Penulis: admin

  • Jual Pacar dan Istri Lewat Open BO di Kosan Kaligandu, Dua Warga Jakarta Ditangkap

    Jual Pacar dan Istri Lewat Open BO di Kosan Kaligandu, Dua Warga Jakarta Ditangkap

    SERANG, BANPOS – Polresta Serang Kota Polda Banten berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang. Dua orang pria ditahan karena telah menjual pasangannya melalui aplikasi online.

    Penangkapan dilakukan di Kosan Wisma Pala Kelurahan Kaligandu Kecamatan Serang Kota Serang, Sabtu (26/3) sekira jam 17.00 WIB.

    Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea mengatakan hasil ungkap kasus ini berawal dari adanya laporan masyarakat. Peraonil Satreakrim Polres Serang pun langsung melakukan penyelidikan.

    “Personel Satreskrim Polres Serang melakukan penyelidikan mengumpulkan keterangan saksi dan berhasil mengamankan tersangka BB (25) warga Jakarta Barat yang menjual pacarnya DNS dan tersangka AR (29) warga Jakarta Barat yang menjual istrinya EV kepada orang lain,” kata Maruli.

    Maruli menjelaskan, BB dan AR menawarkan pasangannya melalui aplikasi Michat atau Whatsapp. Mereka dijajakan melalui sistem Open BO (Booking Online).

    Kedua pelaku mematok harga Rp.500 ribu kepada pria lain yang ingin mengencani kekasih dan istrinya. Kemudian, jika telah setuju dengan harga tersebut, mereka langsung mengatur lokasi pertemuan.

    “Para pelaku kemudian memberitahukan kepada korban agar bersiap-siap bahwa akan ada pelanggan yang datang untuk menerima jasa seks korban. Setelah pelanggan datang ke kosan Wisma Pala lalu korban memberikan uang hasil open BO tersebut kepada tersangka,” ujarnya.

    Maruli menyampaikan bahwa motif pelaku menjual pacar dan istri kepada pelanggan dengan cara open bo untuk memperoleh keuntungan, dari pengungkapan tersebut petugas berhasil mengamankan beberapa alat bukti.

    “Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp500 ribu, empat bungkus alat kontrasepsi, satu unit handphone berserta kartunya,” ungkapnya.

    Selanjutnya Maruli mengatakan atas perbuatannya kedua tersangka dikenakan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan atau Pasal 296 KUHPidana Jo Pasal506 KUHPidana.

    “Atas perbuatannya pelaku terancam kurungan penjara paling lama 10 tahun dan denda Rp15 miliar,” tutupnya. (MG-04)

  • Partai Gerindra Cilegon Siapkan Generasi Muda Hadapi Pemilu 2024

    Partai Gerindra Cilegon Siapkan Generasi Muda Hadapi Pemilu 2024

    CILEGON, BANPOS – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Cilegon, siapkan kader muda partai yang handal menghadapi pemilu 2024 mendatang.
    Para kader muda Gerindra ini menjalani pendidikan dan pelatihan yang digelar DPP Partai Gerindra di pusat pengaderan Gerindra, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, selama 3 minggu.

    Ketua DPC Partai Gerindra Kota Cilegon, Sokhidin mengatakan, partai besutan Prabowi Subianto ini memprioritaskan diklat bagi generasi muda. Agar nantinya bisa menggaet pemilih muda pada ajang pesta demokrasi lima tahunan.

    “Generasi muda Gerindra kita siapkan untuk bisa menggaet suara dari kalangan pemilih pemuda. Mereka kita ikut sertakan didiklat agar ilmu tentang kepartaian lebih mendalam dan kecintaan terhadao NKRI semakin menguat,” ujarnya, di Sekretariat DPC Partai Gerindra Cilegon, Minggu (27/3).

    Ditemani Sekretarisnya, Sokhidin menjelaskan bahwa pendidikan dan pelatihan bagi kader dilakukan dalam rangka menyiapkan kader terbaik Gerindra masa depan, yang disiapkan untuk memegang estafet tongkat kepengurusan dan memajukan Gerindra di Kota Cilegon. Menurutnya, para kader yang dipilih untuk diberangkatkan mengikuti diklat tersebut merupakan para lulusan Strata-1 yang berasal dari keluarga pengurus DPC.

