Penulis: admin

  • Jelang Mudik, Planet Ban Siapkan Layanan Service Lengkap Kurang dari Rp150 Ribu

    Jelang Mudik, Planet Ban Siapkan Layanan Service Lengkap Kurang dari Rp150 Ribu

    JAKARTA, BANPOS – Setelah dua tahun mudik dibatasi kondisi, tahun ini masyarakat bisa pulang kampung dengan kendaraan pribadi untuk merayakan Lebaran 2022. Tapi ingat, sebelum mudik kondisi fisik dan kendaraan perlu dipersiapkan agar bisa bertemu keluarga dengan selamat setelah menempuh perjalanan panjang.

    Bagi Anda yang akan mudik memakai motor, harus dipastikan ketangguhan motor sebelum berangkat. Jangan sampai perjalanan yang ditempuh ini kurang nyaman bahkan berujung pada kecelakaan fatal. Untuk menghindarinya, perlu lakukan servis agar masalah seperti tarikan berat, rem los, oli kering, dan ban botak teratasi.

    Kepala Divisi Marketing PT Surganya Motor Indonesia, Budi Rochmanudin menyebutkan bagian terpenting motor saat dipakai mudik sejatinya ada empat hal. Yakni ganti oli yang tahan lama, servis lengkap, ganti ban yang sudah botak, juga bila perlu ganti sparepart yang sudah aus atau berkarat. Servis lengkap pada motor pun pengerjaannya paling tidak mencakup minimal empat bagian yaitu pembersihan throttle body atau ruang karburator yang kotor, pembersihan CVT atau sekitar bagian rantai motor, pembersihan ruang oli dan pembersihan ruang bahan bakar.

    “Sebenarnya untuk mendapatkan semua servis ini. Planet Ban telah menyiapkan layanan servis lengkap untuk kelancaran mudik Anda dengan bujet kurang lebih Rp 84 ribuan saja. Selain jasa service, Planet Ban juga menyiapkan oli yang tahan dengan merk X-TEN. Oli ini telah teruji tahan lebih dengan penggunaan hingga 6000 km lewat touring Depok menuju Lombok di perhelatan MotoGP Mandalika Maret lalu. Sehingga dalam momen Lebaran ini pun Oli X-TEN jelas direkomendasikan demi kemudahan dan kelancaran perjalanan Anda. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena Oli X-TEN tersedia mulai dari harga 45 ribuan,” kata Budi.

    Dalam musim mudik Lebaran ini, Planet Ban juga menyediakan ban dengan kualitas terbaik, seperti Michelin, Planeto, dan Maxxis. Dengan mengganti ban bengkel ini, tutur Budi, konsumen akan mendapatkan gratis isi ulang nitrogen.

    Budi juga menyatakan bahwa para pemudik yang mengalami masalah di perjalanan juga tak perlu khawatir karena Planet Ban yang memiliki lebih dari 1000 toko yang tersebar di Indonesia, mulai dari Lampung, Pulau Jawa, Denpasar dan Kalimantan Timur siapa melayani servis motor, ganti oli, ban dan sparepart sesuai kebutuhan pengendara sepeda motor di Indonesia.

    Agung, salah seorang customer yang ditemui di Planet Ban Kebon Jeruk, menuturkan untuk mudik Lebaran tahun ini ia tetap mengandalkan Planet Ban untuk ganti ban, servis lengkap, dan ganti oli. “Sekarang malah tambah lengkap aja layanannya karena stok sparepartnya original. Jadi ga perlu ke bengkel lain lagi,” kata Agung.

    (mg-04)

  • Honda Banten Siapkan AHASS Siaga untuk Temani Konsumen Mudik

    Honda Banten Siapkan AHASS Siaga untuk Temani Konsumen Mudik

    SERANG, BANPOS – Memasuki periode libur bersama idul fitri 1443 H dan mudik lebaran 2022 ini PT. Mitra Sendang Kemakmuran meyediakan layanan AHASS Siaga untuk menemani konsumen yang akan melakukan perjalanan mudik. Untuk area Banten, ada satu titik yang disediakan Honda Banten untuk AHASS Siaga di KJM ahmad Yani yang beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No 128, Sumur Pecung Kota Serang, Banten.

