Penulis: admin

  • Anak Subadri Jadi Korban Praktik Jual Beli Buku di SD

    Anak Subadri Jadi Korban Praktik Jual Beli Buku di SD

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, menandatangani surat kesepakatan antara Kepala Sekolah dengan pihak Pemkot, untuk menghentikan praktik jual beli LKS, Senin (14/10/2019). Subadri menegaskan, apabila masih ada sekolah yang kedapatan menjual buku, maka akan ditindak secara tegas.

    SERANG , BANPOS – Praktik penjualan buku di sekolah diduga juga terjadi secara masif di tingkat dasar. Karenanya, Pemkot Serang mengumpulkan seluruh kepala SD se-Kota Serang, di Aula SMKN 2 Kota Serang, guna menerima pembinaan dari Wakil Walikota Serang beserta Kepala Dindikbud Kota Serang.

    Selain itu, hal mengejutkan juga diungkapkan oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, bahwa anaknya yang bernama Guntur Bayu Juniardi, juga terkena praktik jual beli buku tersebut.

    “Di SDN ada, sekalipun memang tidak menyeluruh. Jadi saat saya inpeksi mendadak (Sidak) SMPN 23, ternyata anak saya mengaku juga beli (LKS). Maka berangkat dari salah satu bukti yang terjadi pada anak saya, diadakanlah pertemuan ini,” ujarnya, Senin (14/10/2019).

    Berdasarkan penjelasan Kepala SDN Banjar Agung 1, lanjut Subadri, dikatakan bahwa tidak ada jual beli yang dilakukan SDN Banjar Agung 1. Namun itu didapatkan dari bazar yang ada di lingkungan SDN tersebut. Meski demikian, Pemkot Serang melarang dengan tegas hal tersebut.

    “Apapun dalihnya, selama itu memberatkan siswa, maka itu tidak boleh dilakukan, dan Pemkot melarang tegas,” ucapnya.

    Menurutnya, hal yang menimpa anaknya tersebut menjadi bukti bahwa praktik yang dilarang oleh aturan tersebut, tidak mengenal siapa korbannya.

    “Bukan hanya masyarakat saja, saya mengakui bahwa anak saya sekalipun menjadi korban praktik yang telah dilarang oleh peraturan pemerintah ini. Ini membuktikan bahwa praktik ini tidak mengenal siapapun,” tegasnya.

    Dalam kegiatan pembinaan tersebut, Subadri juga memerintahkan kepada seluruh Kepala SDN yang ada di Kota Serang, untuk tidak melakukan praktik yang dilarang itu. Hal ini dipertegas dengan adanya penandatanganan pernyataan di atas materai.

    “Dalam surat pernyataan tersebut, tertera jelas bahwa mereka para kepala sekolah, menyanggupi untuk bersedia tidak melakukan praktik jual beli buku kembali,” tuturnya.

    Oleh karena itu, apabila kasus tersebut kembali terjadi, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas pada pelaku. Salah satunya yaitu penundaan kenaikan jabatan.

    “Untuk itu, mulai hari ini, besok, dan seterusnya, praktik jual beli buku ini sudah harus dihilangkan dari Kota Serang ini. Jika tidak, maka akan ada tindakan tegas dari kami,” tuturnya.

    Kepala SDN Banjar Agung 1, Juhanah, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak menjual LKS kepada muridnya. Adapun buku yang dibeli oleh muridnya, dibeli dari bazar yang diselenggarakan di sekolahnya.

    “Saya tidak jual, itu mah ada bazar. Semenjak ada larangan tidak jadi (jual beli),” kilahnya saat diwawancara dengan terburu-buru.

    Meski demikian, ia berharap dengan adanya pembinaan tersebut dapat menjadi motivasi, sehingga kualitas guru dapat terus meningkat. Salah satunya yaitu dapat berkreasi menggunakan LKS buatan sendiri, yang tidak diperjualbelikan.

    “Mudah-mudahan kualitas gurunya meningkat, dan jangan sampai ada jual beli LKS. Bila ada guru disekolah yang melakukan itu maka akan disanksi,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Tindaklanjuti Laporan Warga Kepandean, Pemkot Lakukan Fogging

    Tindaklanjuti Laporan Warga Kepandean, Pemkot Lakukan Fogging

    Petugas dari Dinas Kesehatan melakukan Fogging untuk membasmi nyamuk Aedes Aegipty, yang merupakan hewan pembawa penyakit DBD, di kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Senin (14/10/2019)

    SERANG , BANPOS – Laporan warga kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, yang menyatakan bahwa terdapat 5 orang yang terkena penyakit DBD, ditindaklanjuti oleh Pemkot Serang dengan melakukan tindakan fogging. Hal ini dilakukan guna membasmi nyamuk Aedes Aegipty, yang merupakan hewan pembawa penyakit DBD.