    Disebutkan olehnya, terdapat sebanyak 3 kader muda Gerindra yang diberangkatkan. Ia mengungkapkan, awalnya berjumlah 13 orang, namun karena hambatan tertentu, 10 kader lainnya terpaksa akan mengikuti diklat pada gelombang berikutnya.

    “Selaku ketua DPC, saya mengucapkan terimakasih kepada DPP yang telah melatih kader kita untuk kader masa depan. Tentu ini adalah kader yang akan kita siapkan untuk memegang tongkat estafet kepengurusan dan memajukan Gerindra Cilegon,” jelasnya.

    Sokhidin berharap, kader yang sudah dididik akan berkontribusi dan berkiprah untuk mengembangkan dan memajukan Partai Gerindra Kota Cilegon kedepannya.

    “Diklat ini terutama untuk membentuk kecintaan kepada NKRI, kedua kedisiplinan dan kebersamaan,” tandasnya.

    Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Cilegon, Faturohmi mengungkapkan, Gerindra Masa Depan atau GMD tersebut baru dilaksanakan kembali pada 2022, dimana sebelumnya terakhir pelaksanaan yakni pada 2018 lalu. Ia yang juga merupakan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Cilegon ini berharap, dengan kemampuan dan kapasitas keilmuan yang bertambah pada kader GMD tersebut bisa mentransformasikan kepada kader lainnya di Cilegon.

    “Kami punya harapan besar bagi kader yang ikut diklat GMD mengimplementasikan pengalamannya selama pendidikan untuk membesarkan Partai Gerindra, khususnya di Cilegon,” ucapnya.

    Sekadar diketahui, ketiga nama kader Gerindra yang mengikuti Dikkat GMD adalah Ganang Kusuma,
    Hawatunnisa dan Stella Dhania Luntungan. (BAR)

  • Cari Bibit Unggul, Kesti TTKKDH Gelar Kejuaraan Tingkat Provinsi Banten

    Cari Bibit Unggul, Kesti TTKKDH Gelar Kejuaraan Tingkat Provinsi Banten

    SERANG, BANPOS – Kesenian Tari Indonesia (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir menggelar kejuaraan pencak silat yang dikhususkan bagi pelajar se Provinsi Banten, di Gedung Gelanggang Remaja (GGR), Kawasan Stadion Maulana Yusuf (MY), Ciceri Kota Serang, Sabtu (25/3). Kegiatan tersebut dihelat untuk mencari bibit-bibit unggul, untuk menghadapi kejuaran di kancah nasional maupun internasional.

    Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kegiatan tersebut untuk menjaring atlet-atlet terbaik di tingkat DPD atau Kabupaten Kota dari internal Kesti TTKKDH. Dengan begitu, kedepan Kesti TTKKDH dapat berpartisipasi untuk mengirimkan atletnya untuk kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi lagi.

    “Disini atlet terbaik yang ada di DPD akan kita pertandingkan. Nanti yang juara akan kita pertandingkan kedepan dalam rangkat piala bergilir Kesti TTKKDH, dengan seluruh peguron yang ada di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Wahyu menjelaskan, selama ini Kesti TTKKDH tengah kebingungan untuk berpartisipasi dalam kejuaran di tingkat nasional internasional. Maka dari itu, hasil dari kejuaraan ini, DPW akan lebih bertanggungjawab untuk membina para atlet tersebut.

    “Kedepan, yang juara atlet terbaik diserahkan ke DPW untuk pembinaan, agar nanti piala bergilir Kesti TTKKDH, sudah matang dipersiapkan,” tuturnya.

    Ia mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini diikuti sebanyak 72 peserta dari berbagai kelas. Diakui olehnya, kejuaraan ini juga baru dilakukan di DPW Kesti TTKKDH Provinsi Banten.

    “Pertandingan kejuaraan yang melibatkan antar pelajar ini baru pertama kali di sini (Banten-red),” katanya.

    Diakhir, Wahyu meminta kepada seluruh DPW yang ada di Indonesia untuk dapat menyelenggarakan pertandingan kejuaraan yang serupa. Dengan begitu, DPP hanya tinggal mengadakan pertandingan tingkat DPW.

    “Tahun depan setiap DPW wajib mengadakan kejuaraan internal Kesti TTKKDH. Nanti mereka dibina dan kami dari DPD tinggal menyelenggaran tingkatan DPW saja,” tandasnya.

    Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, kegiatan kejuaraan pencak silat antar pelajar internal Kesti TTKKDH merupakan langkah yang bagus untuk membina atlet-atlet khususnya dari Kota Serang. Pihaknya pun turut mengapresiasi atas terselenggaranya kejuaraan tingkat Provinsi Banten ini.

    “Pemkot Serang mengapresiasi kegiatan ini, sebab kebudayaan pencak silat sudah mendunia, bukan hanya di Kota Serang,” ungkapnya.

    Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan bahwa ajang kejuaraan itu juga harus dijadikan sebagai pertandingan pembinaan dalam rangka mencari bibit unggul, yang nantinya bisa bertanding di kancah dunia.

    “Jadi bukan hanya menambah prestasi saja, tapi juga untuk pembelajaran agar bisa mewakili di tingkat nasional maupun internasional,” tandasnya. (MUF)

  • Tak Diketahui Sumber Anggarannya, Masyarakat Kritisi Kegiatan Bimtek BOSNAS Kepsek SD-SMP Se-Kota Serang di Garut Jawa Barat

    Tak Diketahui Sumber Anggarannya, Masyarakat Kritisi Kegiatan Bimtek BOSNAS Kepsek SD-SMP Se-Kota Serang di Garut Jawa Barat

    SERANG, BANPOS – Ratusan kepala sekolah (Kepsek) dasar (SD) dan kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) se kota Serang melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas) tahun anggaran 2020, di Kabupaten Garut Jawa Barat pada Jumat 25-26 Maret 2020. Sebanyak 223 Kepsek SD dan 29 kepsek SMP itu disebut mengikuti kegiatan dengan sumber pendanaan yang tidak diketahui.

    Ketua Masyarakat Transparansi Kebijakan Publik Kota Serang, S Saefi Maulana, mengkritisi Bimtek Kepsek SD dan SMP Se-Kota Serang ke Garut tersebut. Menurutnya, apa yang dilaksanakan Kepsek SD dan SMP se-Kota Serang tersebut bisa dilaksanakan di Kota Serang.

    Terlebih, informasi yang didapat dari beberapa Kepsek SD di Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Taktakan, setiap sekolah atau Kepsek dipungut biaya sebesar Rp 1.500.000 per orang. Biaya tersebut digunakan untuk biaya transportasi dan penginapan selama mengikuti Bimtek di Garut.

    “Dana yang digunakan untuk bimtek tersebut di duga berasal dari dana BOSNAS, yang ada di sekolah masing-masing. Mestinya BOSNAS tersebut diperuntukkan untuk keperluan kegiatan belajar mengajar siswa, bukan untuk hal-hal seperti itu,” tegasnya.

    Untuk itu, pihaknya meminta dilakukan audit oleh inspektorat dan BPK berkaitan dengan hal tersebut. Ia menyebut, apabila terjadi penyimpangan dana BOSNAS, pihaknya meminta aparat yang bersangkutan untuk turun memeriksa kegiatan itu.

    “Karena jika dikumpulkan, kegiatan tersebut menghabiskan ratusan juta rupiah. Jika kegiatan tersebut berasal dari pusat, sekolah tidak akan dipungut biaya,” tandasnya.

    Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Serang, Sarnata, membenarkan adanya kegiatan Bimtek tersebut.

    “Iya kemarin beberapa Kepsek SD dan SMP se kota Serang Bimtek pengelolaan dana BOSNAS di Garut Jawa Barat. Mungkin sambil refreshing kali,” ujarnya.

    Sarnata mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui sumber pendanaan pelaksanaan Bimtek tersebut. Ia pun menyarankan agar dapat mengonfirmasi secara langsung ke bagian keuangan Dindikbud.

    “Saya tidak tahu mengenai hal itu, coba tanyakan langsung ke Efi bagian keuangan,” ucapnya. (MUF)

  • Sambut Ramadhan, LAZ Harfa Rilis Lagu Religi

    Sambut Ramadhan, LAZ Harfa Rilis Lagu Religi

    SERANG, BANPOS – Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1443 H, Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa atau LAZ Harfa Banten merilis lagu religi berjudul ‘Ramadhan Satukan Kekuatan’, menggaet Radityo Maryono atau dikenal sebagai Radit mantan vokalis Rama Band yang populer tahun 2000 an.

