Penulis: admin

  • Warga Sanding Desak Kades Perbaiki Jalan Utama

    Warga Sanding Desak Kades Perbaiki Jalan Utama

    SERANG, BANPOS- Warga Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, kembali mengeluhkan akses jalan utama desa yang hingga saat ini tidak dapat dilalui. Bahkan, sudah hampir sebulan sejak janji Kepala Desa (Kades) untuk dapat memperbaiki akses jalan, hingga kini belum juga terlaksana.

    Salah seorang warga terdampak, Encep, mengaku bahwa dirinya selama ini harus mengambil jalan memutar yang memakan waktu hampir setengah jam untuk menuju kantor Kecamatan. Padahal sebelumnya hanya membutuhkan waktu cukup 10 menit saja untuk sampai ke pusat Kecamatan.

    “Sudah ada seminggu informasinya gorong-gorong di jalan utama itu mau diperbaiki, beberapa barangnya pun sudah diturunkan khususnya untuk gorong-gorong yang hampir amblas,” ujarnya, Kamis (24/3).

    Ia mengungkapkan, meski sudah diturunkan beberapa item barang yang akan digunakan untuk memperbaiki gorong-gorong, namun hingga hari itu belum juga dilaksanakan. Padahal, warga sekitar yang terdampak sudah menginisiasi akan melakukan gotong royong guna memperbaiki jalan agar dapat dilalui.

    “Kami ingin jalan ini segera diperbaiki, dan bersama warga lainnya sudah diskusi dengan RT 14, mereka mengatakan kalau masalah untuk pemasangan, apabila item barang yang dibutuhkan sudah ada, ayo gotong royong,” tuturnya.

    Encep menjelaskan, pihaknya memaklumi dengan Kades yang masih baru menjabat kali ini. Namun, mewakili warga, mereka pun menginginkan agar akses jalan utama penghubung beberapa kampung di Desa Sanding ini segera diperbaiki dan dapat dilalui oleh kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.

    “Kalau pak Kades yang baru, kami memaklumi karena baru beberapa bulan menjabat. Tapi kan ada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kenapa tidak disampaikan kepada pihak berwenang,” ucapnya.

    Ia juga mengakui beberapa waktu lalu wilayah Kabupaten Serang tengah diguyur hujan secara terus menerus setiap hari. Sehingga hal itu juga menjadi salah satu penghambat belum terlaksananya perbaikan jalan dan gorong-gorong.

    “Item barang untuk perbaikan jalan katanya sudah ada, tapi tidak diturunkan semua, khawatir hanyut. Tapi sekarang kondisi jalan itu sudah banyak paku yang sebelumnya bekas dipasangi kayu-kayu oleh warga, dan itu sangat membahayakan kendaraan warga,” jelasnya.

    Diakhir ia pun mendesak pihak BPD agar bersama-sama mengusulkan kepada pihak terkait, mendampingi pihak desa perihal perbaikan jalan kepada instansi terkait dalam hal ini DPUPR maupun DPKPTB. Sebab, akses jalan itu harus segera diperbaiki dalam waktu dekat, agar warga tidak perlu lagi memutar untuk menghindari paku-paku di jalan utama Desa Sanding tersebut.

    “Jalan ini kan menghubungkan beberapa kampung, akses utama Kampung Cipeusing, Nanggewer, dan Lebong. Sekarang nggak bisa lagi memaksakan, selain khawatir amblas gorong-gorongnya, kami juga khawatir paku-paku itu membahayakan,” tandasnya.

    Sementara itu, Kades Sanding, Rosid dan Sekretaris Desa Sanding, Daud, saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban. Saat dihubungi melalui sambungan telepon pada media perpesanan Whatsapp, keduanya tidak memberikan respon.

    Sebelumnya diberitakan bahwa kerusakan gorong-gorong di jalan utama Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, membuat masyarakat setempat harus mengambil jalan memutar untuk sampai ke lokasi tertentu yang mengharuskan melalui jalur tersebut. Kerusakan ini berdampak pada tiga kampung sekaligus, yakni Kampung Cikeusik, Nanggewer, dan Lebong. Sejumlah warga terpaksa menanami pohon pisang di akses jalan tepatnya di gorong-gorong, hal itu dilakukan, agar tidak ada lagi kendaraan roda empat yang melalui akses tersebut.

