Penulis: admin

  • Pasutri Ditabrak Truk, Suami Tewas Istri Luka Berat

    Pasutri Ditabrak Truk, Suami Tewas Istri Luka Berat

    SERANG, BANPOS- Pasangan suami istri (pasutri) Wahyudin (48) dan Munah (47) warga Dukuh Krawen, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang mengalami kecelakaan lalulintas, Selasa (22/3).

    Akibat dari musibah kecelakaan tersebut Wahyudin yang mengendarai Honda Beat A 5237 FH meninggal dunia di lokasi kejadian akibat ditabrak truk, sementara sang istri mengalami luka berat.

    Kecelakaan yang menimpa pasutri ini terjadi di Jalan Raya Raya Serang-Tangerang tepatnya di Kampung Kedinding, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.

    Diperoleh keterangan, sebelum mengalami musibah motor yang dikendarai Wahyudin diketahui meluncur dari arah Serang menuju Tangerang.

    Setibanya di lokasi kejadian, motor yang dikemudikan Wahyudin membonceng Munah tiba-tiba oleng ke kanan masuk ke jalur berlawanan. Disaat bersamaan, truk B 3193 CRV yang dikemudikan Wardo langsung menabrak keduanya hingga terpental.

    Akibatnya, Wahyudin meninggal dunia, dan Munah mengalami luka berat. Pihak kepolisian yang datang ke lokasi langsung membawa korban ke rumah sakit, dan mengamankan kendaraan.

    Kasat Lantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina membenarkan adanya peristiwa laka lantas di Jalan Raya Serang – Jakarta. Satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.

    “Korban warga Dukuh Krawen, Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang,” kata Kasatlantas didampingi Kanit Lakalantas Ipda Taufik.

    Tiwi menjelaskan dari keterangan yang diperoleh, kendaraan roda dua masuk ke jalur berlawanan, sehingga terjadi tabrakan antara korban dan truk tidak bisa dihindari.

    “Pemotor oleng ke kanan jalan, dan mengambil jalur kanan. Secara bersamaan dari arah berlawanan ada mobil truk yang melintas. Sehingga terjadi tabrakan,” jelasnya.

    Tiwi meminta kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati saat mengendarai sepeda motornya.

    “Atas kejadian ini saya meminta kepada pengendara sepeda motor maupun mobil agar tetap berhati-hati dan waspada ketika berkendara,” tambahnya. (AZM)

  • Deni Arisandi Keok Lawan Edi Ariadi di PTUN

    Deni Arisandi Keok Lawan Edi Ariadi di PTUN

    SERANG, BANPOS- Gugatan yang dilakukan oleh Ketua KONI Kota Serang, Deni Arisandi, terhadap hasil Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Banten ke PTUN Serang ditolak oleh majelis hakim. Sebab, permasalahan Musprov tersebut dinilai bukan objek sengketa di PTUN.

    Diketahui, Deni menggugat hasil Musprov KONI Banten ke PTUN lantaran menilai terpilihnya Edi Ariadi telah melanggar aturan. Salah satunya yakni Edi disebut merupakan pejabat publik yang dilaran untuk menjabat sebagai Ketua KONI.

    Kuasa hukum KONI Banten, Asep Abdullah Busro, mengatakan bahwa berdasarkan hasil sidang putusan PTUN Serang, majelis hakim memutuskan menerima eksepsi atau keberatan yang dilayangkan oleh pihaknya, atas gugatan yang disampaikan oleh pihak Deni.

    “Menerima Eksepsi (keberatan) yang diajukan oleh Tim Kuasa Hukum KONI Banten selaku pihak tergugat, bahwa PTUN Serang tidak berwenang memeriksa dan mengadili sengketa yang diajukan pihak Deni Arisandi atau KONI Kota Serang selaku pihak tergugat,” ujar Asep dalam rilis yang diterima BANPOS, Selasa (22/3).

    Dengan diterimanya eksepsi yang diajukan oleh pihak Edi Ariadi, maka gugatan Deni atas hasil Musorprov yang menetapkan Edi Ariadi sebagai Ketua KONI Banten tersebut dinyatakan tidak diterima. Deni pun harus menanggung biaya perkara sebesar Rp297 ribu.

    “Dengan ditolak atau tidak diterimanya gugatan dari Deni Arisandi atau KONI Kota Serang oleh Majelis Hakim PTUN Serang, maka Putusan PTUN Serang ini bukan hanya merupakan kemenangan bagi pihak KONI Provinsi Banten tapi juga masyarakat olahraga Banten,” tuturnya.

    Hal itu dikarenakan putusan tersebut justru semakin memperkuat legalitas yuridis hasil Musorprov KONI Provinsi Banten, yang telah memutuskan mantan Walikota Cilegon itu sebagai Ketua Umum KONI Banten Periode 2021-2026.

