LEBAK, BANPOS – Nasib naas dialami lima pelajar SMP 3 Budaya, Jakarta Timur yang tewas tenggelam saat berenang di Sungai Ciujung Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, kawasan wisata adat suku Baduy Jumat (25/10/2019).
Kelima korban tenggelam tersebut adalah Malvin Reizen Alvino, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, Christiano Arthur Immanuel.
Kasubsiops Basarnas Banten Heru Amir membenarkan kejadian tersebut. “Informasi kami terima dari Tagana (Taruna Siaga Bencana), kejadian tadi sebelum salat Jumat. Korban sudah dievakuasi,” kata Heru.
Diketahui saat ini, kelima jenazah kini masih berada di Puskesmas Cisimeut, untuk kemudian dibawa ke RSUD Adjidarmo, Lebak. (RUL)
SERANG , BANPOS – Pemprov Banten mulai membangun masjid di Negeri Diatas Awan (NDA) Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak yang sempat viral disejumlah media sosial sebagai salah satu alternatif destinasi wisata baru di Provinsi Banten. Pembangunan masjid ini sendiri bersumber dari hasil sumbangan infak para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Banten.
Pemandangan hamparan awan khas pegunungan tinggi tersebut menjadi daya tarik utama NDA Citorek. Bahkan, keindahan NDA Citorek menjadi magnet bagi ribuan wisatawan lokal dan luar Banten, sehingga gunung yang sebelumnya sepi menjadi sesak dipenuhi pengunjung.
Alhasil, fasilitas yang tidak lengkap dan jalan yang masih dalam perbaikan mendapatkan keluhan dari para pengunjung. Akibatnya Pemerintah memutuskan untuk menutup sementara lokasi wisata citorek hingga fasilitas dan lokasi wisata dinilai cukup untuk menampung para pengunjung.
Hari ini, Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy berencana melakukan peletakan batu pertama masjid diatas gunung luhur, tepatnya dilokasi NDA Citorek sebagai salah satu fasilitas yang nantinya dapat dimanfaatkan para pengunjung, khususnya wisatawan muslim.
Desain masjid dengan nama Masjid Rahmatan Lil Aalamiin tersebut telah ramai dibagikan disejumlah media sosial. Salah satunya akun Facebook Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy. Dalam unggahannya Andika memasang sejumlah foto desain masjid secara keseluruhan lengkap dengan tempat parkir, hingga foto detail majid dan dalam masjid.
“Ini adalah desain Masjid Rahmatan Lil Alamiin Negeri di Atas Awan (NDA) Citorek, Kabupaten Lebak yang rencananya akan mulai di bangun besok Kamis (24/10), dengan ditandai peletakan batu pertama oleh saya dan Pak Gubernur,” tulis Andika dalam caption fotonya.
Desain masjid yang dipilihpun nampak berusaha menyatu dengan bangunan rumah panggung khas wilayah Citorek.
“Dinding atau tembok beraksen dinding bilik bambu memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam. Atap menggunakan model limas dengan pilihan limas besar dan gabungan limas besar dan limas kecil,” lanjutnya.
Tidak lupa, Andika menjelaskan anggaran pembangunan masjid tersebut berasal dari hasil sumbangan infak para Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Provinsi Banten. “Sehingga penghasilan para ASN di Pemprov Banten menjadi berkah,” tulisnya. (DIK/AZM)
PAMARAYAN , BANPOS – Festival Bedolan Pamarayan dan Pesta Rakyat, resmi dibuka sebagai bagian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang ke 493. Namun, kali ini sedikit berbeda. Pada kegiatan yang digelar selama tiga hari ini, Rabu-Jumat (23-25/10), Pemkab Serang melibatkan warga negara asing untuk turut menjadi bagian dari kegiatan.