    “Berdasarkan laporan yang masuk kepada kami, hari ini (kemarin) kami telah melakukan tindakan fogging. Ini kami lakukan agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, M. Ikbal, saat dihubungi melalui sambungan telefon, Senin (14/10).

    Ia mengatakan, seharusnya banyaknya jatuh korban DBD ini dapat dihindari. Karena, setiap daerah telah memiliki petugas kesehatannya masing-masing, seperti di Puskesmas.

    “Dan memang ini seperti ada yang sedikit salah dari petugasnya karena terlambat untuk mengetahui adanya kejadian tersebut,” ungkapnya.

    Ia pun membenarkan bahwa terdapat warga yang terjangkit DBD. Namun, untuk jumlah penderitanya, tidak seperti yang disebutkan pada saat itu.

    “Kasus yang terjadi di Taktakan memang betul ada yang sampai dirawat. Namun setelah tim kami melakukan investigasi di lapangan, ternyata baru dua saja yang benar-benar terjangkit penyakit DBD,” ucapnya.

    Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kota Serang, untuk dapat melakukan pencegahan sejak dini, dengan cara menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumahnya.

    “Jumantik itu misalkan masyarakat memiliki kolam air, ini harus secara rutin dikuras. Ini supaya tidak ada kesempatan bagi nyamuk untuk berkembang biak disana, baik nyamuk biasa maupun nyamuk Aedes Aegipty,” tuturnya.

    Menurutnya, jika warga kesulitan dalam melakukan pengurasan, dapat menggunakan cara memelihara ikan di kolam tersebut.

    “Jika memang tidak dapat menguras secara rutin, biasanya untuk yang memiliki kolam air yang besar, maka bisa dengan cara memelihara ikan di sana. Ikan itu kan memakan jentik nyamuk, jadi itu menjadi lebih mudah,” ucapnya.

    Ia juga mengatakan, fogging merupakan tindakan terakhir untuk mengatasi kasus DBD. Jadi, lanjutnya, masyarakat dapat melakukan tindakan dini dengan cara melakukan Jumantik.

    “Kepada tim kesehatan di Puskesmas pun kami telah ingatkan, untuk dapat melakukan investigasi apabila terjadi laporan suatu penyakit. Apakah memang benar terjangkit atau baru suspek saja,” jelasnya.

    Sementara itu, warga yang melaporkan kejadian DBD, Munirudin Effendy, mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Serang, yang telah bertindak dengan sigap untuk melakukan fogging di tempat tinggalnya.

    “Terimakasih atas tindakan sigap Pemerintah Kota Serang, dan untuk pihak yang melakukan penyemprotan. Semoga kedepan Kota Serang dapat menjadi lebih maju,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Setahun, 10 Ribu Warga Banten Jadi TKI

    Setahun, 10 Ribu Warga Banten Jadi TKI

    Foto Ilustrasi TKI
    Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia

    SERANG , BANPOS  – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten mencatat sebanyak 10 ribu warga Banten berangkat ke luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) setiap tahunnya.

    Sementara  negara yang dituju TKI asal Banten yaitu Malaysia, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Autralia.

    “Dalam setahun kita memberangkatkan sekitar 10 ribu TKI asal Banten. Untuk penempatan kerja sendiri itu tersebar di sejumlah negara, kaya Jepang, Hongkong, Tiongkok, Korea Selatan, Autralia. Tapi yang paling banyak itu ke Malaysia,” kata Kepala Disnakertrans Banten, Al Hamidi saat dihubungi melalui telepon, Senin (14/10).

    Ia menjelaskan, ribuan TKI asal Banten tersebut berasal dari empat kabupaten yang menjadi kantung-kantung pekerja migran.

    “Yang paling banyak itu dari Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang. Kalau Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan ada juga tapi sedikit,” ujarnya.

    Dikatakan Al Hamidi, para TKI asal Banten mayoritas bekerja di sektor industri, sedangkan sisanya bekerja di sektor perkebunan dan jasa. “Rata-rata di pabrik elektornik kaya Sony, Rinnai dan industri laiinya. Dan sisanya itu di sektor perkebunan dan jasa. Dana kalau dihitung rupiah gaji mereka itu mencapai lima jutaan lebih, tapi bayar pajak juga,” katanya.