    Ditulis langsung oleh Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa, Indah Prihanande, lagu tersebut merupakan bagian dari program Ramadhan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menyatukan kekuatan, tekad dan harapan agar Ramadhan menjadi ajang untuk saling berbagi kepada sesama.

    “Lagu ini bertujuan untuk membangun awareness masyarakat untuk saling menguatkan dan berbagi di bulan ramadan ini,” kata Indah Prihanande, seusai Launching Single Ramadhan Satukan Kekuatan di salah satu rumah makan di Kota Serang, Jumat 25 Maret 2022.

    “Memang lagu ini saya yang tulis, dan diaransemen dan disempurnakan dengan aranger nasional,” tambahnya.

    Dia mengungkapkan, terpilihnya Rhadit sebagai vokalis atau penyanyi untuk menyanyikan lagu ciptaannya tersebut merupakan takdir. Sebab, tanpa dirinya meminta dan mencari, Rhadit langsung menyukai dan merasa cocok untuk membawakan lagu tersebut. “Alhamdulillah, mungkin ini sudah jodoh. Jadi kami hanya ngobrol kalau kami punya lagu, dan Rhadit langsung cocok,” tuturnya.

    Sebelumnya, lagu tersebut sudah dinyanyikan oleh salah satu Amil dari LAZ Harfa. Namun, kurang mendapat feel atau rasa untuk menarik simpati masyarakat, sehingga bertemu dengan Rhadit yang memang merasa cocok untuk membawakan lagu religi.

    “Sebetulnya sudah dinyanyikan oleh Wahyu (Amil LAZ Harfa), tapi kurang greget dan saya pikir ini harus dilakukan pembaruan lagi,” ujarnya.

    Lagu Ramadhan Satukan Kekuatan sudah bisa dinikmati di berbagai platform media sosial seperti Youtube dan kanal media pemutaran musik. “Alhamdulillah sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan mudah-mudahan para anak muda ini bisa tergerak untuk saling menguatkan dalam membantu sesama,” ucap Indah.

    “Karena di LAZ Harfa sendiri 85 persen diisi oleh anak muda, termasuk pembuatan video klip itu murni hasil dari para amil di LAZ Harfa,” katanya.

    Radityo Maryono (Rhadit) mengaku awalnya dirinya ingin melakukan sesuatu hal yang berbeda dan bermanfaat bagi masyarakat. Secara kebetulan, dirinya bertemu dengan Dirut LAZ Harfa Banten yang ternyata memiliki lagu religi. “Mungkin ini sudah qodarullah saya bergabung dengan LAZ Harfa, dan memang momennya itu cocok buat saya, liriknya saya suka, karena mengajak kebaikan,” ujarnya.

    Meski demikian, lagu religi tersebut telah diubah atau diaransemen ulang oleh dirinya dan teman aranger Rhadit. “Kami ubah total dari lagu aslinya, sesuai dengan passion saya. Alhamdulillah setelah saya rombak semuanya suka,” ucapnya.

    Rencanya, kata dia, ke depan akan ada kolaborasi lagu lainnya bersama LAZ Harfa. “InsyaAllah ke depan akan berlanjut, keinginan saya seperti itu, dan memang saat ini kami promosikan dulu di wilayah Banten,” tuturnya. (RUL)

  • Ramen Halal Dengan Harga Terjangkau Hadir di MoS Kota Serang

    Ramen Halal Dengan Harga Terjangkau Hadir di MoS Kota Serang

    SERANG, BANPOS- Berdiri sejak bulan Desember 2018 lalu, Yansen Salim sebagai owner atau pemilik RamenYa memiliki visi untuk menjadikan kuliner asal Jepang yaitu ramen dengan label halal dan menjadikan ramen terbanyak di Indonesia dengan harga yang terjangkau.

    “RamenYa tidak pernah berhenti melebarkan sayap. Hari ini perdana hadir di Mall Of Serang (Mos) Kota Serang dan ini adalah kedai yang ke 42 di Indonesia. RamenYa sendiri menargetkan ramen menjadi outlet terbanyak di Indonesia,” kata Yansen Sali saat launching RamenYa di MOS Kota Serang, Banten, Jum’at (25/3).

    Dengan membawa konsep ramen Jepang yang halal dengan harga terjangkau, Yansen memberikan harga untuk ramennya dengan pilihan berbagai menu yang ditawarkan kepada para pecinta ramen di Indonesia termasuk di Kota Serang.

