CILEGON, BANPOS – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon menetapkan dua orang tersangka untuk kasus dugaan korupsi pembangunan jembatan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang kini berganti nama menjadi jalan Aat Rusli Kota Cilegon. Mereka adalah mantan pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon dan satu orang pengusaha kontraktor pelaksana proyek tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Pidana Kusus (Pidsus) Kejari Cilegon Naseh. Dia mengatakan, terkait kasus korupsi pembangunan jembatan JLS Kota Cilegon, dua tersangka yang ditetapkan adalah seorang mantan pegawai DPUTR Kota Cilegon berinisial B dan seorang kontraktor pelaksana berinisial S.
“Penetapan terhadap kedua tersangka itu, merupakan hasil dari keterangan saksi-saksi dan keterangan saksi ahli serta barang bukti yang didapatkan. Tetap, tidak menutup kemungkinan masih ada yang akan dijadikan tersangka. Karena sampai saat ini Kejari Kota Cilegon masih terus melakukan pengembangan tahap kedua terkait kasus tersebut,” kata Naseh kepada BANPOS, Senin (7/10).
Naseh mengungkapkan, terkait kasus tersebut pihaknya telah memeriksa kurang lebih sekitar 25 saksi yang terdiri dari pihak Konsultan Perencana, ULP, Dinas DPUTR Cilegon, DPKAD Cilegon dan pihak auditor yang menghitung kerugian negara dalam proyek tersebut.
Naseh menyampaikan, setelah dilakukanya penetapan tersangka. Pihaknya telah mengirim surat kepada kedua tersangka dan pihaknya juga telah menunjuk pengacara untuk mendampingi kedua tersangka pada saat menjalani persidangan nanti.
“Saat ini kami tengah menyiapkan berkas untuk dilakukan pemeriksaan tahap kedua. Dimana, setelah dilakukan pemberkasan tahap kedua itu, kami akan melimpahkan berkas itu ke Pengadilan Tipikor di Kota Serang,” katanya.
Hal senada diungkapkan, Kepala Kejari Cilegon Andy Mirnawati berdasarkan keterangan puluhan saksi yang telah diperiksa, ada dua tersangka yang sudah ditetapkan. Kejari mengaku memiliki bukti yang cukup untuk menjerat para tersangka dengan pasal korupsi karena diduga telah menimbulkan kerugian negara dari proyek pembangunan median jalan senilai Rp13 miliar itu tersebut.
“Sebanyak 25 orang saksi telah diperiksa selama proses penyidikan. Mereka berasal dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cilegon dan pelaksana proyek,” imbuh Mirnawati.
Kejari, kata Mirnawati, menyimpulkan adanya kerugian negara berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyimpulkan hasil audit fisik yang dilakukan oleh penyidik bersama ahli teknik asal Bandung, Jawa Barat. Diduga proyek yang dilaksanakan pada 2013 tidak sesuai spesifikasi kontrak. Sehingga, jalan yang dibangun tersebut ambrol.
“Berdasarkan hasil audit fisik yang kami lakukan, BPKP menyimpulkan ada kerugian negara dari proyek itu mencapai hampir Rp1 miliar (Rp. 950 jt),” kata Mirnawati.(LUK/ENK)
BANPOS – Inter Milan alami kekalahan di laga Liga Champions Grup F melawan Barcelona di Stadion Nou Camp, Kamis (3/10).
Kekecewaan tidak hanya dirasakan pemain Inter namun juga kekasih dari Lautaro Martinez, Agustina Gandolfo.
Perempuan kelahiran 1994 ini harus menelan pil pahit karena menyaksikan secara langsung tim yang dibela sang kekasih kalah 1-2 dari Barcelona.
Lewat akun Instagram pribadinya, kekasih Lautaro Martinez sempat memposting dirinya tengah berada di dalam Stadion Nou Camp. Ia juga merayakan gol Inter yang dicetak sang pujaan hati pada menit ke-2.
Akan tetapi, gol Martinez dibalas dua gol lagi oleh Luis Suarez pada menit ke-58 dan (84′). Hasil ini membuat tim besutan Antonio Conte tersebut berada di peringkat buncit Grup F di bawah Dortmund, Barcelona, dan Slavia Prague.
Hubungan Martinez dan Agustina sudah terjalin cukup lama. Bahkan saat Martinez masih Racing Club di Liga Argentina, keduanya sudah menjalin hubungan asmara.