    Lebih lanjut, Al Hamidi mengaku jika November mendatang akan ada proses perekrutan tenaga kerja yang akan ditempatkan ke Jepang. Saat ditanya berapa target yang akan diterima, ia mengaku hal tersebut tergantung kebutuhan industri di Jepang.

    “Tergantung kebutuhannya berapa. Kalau bisa 10 ribu yah nggak apa-apa. Tapi kan susah juga lolosnya. Intinya yang lolos yah diberangkatkan. Dan nanti kerjanya diperusahaan,” ujarnya.

    Saat ditanya rencana penempatan tenaga kerja asala Banten untuk di kawasan Timur Tengah, Al Hamidi mengaku belum melakukan itu. Meski begitu, dirinya tidak memungkiri jika banyak juga TKI bukan hanya dari Banten tapi berbagai daerah di Indonesia yang menjadi TKI ilegal di Timur Tengah.

    “Banyak yang ilegal, walaupun jumlahya saya nggak hafal. Bahkan saya dapat informasi ada juga TKI yang berangkat lewat travel umroh,” katanya.

    Ditambahkan Al Hamidi, selain penempatan tenaga kerja di luar negeri, pihaknya juga melakukan penempatan kerja di dalam negeri.

    Diketahui, untuk penempatan tenaga kerja di dalam negheri dibagi menjadi tiga kategori.

    Pertama, penempatan tenaga kerja lokal yang dilakukan melalui bursa kerja, kedua penempatan tenaga kerja antar provinsi. Dan ketika penempatan tanag kerja transmigrasi.

    “Untuk yang antar provinsi kita juga sudah kerjasama dengan pemerintah Batam dan Manado. Tapi masalahnya dua daerah itu UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) masih di bawah Banten, jadi jarang ada yang mau. Selain tiga itu kita juga melakukan program perluasan kesempatan kerja salah satunya dengan mengajak masayarakt untuk membuta usaha mandiri. Supaya bisa bekerja sendiri, dagang apalah pokonya kerja,” jelasnya.

    Terpisah, Humas Kantor Imigrasi Klas II Serang, Teuku Fausa Fenrian mengaku, pihaknya belum mendapatkan data resmi berapa jumlah warga Banten yang membuat paspor sebagai syarat bekerja ke luar negeri. “Saya belum tahu mas. Nanti saya koordinasikan dulu yah,” ujarnya. (RUS/AZM)

  • Ikatan Mahasiswa Bojonegara-Puloampel Diminta Berinovasi dan Kreatif

    Ikatan Mahasiswa Bojonegara-Puloampel Diminta Berinovasi dan Kreatif

    Pengurus Ikatan Mahasiswa Bojonegara-Puloampel (IKMBP) komisariat UIN SMH Banten berfoto bersama usai melaksanakan Pendidikan Kaderisasi (Pendekar) gelombang ke – 2, di di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Cilegon, 11 – 13 Oktober 2019, Kemarin.

    CILEGON , BANPOS – Pengurus Ikatan Mahasiswa Bojonegara-Puloampel (IKMBP) komisariat UIN SMH Banten, kembali melaksanakan Pendidikan Kaderisasi (Pendekar) gelombang ke – 2. Pendekar adalah sebuah proses kaderisasi pertama atau masa orientasi IKMBP kepada mahasiswa yang berasal dari daerah Bojonegara – Puloampel, dan sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi. Hal tersebut merupakan sebagai langkah awal untuk masuk menjadi anggota IKMBP.

    Hal itu diungkapkan oleh Ketua umum IKMBP komisariat UIN SMH Banten, Ari Dailami. Dia mengatakan, kegiatan itu juga dilakukan karena posisi strategis dan pentingnya peran dan fungsi mahasiswa sebagai agent of change. Mahasiswa yang notabennya adalah agen perubahan, diharapkan mampu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melakukan perubahan yang positif untuk daerahnya sendiri.

    “Perubahan tersebut dapat diraih, apabila mahasiswa mempunyai wadah untuk menyalurkan potensi diri, minat bakat dan sebagainya,” ujarnya.

    Ari menegaskan, bahwa sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat berorganisasi di luar kampus. Selain untuk belajar, menggali potensi diri, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan hal ini juga dapat mempererat kekeluargaan.

    “Wadah mahasiswa Bojonegara Puloampel itu hanya ada satu yaitu IKMBP,” tegasnya.