    AHASS Siaga akan mulai beroperasi 28 April hingga 8 Mei 2022, untuk tanggal 2 Mei AHASS Siaga tidak beroperasi dan siap kembali melayani konsumen tanggal 3 Mei 2022 mulai pukul 07:30 – 17:00 WIB. Beragam fasilitas disedikan di AHASS Siaga seperti layanan service dan tempat istirahat.

    Pada area service, Konsumen dapat memanfaatkan fasilitas safety check GRATIS yang sudah disediakan. Bila konsumen ingin melakukan service motor, Honda Banten menawarkan paket service hemat seharga Rp 50 ribu dan diskon spesial untuk penggantian part.

    konsumen motor Honda juga dapat beristirahat di ruang tunggu dengan fasilitas hiburan yang disediakan seperti tv dan wifi gratis, serta makanan dan minuman yang diberikan secara gratis. Demi kenyamanan konsumen, Honda Banten menyediakan fasilitas Alat pijat bagi pemudik yang kelelahan melakukan perjalanan.

    Tak hanya itu, untuk melengkapi kesempurnaan ibadah puasa, AHASS Siaga juga dilengkapi fasilitas Musholla dan toilet. Menariknya, bagi pemudik yang datang ke posko AHASS Siaga dan mengisi survey, Honda Banten menyediakan Hampers untuk 48 konsumen.

    Honda Customer Care Banten, Nikmatulloh mengatakan fasilitas AHASS Siaga merupakan bentuk kepedulian Honda terhadap konsumen yang melakukan perjalanan mudik menggunakan sepeda motor Honda dengan menyediakan tempat istirahat agar konsumen tetap aman saat berkendara.

    “Sebagai bentuk kegiatan Honda untuk menemani pemudik yang menggunakan Sepeda motor dengan menyediakan tempat istirahat saat konsumen lelah di jalan menuju pulau sumatera. Konsumen bisa beristirahat dan melakukan pemeriksaan terhadap sepeda motornya” katanya

    Untuk penanganan kendala darurat pada sepeda motor Honda, AHASS Siaga juga memiliki layanan khusus seperti Emergency Road Asisstance (Honda CARE) dan layanan 24 jam contact center Honda 1-500-989 atau dapat menghubungi No Telpon / Whatsapp 0877-7770-8443 pada jam operasional pukul 08:00 – 16:00 WIB.

    (MUF)

  • Khawatir Cibanten Meluap, Warga Kasemen Diminta Begadang

    Khawatir Cibanten Meluap, Warga Kasemen Diminta Begadang

    SERANG, BANPOS – Kondisi Sungai Cibanten terpantau cukup tinggi usai hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Kota Serang, pada Rabu (27/4), pukul 19.00 WIB.

    Sementara akibat hujan yang tak lekas berhenti hingga pukul 23.00 WIB, membuat pihak stakeholder salah satu Perumahan di Kasemen meminta agar warganya berhati-hati dan menetapkan sebagai siaga 1.

    “Untuk warga RW 08 Perumahan Taman Angsoka Permai khususnya warga yang di blok belakang harap berhati-hati karena untuk saat ini air di Sungai belakang atau Sungai Cibanten sudah naik,” tegas Ketua RW 08 melalu speaker masjid.

    Ia meminta kepada warganya untuk siaga satu dan bersiap-siap agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tragedi 1 Maret 2022 lalu.

    “Untuk warga belakang, harap siaga satu, jangan tidur. Harap bersiap-siap dan mengungsi ditempat yang aman agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

    Selain itu, akibat hujan disertai angin tersebut, beberapa atap rumah warga rusak, sehingga mereka memilih untuk mengungsi ke rumah tetangga yang dirasa lebih aman.

    “Iya tadi kan hujan campur angin habis magrib ya, tepat kami habis berbuka puasa. Tidak disangka juga hujan nya semengerikan ini. Beberapa rumah juga rusak atapnya, banyak yang terbang, bolong, kebawa angin, hingga hancur. Mangkanya mereka sampai ngungsi ke tetengganya yang lebih aman gitu,” ucap Septi, salah satu warga Perumahan Taman Angsoka Permai.

    Ia mengaku, bahwa dirinya dan warga sekitar khawatir hujan yang tidak lekas berhenti itu menyebabkan banjir seperti banjir bandang yang terjadi pada 1 Maret lalu.