Kekasih Lautaro Martinez sendiri sehari-hari berprofesi sebagai seorang model. Sejumlah foto seksinya sempat mengundang banyak fans Inter untuk menyerbu akun Instagram pribadinya.
Kabarnya, kedua pasangan muda mudi ini menjalin hubungan asmara karena diperkenalkan oleh istri dari Mauro Icardi. Ya, mereka kenal lewat Wanda Nara dalam sebuah acara di Argentina. (RUL/NET)
CILEGON, BANPOS – Provinsi Banten yang memiliki garis pantai yang cukup panjang dan terbuka, serta rencana selat sunda pada 2020 akan dijadikan jalur internasional, membuat Pelabuhan di Banten khususnya Merak memiliki keamanan yang beresiko tinggi. Pasalnya, sampai saat ini sistem pengamanan di Perairan Selat Sunda Banten belum terkonektifitas secara baik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mantan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, yang juga pelaku usaha di bidang kelautan Nafri, saat menjadi narasumber dalam seminar 15 tahun implementasi ISPS code terhadap Kapal dan fasilitas Pelabuhan di Banten, Kamis (3/10).
“Keamanan di pelabuhan memang sangat resiko tinggi, karena pantai di Merak lebih terbuka, dan memiliki garis pantai yang panjang yakni sekitar 80 Km. Selain itu, pada Juli 2020 selat sunda akan dijadikan jalur internasional baik ke Thailand maupun China, dan menurut data dari IMO (International Maritime Organization-Red) sekitar 50 ribu kapal setiap hari nya akan menyebrang di Selat Sunda,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, puluhan ribu kapal asing yang melewati selat sunda tersebut, akan menjadi ancaman bagi pelabuhan-pelabuhan yang ada di Banten. Pasalnya, jika dua persennya saja dari puluhan ribu kapal tersebut masuk ke daratan Indonesia, maka harus ada pengamanan terpadu dan harmonisasi terhadap koneksitas dan KSOP sebagai penanggung jawabnya.
“Saat ini pengamanan sudah cukup baik, namun belum terkoneksitas secara keseluruhan, karena faktanya pelabuhan terkait sistem pengamanan untuk narkotika, wajib memiliki satgas seaport Introduction atau Sispro. Hal ini karena ketidaktahuan, padahal di Undang-Undang berkata semua orang dianggap tahu, oleh karenanya ke depan harus ada Sispro tersebut,” katanya
Menanggapi hal tersebut, Kabid TU KSOP Kelas 1 Banten Hari Bowo Seno Putra mengakui, bahwa hal tersebut belum terkonektifitas dengan baik. Karena, masih ada beberapa hal yang belum terintegrasi antara KSOP Banten dengan yang lainnya.
Dan saat ini hanya baru dilakukan komunikasi antar lembaga. Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar hal tersebut dapat dilakukan dengan baik dengan cara menerapkan sistem International Ship and Port Security (ISPS) disetiap pelabuhan yang ada di Banten.
“Sejak diberlakukannya peraturan ISPS Code pada 1 Juli 2004, sejumlah 30 pelabuhan baik BUP maupun TUKS di wilayah Banten telah menerapkan ISPS Code (compliance), namun demikian perlu dilakukan evaluasi guna lebih meningkatkan lagi pelaksanaan implementasi ISPS Code,” katanya.
Hari Bowo mengungkapkan, pemberlakuan ISPS Code yang telah dikonversi dalam Peraturan Presiden nomor 65 Tahun 2003 tentang Solas harus dijalankan secara penuh, khususnya pada sisi fasilitas pelabuhan dan kapal dalam bentuk pengaturan, pengendalian dan pengawasan sehingga dapat dirasakan secara langsung bagi pengguna jasa pelayaran selaku penerima manfaat.
“Ya dengan dilaksanakannya seminar ini, diharapkan materi yang disampaikan oleh para narasumber dapat diimplementasikan oleh para pelaku usaha pelabuhan di wilayah kerja KSOP Kelas I Banten, sehingga tercipta suasana yang kondusif dalam pengoperasian pelabuhan agar masyarakat pengguna jasa pelayaran merasa aman dan nyaman di pelabuhan,” pungkasnya.
Dalam seminar ini dihadiri oleh para pengelola pelabuhan baik Badan Usaha Pelabuhan (BUP) maupun Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Kepala KSOP Kelas I Banten Herwanto mengatakan, seminar implementasi 15 tahun ISPS Code ini sekaligus sebagai pelaporan dan evaluasi implementasi ISPS Code.