    Sementara, Ketua umum PP IKMBP, Ali Rohman, menyatakan bahwa IKMBP adalah organisasi kedaerahan yang memiliki asas kekeluargaan dan memiliki cita-cita untuk mensejahterakan masyarakat Bojonegara-Puloampel. Menurutnya, IKMBP adalah wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar tentang nilai-nilai kedaerahan.

    “IKMBP mampu mencegah dogma-dogma industrialisasi yang sudah masuk ke daerah Bojonegara Puloampel, yang akan mengganggu keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat Bojonegara Puloampel,” ujarnya.

    Pentingnya berorganisasi, kata Ali, manfaat yang akan dirasakan bukan hanya saat ini. Tetapi ketika dihadapkan oleh realitas kehidupan di masyarakat pun, akan terus dirasakan oleh setiap mahasiswa.

    “Terus semangat dan terus gali potensi diri dalam organisasi yang adik-adik pilih karena manfaatnya yang begitu besar,” pesannya.

    Acara ditutup secara resmi oleh ketua umum PP IKMBP. Dalam kegiatannya, diikuti setidaknya oleh 30 peserta yang asli berasal dari Bojonegara Puloampel. Ketua pelaksana, Nina Uswatun Hasanah, mengatakan dengan rasa haru dan bangga karena kegiatan berjalan sukses.

    “Alhamdulillah, kegiatan Pendekar berjalan dengan lancar dan sukses. Dalam pembukaan juga hadir salah satu pendiri IKMBP, kang Miftahul Arif,” ujarnya.

    Kegiatan Pendekar bertajuk ‘Mewujudkan Generasi Millenial yang Kritis dan Progresif dalam Menumbuh Kembangkan Potensi Daerah’. Kegiatan tersebut, dilaksanakan di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Cilegon, selama 3 hari yang di mulai dari tanggal 11 – 13 Oktober 2019. (MUF/AZM)

  • Kontingen Kabupaten Serang Optimis Juara di Pospeda Banten

    Kontingen Kabupaten Serang Optimis Juara di Pospeda Banten

    Wakil Bupati Serang Pandji melepas kontingen Kabupaten Serang pada Pospeda Banten, di halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (14/10/2019).

    SERANG , BANPOS – Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, optimis atlit Kabupaten Serang meraih juara umum pada Pekan Olah raga dan Seni Antar Pondok Pesatren Daerah (Pospeda) ke-VI Provinsi Banten, yang digelar pada 14 sampai 16 Oktober 2019.  Hal itu, dikatakan Pandji setelah melepas kontingen Kabupaten Serang, di halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (14/10/2019).

    Pandji berpesan, agar atlet bisa menjaga stamina dan mental untuk meraih juara pada Pospeda 2019. Mengingat, pada tahun 2018 lalu, atlit Kabupaten Serang meraih juara umum dan mewakili Provinsi Banten pada ajang Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren (Pospenas) tingkat Nasional.

    “Mudah-mudahan kita bisa merebut  juara umum dan saya berharap untuk Pospenas Banten, diwakili santri dari Kabupaten Serang,” ujar Pandji usai melepas Kontingen.

    Pandji juga berkomitmen, akan memberikan apresiasi khusus kepada atlet yang berprestasi untuk menjadi juara dan mewakili Banten pada tingkat Nasional.

    “Insya Allah ada kadeudeuh (penghargaan) dari kami bagi santri atau atlet yang berprestasi,” tutur Pandji.

    Sementara, Kabid Pemuda dan Olah Raga pada Disporapar Kabupaten Serang, Supriady mengungkapkan, Kontingen yang dilepas sebanyak 136 atlit yang terdiri dari 73 putra dan 63 putri, dan 30 official dari masing-masing Pondok Pesantren.

    “Kita Disporapar, sifatnya hanya sebagai Pembina, memantau saja. Berharap para santri punya prestasi di tahun 2019 ini, paling tidak bisa menampilkan yang terbaik kalau bisa pertahankan juara umum,” ujarnya.

    Adapun cabang olah raga yang akan dilombakan terdapat enam cabang olah raga dan seni 14 cabang. Untuk olahraga diantaranya futsal, bola voly, atletik, hadang, pencak silat, senam santri. Sedangkan untuk seni ada Hadroh, kaligrafi, pidato tiga bahasa, ukir (kriya) dan lainnya. Dari 136 atlit tersebut, tambah dia, berasal dari 14 ponpes se-Kabupaten Serang.

