD Kabupaten Serang, Jhony Effendy bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh 50 peseerta yang berasal dari Yayasan Al-Azhar Jakarta.

    “Kami disini sebagai pengisi materi untuk menjelaskan langkah yang harus diambil jika terjadi bencana,” ujarnya seraya mengatakan pelatihan dilaksanakan di Hutan Jati Carita Pandeglang, Jumat (25/10).

    Dalam melakukan sosialisasi, pihaknya mengemas kegiatan dengan Outbond yang dirangkai dengan sosialisai peran serta lembaga organisasi penangulangan bencana. Sebab, kata Jhony, memang pesertanya itu terdiri dari satuan didalam yayasan Al-Azhar, nantinya satuan tersebut akan mengambil tindakan jika terjadi bencana disekitarnya.

    “Semacam divisi khusus penanggulangan bencana dari Al Azhar, jika ada bencana mereka yang akan turunkan,” tuturnya. (MUF/AZM)

  • Blusukan ke Selatan, Wagub Andika Dicurhati Siswa SMA

    Blusukan ke Selatan, Wagub Andika Dicurhati Siswa SMA

    Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy berbincang dengan Siswi SMAN 2 Cibeber disela-sela kunjungannya ke Banten selatan, Kamis (23/10/2019)

    SERANG , BANPOS – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy melakukan kunjungan dadakan ke sejumlah wilayah di selatan Banten, Kamis (23/10), usai menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Rahmatan Lil Alamin di Kawasan wisata Negeri di Atas Awan, Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak.

    Dalam kunjungan dadakannya ke sejumlah sekolah yaitu SMAN 2 Cibeber dan SMKN 1 Cipanas, wagub mendapatkan sejumlah aspirasi, mulai dari siswa dan guru di sekolah yang dikunjunginya hingga dari Jaro atau Kepala Desa setempat.

    Di SMAN 2 Cibeber misalnya, seorang siswa mengeluhkan jaringan internet di wilayahnya yang menurut dia sangat dibutuhkan pelajar dan anak muda seperti dirinya. “Sebagai referensi untuk mata pelajaran dan juga untuk mengetahui dunia luar kan kami butuh internet Pak. Sementara di sini jaringan 4G belum ada,” kata siswa tersebut dalam sesi audiensi dengan wagub di sekolahnya itu.

    Mendapati keluhan tersebut, wagub mengamini bahwa jaringan internet yang baik sangat dibutuhkan di era serba digital ini, tak terkecuali bagi warga pedesaan.

    “Apalagi kan sekarang ini kita menghadapi era yang disebut revolusi industri 4.0 di mana semua hal sangat serba digital,” kata wagub seraya berjanji akan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait menyangkut bagaimana kemudian di daerah pedesaan hambatan jaringan internet bias diatasi.

    Usai beraudiensi dengan para siswa, berikutnya warga yang mengetahui kedatangan wagub pun mulai berdatangan. Tak terkecuali dari unsur pemuda dan pemerintahan desa setempat.  (DIK/AZM)

  • Enam ASN Pemprov Banten Dipecat, Paling Banyak Guru

    Enam ASN Pemprov Banten Dipecat, Paling Banyak Guru

    Ilustrasi ASN Dipecat

    SERANG , BANPOS – Sebanyak enam ASN Pemprov Banten dipecat lantarantelah melakukan pelanggaran berat. Tak hanya itu saja, tiga orang lainya diberikan jatuhan hukuman berupa penurunan golongan satu tingkat.

    Pemecatan enam orang danpenurunan golongan aparatur tersebut setelah dilakukan sidang disiplin pegawai yang dilakukan oleh BKD Banten.

    Informasi dihimpun, enam orang pegawai pemerintahan tersebut, kebanyakan dari guru SMA/SMK. Mereka dianggap sudah tidak layak menjadi pegawai serta panutan kepada masyarakat karena tidak bekerja selama 36 hari berturut-turut.

    Kepala BKD Banten, Komarudin ditemui usai shalat Jumat di Masjdi Raya Al Bantani, Kota Serang membenarkan adanya pemecatan dan penurunan terhadap sembilan ASN.

    “Yah, tadi kita sudah sidang displin. Ada sembilan orang yang kita jatuhi hukuman mulai dari penurunan pangkat hingga diberehntikan,” katanya.

    Ia menjelaskan,  kesalahan yang dilakukan oleh ASN beragam. “Macam-macam, dari nggak masuk, sampai poligami, macam-macam lah,” ujarnya.

    Saat ditanya dari OPD mana saja ASN yang diberikan sanksi, Komarudin mengungkapkan jika yang paling banyak dari Dindikbud. “Ada guru, kepala sekolah, dan itu tersebar ada yang dari Serang ada juga dari Tangerang. Kalau sisanya dari OPD-OPD di sini (KP3B, red),” katanya.