    Warga Kampung Nanggewer, EN, menyebut bahwa gorong-gorong tersebut mulanya masih bisa dilalui. Namun, dalam dua bulan terakhir kerusakannya semakin parah hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan, terutama roda empat.

    “Dua bulan lebih sih gorong-gorong itu hancur, kalau masalah jalan dari Sanding sampai Kampung Cikeusik-Nanggewer-Lebong belum pernah merasakan jalan nikmat (pembangunan jalan) begitulah,” ujarnya.

    Ia mengaku kesal dengan lambannya penanganan rusaknya akses jalan desa tersebut, bahkan sebelum gorong-gorong rusak sekalipun. Menurutnya, sejumlah ibu hamil pun mengeluhkan jalan yang hanya dilakukan pengerasan itu, sehingga pihaknya berharap dibantu oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, agar lekas diperbaiki.

    “Sebelumnya jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda empat karena ditambal bebatuan. Karena bolongnya besar, jadi kendaraan roda empat itu udah ga bisa,” tuturnya. (MUF/AZM)

  • Perusahaan Pengelola Pasar di Pandeglang Belum Setoran, Anggota DPRD Berang

    Perusahaan Pengelola Pasar di Pandeglang Belum Setoran, Anggota DPRD Berang

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinilai abaikan tanggung jawab dalam mengelola pasar di wilayah Kabupaten Pandeglang, Komisi III DPRD Pandeglang mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang bertindak tegas hingga mengeluarkan sanksi blacklist terhadap pihak PT Setia Panca Karya (SPK).

    Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Pandeglang, Ade Muamar mengatakan, DLH Pandeglang harus segera mengeluarkan sanksi tegas untuk PT SPK. Sanksi harus diberikan karena PT SPK belum menyetorkan dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pengelolaan retribusi sampah pasar.

    Tegas Ade, jangan sampai PAD retribusi sampah pasar yang dikelola PT SPK tidak disetorkan sesuai kesepakatan atau bayar dimuka.

    “Kalau memang Pemda (Pemerintah Daerah) sudah memberikan teguran ke pihak pengusaha, tapi tidak ada tanggapan. Pengusahanya harus diberikan sanksi, kalau gak ditanggapi juga bila perlu putus kontrak dan blacklist,” tegas Ade, Kamis (24/3).

    Menurutnya, DLH perlu mengambil langkah tegas karena PAD retribusi sampah pasar yang masuk ke kas daerah digunakan untuk membangun daerah.

    “Jika pihak ketiga tidak mampu membayar PAD sampah, segera ganti dengan perusahaan yang dinilai lebih bonafit. PAD itu kan untuk pembangunan daerah. Jadi PAD yang ada harus masuk,” ujarnya.

    Dia juga menyatakan, bakal memanggil pihak DLH. Hal itu agar pihaknya mengetahui kejelasan PAD retribusi sampah yang dikelola pihak ketiga.

    “Nanti kami panggil. Sejauh mana soal kerjasama pengelolaan retribusi sampah pasar itu dengan pihak ketiga. Kami hanya ingin memastikan PAD yang masuk ke kas daerah jelas,” katanya.

    Ade menjelaskan, retribusi sampah pastinya membantu untuk peningkatan PAD. Akan tetapi, jika pihak ketiga nakal tidak membayarkan PAD tersebut dinilai nakal.

    “PAD yang masuk ke daerah itu untuk meningkatkan pendapatan, tapi kalau memang pihak ketiga atau pengusaha yang ditunjuk untuk mengelola retribusi tidak juga membayar PAD, saya rasa itu harus diberikan tindakan,” jelasnya.

    Sementara, Kepala DLH Pandeglang, Ahmad Saepudin mengatakan, dinasnya sudah melayangkan surat panggilan terhadap pihak PT SPK untuk mempertanyakan PAD retribusi sampah pasar.

    “Kalau tidak ada halangan nanti Senin 28 Maret 2022 pihak ketiga tersebut selaku pengelola retribusi sampah akan kita panggil,” ujarnya.(PBN/BNN)

  • Pelaporan Secara Online, Program CSR di Lebak Diklaim Lebih Terbuka

    Pelaporan Secara Online, Program CSR di Lebak Diklaim Lebih Terbuka

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak (Pemkab) melalui Forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TSLP) menggelar Sosialisasi Program Kerja Forum TSLP dan Launching Aplikasi Sistem Laporan Corporate Social Responsibility (Silap-CSR) online kepada perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Lebak, di Ballroom Hotel Bumi Katineung, Kamis (24/3).