    “Awalnya ada 23 Ponpes yang ikut, setelah tahap seleksi, mengerucut menjadi 14 Ponpes yang lolos dan mewakili Kabupaten Serang dan kami berharap bisa meraih kembali juara umum, kalau melihat prestasi yang dimiliki atlit Kabupaten Serang,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Dana Santunan Korban Tsunami Warga Cilegon Cair

    Dana Santunan Korban Tsunami Warga Cilegon Cair

    Pasca peristiwa bencana tsunami yang terjadi di Banten / ISTIMEWA

    CILEGON, BANPOS – Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya dana santunan kematian dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Sosial kepada masing – masing ahli waris kepada delapan warga Cilegon yang meninggal terkena bencana tsunami yang terjadi di Pandeglang pada 22 Desember 2018, cair.

    Dana santunan sebesar Rp15 juta perkorban itu langsung di terima melalui rekening masing – masing ahli waris dan dapat langsung dicairkan melalui bank yang di tuju yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat.

    Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana(PSKB) pada Dinas Sosial Kota Cilegon, Tb Hkualizaman membenarkan dana santunan delapan korban tsunami warga Cilegon yang tewas pada saat bencana tsunami di Pandeglang sudah bisa di cairkan.

    “Dana santunan itu masuk ke rekening masing – masing ahli waris, adapun besaran sebesar Rp. 15 juta perkorban,” katanya, Senin (14/10).

    Adapun Delapan nama korban yang mendapat bantuan itu lanjutnya adalah Siti Alfiah warga link Ramanuju Baru, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Asrul Mutaqin warga Link Karang Tengah, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Suparman dan Wawan warga link Tegal Buntu, Kelurahan Tegal Ratu, Harly Agustinus dan Emi Kusrini warga Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, El Varina warga Kelurahan Kedaleman Kecamatan Cibeber dan Ilh Hadi warga Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber.

    “Dari delapan orang itu baru satu yang mencairkan dan mengambil atas nama ahli waris Asrul Mutaqin, itu terlihat dari bukti pengambilan yang disetorkan kepada kami, dan untuk itu kami harapkan para ahli waris untuk segera mengambil dana santunan itu ke BRI dan bukti pengambilan disetorkan ke kami agar kami megetahui apa sudah diambil apa belum,” katanya. (LUK/RUL)

  • Diyakini Berikan Dampak Positif, HNSI Kota Cilegon Dukung Kegiatan Reklamasi PT Lotte

    Diyakini Berikan Dampak Positif, HNSI Kota Cilegon Dukung Kegiatan Reklamasi PT Lotte

    Ratusan nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon dengan elemen organisasi masyarakat lainnya menggelar konsolidasi dan Deklarasi dukungan kegiatan reklamasi dan pendaaman kolam dermaga PT. Lotte Chemical Indonesia (PT. LCI) bertempat di pangkalan nelayan Tanjung Peni, Kota Cilegon, Senin (14/10). LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS

    CILEGON, BANPOS – Ratusan nelayan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon bersama elemen organisasi masyarakat lainnya, menggelar konsolidasi serta Deklarasi dukungan kegiatan reklamasi dan pendaaman kolam dermaga PT. Lotte Chemical Indonesia (PT. LCI) bertempat di pangkalan nelayan Tanjung Peni, Senin (14/10).

    Ketua DPC HNSI Kota Cilegon Yayan Hambali mengatakan, jika asas manfaat kegiatan pembangunanan PT. LCI akan memberi pengaruh dan membawa perubahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, serta dapat membuka peluang kesempatan bagi tenaga kerja dan membuka peluang usaha bagi pelaku usaha lokal. Oleh karena itu, pihaknya bersepakat mendukung pembangunan Industri PT. Lotte Chemical Indonesia.

    “PT. LCI selama ini mampu bersinergi dengan kepentingan masyarakat kecil yakni nelayan tradisional terkhusus di Kota Cilegon oleh karena itu kita akan terus mengawal jalannya pembangunan serta investasi PT. LCI,” ungkap yayan.

    Selama ini menurut Yayan, PT. LCI selalu melibatkan masyarakat nelayan diantaranya sejak menggelar konsultasi publik, pembahasan dokumen Amdal, Acara Ground Breaking dan Adendum penilaian Amdal, ia juga berucap PT. Seven Gates Indonesia (PT. SGI) dan PT Boskalis sebagai pelaksana kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga mampu bersinergi dengan kepentingan nelayan sekitar.