    “Pilihan menu RamenYa mulai dari harga Rp 28 ribu, serta berbagai menu Jepang pilihan lainnya seperti Donburi, Nakedmen (Ramen goreng) sekarang sudah dapat dinikmati oleh para penggemar ramen di Kota Serang,” terangnya.

    Selain itu, Yansen juga menawarkan menu Legendary Chicken Ramen dengan kuah kaldu asli yang gurih sehingga membuat ramen tersebut menjadi best seller.

    “Bentuk mie pada ramen juga dapat dipilih oleh customer, ramen keriting atau ramen lurus. Selain itu ciri khas RamenYA adalah dengan menambah cita rasa Indonesia, yaitu tambahan sambal bawang bagi para pecinta pedas,” ujarnya.

    “Sesuai dengan misi kami, RamenYa terus mengembangkan menu-menu ramen yang bervariasi serta terus mendirikan gerai-gerai diseluruh Indonesia seperti Palembang, Bali, Solo, Lampung, Medan adalah kota-kota besar yang selanjutnya akan buka sampai akhir tahun 2022 ini,” ungkapnya.(dhe)

  • Bank Banten Luncurkan Pembayaran Non Tunai EDC

    Bank Banten Luncurkan Pembayaran Non Tunai EDC

    SERANG, BANPOS – Bank Banten terus meningkatkan layanan dengan mempermudah pembayaran pajak daerah. Ini dibuktikan dengan peluncuran Layanan Electronic Data Capture (EDC) atau non tunai bagi para wajib pajak (WP). 

    Launching layanan EDC ini digelar di Kantor UPT Samsat Cikande, Kabupaten Serang, pada Kamis, (24/3). Dalam kesempatan ini Bank Banten turut menggandeng Bapenda Banten, Polda Banten, dan Jasa Raharja Banten.

    Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin dalam siaran persnya,  mengatakan, bahwa Bank Banten sejak Juli 2021 lalu  siap melaksanakan layanan EDC di Samsat-samsat yang ada di Provinsi Banten. Sejauh ini, ada 1,259 transaski yang tercatat melalui layanan EDC di 12 UPT Samsat.

    ” Dengan diluncurkannya EDC sudah tercatat nilai transaksi sebesar Rp 7,8 miliar,” kata Agus.

    Ia mengungkapkan, Bank Banten serius melakukan peningkatan layanan kepada masyarakat. “Ini upaya kita untuk meningkatkan retribusi atau pajak daerah,” katanya.

    Kedepan, pembayaran menggunakan EDC ini bukan hanya bisa dilakukan di Kantor Samsat, tetapi juga di gerai-gerai sehingga titik layanan semakin banyak.

    “Untuk gerai-gerai nanti juga akan disosialisasikan,” katanya.

    Kepala Bapenda Banten, Opar Sohari menegaskan, bahwa pemilihan tempat launching layanan EDC di Samsat Cikande sudah tepat. Pasalnya kata dia, Samsat Cikande dinilai menjadi salah satu UPT terbaik dalam proses pelayanannya.

    Opar berharap, dengan adanya layanan EDC ini masyarakat dapat dimudahkan saat hendak membayar pajak. “Mudah-mudahan sudah diberlakuakannya EDC kita bisa meningkatkan kinerja,” katanya.

    Sementara itu, salah satu wajib pajak dari sebuah perusahaan, Kristina mengungkapkan, dengan adanya mesin EDC, pembayaran menjadi lebih mudah karena tidak perlu banyak uang tunai. “Lebih mudah dan simpel, jadi pelayanannya semakin cepat,” kata Tina (sapaan akrab Kristina).(RUS)

  • Jadi Kampus Pertama di Banten, UPG Gelar Literasi dan Festival Kopi

    Jadi Kampus Pertama di Banten, UPG Gelar Literasi dan Festival Kopi

    UNIVERSITAS Primagraha (UPG) melalui UPT Perpustakaannya sukses menggelar literasi dan festival kopi ‘Cerita Kopi Festival’ untuk yang pertama, sekaligus menjadi yang paling pertama di kampus-kampus yang ada di Banten.

    Literasi dan Festival Kopi yang bertemakan ‘Pemahaman akan Budaya dan Literatur dalam Secangkir Kopi’ ini dilaksanakan di pelataran parkiran Universitas Primagraha, Rabu (23/3/), dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Primagraha, Romli Ardie.