    “Saya dan keluarga udah mulai siap-siap beresin barang-barang penting. Kemudian kita juga takut banget kejadian waktu banjir bandang itu terjadi lagi. Apalagi sekarang kan malem, beda dari waktu kejadian 1 Maret itu yang banjirnya pagi,” tandasnya.(MG-01)

  • Usai Jadi Tersangka di Kejati, Mantan Sekretaris Dindikbud Banten Jadi Tersangka di KPK

    Usai Jadi Tersangka di Kejati, Mantan Sekretaris Dindikbud Banten Jadi Tersangka di KPK

    SERANG, BANPOS – Mantan Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, Ardius Prihantono, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada kasus dugaan korupsi pengadaan lahan pembangunan SMKN 7 Tangerang Selatan (Tangsel).

    Sebelumnya, Ardius juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten pada perkara dugaan korupsi pengadaan komputer UNBK tahun anggaran 2018.

    “Dari berbagai sumber informasi maupun data, kemudian ditemukanlah adanya bukti permulaan yang cukup. Selanjutnya KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara ini ke Penyidikan pada Agustus 2021,” ujar Jubir KPK, Ali Fikri, Selasa (26/4).

    Dengan ditingkatkannya status perkara menjadi penyidikan, KPK pun langsung melakukan penetapan tersangka dalam perkara tersebut. Sebanyak tiga orang telah tersangka ditetapkan oleh KPK usai peningkatan status.

    Adapun ketiganya yakni Ardius Prihantono atau AP selaku mantan Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, Agus Kartono atau AK selaku swasta dan Farid Nurdiansyah atau FN selaku pihak swasta.

    “Setelah melakukan pemeriksaan saksi sekitar 47 orang dan untuk mempercepat proses penyidikan, KPK melakukan penahanan para tersangka untuk masing-masing selama 20 hari terhitung 26 April 2022 s/d 15 Mei 2022,” katanya.

    Ali Fikri mengatakan, Agus Kartono ditahan di rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur. Sedangkan Farid Nurdiansyah ditahan di rutan KPK pada Gedung Merah Putih KPK. Adapun Ardius saat ini tengah ditahan oleh Kejati Banten.

    Ali Fikri pun menyampaikan bahwa KPK menyayangkan proses awal pembangunan sekolah sebagai fasilitas pendidikan, justru malah disalahmanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara.

    “Sekolah sebagai tempat Pembelajaran dan penanaman nilai-nilai luhur bagi para pelajar, seharusnya mencontohkan nilai-nilai Integritas dalam pengelolaannya,” ungkap Ali Fikri.

    Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

    “Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana,” tandasnya. (DZH)

  • Peran Menantu WH dalam Gerombolan Bajak Pajak Dipertanyakan

    Peran Menantu WH dalam Gerombolan Bajak Pajak Dipertanyakan

    SERANG, BANPOS – Penahanan empat orang pembajak pajak di Samsat Kelapa Dua mendapatkan apresiasi. Namun timbul pertanyaan, apakah kelompok bajak pajak itu hanya terdiri dari empat orang itu saja?

    Terlebih, Kejati Banten turut menyita uang tunai sebesar Rp29 juta dari laci meja kerja Sekretaris Bapenda Provinsi Banten, dan fakta bahwa hanya Kepala UPT Samsat saja yang memegang akses masuk ke sistem Samsat.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), Uday Suhada. Menurutnya, langkah cepat dari Kejati Banten dalam melakukan penahanan terhadap empat orang pembajak pajak di Samsat Kelapa Dua patut diapresiasi.

    “Meski banyak pihak mempertanyakan, apa betul hanya di level kasi ke bawah saja yang terlibat dalam persekongkolan jahat menjarah uang pendapat daerah itu,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Jumat (22/4).

    Menurutnya, terdapat beberapa catatan penting dari perkara pembajakan pajak tersebut. Pertama, perkara itu merupakan pengungkapan kasus korupsi yang langka, lantaran sumber perkara tersebut berasal dari pendapatan daerah.