    “Kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga ini awalnya sekitar bulan Juli 2019 akan tetapi di alihkan sekitar akhir bulan Oktober 2019 saat para nelayan sedikit aktivitas di laut karena musim angin kencang serta yang terpenting segala persyaratan dan perizinan kegiatan itu kan sudah terpenuhi sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku,” jelasnya.

    Sementara itu, perwakilan PT SGI Iman, sebagai pelaksana kegiatan reklamasi dan pendalaman kolam dermaga menjelaskan bahwa wilayah pengerukan pasir laut hanya akan dilakukan di sekitar kawasan pabrik, dimana di pesisirnya akan dibangun untuk kebutuhan dermaga, ia juga mengucapkan terimakasih kepada HNSI Kota Cilegon yang sudah bersinergi.

    “Sejauh ini kita apresiasi untuk HNSI Kota Cilegon karena memang paham akan pembangunan yang akan kita kerjakan, pasti disisi lain kita juga turut peduli dengan para nelayan sekitar tidak serta merta mengabaikan,” ungkapnya.

    Di lokasi yang sama, Ketua Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Cilegon Yahya Afandi membeberkan terkait potensi bencana alam akibat aktivitas kegiatan pembangunan PT. LCI dinilainya kurang tepat.

    Namun demikian ia mengatakan ketika izin-izin sudah terpenuhi sesuai regulasi sebagai warga negara yang baik tidak bisa melarang aktivitas pembangunan, namun dalam hal ini kapasitas Tagana sebagai organisasi yang tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi bencana baik sebelum terjadinya bencana, pada saat terjadinya bencana dan sesudah terjadinya bencana. Mengingat menurutnya namanya potensi bukan berarti akan terjadi.

    “Deretan panjang bencana alam yang melanda Banten terakhir pada 22 Desember 2018 peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini,” ungkapnya.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung dan Gempa bumi Banten 2019 adalah sebuah gempa dengan magnitudo 6,9 yang melanda Indonesia pada tanggal 2 Agustus 2019 di Samudera Hindia Pusat gempa berjarak 164 km dari Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman 48 Km.

    “Potensi bencana alam di Cilegon perlu di catat kehawatiran masyarakat Cilegon terkait anak gunung krakatau mengingat jaraknya ke Cilegon itu 70,7 KM jadi menurut kajian-kajian potensi bencana di alam di Kota Cilegon minim akan tetapi dalam tahap Pra Bencana yakni pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan Tagana Kota Cilegon sudah menyaiapkan langkah-langkahnya tentunya Tagana berperan paling aktif pada saat terjadinya bencana,” pungkasnya. (LUK/RUL)

  • Untuk Kebutuhan Sampul Majalah, Mo Salah Rela Dipeluk Alessandra Ambrosio

    Untuk Kebutuhan Sampul Majalah, Mo Salah Rela Dipeluk Alessandra Ambrosio

    Mo Salah saat dipeluk Alessandra Ambrosio untuk sampul majalah / ISTIMEWA

    BANPOS – Model cantik asal Brasil, Alessandra Ambrosio menjadi sorotan dunia lantaran berfoto bareng Striker Liverpool, Mohamed Salah, untuk kebutuhan sampul majalah GF.

    Tampak dalam foto tersebut, Ambrosio berpose merangkul Salah dari belakang. Padahal, selama ini pemain asal Mesir itu dikenal lumayan ketat menjaga jarak dengan perempuan lain yang bukan istrinya.

    Salah dan Ambrosio terpilih menjadi model karena Salah baru saja memenangkan Player of the Year di Liverpool, sementara Ambrosio memenangkan Fashion Icon.

    Ambrosio memulai karier sebagai model pada akhir periode 1990-an dengan mengikuti Look of the Year dari agensi model Elite.

    Selain itu, Ambrosio juga pernah terlibat pada upacara penutupan Olimpiade London 2012 sebagai bagian serah terima bendera tuan berikutnya, yaitu Rio de Janeiro, Brasil.

    Selain menjadi model dan pengusaha, Ambrosio juga pernah menjadi cameo dalam film James Bond, ‘Casino Royale’, dan pernah menjadi bintang tamu di serial ‘How I Met Your Mother’ bersama model kenamaan lainnya seperti Adriana Lima, Miranda Kerr, dan Heidi Klum.