    Agenda tersebut menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten seperti Owner Banyu Biru Coffee, Purwaindera Arie Yulianto sebagai; Ketua IKAPI Banten, Andi Suhud yang juga pelaku bisnis kopi, dan Akademisi yang konsen penelitiannya terhadap kopi, Hafidz Hanafiah.

    Ketua pelaksana kegiatan, Bella Muhammad Anugrah, mengatakan bahwa tercetusnya ide melaksanakan literasi dan festival kopi ini berangkat dari latar belakang dan keunikan kopi yang selalu berdampingan dengan kehidupan sehari-hari.

    “Semua familiar dengan kopi. Kemana dan di mana pun untuk menemani aktivitas, baik dalam keadaan santai maupun berjibaku dengan pekerjaan, kopi selalu ada. Namun esensi dari kegiatan ini yaitu membedah isi dari kopi itu sendiri, mulai dari nilai budaya, hingga sejarahnya. Karena kopi tidak tiba-tiba ada dalam cangkir kemudian dinikmati begitu saja,” ujarnya.

    Bella menuturkan, ‘Cerita Kopi Festival’ berhasil dikupas oleh narasumber yang berkompeten dan sudah malang melintang di dunia kopi.

    “Alhamdulillah, melalui kegiatan ini jadi paham akan seluk-beluk kopi, memperlakukan kopi, sejarah kopi, budaya yang timbul oleh kopi, hingga keadaan ekonomi negara dampak positif dari kopi,” jelasnya.

    Sementara, Rektor Universitas Primagraha, Romli Ardie mengapresiasi atas terselenggaranya ‘Cerita Kopi Festival’.

    “Selamat untuk para panitia kegiatan. Ini menjadi kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh kampus di Banten mengenai festival kopi, dan UPG lah yang mengawalinya, ini sangat luar biasa. Karena yang kami tahu festival kopi baru dilaksankan oleh pemerintah daerah saja,” ucapnya.

    Di kesempatan lain, para peserta yang hadir di kegiatan sangat antusias mendengarkan paparan dari narasumber dan juga melihat langsung proses peracikan kopi dari para pelaku usaha bisnis kopi yang ada di spot kegiatan.

    “Acaranya mendidik, narasumbernya dalam memaparkan mengenai kopi sangatlah jelas dan mudah dimengerti. Kita jadi tahu sejarah kopi dan budaya yang dihasilkan oleh kopi,” ujar salah satu peserta Cerita Kopi Festival, Putri. (DZH/AZM)

  • Aktivitas PT Cemindo Berdampak Negatif, Apdesi Bayah Lapor ke DPRD Banten

    Aktivitas PT Cemindo Berdampak Negatif, Apdesi Bayah Lapor ke DPRD Banten

    LEBAK, BANPOS- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Bayah, mendatangi DPRD Banten untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait dampak polusi udara dan blasting pertambangan dari perusahaan pabrik semen PT Cemindo Gemilang (CG).

    Kedatangan mereka didudukan dalam audiensi yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Banten Andra Soni. Hadir juga perwakilan perusahaan dan pimpinan instansi yang berkaitan.

    Kepada BANPOS, Ketua Apdesi Kecamatan Bayah, Rafik Rahmat Taufik mengatakan perusahaan seolah acuh terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan bahan baku semen.

    Menurut Rafik, sejauh ini pihaknya mengaku selalu mendapat curhatan dari warga yang merasakan langsung dampak negatif dari aktivitas perusahaan, seperti rumah retak akibat blasting, sawah kekeringan, dan polusi udara.

    “Seminggu yang lalu, saya ada videonya, Bayah lingkungannya itu hitam karena debu dari klinker yang diturunkan dari Kapal di dermaga, ada beberapa desa yang terdampak. Itu bukan hanya sekali, sudah beberapa kali,” ujarnya, Kamis (24/03).

    Kepala Desa Bayah Timur ini menerangkan, upaya audiensi bersama legislator adalah bagian dari tahapan langkah, karena sebelumnya perwakilan Apdesi pernah berdialog dengan pihak perusahaan, namun dinilai tidak ada tindak-lanjut.