    Ketua Forum TSLP Kabupaten Lebak, Ari Pramudya mengungkapkan, pentingnya TSLP dalam menopang pembangunan daerah Kabupaten Lebak guna meningkatkan perekonomian Kabupaten Lebak. Dengan di launchingnya aplikasi Silap-CSR Online, diharapkan dapat mempermudah dan mensinergikan antara perusahaan dengan Pemkab dalam menunjang kemajuan Lebak.

    “Dalam rangka membangun sinergitas perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Lebak kedepannya, kami hadir sebagai forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Lebak dengan tujuan Forum ini bisa lebih berkontribusi dalam percepatan pembangunan daerah dan melalui forum ini diharapkan CSR bisa berfungsi tepat sasaran dan tepat guna,” kata Ari.

    Sementara, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutan mengungkapkan bahwa TSLP adalah komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam membangun ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat, di mana dalam pelaksanaannya agar kegiatan TSLP dapat memperoleh hasil optimal, sehingga kegiatan yang dilaksanakan harus bersinergi dengan program Pemkab.

    “Harapannya acara ini bermanfaat bagi semua, sesuai dengan apa yang menjadi harapan kita bersama dan jadikan acara ini sebagai forum dimana masing-masing program CSR bisa memberikan kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan yang berdampak pada kepentingan masyarakat,” harap Iti Octavia.

    Iti berharap, Silap-CSR yang dilaunching dapat mempermudah pelaku usaha untuk merencanakan CSR dan pelaporannya.

    “Karena Silap-CSR adalah sistem pelaporan berbasis online dengan sistem yang akan digunakan oleh perusahaan, BUMN dan BUMD untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan CSR yang telah dilaksanakan dan pelaporan rencana kegiatan CSR ke depan. Ini diharapkan akan bersinergi dengan program dan kegiatan yang tidak dapat didanai oleh APBD sehingga kegiatan-kegiatan CSR dapat bersinergi, tercatat dan terlaporkan dengan baik,” papar Bupati. (WDO)

  • DPRD Minta Disnaker Jemput Bola ke Industri

    DPRD Minta Disnaker Jemput Bola ke Industri

    CILEGON, BANPOS – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Faturohmi, meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon untuk jemput bola ke industry terkait penyerapan tenaga kerja yang ada di Kota Cilegon. Pasalnya tahun ini ada beberapa investasi besar masuk ke Kota Cilegon.

    “Sekarang meskipun menurut data dari BPS itu menurun, tetapi saya kira pemerintah daerah ini tidak boleh lengah terkait dengan masih tingginya angka pengangguran diatas 10 persen,” kata Faturohmi, kepada BANPOS, Kamis (24/3).

    Politisi Partai Gerindra Kota Cilegon ini juga menyebut, upaya Pemkot Cilegon menekan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih belum maksimal. Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan Pemkot Cilegon untuk merealisasikan program-program yang telah dicanangkan.

    “Tentu kita lihat masih belum maksimal, upaya-upaya pemerintah ini perlu kami ingatkan. Tentu kami juga ingin melihat realisasi dari program-program Dinas Tenaga Kerja dan beberapa OPD yang berkaitan,” tuturnya.

    Selain itu, Faturohmi mendesak Pemkot Cilegon melalui Disnaker Kota Cilegon untuk membangun komunikasi dengan sejumlah perusahaan yang sedang atau memulai tahap pembangunan. Tak hanya soal pengangguran, pihaknya juga menyoroti angka kemiskinan di Kota Cilegon yang harus ditekan.

    “Yang terus kita lakukan kajian di internal kami berkaitan dengan masih belum menurunnya angka kemiskinan di Kota Cilegon, artinya ini harus berbanding lurus, menurunnya angka pengangguran tentu harus sejalan dengan turunnya angka kemiskinan. Nah ini berkaitan erat sekali dengan program-program yang dicanangkan oleh Walikota Cilegon, makanya kita ingin program tersebut betul – betul direalisasikan tidak hanya berwacana tetapi betul-betul itu di implementasikan melalui OPD-OPD terkait,” terangnya. (LUK/RUL)

  • Pendekar Cisadane Nihil Poin Dikalahkan Barito Putra

    Pendekar Cisadane Nihil Poin Dikalahkan Barito Putra

    DENPASAR, BANPOS – Setelah enam laga berturut-turut meraih hasil seri, Persita kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan BRI Liga 1 2021-2022. Namun, kali ini Pendekar Cisadane sama sekali tak mendapat poin karena harus mengakui keunggulan lawannya, Barito Putra di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Kamis (24/3).