Warga negara asing tersebut adalah rani dari Ekuador, Laura dari Meksiko, Caesar dari Meksiko, Shafi dari Iran, dan Hendry dari Inggirs. Mereka berkolaborasi menyambut Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dengan menampilkan tarian Sunda dengan iringan musik khas Sunda.
Tidak hanya itu, mereka juga berkolaborasi menciptakan musik dengan judul Labamba Sunda. Tatu mengaku bangga dan berterima kasih atas kehadiran para warga negara asing pada Festival Bedolan Pamarayan.
“Saya berharap, dengan ditingkatkanya kualitas kegiatan ini, bisa lebih menarik wisatawan dari luar kota dan mancanegara,” ujar Tatu kepada awak media, Rabu (23/10).
Tatu menjelaskan, Festival Bedolan Pamarayan dikemas sebagai pesta rakyat yang merupakan salah satu rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Serang. Ribuan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dipamerkan dalam Festival tersebut, serta dihadirkan pula ekspose pembangunan Kabupaten Serang.
“Kita hadirkan produk UMKM Kabupaten Serang yang tidak kalah dengan daerah lain. Festival Bedolan Pamarayan ini bisa menjadi pesta rakyat Kabupaten Serang yang bisa menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” tuturnya.
Sekedar diketahui, Festival Bedolan Pamarayan merupakan agenda tahunan Pemkab Serang. Bedol atau Bedolan Pamarayan bermakna membuka semua pintu Bendungan Pamarayan yang merupakan tradisi yang dimulai sejak zaman Belanda, untuk mencitrakan bahwa bendungan ini adalah milik rakyat.
Bedolan Pamarayan yang di masa lampau menjadi pesta para petani saat memasuki musim tanam dengan ramai-ramai menangkap ikan di sekitar Bendungan Pamarayan. Tradisi ini sempat punah, dan dihidupkan kembali Pemkab Serang sejak 13 Oktober 2018.
Tahun ini, Pemkab Serang membuat Bedolan Pamarayan sedikit berbeda. Bendungan Pamarayan hanya dibuka selama 4 jam karena terjadi kemarau ekstrim dan khawatir menguras air di hulu sungai. Namun pantia menyediakan area sungai seluas 3.4 hektare dan menebar ikan sebanyak 3 ton ikan.
Pada Festival kali ini, lanjut Tatu, dihadirkan berbagai kesenian khas Sunda dan khas Kabupaten Serang.
“Selain sebagai ajang promosi potensi wisata, Festival Bedolan Pamarayan ini ajang menampilkan kesenian yang sudah mulai jarang dilakukan. Agar kesenian Bangsa ini bisa terus dilestarikan,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, mengapresiasi upaya Pemkab Serang yang memberikan ruang secara luas bagi pelaku UMKM dengan memamerkan produk rakyat melalui ajang Festival Bedolan Pamarayan.
“Kegiatan ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi ajang promosi produk UMKM,” tandasnya. (MUF/AZM)
SERANG , BANPOS – Untuk menghindari kembali adanya kasus pembuangan bayi, P2TP2A mulai gencar melakukan sosialisasi dan pendidikan seks sejak dini, kepada anak-anak sekolah. Hal ini agar mereka mengetahui, bagaimana bahayanya seks pra nikah.
“Memang kita tidak tahu, bayi yang kemarin dibuang itu hasil dari seks pra nikah, atau dari keluarga yang memang tidak mau tanggungjawab. Namun, upaya pencegahan tentu terus kami lakukan,” ujar Ketua P2TP2A Kota Serang, Ade Jumaiyah Syafrudin, kepada BANPOS, Rabu (23/10/2019).
Ia mengatakan, pihaknya saat ini telah memprogramkan untuk melakukan sosialisasi serta pendidikan seks bagi anak-anak.
“Jadi kami akan keliling ke seluruh sekolah, mulai dari SD sampai dengan SMA di Kota Serang. Agar mereka dapat mengetahui bahwa iniloh yang tidak boleh dilakukan,” ucapnya.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah mendatangi dua sekolah untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan seks. Dan di kedua sekolah tersebut, ia mengatakan bahwa para siswa antusias mengikuti.