    “Kami datang ke DPRD karena kami datang ke perusahaan tidak ditanggapi serius. Kami sudah melayangkan surat audiensi, pihak perusahaan mengaku akan menindaklanjuti. Tapi sudah 2 bulan tidak ada tindakan apa-apa, kami unjuk rasa,” terang Rafik.

    Ditegaskan Rafik, langkah yang dilakukannya tidak memiliki motif lain, selain untuk membantu masyarakat. “Tuntutan kami tidak ingin dianggap sepele, sehingga keberadaan perusahaan di Bayah bisa berdampak positif terutama pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

    Pada bagian lain, mantan jurnalis di Banten ini mengaku mendapat aduan dari masyarakat tentang sulitnya akses mendapat pekerjaan di perusahaan di Bayah. Sehingga pihaknya meragukan klaim pihak perusahaan sudah 80 persen menyerap tenaga kerja lokal.

    “Banyak masyarakat datang ke Kepala Desa tapi sulit untuk diakses, itu yang datang ke saya. Tinggal pembuktian saja 80 persen itu by name by Address, saya tidak yakin, dugaan saya itu hanya pembenaran agar tidak disudutkan,” paparnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Banten, Andra Soni mengatakan bahwa PT CG pernah beberapa kali diberikan sanksi tegas akibat dampak negatif aktivitas pertambangan. Hal itu berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

    “LH menyampaikan bahwa ada memang situasi pencemaran teknis dan itu telah diberikan teguran, sanksi dan dicabut setelah diperbaiki. Tadi disampaikan oleh LH pernah beberapa kali dan itu dicabut setelah dilakukan perbaikan,”

    Disebutkan Andra Soni, sebuah industri yang besar pasti memiliki dampak terhadap lingkungan. Namun untuk PT CG pembangunannya sudah sesuai izin dan Amdal. Hanya memang yang terlewat Amdal Lalin.

    “Saya meminta LH untuk melakukan pengecekan, pengukuran pencemaran air laut maupun udara untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat,” terang Andra.

    Adapun terkait aduan dari masyarakat Bayah melalui Apdesi, tentang tenaga kerja, penggunaan jalan, pencemaran lingkungan, Andra mengaku telah meminta dinas terkait untuk melakukan supervisi dan menegakkan aturan yang berlaku.

    “Saya minta ke dinas terkait untuk supervisi, menegakan aturan agar berbisnis, bermasyarakat bisa dijalankan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Terpisah, Kepala CSR PT CG Adul Kusmono dalam klarifikasinya mengaku, polusi udara atau debu yang dikeluhkan masyarakat, itu karena dampak dari kerusakan alat. Namun pihaknya masih melakukan perbaikan agar tidak dikeluhkan lagi.

    “Kalau kemarin debu-debu itu hanya kerusakan alat saja. Nggak terus menerus bahwa itu adalah debu sepanjang masa, nggak. Rencananya kita akan ada dari pabrik langsung ke Kapal, tidak ada celah lagi dengan waktu, kita akan melakukan perbaikan-perbaikan,” dalih Adul.

    Menurutnya, pihak perusahaan mengakui masih ada kekurangan dalam mengantisipasi dampak lingkungan. Kekurangan itu akan terus diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu.

    “Cemindo sekarang baru berapa tahun, itu 80 sampai 100 tahun bakal ada di situ, kita tidak akan lari, kekurangan dengan berjalannya waktu, tidak bisa bim-salabim hari ini selesai, nggak bisa karena proses harus dijalankan,” kilahnya.

    Begitupun saat ditanya terkait dampak blasting terhadap kerusakan rumah warga, Adul mengaku sudah memberikan kompensasi terhadap ratusan warga. Namun, kata dia, pihaknya lupa dengan nilai atau jumlah bantuannya.

    “Sebetulnya rumah yang retak dimana saja ada, tapi itikad kita karena blasting kalau perbaiki, perbaiki semua. Kita sudah perbaiki berapa ratus rumah gitu ya, cuma saya datanya lupa. Nilainya lupa, kita ada pendidikan, pemberdayaan,” papar Adul.(WDO/PBN)

  • Penyintas Banjir Kota Serang Pertanyakan Bantuan Rumah yang Dijanjikan Pemkot

    Penyintas Banjir Kota Serang Pertanyakan Bantuan Rumah yang Dijanjikan Pemkot

    SERANG, BANPOS – Masyarakat penyintas bencana banjir bandang Kota Serang yang rumahnya rusak hingga hanyut, mempertanyakan kejelasan bantuan pembangunan rumah untuk mereka. Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut berkaitan dengan bantuan itu.