    Mengincar target poin penuh, Persita menurunkan skuad terbaiknya. Meski begitu Persita harus kehilangan beberapa pemain kuncinya di pertandingan ini karena cedera. Dua bek handal, Agung Prasetyo dan Syaeful Anwar harus absen. Diganti Obet Choiri, Achmad Faris dan Dedy Gusmawan di lini belakang.

    Menampilkan laga atraktif sejak awal, kedua tim menunjukkan kemampuan terbaiknya demi raihan angka. Namun keberuntungan belum jadi milik Persita sore ini. Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan Persita dengan skor akhir 2-0. Rekor tak terkalahkan Persita selama tujuh pertandingan pun resmi terpatahkan sore ini.

    Dua gol untuk skuad Rahmad Darmawan dicetak di babak kedua. Gol pertama dicetak di menit ke-59 dari tendangan langsung Bayu Pradana yang bisa menjebol gawang yang dijaga Rendy Oscario. Menit ke-70 kembali Persita kebobolan setelah gerakan bangunan serangan dari lini tengah lawan diakhiri tendangan Bruno Matos.

    Persita sebenarnya sempat mencetak gol di menit 43 setelah umpan silang Edo Febriansyah disundul Taylon Correa dan sukses masuk ke dalam gawang Barito Putra. Namun, wasit menganulir gol itu karena Correa dianggap sudah dalam posisi offside.

    Menanggapi hasil yang kurang baik untuk kubu Persita, Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku Persita banyak dirugikan dengan keputusan pengadil. Tapi apapun itu Widodo melihat anak asuhnya bermain baik dan bisa mengembangkan permainan dengan baik pula.

    “Tadi pertandingan di awalnya memang cukup bagus ya. Kalau menurut saya Persita mampu berkembang dan tercipta tadi gol. Kalau menurut saya itu 1000 persen itu tidak offside karena bola ada bola crossing offside tidak ada itu,” kata Widodo.

    Meski begitu, Widodo menerima kekalahan itu. “Tapi ya gimana lagi. Itu kembali lagi kepada wasit ya yang memutuskan. Nanti juga kan ada rekamannya. Terus ada beberapa pelanggaran yang mestinya akumulasi kartu tadi tidak diakumulasi. Tapi itu kembali lagi nanti wasit atau PT LIB yang melihat. Jadi kami cuma berharap ke depannya terus ditingkatkan lagi kimerja-kinerja daripada wasit,” ujar Widodo tegas.

    Terkait gol pertama Persita yang dianulir wasit, Widodo mengaku kecewa. Tapi dia seperti sudah bisa memprediksi hal-hal seperti ini kemungkinan akan terjadi. Karena itu sejak awal ia sudah mengantisipasi timnya.

    “Saya sudah bicara pada pemain utnuk antisipasi masalah-masalah yang begitu. Tapi kan kita tidak tahu, kembali lagi ke pemain ya apakah dia terpengaruh apa tidak. Yang jelas kami sudah memainkan permainan yang cukup bagus tadi ya. Dan akhirnya kami tidak bisa mempertahankan itu. Dan kami akui kami memang kalah pada hari ini. Dan selamat buat Barito. Saya sih berharap ke depannya tetap kinerja-kinerja wasit untuk LIB atau PSSI tetap diperbaiki ntuk sepak bola kita,” tambahnya lagi.

    Sementara itu, perwakilan pemain, Muhammad Toha menyebut ia sangat menyayangkan tak ada poin yang bisa diamankan Persita dari pertandingan kemarin. Karena ia sendiri menilai permainan skuadnya sudah cukup bagus dan berpotensi untuk menang.

    “Untuk pertandingan sore hari ini menurut saya sangat disayangkan ya karena kita meraih kekalahan. Karena kita bermain dengan baik. Ada beberapa peluang yang tidak bisa kita maksimalkan. Selanjutnya ada keputusan-keputusan wasit yang mungkin merugikan kita,” kata pemain yang juga menjabat sebagai kapten di pertandingan hari ini.