“Sejak diberlakukannya peraturan ISPS Code pada 1 Juli 2004, sejumlah 30 pelabuhan baik BUP maupun TUKS di wilayah Banten telah menerapkan ISPS Code (compliance), namun demikian perlu dilakukan evaluasi guna lebih meningkatkan lagi pelaksanaan implementasi ISPS Code,” katanya.
Herwanto melanjutkan, pemberlakuan ISPS Code yang telah dikonversi dalam Peraturan Presiden nomor 65 Tahun 2003 tentang Solas harus dijalankan secara penuh, khususnya pada sisi fasilitas pelabuhan dan kapal dalam bentuk pengaturan, pengendalian dan pengawasan sehingga dapat dirasakan secara langsung bagi pengguna jasa pelayaran selaku penerima manfaat.
“Ya dengan dilaksanakannya seminar ini, diharapkan materi yang disampaikan oleh para narasumber dapat diimplementasikan oleh para pelaku usaha pelabuhan di wilayah kerja KSOP Kelas I Banten, sehingga tercipta suasana yang kondusif dalam pengoperasian pelabuhan agar masyarakat pengguna jasa pelayaran merasa aman dan nyaman di pelabuhan,” pungkasnya. (LUK/RUL)
BANPOS – Pemain golf asal Inggris, Lucy Robson kembali memperlihatkan trik yang membuat publik terkesan. Lucy Robson memang sering memperlihatkan trik golf unik di media sosialnya.
Parasnya yang cantik dan body seksi yang dimilikinya tentu juga jadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya. Jumat (27/9), Lucy Robson kembali mengunggah sebuah video ke Instagram.
Dalam video tersebut Lucy tampak seksi memakai bodycon dress warna neon yang dipadukan dengan sneakers abu-abu.
Ketika ia bersiap memukul bola, tiba-tiba bola tersebut sudah masuk ke dalam lubang. Jika tidak melihatnya dengan jeli pasti Anda akan bertanya-tanya bagaimana bola tersebut bisa langsung masuk.
Pasalnya Lucy Robson mengayunkan stick golf tidak seperti biasanya. Ia mengayunkan sticknya ke belakang dan melempar bola melewati punggungnya dengan cepat. Sontak aksi Lucy Robson itu membuat banyak netizen kebingungan dan takjub.
Lucy juga diketahui merupakan salah satu atlet golf yang berpotensi. Hal ini terbukti dengan berhasilnya ia merengkuh berbagai trofi, mulai dari JPT, SFPGA dan FJT Tournaments.
Sebelumnya Diketahui, Lucy Robson juga menunjukkan kebolehannya saat melakukan berbagai teknik-teknik trik golf. Mulai dari juggling, hingga aksinya melakukan tembakan ke lima buah gelas di depannya. (RUL/NET)
SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim membuka acara Seminar Pembangunan Daerah “Refleksi 19 Tahun Provinsi Banten” di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (3/10/2019).
Dalam seminar tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Apresiasi tersebut dikarenakan dinilai mampu menjadikan Provinsi Banten sebagai daerah hasil pemekaran yang tumbuh dan berkembang pesat bahkan melebihi daerah lainnya.
Tak hanya itu, Gubernur juga mendapatkan penghargaan Kemendagri karena telah melaksanaan integrasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang merupakan integrasi sistem yang dibangun Kemendagri sebagai portal terpadu 4 sektor tata kelola pemerintahan yaitu e-Planning, e-Budgeting, e-Reporting dan e-Sakip.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Muhammad Hudori menyampaikan, pada usianya yang menginjak ke 19 tahun pasca memisahkan diri dari Jawa Barat, Banten telah mengalami banyak perkembangan signifikan. Beberapa indikator makro pembangunan mampu dicapai dengan baik seperti tingkat kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Tingkat Pengangguran Terbuka yang mengalami tren penurunan.
“Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk memberikan sebuah penghargaan kepada Banten atas capaian-capaiannya dalam pembangunan. Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Pak Gubernur Wahidin Halim dan Andika Hazrumy karena juga meringankan tugas kami di Pemerintah Pusat,”ungkapnya
Hudori merinci, tingkat kemiskinan Banten tahun 2018 tergolong rendah sebesar 5,24% berada di bawah rata-rata nasional yang sebesar 9,82%. Berdasarkan tren tingkat kemiskinan Provinsi Banten tahun 2014-2018, cenderung terus mengalami penurunan dan selalu berada di bawah rata-rata nasional. Namun, 3 kabupaten/kota di Provinsi Banten yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kota Serang masih harus mendapatkan perhatian karena angka kemiskinan masih di atas rata-rata Provinsi Banten, namun di bawah rata-rata Nasional.