“Para siswa antusias. Hal ini tentu membuat kami semakin bersemangat untuk memberikan pemahaman kepada mereka terkait dengan pendidikan seks ini,” katanya.
Selain itu, ia menuturkan bahwa hingga saat ini, pihaknya mencatat sudah ada 27 kasus pelecehan seksual yang terjadi. Menurutnya, mayoritas kasus pelecehan seksual itu terjadi akibat dari pengaruh gadget.
“Ini kebanyakan memang pengaruh dari gadget ya. Makanya, kami juga saat ini sedang berupaya untuk melakukan sosialisasi untuk para orang tua. Jangan sampai mereka terlalu melepaskan anaknya untuk bermain gadget, sehingga tidak terkontrol,” jelasnya.
Ia pun berharap, baik kejadian pelecehan seksual maupun pembuangan anak, itu tidak kembali terjadi. Karenanya, ia pun mengaku P2TP2A menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, agar dapat mencegah hal itu kembali terulang.
“Kami menjalin kerjasama dengan kepolisian, rumah sakit, psikolog, agamawan, dan berbagai pihak lainnya agar dapat mencegah kasus ini kembali terjadi. Semoga kedepannya tidak ada lagi ya,” harapnya. (DZH)
SERANG , BANPOS – Banyaknya tumpukan sampah liar dan penumpukan sampah yang menyumbat di aliran sungai serta drainase, membuat Pemkot Serang semakin serius dalam mengatasinya. Bahkan, Pemkot Serang berencana untuk membuat Perda dan Perwal menuju kota bebas sampah (Zero Waste).
Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa melalui program pemanfaatan sampah menuju ‘Zero Waste’, ia berharap persampahan di Kota Serang dapat tertangani. Selain itu, program ini juga merupakan langkah awal Pemkot untuk membuat Perda dan Perwal dalam rangka menangani sampah.
“Maka dari itu, hari ini merupakan langkah awal kami dalam proses pembuatan Perda dan Perwal. Jadi nanti, akan kami lihat perkembangannya seperti apa dan ditindaklanjuti dengan regulasi, Perwal dan akan ditunjang juga pembiayaannya,” ujarnya di TPSA Cilowong, Rabu (23/10/2019).
Melalui DLH Kota Serang, Syafrudin berharap penumpukan sampah liar di sejumlah titik di Kota Serang dapat berkurang. Apalagi, dengan adanya program tersebut, Pemkot Serang harus bisa mewujudkan kota bebas sampah. Karena, setiap bulannya sampah terus bertambah.
“Memang, DLH sudah melakukan peningkatan dan berbagai upaya dalam menangani persoalan sampah ini. Namun, kami perlu untuk memantau dan melihat perkembangannya juga. Saya kira, dengan kerja keras DLH, saat ini sampah liar sudah mengalami penurunan yang signifikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Serang, Ipiyanto, mengatakan bahwa pihaknya selalu mendapat arahan dan langkah dari Pemprov Banten dalam penanganan sampah. Termasuk meminta bantuan alat dan unit armada truk pengangkut sampah.
“Namun kami sudah melakukan sejumlah upaya. Seperti mengirimkan surat ke Pemprov Banten. Karena kami pun membutuhkan bantuan, berupa armada atau unit kendaraan pengangkut sampah dan lainnya,” ucapnya.
Pihaknya juga saat ini telah menerjunkan sejumlah petugas, untuk menjaga beberapa titik rawan pembuangan sampah liar. Sebab, banyak masyarakat yang membuang sampah pada malam hari.