    Toha pun pasrah dan menganggap memang belum rezeki Persita untuk bisa membawa pulang tiga poin di pekan ke-33 ini. “Intinya saya kurang menurut saya sangat disayangkan lah pertandingan ini. Karena saya yakin banget untuk bisa memenangkan pertandingan hari ini. Karena melihat permainan kita juga menguasai dengan baik. Banyak peluang namun memang mungkin belum rezekinya,” tuntas dia.(MG-04)

  • TMMD ke-103 di Pandeglang Siap Digelar

    TMMD ke-103 di Pandeglang Siap Digelar

    PANDEGLANG, BANPOS – Pj Sekda Pandeglang, Taufik Hidayat mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2022, di Makorem 064 Maulana Yusuf (MY), Kamis (24/3).

    Dikatakannya, program TMMD memiliki dampak yang sangat besar untuk mendorong percepatan pembangunan daerah guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    “Dengan terbukanya akses infrastruktur jalan, ekonomi akan tumbuh dan berkembang,” kata Taufik.

    Dijelaskannya, wilayah yang akan dibangun jalan melalui program TMMD yaitu Desa Patia, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, kurang lebih sepanjang 1 kilometer dan lebar sekitar 3 meter.

    “Badan jalannya sudah terbentuk dan tinggal pemasangan batu, Insya Allah dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Komandan Kodim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Jani Setiadi mengatakan, pelaksanaan TMMD akan dilaksanakan serentak se- Indonesia di 50 Kodam. Untuk Provinsi Banten hanya di Kabupaten Pandeglang.

    “Sebelum pelaksanaan serentak tanggal 11 Mei 2022, ada pra TMMD yang dilaksanakan 15 hari sebelumnya,” katanya.

    Selain itu, lanjut Jani, pembukaan TMMD di Kecamatan Patia tersebut untuk membuka jalur pintu keluar tol ketiga Serang-Panimbang.

    “Ini menjawab rencana pengajuan untuk pembukaan pintu tol yang ketiga upaya Pemkab dari Pemkab Pandeglang,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Peta Proses Bisnis Pemkab Pandeglang Disusun

    Peta Proses Bisnis Pemkab Pandeglang Disusun

    PANDEGLANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Bagian Organisasi Sekretariat daerah (Setda) Kabupaten Pandeglang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Peta Proses Bisnis di lingkungan Pemkab Pandeglang, disalah satu hotel di Pandeglang, Kamis (24/3).

    Kabag Organisasi Setda Kabupaten Pandeglang, Ahmad Taufik Yusuf mengatakan, Bimtek penyusunan peta proses bisnis perlu untuk dilakukan.

    “Penyusunan peta proses bisnis merupakan salah satu faktor suksesnya pelaksanaan reformasi birokrasi di instansi pemerintahan,“ kata Taufik.

    Menurutnya, penyusunan peta proses bisnis sebagai dasar pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan organisasi dan sumber daya manusia serta penilaian kinerja.

    “Terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam tatalaksana pemerintahan merupakan bagian dari penyusunan peta proses bisnis,“ terangnya.

    Selain itu, penyusunan peta proses bisnis sebagai upaya meningkatkan komitmen bersama dalam mewujudkan visi misi kepala daerah dalam meningkatkan kualitas kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memenuhi harapan masyarakat mengenai pelayanan publik yang semakin prima.

    “Keberhasilan dalam penyusunan peta proses bisnis menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan reformasi birokrasi,“ ujarnya.

    Sementara itu, Analis Kebijakan Madya pada Asisten Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Politik, Hukum dan Keamanan dan Pemerintahan Daerah Kemenpan RB, Erni Herawati mengatakan, penyusunan peta proses bisnis merupakan bagian dari penataan tatalaksana.

    “Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan terukur pada masing-masing instansi pemerintah,“ katanya.

    Menurutnya, penyusunan proses bisnis tersebut perlu segera dilakukan demi mencapai target kinerja yang telah dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang.

    “Oleh sebab itu, melalui Bimtek ini diharapkan OPD memiliki acuan guna melaksanakan visi, misi, tujuan dan strategi organisasi serta sebagai dasar pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan organisasi dan sumber daya manusia dan penilaian kinerja,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Petugas BPBD Evakuasi Sarang Lebah di Rumah Warga

    Petugas BPBD Evakuasi Sarang Lebah di Rumah Warga

    KARANGTANJUNG, BANPOS – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (PK) Kabupaten Pandeglang, melakukan evakuasi sarang lebah di atap rumah warga perumahan Grand Mitra Residence, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Rabu (23/3) malam.