    Terpisah, Kabid Pembinaan dan Data Pegawai pada BKD Banten, Alpian membenarkan jika kemarin (Kamis, red) BKD telah memanggil sembilan PNS untuk mengikuti sidang disiplin.

    “Tadi kita periksa sembilan orang, enam itu dari fungsional dan tiga orang itu merupakan pelaksana di beberapa OPD,” kata Alpian saat dihubungi melalui telepon.

    Dijelaskan dia, dari sembilan orang itu, delapan diantaranya telah dijatuhi sanksi oleh BKD. Sedangkan satu orang lagi masih ditangguhkan karena masih mengumpulkan data-data.

    “Untuk yang satu orang ini merupakan pegawai fungsional. Itu sanksinya kita tangguhkan, karena ada data-data yang perlu diklarifikasi, karena kita juga mau hati-hati, jangan sampai kita berikan sanksi tapi kenyataannya data-datanya belum cukup. Dan tadi juga sudah ada kepekatan, jika yang satu orang itu akan disidangkan pada Jumat pekan depan,” jelasnya.

    Alpian merinci, sanksi yang diberikan terhadap PNS tersebut bermacam-macam tergantung dari kesalahan yang dilakukan oknum tersebut.

    “Dari enam orang fungsional, dua diantaranya mendapatkan sanksi penurunan pangkat satu tinkat lebih rendah selama tiga tahun karena tidak masuk lebih dari 36 hari tanpa keterangan. Tiga orang mendapatkan sanksi pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena menikah lagi tanpa izin istri dan pejabat terkait,” ujarnya.

    “Sedangkan satu fungsional ditangguhkan karena kita masih mencari data-data pendukung. Untuk tiga orang itu merupakan pelaksana dijatuhi sanksi pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena tidak masuk kerja tanpa keterangan lebih dari 100 hari,” sambungnya.

    Alpian mengaku, jika sanksi yang diberikan merupakan akumulasi pelanggaran PNS dari Januari hingga Oktober 2019. “Intinya kita menemukan adanya pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS ditambah juga yang bersangkutan melakukan pelanggaran kode etik ASN,” katanya.

    Selain sembilan orang ASN yang telah menjalani sidang displin dan mendapatkan sanki, Alpian mengaku, masih ada sejumlah PNS yang akan dipanggil. “Ada beberap orang lagi, tapi kasusnya kita lupa. Tapi nanti akan dipanggil, kota klarifikasi, dan kita juga butuh dokumen-dokumen pendukung,” ujarnya. (RUS/AZM)

  • Kampanyekan Anti Narkoba, Bupati Serang Senam Bareng Pemuda

    Kampanyekan Anti Narkoba, Bupati Serang Senam Bareng Pemuda

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berfoto bersama usai melakukan senam bersama pemuda dalam rangka mengkapanyekan anti narkoba di Kecamatan Baros, Jumat (25/10/2019)

    BAROS , BANPOS – Kasus peredaran narkoba selalu melibatkan kalangan pelajar atau pemuda. Oleh sebab itu, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah meminta seluruh pemuda untuk kampanye anti narkoba secara masif mulai dari tingkat Kabupaten hingga Desa.

    Tatu menegaskan, Pemerintah Kabupaten Serang saat ini sedang melawan peredaran narkoba di wilayahnya, dengan mengajak seluruh masyarakat termasuk pemuda untuk deklarasi anti narkoba.

    “Peredaran narkoba semakin masif dan mengkhawatirkan generasi muda. Oleh karena itu, harus mulai  perhatikan anak-anak jika ada perubahan sikap untuk segera  konsultasi,” ungkapnya kepada awak media, usai senam bersama ratusan warga di Lapangan Baros, Jumat (25/10).

    Dia juga menilai, Kabupaten Serang memiliki letak Daerah yang biasa digunakan transit saat menuju  ke arah Jakarta atau Sumatera . Sehingga, Ia khawatir akan menjadi  tujuan pasar pengedar Narkoba. “Melalui event Baros Festival tersebut mengajak masyarakat menjauhi narkoba,” terangnya.

    Diketahui, Pemkab Serang terus berupaya mencegah pengguna dan pengedar narkoba di kalangan pelajar melalui  pembentukan satgas anti narkoba yang melibatkan OSIS dan Guru BP.

    “Diluar sekolah, Kami minta perangkat Desa dan Kecamatan untuk sosialisasi jenis narkoba yang beredar agar masyarakat tahu jenis narkoba,” terangnya.

    Tatu juga mengapresiasi pemuda Baros yang melakukan sosialisasi secara kreatif. Menurutnya, melalui event Baros Festival bisa mendorong pemuda di Kecamatan lainnya untuk turut serta adakan kegiatan.