“Sehingga kami pun akan melakukan upaya lainnya. Termasuk dengan penggunaan CCTV di setiap titik lokasi tempat sampah liar,” katanya. (DZH)
SERANG , BANPOS – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Serang Raya menggelar Deklarasi dan diskusi di Padepokan Kupi, Kaloran, Kota Serang. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan Deklarasi pembentukan DEM Serang Raya, kemudian dilanjutkan dengan diskusi santai perihal ‘Kedaulatan Energi serta Banten sebagai salah satu potensi energi baru terbarukan’.
Diungkapkan oleh Ketua DEM Serang Raya, Ibnu Mas’ud, bahwa tujuan dilaksanakan Deklarasi dan Diskusi tersebut untuk memupuk para mahasiswa, akan kesadaran tentang energi Indonesia yang saat ini sedang dikuasai asing.
“Sudah dilaksanakan Deklarasi dan diskusi, salah satu tujuannya yaitu memupuk kesadaran bagi mereka yang peduli dengan ketahanan energi dan mereka yang ingin adanya energi baru terbarukan, sebagai energi yang bersih dari polusi,” ujarnya, Rabu (23/10/2019).
Hasil daripada diskusi yang dihelat bersamaan dengan deklarasi tersebut, menginginkn agar mahasiswa dan masyarakat yang hadir dapat tersadarkan berkaitan dengan minimnya pengetahuan akan energi, kedaulatannya, serta Banten sebagai salah satu potensi.
“Berharap besar bahwa mahasiswa Banten dapat berpartisipasi besar dalam inovasi energi dan pengelolaan energi. Karena, sumber daya energi saat ini masih dikuasai oleh asing,” tuturnya.
Ibnu juga berharap agar semua elemen mahasiswa dapat bersatu. Karena kata dia, DEM dibentuk selaras dengan lintas keilmuan dan tidak selalu membahas bidang ilmu yang kongkrit.
“Saya berharap mahasiswa yang berada di Serang Kota dan Kabupaten, dapat bergabung bersama DEM Serang Raya dalam menyongsong pembaharuan inovasi dan kesadaran akan energi,” tandasnya. (MUF/AZM)
CIPOCOKJAYA , BANPOS – Dishub Kota Serang masih mengurus Perwal terkait terminal tipe C, yang kemudian mengakibatkan titik penentuan lokasi perlu disesuaikan dengan jalur angkutan kota (angkot). Hal itu pun berdampak pada izin operasi Terminal Cipocok Jaya Kota Serang masih mengambang.
Kabid Teknik Sarana Prasarana Perhubungan Non Jalan, Hardi Purnomo, menjelaskan bahwa sampai saat ini, Terminal Cipocok Jaya belum memiliki Surat Keterangan (SK) terkait klasifikasi terminal tipe C. Sebab, kata Hardi, Terminal Cipocok merupakan limpahan dari Pemkab Serang yang diserahkan kepada Pemkot Serang.
“Karena sewaktu masih di Pemkab, tidak ada klasifikasi, baik terminal tipe A, B dan C. Setelah ada klasifikasi, terminal tipe A masuk ke pusat, kemudian tipe B masuk ke Pemprov Banten, dan tipe C masuk ke kota/kabupaten. Jadi, bisa dibilang masih mengambang izin operasinya,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (23/10/2019).
Hardi melanjutkan, saat ini Dishub Kota Serang sedang mengurus peralihan terminal dari tipe B ke tipe C. Dikarenakan, Pemprov Banten telah melakukan peninjauan terhadap Terminal Cipocok, dan tidak layak sebagai terminal tipe B. Hasilnya, Pemprov berencana memindahkan terminal tipe B ke wilayah Kecamatan Curug.
“Saat ini, memang Terminal Cipocok itu masih tertulis sebagai tipe B. Namun, kami sudah mengurus untuk beralih ke tipe C, dan itu sudah kami kirimkan suratnya, baik Pemprov maupun Pemerintah Pusat. Jadi, nanti kami tinggal tunggu proses hukum dan pengesahannya saja,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Herdi, sambil menunggu pengesahan dan Perwal, Terminal Cipocok belum bisa menarik retribusi. Selain itu, lanjut dia, Terminal belum bisa digunakan dengan maksimal. Sedangkan untuk Perda terminal tipe C, sudah dalam proses di Pemprov.