    Pada musim panas 2014, Ambrosio meluncurkan merek fashion-nya sendiri berlabel ‘Ale by Alessandra’. Dia berkolaborasi dengan Cherokee. (RUL/NET)

  • Membantu Program Pemerintah, Kader JKN-KIS Bukan “Debt Collector”

    Membantu Program Pemerintah, Kader JKN-KIS Bukan “Debt Collector”

    Muta’Alim dan Aef Awaludin Al Bantani (ayah dan anak) yang menjadi kader JKN-KIS Kota Serang / RULIE SATRIA

    SERANG, BANPOS – BPJS Kesehatan terus melakukan sosialisasi bahkan penagihan langsung kepada peserta yang saat ini masih menunggak pembayaran premi. Penagihan langsung ini ternyata dilakukan oleh para relawan yang disebut juga dengan kader Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

    Adanya istilah “debt collector” bagi kader JKN-KIS, dirasa tidak tepat, hal tersebut disampaikan langsung Kepala BPJS Kesehatan Cabang Serang, Sofyeni.

    “Kader JKN-KIS merupakan wujud partisipasi masyarakat yang turut membantu program pemerintah dalah hal pengoptimalan sosialisasi, edukasi, perekrutan peserta serta pengingat iuran, yang direkrut langsung oleh BPJS Kesehatan dengan kapasitas dan kriteria yang telah sesuai ditetapkan,” ungkap Sofyeni.

    Salah satunya Aef Awaludin Al Bantani (30), yang merupakan kader JKN-KIS asal Kampung Salila, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang. Menurutnya, pengertian “debt collector” yang berkembang di telinga masyarakat sangat melekat sebagai hal yang negatif dan diidentik sebagai preman.

    Namun sebaliknya, profesi kader JKN-KIS dapat dikatakan sangat membantu program pemerintah (BPJS Kesehatan), terutama bagi masyarkat yang terkena musibah kesehatan, terlebih masyarakat tersebut tergolong kurang mampu.

    Dirinya sangat membantah jika istilah tersebut dimaknai sebagai hal ‘debt collector’ yang berkonotasi negatif. Sebab, profesi yang saat ini sudah dia tekuni selama 1 tahun 2 bulan tersebut

    Ditambahkannya lagi, Aef yang ditemui dirumahnya menjelaskan dirinya selalu menggunakan atribut resmi dari BPJS Kesehatan dan tidak diperkenankan meminta uang langsung secara cash. Namun peserta akan diarahkan ke tempat pembayaran resmi saat melakukan reminder kepada peserta.

    “Skema mengingatkannya juga tidak langsung dibayarkan kepada relawan tapi bisa ke loket yang kerjasama dengan BPJS atau diminta ke rekanan BPJS Kesehatan seperti mini market yang ditunjuk dan ATM,” ungkap Aef, yang mengaku menjadi kader JKN-KIS sejak tahun 2018 lalu, saat ditemui dirumahnya, Kamis (10/10).

    Lebih lanjut Aef memaparkan, meski profesinya yang dijalani saat ini masih dianggap sebelah mata, namun dirinya tak patang arah untuk terus berusaha mengingatkan iuran JKN-KIS bagi segmen peserta informal atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), di wilayahnya yang meliputi Kelurahan Sukajaya, Cilaku, Curug Manis dan Serang.

    “Terkadang masih suka mendapat perlakuan yang membuat hati tidak enak, namun saya tidak akan pernah bosan memberikan informasi, melakukan edukasi terkait Program JKN-KIS dan tidak lupa pula menanyakan masalah dan keluhan peserta, karena kebanyakan peserta yang tidak ingin membayar iuran karena keinginan gotong royong membayar yang masih rendah,” kata Aef yang merupakan salah satu kader JKN berprestasi di Kota Serang.

    Melihat penuh semangatanya Aef manjalani profesi sebagai kader JKN-KIS, mengetuk hati Muta’Alim yang merupaka Ayah kandung Aef untuk mengikuti jejak sang anak mejadi kader JKN-KIS.

    “Berprofesi sebagai kader JKN-KIS, saya kira sangat mulia dan saling membantu. Selain itu, kita dapat bersilaturahmi dengan banyak orang,” kata Muta’Alim yang juga Kader JKN-KIS di wilayah Kota Serang.

    Muta’Alim yang mengaku baru 5 bulan aktif sebagai kader JKN-KIS mengaku sangat bersyukur dapat menjadi kader JKN-KIS, meski sebelumnya saya tidak mengetahui apa itu kader JKN-KIS. Namun setelah dijalani, ternyata profesi seperti ini menurut saya sangat menyenangkan.

    “”Saya berharap, BPJS Kesehatan selalu dapat membantu melayani masyarakat, dikala mendapat musibah kesehatan. Sebab, biaya pengobatan kan memang tidak murah. Untuk itu, masyarakat bisa dapat saling bergotong royong terutama mengenai iuran BPJS Kesehatan.” Pungkas Muta’Alim.