Pembangunan manusia di Banten, lanjutnya, secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pada tahun 2018, IPM Banten telah mencapai 71,95, atau meningkat 0,53 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 71,42. Kemajuan pembangunan manusia Banten pada tahun 2018 mengalami akselerasi atau percepatan. Ditandai oleh pertumbuhan IPM yang mencapai 0,74 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2017 yang hanya 0,65 persen. Status pembangunan manusia Banten pada tahun 2018 ada pada level atau kategori tinggi.
“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Banten tahun 2018 mencapai 8,52% berada di atas rata-rata Nasional 5,34% dan paling tinggi se-Indonesia. Namun, berdasarkan tren selama 2014-2018, TPT Provinsi Banten cenderung mengalami penurunan meski masih di atas rata-rata Nasional,” jelasnya
Oleh karenanya, jelas Hudori, perlu dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur,
Penyiapan kapasitas produksi dan Sumber Daya Manusia, deregulasi dan debirokratisasi. Menjaga stabilitas harga bahan pokok,mensukseskan program bantuan sosial yang digagas pemerintah dengan baik dan penerapan sistem bantuan pangan nontunai dengan kartu sehingga bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran.
“Sehingga, hasil pembangunan dan capaian indikator makro akan lebih optimal,” Ujarnya mengakhiri. (ADV)
SERANG, BANPOS – Tim Jawara dan Reserse Mobile (Resmob) Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimum) Polda Banten, berhasil meringkus komplotan pembobol spesialis waralaba dan kios kelontongan yang meresahkan warga Banten.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi saat gelar pengungkapan kasus perkara di Mapolda Banten mengatakan, bahwa tujuh pelaku yang telah diamankan terdiri dari dua komplotan. Komplotan pertama yang dipimpin oleh Rendra Wigunai ditangkap di daerah Warunggunung, Kabupaten Lebak. Rendi ditangkap bersama Tri Gunawan, dan Deri Yanuar.
Kemudian, dari hasil introgasi dan pengembangan, Muhammad Sholeh yang menjadi penadah langsung diamankan Tim Resmob Polda Banten. Atas pengakuannya, komplotan lainnya yakni Abdul Herman, Ahmad Muhammad dan Umar Hamzah dibekuk petugas. Mereka ditangkap di daerah Cilingcing, Jakarta Utara.
“Modus yang dilakukan para pelaku, yaitu melakukan penggerusakan kunci gembok pada pintu rollingdoor waralaba dan kios grosir, menggunakan gunting pemotong besi dan kunci lettee L dan T yang dimodifikasi,” ungkap Edy, Kamis (3/9).
Edy menambahkan, pengungkapan kasus pencurian dengan sasaran waralaba dan kios grosir bermula dari tertangkapnya tiga tersangka Tri alias Ateng, Dedi Yanuri, dan Renda Wiguna oleh masyarakat saat membobol toko kelontongan milik warga Medan di Desa Cibuah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, pada Sabtu (28/9) dini hari.
“Saya bersyukur warga tidak bertindak brutal sehingga kasus pencurian ini dapat kami kembangkan. Dalam pengembangan kasus, diketahui jika kelompok spesialis pencurian mini market dan toko kelontongan memiliki jaringan yang diotaki tersangka Ahmad,” kata Kabid Humas didampingi Kasubdit Jatanras Akbp Asep Sukandarusman, Kasubid Renmin Kompol P Winoto dan Kanit Resmob Iptu Michael Tandayu.
Setelah mendapatkan identitas dan tempat tinggal pelaku Tim Jatanras yang dipimpin Kasubdit III Jatanras, Akbp Asep Sukandarusman, pada Senin (30/9), membawa tersangka Renda untuk menunjukan tempat persembunyian kelompoknya dan berhasil meringkus tiga tersangka di sebuah rumah kontrakan di daerah Cilincing.
“Saat penyergapan berlangsung tersangka Renda berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap kembali setelah betis terkena tembakan. Begitupun dengan tersangka Ahmad, satu dari 3 tersangka yang disergap terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melawan dan tidak mengindahkan tembakan peringatan saat petugas menyergapnya,” ujar Edy Sumardi.