“Kalau sudah disahkan, baru kami akan melakukan penataan. Perda itu sudah dibahas dengan DPRD dan tinggal menunggu dari Provinsi. Jadi, sekarang ini Terminal Cipocok bisa dibilang tidak beroperasi sementara. Tapi sampai sekarang, masih ada mobil luar daerah kota yang suka mangkal,” terangnya. (MUF)
CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kelurahan Kotabumi Kecamatan Purwakarta bersama Kelurahan Ketileng, Kelurahan Grogol, Kelurahan Kebondalem dan Kelurahan Pabean, menggelar pelatihan pengelasan bagi warganya.
Hal itu dilakukan agar warga memiliki keahlian khusus. Kegiatan sendiri digelar selama 15 hari kedepan di Kantor Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta.
Ketua Koordinator Pelaksana yang juga Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejateraan Sosial (PM Kesos) Kelurahan Ketileng Sulelah menuturkan, kegiatan sendiri dilakukan dari alokasi dana khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang fokus dalam jenis ketenagakerjaan.
Peserta mengelas sendiri ada 25 orang tergabung dari 5 peserta perwakilan Kelurahan Kotabumi, 5 peserta perwakilan Kelurahan Ketileng, 5 peserta perwakilan Kelurahan Grogol, 5 peserta perwakilan Kelurahan Kebondalem dan 5 peserta perwakilan Kelurahan Pabean.
“Totalnya ada 25 peserta dari 5 kelurahan di Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Cilegon. Mereka akan dilatih selama 120 jam Pelajaran atau kurang lebih selama 15 hari,” pungkasnya.
Lebih lanjut Sulela menuturkan, para peserta akan dibekali teori selama 2 hari dan sisanya dilakukan praktek mengelas. Dalam praktek sendiri, papar Ela panggilan Sulelah, para peserta akan diminta untuk membuat semacam meja pelayanan, sehingga hasil praktek bisa langsung dimanfaatkan oleh pemerintah.
“Nanti praktek dulu. Peserta akan dinilai dan diberkikan sertifikat dari BLK (Balai Latihan Kerja) Disnaker (Dinas Tenaga Kerja),” singkatnya.
Ditempat yang sama Sekertaris Lurah Kotabumi Mulyadi menyatakan, dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan warga memiliki skil dan sertifikat untuk digunakan saat mencari kerja.
Termasuk juga warga diharapkan bisa mandiri dan memiliki usaha pengelasan dengan kemampuan yang diberikan.
“Tujuannya itu meningkatkan keahlian warga. Nantinya bisa digunakan sebagai dasar untuk bekerja di pabrik atau membuat bengkel las kecil,” katanya.
Mulyadi juga menyatakan, selain pelatihan dan sertifikasi las, kedepannya juga akan dilakukan pelatihan dan sertifikasi petukang.
Para petukang tersebut, kata Mulyadi, nanti akan diberdayakan untuk mengerjakan pembangunan sarana dan prasana wilayah (Sarpraswil) Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWKel).
“Sekarang mengelas dan nanti banyak pemberdayaan dan sertifikasi seperti petukang. Hal ini agar kualitas skill warga bisa berdaya saing,” tutupnya. (LUK/RUL)
CILEGON, BANPOS – Anggota Komisi IV DPRD Kota Cilegon mempertanyakan penanganan sampah di Kota Cilegon. Pasalnya, volume sampah setiap harinya mencapai ratusan ribu kubik, bahkan terus meningkat, dan menjadi kekhawatiran para anggota Komisi IV, khususnya menjelang musim penghujan.