    Pantauan di lokasi, evakuasi sarang lebah dengan menggunakan pengamanan lengkap diseluruh tubuh, petugas mengevakuasi sarang lebah yang ada didalam rumah warga.

    Pemilik rumah, Anton (30) mengatakan, ia baru mengetahui adanya sarang lebah di atas rumahnya beberapa waktu lalu, karena sering kali lebah tersebut masuk kedalam rumahnya. Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, ia pun melaporkan hal tersebut kepada pihak Damkar dan BPBD Pandeglang.

    “Saya baru tahu kalau ada lebah di atas rumah saya, untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan, saya langsung menghubungi Damkar dan BPBD Pandeglang,” kata Anton.

    Sementara itu, Kasi Penanggulangan Kebakaran, Taufik mengatakan, saat akan melakukan evakuasi sarang lebah menemukan kesulitan karena tempatnya berada di atap rumah dengan ketinggian delapan meter.

    “Alhamdulillah sarang lebah sudah kita evakuasi. Kesulitannya itu karena lokasi lebah yang berada di lantai tiga,” katanya.

    Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa sarang lebah yang dievakuasi saat ini merupakan sarang lebah terbesar yang pernah ada di Pandeglang, sehingga saat melakukan evakuasi petugas harus ekstra hati-hati.

    “Sarang lebah kali ini yang terbesar yang ada di Kabupaten Pandeglang yang baru kita lihat, tadi juga menghabiskan sekitar 10 liter bahan bakar bensin,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menghubungi petugas Damkar dan BPBD Pandeglang apapun yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat.

    “Seperti lebah ini, jadi jangan dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman, jadi lebih baik hubungi petugas,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Jelang Akhir Kompetisi lawan Barito Putra, Persita Bertekad Amankan Peringkat

    Jelang Akhir Kompetisi lawan Barito Putra, Persita Bertekad Amankan Peringkat

    DENPASAR, BALI – Memasuki pekan 33 gelaran BRI Liga 1 2021/2022, Persita bersiap menghadapi tim PS Barito Putera di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (14/4) pukul 16.15 WITA besok. Persita datang sebagai tuan rumah dan akan berhadapan dengan PS Barito Putera di laga penting bagi kedua tim ini.

    PS Barito Putera pasti mengincar kemenangan, mengingat posisinya yang belum aman dari zona degradasi. Sementara Persita menargetkan kemenangan setelah enam pertandingan terakhir hanya bisa menuai hasil seri. Poin maksimal pun jadi target utama dari pertandingan besok.

    Menghadapi skuad yang saat ini diarsiteki Pelatih Kepala Rahmad Darmawan, Pelatih Kepala Persita Widodo Cahyono Putro mengaku siap. Ia dan skuad Pendekar Cisadane sepakat untuk bertarung mati-matian besok demi meraih kemenangan.

    “Kami seperti biasanya sudah mempersiapkan dan terus mengevaluasi. Itulah sepak bola. Baik menang, seri atau kalah tetap kita harus ada perbaikan, evaluasi. Terus pertandingan kita kurang dua pertandingan. Kami sepakat di dua pertandingan ini kami tetap fight karena kami pengin memperbaiki peringkat juga,” ujar Widodo, Rabu, 23 Maret 2022.

    Meski begitu, Widodo mengaku timnya tidak akan turun komplit besok mengingat masih ada beberapa pemain yang didera cedera.

    “Persiapan taktikal, fisikal sudah kami siapkan. Cuma saya menginformasikan ada beberapa pemain yang belum bisa diturunkan karena maasih cedera. Seperti Agung, Syaeful, Taufiq dan kemungkinan Irsyad masih dipantau dalam penyembuhan. Jadi ada pempat pemain yang mungkin belum bisa kami turunkan,” kata Widodo.

    Meski di klasemen sementara Persita sudah dipastikan aman di papan tengah, Persita masih bertekad untuk bermain ngotot besok. Karena tujuan untuk memperbaiki peringkat adalah yang utama.

    “Ya kami tetap memainkan gaya kami sendiri. Dan tentu fight untuk memperoleh maksimal yaitu kemenangan. Kami juga mau memperbaiki peringkat buat kami. Jadi enggak ada kata lain selain pemain besok itu fighting spiritnya tetap ya. Untuk pertandingan besok dan pertandingan sesudahnya. Ada dua pertandingan. Jadi maksimal untuk besok,” tambah Widodo.