    “Sebab pada umumnya terjadi pada penggunaan atau realisasi anggaran melalui beragam kegiatan/proyek. Karenanya hemat saya, harus dilakukan audit investigasi oleh BPKP di semua Samsat dan sumber pendapatan daerah lainnya,” kata Uday.

    Kedua, Uday menuturkan bahwa diamankannya barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp29 juta dari meja kerja Sekretaris Bapenda Provinsi Banten, Berly Rizky Natakusumah, turut menjadi hal yang harus disoroti agar dapat diungkap ke publik.

    “Pak Kajati Leo menyebutkan bahwa tim Kejati juga turut mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp29 juta dari laci meja kerja Sekretaris Bapenda Berly Rizky Natakusumah. Tentu Tim Penyidik lebih faham langkah apa yang harus diambil untuk mengungkap uang apa itu?” ucapnya.

    Selain itu, peran dari Kepala UPT Samsat Kelapa Dua pun perlu diperjelas. Sebab, pemegang akses masuk ke sistem Samsat hanya dimiliki oleh Kepala Samsat saja.

    “Dalam mekanismenya, pemegang password sistem itu Kepala UPT, bukan kasie, apalagi seorang TKS (Tenaga Kerja Sukarela). Artinya, Kepala UPT Samsat telah memberikan password itu ke orang lain (TKS),” terangnya.

    Pengembalian uang dari para pembajak pun turut menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, mereka secara sadar mengembalikan uang kepada Bapenda, meskipun belum ada hasil resmi yang menyatakan besaran nominal uang pajak yang telah dibajak.

    “Pertanyaan berikutnya muncul, mengapa mereka (para tersangka) mengembalikan Rp6 miliar? Sementara audit belum dilakukan atau belum selesai,” tandasnya. (DZH)

  • Pembajak Pajak Sempat Musnahkan Sejumlah Barang Bukti

    Pembajak Pajak Sempat Musnahkan Sejumlah Barang Bukti

    SERANG, BANPOS – Kepala Kejati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, mengungkapkan bahwa keempat pembajak pajak Samsat Kelapa Dua sempat memusnahkan sejumlah barang bukti dengan cara dibakar.

    “Ada beberapa surat ketetapan (pajak) itu yang di robek dan dibakar. Oleh karena itu untuk tidak mengulangi perbuatannya, para tersangka oleh tim penyidik dilakukan penahanan,” ujarnya, Jumat (22/4).

    Leonard menuturkan, para pembajak memusnahkan sejumlah barang bukti untuk menghilangkan jejak operasi mereka. Namun, Kejati Banten berhasil mengamankan barang bukti lainnya.

    “Barang bukti ini contohnya beberapa hasil penetapan tadi itu, untuk menghilangkan bahwa itu telah diubah. Barang bukti itu nanti akan kami lihat dimana. Di komputer itu juga ada, tapi untuk cetakan kan juga ada untuk pembayaran,” ungkapnya.

    Adapun sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan oleh Kejati Banten yakni satu bundel foto tangkapan layar percakapan, satu buah Flashdisk dan uang tunai sebesar Rp29.854.700.

    “Uang tunai tersebut hasil pengembalian dari tersangka MBI yang belum disetorkan ke Kas Daerah. Diamankan dari Sekretariat Bapenda,” tandasnya. (DZH)

  • Kejati Pertanyakan Alasan Pemprov Terima Pengembalian Hasil Pembajakan Pajak

    Kejati Pertanyakan Alasan Pemprov Terima Pengembalian Hasil Pembajakan Pajak

    SERANG, BANPOS – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten mempertanyakan dasar Pemprov Banten dalam menerima pengembalian uang hasil pembajakan pajak di Samsat Kelapa Dua sebesar Rp5,9 miliar. Pasalnya, pihaknya belum menemukan dasar yang kuat bagi Pemprov, untuk menerima pengembalian uang itu.

    Kepala Kejati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, mengatakan bahwa pihaknya masih mempelajari mengapa Pemprov Banten menerima uang pengembalian dari para pembajak pajak tersebut. Sebab secara tagihan pajak, para pembayar pajak sudah membayar sesuai dengan kewajiban.

    “Untuk pengembalian, kami sedang mempelajari mengapa ini dikembalikan, kemana ini dikembalikan, dan apa dasar pengembalian. Karena tahun 2021 sudah selesai, si pemohon sudah membayar pajak sesuai klasifikasi,” ujarnya, Jumat (22/4).