“Tidak lama kemudian Tim Jawara dan Resmob juga mengamankan Daeng tersangka penadah tak jauh dari kontrakan 3 tersangka,” tandasnya.
Kabid menjelaskan kawanan pembobol waralaba dan kios grosir ini mengakui dalam seminggu 3 kali melakukan aksi pencurian di wilayah Bekasi, Jakarta Barat dan Bogor. Bahkan dalam semalam bisa mendapatkan dua sasaran. Tak heran jika kelompok pencurian spesialis mini market ini juga menjadi target buruan jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Jabar.
“Karena Bekasi dijaga ketat aparat, pelaku mengalihkan target pencurian ke daerah pinggiran, yang menjadi sasaran wilayah Banten. Di wilayah hukum Polda Banten sendiri, pelaku mengakui sudah melakukan aksi kejahatan sebanyak 11 kali, diantaranya di Kabupaten Lebak, Serang dan Kota Cilegon,” ungkapnya.
Diketahui, barang bukti yang telah diamankan dari para pelaku yaitu satu unit mobil yang digunakan sebagai sarana kejahatan, ratusan bungkus rokok berbagai merk, ratusan minuman sachet, minyak goreng, ratusan bungkus susu instan, tang besar serta 3 unit televisi. (RUL)
SERANG, BANPOS – Dalam rangka menyambut HUT Banten, DPP Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banten besok menggelar bazar murah.
Kegiatan ini bakal berlangsung di Halaman Masjid Al Bantany Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Jumat – Minggu (4-6/2019).
Rencananya, besok acara dimulai pukul 09.00 – 21.00 WIB dan dibuka langsung Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Ketua Umum Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto mengatakan, kegiatan ini bertepatan dengan HUT ke-19 Provinsi Banten.
“Diharapkan dengan bazar murah ini membantu masyarakat mengakses protein hewani lebih murah. Jika gizi di dalam suatu keluarga sudah bisa kita penuhi dengan baik, maka kita akan mencetak sumber daya manusia unggul,” kata Dian Novita, Kamis (3/10/2019).
Ketum DPN HKTI Dr.Moeldoko menambahkan, keberadaan Perempuan Tani HKTI sampai ke tingkat daerah merupakan tanda dimulainya peran aktif perempuan dalam mengembangkan budidaya pertanian.
Hal senada disampaikan Ketua DPP Perempuan Tani HKTI Banten, Lindra Octora.”Sejak dilantik satu tahun yang lalu, Perempuan Tani HKTI Banten selalu berusaha berpartisipasi aktif dengan menggandeng instansi terkait untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat Banten,” katanya.
Pelaksanaan Bazar Murah yang bakal berlangsung besok, menjual daging sapi, telur ayam, daging ayam hingga beberapa produk olahan daging, serta produk unggulan khas Banten lainnya. Itu hasil kerja sama Perempuan Tani HKTI Banten dengan instansi terkait di Banten yang di support PT Berdikari Tbk.
“Kami mengharapkan, dengan menyelenggarakan bazar murah seperti ini, maka kami mampu berkontribusi meningkatkan gizi masyarakat Banten dan membantu pemasaran produk unggulan dari petani binaan dan anggota Perempuan Tani HKTI Banten” tutup Lindra. (IMI)
SERANG – Tahun ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tahun ini telah dicabut status Kementerian Desa.
Dua daerah tertinggal di Pemprov Banten yang dicabut kementerian Desa yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Hal ini juga tak lepas dari peran Pemprov Banten dalam pemberdayaan masyarakat desa.
Di antaranya peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan peningkatan fasilitas transportasi umum yang semakin baik, pelayanan kesehatan semakin baik, biaya sekolah gratis, alokasi dana desa (ADD), serta program pemberdayaan masyarakat desa melalui program jaminan sosial rakyat Banten bersatu (Jamsosratu) untuk warga Banten yang belum menerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah pusat.
Pada tahun 2019, jumlah penerima bantuan sebanyak 50.000 keluarga. Masing-masing keluarga penerima manfaat akan menerima senilai Rp1.750.000.
Program-pogram pembangunan yang dilaksanan Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Andika Hazrumy menunjukkan keberhasilannya dengan semakin membaiknya indikator makro pembangunan Provinsi Banten yang masuk kelompok kategori tertinggi nasional dalam indikiator makro pembangunan.