Anggota DPRD Fraksi Nasdem, Erick Rebiin mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah banyaknya sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Untuk itu, pihaknya menyarankan agar penanganan sampah dilaksanakan secara terpadu. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon harus terus mengkampanyekan kebersihan lingkungan.
“Penanganan terpadu yang dimaksud adalah selain OPD terkait juga dengan masyarakat, dimana masyarakat ini sebagai pemangku kebijakannya adalah Kecamatan dan Kelurahan,” katanya, (23/10).
Selama ini, lanjut Erick, dirinya banyak melihat sampah yang tidak pada tempatnya. Apalagi,kata dia, di sisi-sisi jalan, kemudian juga pada lahan kosong dan bahkan ada pembuangan sampah dadakan.
“Yang menjadi PR bagi semua adalah bagaimana melakukan pendekatan secara persuasif terkait banyaknya sampah dan harus terpadu penangannya. Apalagi pernyataan dari PUTR yang menangani sampah disaluran irigasi,” ujarnya.
Erick juga menambahkan, dengan personel yang kurang dan armada yang minim memang cukup kewalahan. Walaupun menggunakan sistem shift, dengan jumlah 240 personel tidak akan mampu menyelesaikan sampah. “Ajukan saja penambahan personil dan unit armadanya, sehingga bisa dilakukan penanganan secara cepat dalam pengambilan sampah,” tuturnya.
Senada juga dikatakan oleh anggota DPRD Komisi IV dari Fraksi Berkarya, Dimas Saputra. Menurutnya permasalahan sampah memang saat ini cukup pelik, selain minimnya kesadaran dari masyarakatnya sendiri dan juga belum ada tempat pembuangan sampah secara regional.
“Misalnya pengelolaan sampah bisa dilakukan perdapil, karena hal itu bisa dilakukan sebelum dibawa ke TPSA yang ada di Bagendung. Terus juga bisa mengurangi sampah yang selama ini tidak terangkut oleh armada yang jumlahnya minim,” ucapnya.
Selain itu, kata pria yang akrab dipanggil Kang Dimas ini menyatakan penanganan sampah juga bisa melalui pihak ketiga, sehingga dalam proses penanganan bisa dilakukan dengan cepat.
“Sebetulnya ada banyak solusi dalam menangani sampah, tinggal eksekutif seperti apa solusinya dan kalau untuk kemaslahatan tentunya sebagai anggota dewan kami mendukung. Apalagi saat ini sampah sudah menjadi urusan global dan Cilegon harus mempunyai planing untuk pengelolaan sampah. Baik itu dengan pengurus Bank Sampah atau dengan yang lainnya,” jelasnya. (LUK/RUL)
BANPOS – Kekasih gelandang serang klub sepak bola Real Madrid, Marco Asensio, ternyata menyimpan rahasia yang tak pernah diduga para fans Los Blancos sebelumnya.
Gadis asal Puerto Rico bernama Sandra Garal tersebut entah secara sengaja atau tidak menyingkap rahasia tersebut saat mengunggah sebuah foto dirinya dengan Asensio.
Dalam foto tersebut, terlihat sebuah hal janggal yang dapat membuat para fans Madrid mengerenyitkan dahi. Sandra terlihat mengenakan syal di lehernya yang bergambar logo rival sekota Madrid yakni Atletico Madrid.
Sejumlah dugaan konspirasi pun menyebut Sandra sejatinya memang merupakan seorang fans Atletico, seperti dikabarkan oleh kanal berita olahraga donbalonrosa.
Namun, dengan ia kini berhubungan dengan Asensio, disebutkan bahwa Asensio berhasil mempengaruhi kekasihnya tersebut untuk menjadi fans Madrid.
Hal seperti itu telah terbukti sebelumnya dengan kekasih Isco yakni Sara Salamo yang sebelumnya merupakan pendukung Rojiblanco namun beralih mendukung Madrid lantaran kekasihnya bermain di sana. (RUL/NET)