    Pihaknya juga mempertanyakan mengapa uang tersebut diterima oleh Pemprov Banten. Maka dari itu, Kejati Banten akan terus mempelajari berkaitan dengan uang yang dikembalikan oleh para pembajak sebesar Rp5,9 miliar.

    “Kenapa ini diterima? Ini yang sedang kami terus dalami. Dan mengapa ini bisa diterima di tempat itu. Jadi kami akan terus mempelajari itu, dan akan kami lihat bagaimana perkembangan uang yang ada di tempat itu,” ucapnya.

    Leonard juga menuturkan jika pihaknya masih mendalami jumlah pasti uang hasil pajak kendaraan yang telah dibajak oleh para pembajak. Sebab antara satu dengan lainnya, berbeda-beda nilai hasil pembajakan itu.

    “Ini juga masih beredar (simpang siur) itu, berapa jumlah itu (uang yang dibajak), karena kami akan terus meminta keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya,” tandasnya. (DZH)

  • Penyidik Ungkap Dua Operasi Pembajakan Pajak Berikut Modusnya

    Penyidik Ungkap Dua Operasi Pembajakan Pajak Berikut Modusnya

    SERANG, BANPOS – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, membeberkan modus operandi para bajak pajak di Samsat Kelapa Dua. Diketahui, terdapat dua operasi pembajakan yang dilakukan secara terpisah.

    “Sekira Bulan April 2021, atas inisiatif tersangka Z mengumpulkan tersangka AP, tersangka MBI dan tersangka B untuk mendiskusikan apakah bisa masuk ke sistem UPTD guna mendapatkan uang,” ujar Leonard, Jumat (22/4).

    Sekitar bulan Juni 2021, Z memerintahkan MBI untuk melakukan perbuatan tersebut (pembajakan pajak) terhadap Mobil Baru (BBN I), untuk dimanipulasi datanya menjadi Mobil Bekas (BBN II).

    “Untuk melakukan aksinya, maka tersangka MBI memilih semua berkas pendaftaran pajak mobil baru. Setelah berkas dipilih, maka tersangka MBI dengan membawa kertas penetapan yang telah dikeluarkan oleh tersangka AP mendatangi Biro Jasa untuk meminta uang secara tunai sesuai kertas penetapan pajak,” katanya.

    Kemudian, AP membayarkannya ke Bank Banten. Setelah dibayarkan, MBI mengirimkan data pembayaran ke B yang berada di luar Kantor UPTD Samsat Kelapa Dua.

    “Kemudian tersangka B yang telah mengetahui Password dan VPN untuk melakukan perubahan secara sistem, penetapan yang tadinya BBN I menjadi BBN II,” ucapnya.

    Setelah berhasil dirubah, penetapan yang telah dirubah tersebut dikirimkan melalui pesan digital ke MBI, dan selanjutnya MBI kembali ke Bank Banten untuk melakukan perbaikan pembayaran atas penetapan yang telah dimanipulasi.

    “Kemudian hasil selisih kelebihan uang tersebut oleh tersangka MBI diserahkan kepada tersangka Z,” terangnya.

    Leonard pun menuturkan jika uang-uang hasil pembajakan pajak tersebut diserahkan kepada AP untuk dikumpulkan. Hal itu dilakukan para tersangka sejak bulan Juni 2021 sampai dengan bulan Februari 2022.

    Selain itu, Leonard pun menuturkan jika ternyata selain operasi pembajakan yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh Z, ada operasi pembajakan lainnya yang dilakukan oleh MBI, B dan AP tanpa sepengetahuan Z.

    “Adapun tersangka MBI, tersangka B dan tersangka AP melakukan juga hal tersebut (pembajakan pajak) tanpa sepengetahuan tersangka Z sejak Agustus 2021 sampai dengan Februari 2022, dikarenakan para tersangka merasa tidak mendapat seperti yang dijanjikan oleh tersangka Z,” jelasnya.

    Dari uang pembajakan pajak yang telah dikumpulkan tersebut, para tersangka menggunakannya untuk membeli mobil, motor, rumah dan untuk keperluan lainnya. (DZH)

  • Empat Pembajak Pajak di Samsat Kelapa Dua Ditahan, Lainnya Masih Diburu?