    Diketahui, kader JKN-KIS merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam mengsukseskan Program JKN-KIS dan diharapkan akan mengoptimalkan sosialisasi, edukasi, serta sebagai pengingat dan pengumpul iuran.

    Adapun saat ini, terdapat 78 Kader JKN-KIS aktif yang tersebar di Wilayah Serang Raya. Sebelum mereka diterjunkan ke lapangan, tiap Kader telah mendapatkan pelatihan/pembekalan yang terkait tugas pokok dan fungsi dari Kader JKN-KIS. Setiap Kader mengelola lebih kurang 100 sampai 500 keluarga binaan di sekitar wilayahnya, yang rutin mereka kunjungi dan edukasi. (RUL)

  • Waduh, Siswi Magang Ngaku Dicabuli Oknum Pegawai Samsat

    Waduh, Siswi Magang Ngaku Dicabuli Oknum Pegawai Samsat

    Jumpa Pers Polsek Malingping terkait dugaan pelecehan seksual dan dugaan penggunaan obat terlarang. Tampak Kapolsek Malingping Kompol Budi Warsa didampingi Kanit Reskrim Jemmy tengah memberikan keterangan pada wartawan. Senin (14/10).
    MALINGPING, BANPOS – Dua oknum pegawai UPT Samsat Malingping diamankan di Mapolse Malingping karena diduga melakukan pencabulan kepada tiga orang siswi yang sedang melakukan magang di kantor Samsat UPT Malingping. Korban mengaku dicabuli setelah dicekoki obat dan minuman keras.

    Dalam jumpa pers dengan awak media, Kapolsek Malingping, Kompol Budi Warsa membenarkan kasus tersebut. Menurutnya pihaknya masih mendalami terkait apa yang dilakukan dua orang oknum pegawai Samsat Malingping, masing-masing berinisial Nd dan Ag.

    “Ya kita masih lakukan pendalaman dalam pemeriksaan terhadap pelaku, korban dan saksi-saksi. Dan kedua pelaku, Nd dan Ag sudah diamankan,” ujarnya.

    Selain dua orang oknum Samsat, serta satu orang oknum ASN Puskesmas Malingping Kabupaten Lebak berinisial Fm alias Boy juga ikut dilaporkan karena diduga ikut serta dalam aksi pencabulan itu.

    Diketahui, korban adalah tiga orang siswi SMK swasta yang sedang melakukan praktik kerja lapangan (magang) di Kantor Samsat Malingping. Salah satu korban adalah Sr (17).

    Menurut penuturan, Sr kepada BANPOS, kejadian bermula saat dirinya tengah berada di kantor Samsat Malingping, Rabu (9/10) lalu. Tiba-tiba Nn menghampirinya dan mengajak ke sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping.

    Selain mengajak dirinya, tersangka Nd pun meminta agar Sr untuk mengajak dua orang temannya, yakni Ja (16) dan As (14).

    “Setelah menghubungi dua orang teman melalui pesan WA, saya kemudian ke rumah kontrakan itu, dan disana sudah ada tiga orang. Lalu saya dikasih obat warna pink. Yang bawa obat itu Fm (oknum PNS Puskesmas Malingping, red),” jelas Sr, Minggu (13/10).

    Dikatakan, beberapa saat paska meminum obat tersebut, Sr pun tak sadarkan diri. Di tengah kondisi Sr tidak sadarkan diri, As dan Ja pun tiba di lokasi. As mengaku melihat Sr diperlakukan tidak senonoh oleh ND.

    “Saya melihat pak Nd pegang payudara Sr,” kata As.

    Sementara salah seorang kerabat Sr mengatakan, setibanya di rumah pada hari Rabu itu, Sr sempat kejang-kejang dan ngomong meracau. Keluarga pun kemudian membawanya ke RSUD Malingping guna diberikan penanganan medis.

    “Ketiganya sudah divisum, didampingi oleh anggota Polsek Malingping juga,” katanya.

    Terpisah, Kepala UPT Samsat Malingping, Samad mengaku kaget dengan peristiwa tersebut, dan pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan pekerjaan kedua tersangka tersebut.

    “Waduh, saya baru tau dan merasa kaget dengan kejadian ini. Saat ini saya masih rapat di Pemprov. Dan Senin ini akan saya keluarkan surat pemecatan mereka yang terlibat itu,” tandasnya.(WDO/ENK)