Empat indikator makro yang dicapai Provinsi Banten di atas capaian nasional. Berdasarkan data BPS di tahun 2019, capaian 5 Indikator Makro Pembangunan Daerah Provinsi Banten:
1. Angka Kemiskinan Provinsi Banten berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan Maret 2019 sebesar 5,09 persen. Mengalami penurunan sebesar 0,16 poin dibanding periode sebelumnya yang sebesar 5,25 persen. Hal ini sejalan dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 14,28 ribu orang dari 668,74 ribu orang pada September 2018 menjadi 654,46 ribu orang pada Maret 2019.
2. Perekonomian Banten pada triwulan II-2019 tumbuh 5,35 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,46 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit yang tumbuh sebesar 10,03 persen.
3. Angka Pengangguran di Provinsi Banten per Februari 2019 mengalami penurunan menjadi 7,58 persen atau sekitar 465.800 orang dibandingkan tahun 2018 sebesar 7,77 persen. Jumlah angkatan kerja sebesar 6,14 juta orang dengan jumlah yang bekerja sebanyak 5,68 juta orang atau meningkat 53.920 orang dibandingkan Februari 2018.
4. Gini Ratio berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,360. Angka ini turun 0,002 poin dibanding Gini Ratio September 2018 yang mencapai 0,362. Untuk daerah perdesaan Gini Ratio Maret 2019 tercatat sebesar 0,294, angka ini turun sebesar 0,005 poin dibanding Gini Ratio September 2018. Nilai Gini Ratio di perdesaan lebih kecil dibandingkan di perkotaan. Artinya ketimpangan pengeluaran penduduk di perdesaan lebih rendah.
Pada Maret 2019, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,39 persen yang berarti Provinsi Banten berada pada kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan Maret 2019 ini turun 0,11 poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2018 (18,50 persen).
“nflasi di Provinsi Banten per Agustus 2019 terkendali di angka 0,42 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan Agustus 2019 ini adalah sewa rumah, cabe merah, melon, cabe rawit, emas perhiasan, kangkung, roti tawar, gado-gado, bahan bakar rumah tangga dan kembung. Laju inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,71 persen, sedangkan inflasi “Year on Year” (IHK Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) tercatat sebesar 3,76 persen,” Kata Gubernur Banten Wahidin Halim. (ADV)
BANPOS – Tim Kemanusiaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang dibentuk Gubernur Banten Wahidin Halim untuk mengevakuasi warga asal Banten yang terdampak kerusuhan di Wamena, Papua tiba di Jayapura, Rabu (2/10/2019).
Tim ini terdiri dari gabungan yang unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) dan unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Tim tersebut langsung melakukan penyisiran dan pendataan terhadap warga Banten yang masih tertahan sekaligus membuka posko kemanusiaan untuk mempermudah proses evakuasi dan pendataan kepulangan mereka ke Banten.
Tim yang dikomandoi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten E Kusmayadi mendata dari warga Banten yang berada di pos pengungsian Masjid Aqsa, Sentani. Penyisiran pendataan dilakukan setelah mendarat di Bandara Sentani, Jayapura, Kamis (3/10/2019), pukul 06.00 WIT.
Kusmayadi menjelaskan, pendataan ini dilakukan agar mempercepat dan mempermudah proses pemulangan warga Banten ke kampung halamannya. “Informasi awal, sudah ada sekira 16 orang yang telah terdata di wilayah Sentani. Sebanyak 9 warga asal Kota Serang dan 7 warga asal Kabupaten Serang,” terangnya.
Dikatakan Kusmayadi, saat ini pendataan masih terus dilakukan karena dari informasi awal yang dihimpun tim, masih ada beberapa warga yang tercecer di daerah lain seperti Wamena, Waena dan AB Jaya. Sementara, untuk warga Banten yang sudah terkumpul sedang dilakukan assesment validasi data administrasi kepulangangan.
Saat ini juga, tim masih melakukan dialog dengan warga Banten dan assesment oleh petugas Tagana Banten yang dikomandoi Kepala Dinas Sosial Banten Nurhana. Untuk menunggu warga lainnya, warga yang sudah ada sementara dikumpulkan di kontrakan Nurhasanudin, warga Kota Serang yang berada di Sentani.
“Kita sedang lakukan assesment dan pendataan biar segera dipulangkan sesuai arahan Pak Gubernur,” kata Kusmayadi.