    Empat Pembajak Pajak di Samsat Kelapa Dua Ditahan, Lainnya Masih Diburu?

    SERANG, BANPOS – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menetapkan empat orang tersangka kasus pembajakan pajak di Samsat Kelapa Dua. Dari keempat tersangka itu, dua diantaranya merupakan PNS, satu orang honorer dan satu orang swasta.

    Kepala Kejati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, mengatakan bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan perkara tersebut sejak 20 April. Pihaknya menyelediki perkara tersebut lantaran pembajakan yang terjadi di Samsat yang dipimpin mantu Wahidin Halim itu tengah ramai diperbincangkan masyarakat.

    “Kami merespons cepat Informasi dimaksud dengan melakukan Operasi Intelijen untuk mengumpulkan data dan bahan keterangan guna mendapatkan bukti awal atas dugaan dimaksud sejak Rabu 20 April 2022,” ujarnya, Jumat (22/4).

    Berdasarkan hasil operasi intelijen tersebut, Kejati Banten berhasil mendapatkan sejumlah keterangan, dokumen dan barang bukti. Hal itu didapatkan usai meminta keterangan dari tujuh orang saksi yakni tiga orang ASN pada Bapenda Provinsi Banten, dua orang ASN pada Samsat Kelapa Dua, satu orang tenaga honorer pada Samsat Kelapa Dua dan satu orang swasta yang merupakan mantan pegawai Samsat serta pembuat aplikasi.

    Dari hasil operasi intelijen itu, Kepala Kejati Banten pun ditemukan adanya indikasi dugaan penggelapan uang pajak yang mengarah ke tindak pidana korupsi, yang berada di Samsat Kelapa Dua.

    “Selanjutnya penanganan kasus tersebut diserahkan kepada Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Banten untuk dilakukan penyidikan dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor : PRINT-379/M.6/Fd.1/04/2022 tanggal 21 April 2022,” katanya.

    Leonard menuturkan, Kejati Banten melalui Bidang Pidsus langsung melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan fakta hukum dan alat bukti yang cukup, sehingga keempatnya pun ditetapkan sebagai tersangka.

    “Pada hari ini pula tim penyidik berdasarkan alat bukti yang cukup dari pemeriksaan saksi dan barang bukti yang telah dikumpulkan, Tim Penyidik telah menetapkan empat orang tersangka, yaitu tersangka Z jabatan Kasi Penagihan dan Penyetoran pada UPTD Kelapa Dua, tersangka AP petugas Bagian Penetapan pada Samsat Kelapa Dua, tersangka MBI sebagai tenaga honorer Bagian Kasir di Samsat Kelapa Dua dan tersangka B, mantan pegawai yang membuat aplikasi Samsat,” ucapnya.

    Leonard mengaku, penyidikan perkara itu masih terus berlangsung. Leonard pun mengaku tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lainnya dalam perkara pembajakan pajak tersebut.

    “Ini proses, ada meja satu, meja dua, meja tiga, meja empat. Ada struktur organisasi. Kita akan lihat dari hasil pemeriksaan,” tandasnya.

    Keempatnya kini ditahan di Rutan Pandeglang selama 20 hari ke depan. (DZH)

  • Bapenda Banten Digeledah Kejati, Terkait Samsat Kelapa Dua?

    Bapenda Banten Digeledah Kejati, Terkait Samsat Kelapa Dua?

    SERANG, BANPOS – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten melakukan penggeledahan di kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten. Belum diketahui penggeledahan tersebut untuk perkara apa.

    Berdasarkan informasi, penyidik Kejati Banten datang ke kantor Bapenda Provinsi Banten sekitar pukul 10.20 WIB.

    Sekitar pukul 11.50 WIB, penyidik Kejati Banten pun meninggalkan Bapenda Provinsi Banten. Berdasarkan keterangan, penggeledahan akan kembali dilanjutkan setelah salat Jumat.

    Untuk diketahui, Bapenda Provinsi Banten saat ini tengah dirundung masalah pembajakan pajak pada Samsat Kelapa Dua.

    Pembajakan pajak itu diduga telah merugikan keuangan negara sebesar Rp6,2 miliar. (DZH)