    Salah satu warga penyintas bencana banjir, Minah, mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum mengetahui kapan bantuan pembangunan rumah yang dijanjikan oleh pemerintah dapat diterima. Pasalnya, informasi tersebut hanya dia dapatkan melalui pemberitaan di media saja.

    “Sebenarnya sampai sekarang saya tidak tahu kapan bantuan itu akan turun. Bahkan saya tidak tahu apakah akan ada bantuan untuk kami yang rumahnya rusak akibat banjir bandang kemarin,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (24/3).

    Wanita yang rumahnya rusak berat akibat terjangan banjir bandang itu mengaku, saat ini dirinya mengontrak di salah satu kontrakan yang berada di dekat rumahnya. Namun ia tidak tahu berapa lama dirinya akan mengontrak di sana.

    “Sekarang mengontrak di dekat rumah yang rusak. Jujur kita enggak tahu sampai kapan akan mengontrak, karena enggak ada tempat lain untuk tinggal. Tapi rumah juga enggak bisa ditempati karena rusak berat,” ungkapnya.

    Ia mengaku bahwa sejumlah kerabatnya telah menawarkan tempat untuk bermukim sementara waktu hingga nantinya pemerintah memberikan bantuan pembangunan. Namun, lokasi yang ditawarkan oleh kerabatnya itu jauh dari tempat dirinya bekerja.

    “Saya bekerja dengan membantu-bantu dalam mencuci dan beberes rumah. Tempatnya itu di dekat rumah saya yang rusak ini. Jadi kalau harus pindah, saya akan kehilangan pekerjaan. Makanya ini menjadi dilema tersendiri, karena jika pindah maka akan kehilangan pekerjaan,” tuturnya.

    Ia pun berharap Pemkot Serang dapat segera memberikan kejelasan kepada para penyintas bencana banjir bandang yang rumahnya rusak, kapan bantuan tersebut akan digelontorkan. Sebab, dirinya enggan berharap terlalu banyak tanpa adanya kepastian.

    “Kalau memang akan diberikan, mohon kabarkan kepada kami. Begitu juga jika memang tidak akan diberikan, tolong beritahu kami juga. Karena kami tidak ingin berharap banyak hanya untuk menunggu yang tidak pasti,” tegasnya.

    Sementara itu, Asda 1 Kota Serang, Subagyo, mengatakan bahwa untuk saat ini Pemkot Serang masih melakukan upaya pemulihan, terutama fasilitas umum. Masa pemulihan akan terus berlangsung selama dua bulan hingga 2 Juni ke depan.

    “Bisa saja nanti diperpanjang untuk menyelesaikan pemulihannya. Namun masih cukup lama waktunya untuk memperpanjang. Saat ini masih upaya pemulihan terlebih dahulu,” katanya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Serang.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Serang, Nofriadi Eka Putra, mengatakan bahwa data terakhir rumah rusak akibat banjir bandang yang pihaknya dapatkan yakni sebanyak 229 rumah.

    “Memang yang paling parah adalah Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Serang. Di sana paling parah karena rusaknya berat dan hanyut rumah,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Kamis (10/3).

    Ia mengatakan, dari sebanyak 229 rumah rusak itu, Pemprov Banten akan membantu membangun sebanyak 40 rumah yang kondisinya rusak berat ataupun hanyut. Sedangkan bantuan dari pusat maupun Baznas, belum diketahui jumlahnya.

    “Kalau dari kami tentunya ingin pusat, Baznas dan Pemprov Banten membantu sebanyak-banyaknya. Namun kembali lagi disesuaikan dengan pemberian dari mereka,” tuturnya.

    Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas pemberian bantuan pembangunan rumah, hanya kepada masyarakat yang memiliki alas hak saja terhadap tanah mereka. Sebab, hal itu yang menjadi dasar pemberian bantuan pembangunan rumah.

    “Kalau yang berdiri di atas bantaran sungai, atau di pinggir rel kereta api, itu palingan bantuannya belum bisa dari Dana Tak Terduga (DTT). Kami prioritaskan yang memiliki alas hak seperti AJB, girik, dan kepemilikan,” ucap Nofri.(DZH/PBN)