    “Ini kegiatan yang sangat bagus terdapat pameran UMKM, Olahraga, dan deklarasi pemuda anti narkoba,  Kami akan dorong seluruh Camat agar pemudanya melakukan event yang meriah disetiap Kecamatannya.” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Baros Festival, Eneng Sa’diyah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut turut mengajak seluruh pemuda untuk mendeklarasikan diri menjauhi narkoba. “Selain ini, Kami sering lakukan kegiatan pengajian dan bakti sosial bersama pemuda  lainnya,” ungkapnya.

    Ia pun mengaku, bahwasanya Baros merupakan salah satu Kecamatan yang masuk zona merah. Oleh karena itu, kegiatan rutin dilakukan bisa berdampak pada kesadaran masyarakatnya untuk menjauhi barang haram tersebut. “Optimis Baros bisa segera keluar zona merah,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Himadira Untirta Gelar History Fair

    Himadira Untirta Gelar History Fair

    Para peserta lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat nasional berfoto bersama disela-sela acara History Fair yang digelar Himadira Untirta, Jumat (25/10/2019)

    CIPOCOKJAYA , BANPOS – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Himadira) Untirta menggelar History Fair dalam rangka Dies Natalis ke-5 Jurusan Pendidikan Sejarah dan Himadira. Dalam rangkaiannya, History Fair diawali dengan pengumpulan naskah lomba karya tulis ilmiah (LKTI) tingkat nasional untuk kemudiam diseleksi. Karya yang dinyatakan lolos sebanyak 13 tim, dan dipresentasikan di Aula Setda Kota Serang, Jumat (25/10/2019).

    Kegiatan presentasi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Wasis Dewanto. Dalam sambutannya, ia berharap semua peserta dapat bersaing secara fair. Kemudian, pihaknya meminta agar semua karya tulis harus bisa diubah menjadi suatu produk.

    “Dengan adanya LKTI tingkat nasional, karya yang sudah ditulis bukan hanya menjadi sebuah tulisan. Tapi diubah menjadi suatu produk yang harapannya bisa bermanfaat,” ujarnya di sela-sela sambutan.

    Karena, kata dia, kebanyakan mahasiswa saat ini, yang minat penelitiannya masih kurang. Sehingga diharapkan dengan digelar LKTI tingkat nasional ini, mampu memacu semangat para mahasiswa.

    “Menurut penelitian mahasiswa memang minat penelitiannya masih rendah. Harapannya dengan LKTI ini bisa memacu mahasiswa lainnya agar lebih semangat lagi. Selain dengan karyanya berbentuk file (soft file), tapi karya fisik juga,” terangnya.

    Pembina Himadira, Rikza Fauzan, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan History fair yang dihelat oleh Himadira Untirta tersebut. Ia juga menekankan, agar para peserta dapat meningkatkan karyanya untuk kemudian dapat mengikuti lomba di tingkat internasional.

    “Saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan yang luas biasa ini, dengan jumlah tim yang sebanyak 30 orang, semoga mampu menyelesaikan hingga akhir,” terangnya.

    Tujuan akhir dari proses akademik yang telah dilakukan adalah proses penelitian. Menurutnya, Himadira ke depan diharapkan bisa kembali menggelar kegiatan yang sama, bahkan mungkin bukan hanya di tingkat nasional, tetapi menyelenggarakan perlombaan LKTI tingkat internasional.

    “Jadi untuk saat ini kegiatan ini sangat positif sekali bagi mahasiswa dalam implementasi Tridharma khususnya dalam bidang penelitian,” ujarnya.

    Di tempat yang sama, Ketua umum Himadira, Ogi Nurady Yana, menyatakan bahwa rangkaian dari kegiatan Himadira ada tiga. yang pertama, perlombaan LKTI tingkat nasional sekaligus pengumuman, dan hari ini juga langsung ditutup. Kemudian esok harinya, Sabtu (26/10) akan digelar dialog publik.

    “Dalam rangkaiannya diakhiri dengan malam puncak yaitu Cakrawala ranajaya yang akan digelar di Kampus FKIP,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Ogi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk implementasi dari penelitian. Dengan penelitian, bisa mengembangkan potensi lokal. Karena kebetulan dari tema yang diusung salah satunya menyatakan bahwa pemuda dalam mengembangkan potensi lokal untuk membangun generasi emas tahun 2045.

    “Jadi karena pelaksanaannya bertepatan dengan bulan sumpah pemuda, jadi peran pemuda yang ditekankan pada LKTI kali ini,” katanya.

    Untuk diketahui, peserta yang lolos dan mempresentasikan LKTI nya berasal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Hasanuddin ( 2 Tim).

    Selanjutnya, Universitas Padjajaran, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, Universitas Pendidikan Ganesha,  Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Gadjah Mada. (MUF/AZM)