    Di mata Widodo sendiri, setelah berganti pelatih, skuad Barito kian membaik. Tapi meski begitu, Persita tentu tidak gentar dan memiliki trik sendiri untuk bisa menghalau lawan.

    “Kalau saya melihat progressnya cukup luar baisa. Tapi masalah taktikal lain kan tidak etis lah untuk Barito Putera. Mereka juga punya pemain-pemain yang berpengalaman, yang didatangkan berpengalaman. Ada Raphael Maitimo, ada Renan Alves dan yang lain. Jadi saya kira tetap pemain-pemain Persita fokus ke permainan kita sendiri. Sepertiga pertahanan kita lawan yang masuk tetap harus kita waspadai,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an itu.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Obet Choiri, mengaku ia dan rekan-rekannya siap untuk menghadapi pertandingan hari ini. “Untuk pertandingan ini semua pemain sudah siap. Dan semoga apa yang kita inginkan kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dan untuk supporter minta doa dan dukungannya semoga kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” kata dia.(ENK)

  • Waspadai Peredaran Daging Celeng di Bulan Ramadan

    Waspadai Peredaran Daging Celeng di Bulan Ramadan

    SERANG, BANPOS – Tingginya permintaan daging di bulan Ramadan, menjadi perhatian dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Pusat. Lembaga ini mewaspadai peredaran daging celeng di Banten jelang Ramadan dan Idul Fitri.

    Direktur Utama LPPOM MUI Pusat, Muti Arintawati, mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, peredaran daging oplosan kerap kali muncul jelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Ia mengungkap bahwa daging celeng tersebut bukan hasil produk Jawa, melainkan berasal dari Pulau Sumatera.

    “Informasinya daging celeng ini datang dari Sumatera, bukan hasil dari produk lokal Jawa,” ujarnya usai mengukuhkan LPPOM MUI Banten masa khidmat 2022-2027 di Aula MUI Provinsi Banten, Selasa (22/3).

    Muti pun berharap agar hal tersebut tidak terjadi, dan ia pun menekankan kepada masyarakat agar lebih waspada.

    “Banten ini hanya sebagai pintu masuk saja atau juga terjadi hal serupa, makanya ini jadi perhatian bersama agar tidak terjadi hal yang sama,” tuturnya.

    Muti pun meminta agar pihak-pihak terkait dapat meminimalisir terjadinya penyebaran daging celeng ini.

    “Daging celeng itu yang dijual dicampur daging sapi, atau hanya dilumuri darah daging sapi dan dijual diaku daging sapi. Makanya ini jadi perhatian dan tidak bisa dilakukan oleh LPPOM sendiri,” tegasnya.

    Ia pun menekankan agar pedagang memiliki sertifikasi halal, ini dilakukan untuk menjamin kehalalan daging yang dijual di pasar atau diproduksi sebagai bahan makanan lain.

    “Itu produk hulu yang kemudian berpengaruh kehalalan di hilir, kalau akhirnya menggunakan daging kita pastikan produknya halal yang tentunya dibuktikan dengan sertifikasi halal,” paparnya.

    Ia pun mengakui bahwa pedagang yang tidak memiliki sertifikasi halal, bukan berarti bisa dikategorikan haram.

    “Kalau sudah selesai di pemotongan, kita hanya perlu membeli di tempat pemotongan yang sudah bersertifikat halal. Tapi bukan berarti yang tidak bersertifikat itu haram, tidak juga, hanya itu tidak bisa menjamin,” terangnya.

    Direktur LPPOM MUI Provinsi Banten, Rodani, mengaku bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten terus berupaya untuk mengawasi peredaran daging ke Banten.

    “Kami terus mengawasi agar jangan sampai ada yang tercecer atau masuk (daging celeng-red) ke Provinsi Banten,” tuturnya.

    Ia pun mengungkap terkait Rumah Potong Hewan (RPH), baru ada 16 yang memiliki sertifikasi dari total 56 RPH yang ada di Provinsi Banten. Sementara wilayah Tangerang Raya baru mulai dilakukan sertifikasi.

    “Untuk wilayah Tangerang Raya, dari 15 RPH 30 persennya sudah bersertifikat. Kebanyakan untuk pemotongnya sudah bersertifikat, hanya saja kalau RPH-nya belum. Makanya kita lakukan pendekatan lagi melalui edukasi yang akan difasilitasi oleh Distanak,” tandasnya.(MG-03/PBN)