Buka Posko Kemanusiaan
Selain melakukan pendataan, tim kemanusiaan Pemprov Banten juga membuka posko kemanusiaan di Sentani, Jayapura, Kamis (3/10/2019). Posko dibuka untuk mengumpulkan warga Banten yang masih tertahan akibat kerusuhan Wamena dan sekitarnya.
Kusmayadi mengatakan, posko tersebut dibentuk untuk mempermudah proses evakuasi dan pendataan kepulangan mereka ke Banten. Dari informasi awal yang dikumpulkan, lanjutnya, tim mendapatkan laporan ada 6 jiwa lagi warga Banten yang berada di Wamena.
Keenam orang tersebut sedang dievakuasi untuk dibawa ke posko di Sentani. Saat ini tim masih melakukan penyisiran dan pendataan warga Banten yang masih tercecer di berbagai daerah di Papua yang terdampak kerusuhan. “Pemantauan juga akan terus kita lakukan di beberapa posko pengungsian untuk mencari pengungsi orang Banten,” tegasnya.
Kusmayadi menambahkan, tim kemanusiaan Banten di lapangan juga dibantu aparat keamanan setempat. Ia juga menyampaikan bahwa pengungsi dari Banten yang berhasil ditemukan dalam keadaan sehat dan tidak ada yang menjadi korban luka-luka atau meninggal dunia. Dari data yang terkumpul, warga Banten tersebut mayoritas berprofesi sebagai pedagang bubur dan repot serta seorang guru.
“Tim rencananya akan melakukan penyisiran sampai Senin (7/10/2019) mendatang. Untuk kepulangan nanti situasional sambil mengumpulkan yang lain,” imbuhnya.
Informasi terkini, ujar Kusmayadi, dari 15 jiwa/6 KK yang meminta dipulangkan Ke Banten saat ini sedang disiapkan data dan identitasnya. Sementara warga lainnya saat ini tengah disisir, dipantau dan didata ke posko lain dan ada 4 posko sedang dikoordinasikan. (RUL)
CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon patut berbangga hati pada peringatan hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober. Pasalnya, wilayah yang berjuluk Kota Baja tersebut memiliki batik khas kearifan lokalnya yaitu Batik Krakatoa.
Berdiri sejak 22 Februari 2014, di Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Batik Krakatoa Cilegon digagas oleh pasangan Suami Istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry yang memiliki minat besar terhadap batik.
Sehinga kehadiran Batik Krakatoa yang menghadirkan sekitar 50 motif batik khas Banten mampu memberikan kontribusi yang baik untuk masyarakat sekitar untuk ikut menciptakan peluang kerja baru. Diantaranya motif sate bandeng, sate bebek Cibeber, Gunung Krakatau, rampak bedug, motif gipang, emping, landmark Cilegon, dan masih banyak motif lainnya.
Nama Krakatoa sendiri diambil dari nama besar Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda ini. Kini, nama ini menjadi salah satu corak khas pada Batik Krakatoa buatan Cilegon.
Pembina Batik Krakatoa Helldy Agustian mengatakan, nama krakatoa sebenarnya lebih kita pilih karena Cilegon terkenal dengan pabrik baja PT Krakatau Steel nya dan terkenal dengan Gunung Krakatau nya juga.
“Batik Krakatoa berdiri lima tahun yang lalu bulan Februari 2014 pada saat itu saya dirikan karena memang saya secara pribadi sering muter-muter di Kota Cilegon. Karena Cilegon dikenal dengan bajanya. Saya contohkan kenapa harus ke Tegal dulu baru jadi cangkul, plastiknya disini kenapa harus ke Tangerang baru ngirim ke plastik kesini, masa sih orang Cilegon kurang berkerasi. Kemudian kita membina orang-orang dan bekerjasama dengan RT untuk mengadakan pelatihan batik kurang lebih 60 orang, dari 60 orang yang mengikuti yang ada bakat sekitar 29 orang,” ungkapnya kepada Banpos, Rabu (2/10).
Helldy mengatakan, Batik Krakatoa lahir dari nilai kearifan lokal Cilegon dan Banten. Hal itu terlihat dari semua motif dan corak yang diproduksi Batik Krakatoa.“Kenapa menggunakan nama Batik Krakatoa, karena nama tersebut kita ambil dari nama besar Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda yang juga menjadi ikon di Wilayah Banten. Sehingga dengan nama tersebut orang juga akan mudah mengingatnya,” kata Helldy.
Ia menuturkan, Batik Krakatoa sudah banyak diminati masyarakat Kota Cilegon, Serang, karena Batik Krakatoa mampu menciptakan produk-produk khas dengan menonjolkan sisi budaya dan tradisi di Wilayah Cilegon dan Banten pada umumnya.
“Sudah sekitar tiga tahun bisnis batik ini berjalan kita sudah memiliki sekitar 50 motif yang mengangkat budaya lokal Cilegon dan Banten. Diantaranya ada motif sate bandeng, sate bebek cibeber, gunung Krakatau dan masih banyak motif lainnya.
Saat ini juga ada motif batik terbaru yakni motif ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) dengan corak khas kapal. Motif batik yang paling laris dibeli itu ada di motif Gunung Krakatau, debus dan motif rampak bedug. Dalam satu bulan Batik Krakatoa dapat menjual sekitar 300 batik,” katanya.
Helldy menjelaskan, bahan yang digunakan dalam pembuatan batik menggunakan bahan seperti sutra, dobi, fiskos, dan catun primis.“Bahan tersebut langsung kita ambil dari Kota Pekalongan. Untuk harga batiknya kita banderol mulai dari harga Rp140 ribu sampai Rp1 jutaan,” katanya.
Masih kata Helldy, tidak hanya menghadirkan berbagai motif dan corak khas Banten, Batik Krakatoa terus meningkatkan kualitas produksi batik dan memasarkan secara luas hingga ke macanegara.“Kalau di Indonesia pemasaran Batik Krakatoa sudah ke daerah Papua, Batam, dan kota lainnya. Sedangkan untuk macanegara, pernah dibawa ke Korea dan Malaysia untuk dijadikan buah tangan atau oleh-oleh,” katanya.
Helldy berharap, hadirnya Batik Krakatoa juga dapat membantu ekonomi masyarakat kecil dalam program pemberdayaan masyarakat di kota Cilegon.“Hal ini karena batik yang diproduksi disini tidak menggunakan teknologi mesin melainkan lebih pada memanfaatkan SDM (Sumber Daya Manusia).
“Sehingga memang hasil produksi batik hanya berbasis cap dan tulis saja. Selain itu, saya berharap Batik Krakatoa dapat lebih dikenal tidak hanya di Cilegon tapi di seluruh Indonesia dan luar negeri serta dapat dijadikan menjadi salah satu tujuan untuk menacari buah tangan khas Cilegon maupun Banten,” pungkasnya.
Senada dikatakan, Owner Batik Krakatoa Hany Seviatry menjelaskan, dengan hadirnya Batik Krakatoa Cilegon ini tidak hanya menjadi salah satu kebanggan bagi kalangan pemerintahan dan masyarakat Cilegon, tapi juga Indonesia dan dunia. Saat ini, Batik Krakatoa Cilegon memiliki sekitar 60 motif.
Diantaranya motif sate bandeng, sate bebek cibeber, masjid agung cilegon, batik rampag bedug, batik pelabuhan merak. “Motif yang terbaru batik landmark Cilegon, dan yang terlaris batik corak rampag bedug. Dalam sebulan Batik Krakatoa memproduksi sekitar 70 picis,”ujarnya.
Bahan-bahan yang digunakan bervariasi mulai dari bahan sutra, catun primis, fiskos, dobi, dan sutra ATBN. Semua bahan ini diambil dari daerah Pekalongan dan batik ini harga yang ditawarkan mulai dari Rp120 ribuan sampai Rp1 jutaan.
Sampai saat ini pemasaran Batik Krakatoa tersebut sampai ke daerah Tangerang dan Batam. Dalam waktu dekat akan diperkenalkan ke daerah Jambi.
Ia berharap, di tengah zaman yang modern, Batik Krakatoa selalu memberikan inovasi terbaru. “Ini dikarenakan agar masyarakat tidak bosan dengan batik itu sendiri sehingga dengan begitu batik krakatoa akan terus bertahan,” tandasnya.
Untuk diketahui, harga batik krakatoa mulai dari Rp 140 ribu sampai Rp 1,5 juta. Untuk batik cap ukuran 2 meter dengan bahan katun primis dibanderol Rp 140 ribu, untuk bahan doby kisaran harga Rp 170 ribu sampai Rp 220 ribu.
Untuk batik tulis harganya antara Rp 700 ribu sampai Rp 1,5 juta. Sementara untuk bahan sutra dibanderol Rp 550 ribu dan bahan ATBM (Asli Tenun Bukan Mesin) Rp 750 ribu. (LUK/RUL)