    “Edi Ariadi sebagai Ketua Umum sekaligus sebagai formatur pengurus telah sah terpilih menurut aturan hukum baik yang diatur berdasarkan AD/ART KONI, maupun Peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang keolahragaan,” ungkapnya.

    Ia pun meminta agar Deni Arisandi dan KONI Kota Serang dapat bersikap sportif dan menghormati hasil putusan PTUN Serang, dengan menerima dan mendukung kepemimpinan Edi Ariadi sebagai Ketua Umum KONI Banten.

    “Yang telah terpilih secara adil dan demokratis dalam Musyawarah Olahraga KONI Banten dan telah disahkan dan dilantik oleh KONI Pusat. Sehingga seluruh elemen dapat solid, bersatu dan fokus mewujudkan tujuan bersama yaitu membangun kejayaan prestasi olahraga Banten di tingkat Nasional,” tandasnya.(DZH/AZM)

  • Santri Ponpes Al-Khoziny di Jiput Divaksinasi

    Santri Ponpes Al-Khoziny di Jiput Divaksinasi

    JIPUT, BANPOS – Targetkan terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat, Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Banten, gelar vaksinasi santri dan masyarakat yang ada di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quran Al-Khoziny Kampung Kadu Tomo, Desa Jiput, Kabupaten Pandeglang, Selasa (22/3).

    “Alhamdulillah saat ini kita melaksanakan vaksinasi di Ponpes Al-Khoziny, sekitar 700 santri dan masyarakat di Kampung Kadu Tomo, Jiput. Insya Allah kita akan berlanjut, karena ini baru vaksin pertama dan mungkin nanti vaksin kedua serta ketiga,” kata Kabinda Banten, Brigjen Pol Hilman.

    Dikatakan Hilman, vaksinasi yang digelar saat ini tujuannya agar terciptanya herd immunity masyarakat yang kuat, khususnya untuk masyarakat Kabupaten Pandeglang.

    “Tujuannya untuk seluruh rakyat Indonesia bisa melaksanakan vaksin ini, sehingga terciptanya herd Immunity secara nasional,” terangnya.

    Dijelaskannya, Binda Banten dengan semua stakeholder, baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah bekerja sama dan terus melakukan vaksinasi. Untuk dosis pertama, saat ini sudah mencapai 80 persen lebih, dosis kedua sudah mencapai 60 persen, adapun untuk vaksin dosis ketiga pihaknya akan lakukan secara berlanjut.

    “Untuk vaksin saat ini ada vaksin dosis satu dan dua, jadi nanti kan ketentuannya sebulan kita laksanakan dosis kedua dan selanjutnya dosis ketiga. Harapannya tentu masyarakat memiliki kesadaran untuk di vaksin, sehingga nantinya akan tumbuh herd immunity secara nasional,” ungkapnya.

    Pimpinan Ponpes Al-Qur’an Al-Khoziny, K.H Khozinul Abror mengatakan, atas terlaksananya vaksinasi yang dilakukan oleh Binda Banten dan Pemkab Pandeglang, pihaknya mengucapkan terimakasih.

    “Alhamdulillah antusias masyarakat begitu tinggi, ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam mendukung dan mensukseskan program pemerintah yaitu vaksinasi,” katanya.

    Menurutnya, dengan vaksinasi yang dilakukan oleh masyarakat sama dengan menjaga kesehatan tubuh yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT.

    “Menjaga sehat itu berarti menjaga amanat Allah SWT. Dan semoga dengan sehatnya kita semua, kita bisa menjaga negara dan menjadi bangsa yang kuat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, Utuy Setiadi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dengan terlaksananya vaksinasi yang dilakukan oleh Binda Banten kepada masyarakat Pandeglang.

    “Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terimakasih kepada Binda Banten, karena terus menggencarkan vaksinasi,” katanya.

    Menurutnya, vaksin ini perlu digencarkan kembali agar terciptanya herd immunity masyarakat yang kuat. Selain itu, jika vaksinasi ini terus digencarkan maka bukan hanya covid-19 yang hilang, melainkan level PPKM juga akan menurun.

    “Selain herd immunity, vaksinasi ini tentu akan merubah capaian vaksinasi karena saat ini kita masih di PPKM level 3 disebabkan vaksin yang kurang. Semoga langkah ini dapat mendorong capaian vaksinasi di Kabupaten Pandeglang, sehingga bisa beranjak dari level 3 ke PPKM level 2, dan kegiatan masyarakat tidak dibatasi,” terangnya.

    Selain itu, dengan dilakukannya vaksinasi di pesantren ini, dapat menghilangkan kontroversi bahayanya vaksin di lingkungan masyarakat.

    “Intinya dengan kondisi saat ini, kita hilangkan kontroversi di masyarakat terkait vaksinasi ini dan sudah dibuktikan oleh pak Kyai, bahwa vaksin itu aman,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Pemulihan Ekonomi Prioritas Pemkab Pandeglang di Tahun 2023

    Pemulihan Ekonomi Prioritas Pemkab Pandeglang di Tahun 2023

    PANDEGLANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2023.

    Kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang tahun 2023, secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban secara virtual di ruang Pintar Setda Pandeglang, Selasa (22/3).

    “Percepatan pemulihan ekonomi dan sosial menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang tahun 2023,“ kata Tanto.

    Selain melakukan percepatan pemulihan ekonomi dan sosial, lanjut Tanto, ada beberapa program pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Program prioritas utama lainnya adalah pelayanan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, peningkatan PAD dan investasi. Berdasarkan isu strategis yang menjadi program prioritas Pemkab Pandeglang tahun 2023 adalah percepatan pemulihan ekonomi dan sosial, pemantapan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, pemantapan pengelolaan sektor unggulan dan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur,“ terangnya.

    Menurutnya, program percepatan pemulihan ekonomi dan sosial dalam RKPD tahun 2023 didasari oleh pengaruh pandemi Covid-19 yang berdampak pada beberapa sektor.

    “Bahkan dari dampak pandemi tersebut, laju pertumbuhan ekonomi tersendat, pendapatan pemerintah dan masyarakat sangat terganggu, sehingga mengakibatkan dampak sosial di masyarakat seperti naiknya angka pengangguran, kemiskinan dan terganggunya aktivitas sosial,“ ujarnya.

    “Untuk mewujudkan program pemerintah daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, diperlukan gagasan dan masukan dari seluruh lapisan masyarakat guna mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pandeglang,“ ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, Iskandar mengatakan, Musrenbang RKPD banyak tujuan yang nantinya akan dicapai.

    “Untuk penajaman, menyelaraskan dan mengklarifikasi serta menyepakati terhadap rancangan RKPD 2023 dengan memperhatikan hasil Musrenbang di setiap kecamatan,“ katanya.

    “Penajaman, penyelarasan klarifikasi dan kesepakatan mencakup prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Pandeglang sejalan dengan arah kebijakan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat,“ imbuhnya.

    Untuk diketahui, dalam kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang tahun 2023, Pemkab Pandeglang memberikan penghargaan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penyusunan rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah tahun 2023 diantaranya Diskomsantik Kabupaten Pandeglang, mendapatkan penghargaan terbaik dari mitra bidang prasarana dan kewilayahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang meraih penghargaan terbaik dari mitra bidang pemerintahan dan pembangunan manusia serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan meraih penghargaan terbaik dari mitra bidang perekonomian dan sumber daya alam.(DHE/PBN)

  • Kebutuhan Darah di Lebak Diprediksi Meningkat Selama Ramadan

    Kebutuhan Darah di Lebak Diprediksi Meningkat Selama Ramadan

    LEBAK, BANPOS – Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak memprediksi kebutuhan selama bulan Ramadan meningkat yaitu di kisaran 1.200 kantong darah.

    Ribuan kantong darah tersebut kata Ketua Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak Mega Yulianti, akan digunakan untuk warga Kabupaten Lebak yang membutuhkan transfusi darah setiap bulannya khususnya bagi para pasien penderita thalasemia atau penyakit kelainan darah turunan yang membutuhkan transfusi darah.

    “Kita perkirakan selama bulan puasa nanti membutuhkan sebanyak 1.200 kantong darah dari berbagai golongan darah,” katanya

    Menurut Mega, selama bulan Ramadan biasanya jumlah pendonor darah akan lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan biasanya. Untuk golongan darah yang paling banyak dibutuhkan adalah golongan darah A. Ia menyebut, jika pihaknya kekurangan darah yang dibutuhkan para pasien, terkadang pihaknya mencari pendonor darah.

    “Kalau kekurangan darah kadang kita mencari pendonor, atau kita barter dengan kota lain,” ucapnya.

    Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan darah selama Ramadan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka mau mendonorkan darahnya untuk membantu para pasien yang membutuhkan transfusi darah.

    “Kadang tidak sedikit masyarakat yang suka takut sama jarum, sehingga ga mau donor. Tapi terus kita bujuk biar mau. Kita selalu berikan edukasi, pemahaman kalau donor darah sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.

    Upaya ketersediaan darah bagi para pasien yang membutuhkan transfusi darah yang dilakukan Komunitas Salam Setetes Darah (KSSD) Kabupaten Lebak, mendapat apresiasi dari seorang pengurus relawan Lebak Sehati yang mengurusi kesehatan masyarakat tidak mampu.

    Apresiasi tersebut diberikan kepada KSSD, lantaran pihaknya juga tidak jarang kesulitan mendapatkan darah yang dibutuhkan pasien yang dibantunya. Dengan begitu ia berharap, ketersediaan darah yang dibutuhkan pasien benar-benar tersedia.

    “Kami yakin dengan adanya edukasi pentingnya donor darah untuk kesehatan tubuh yang dilakukan KSSD masyarakat mau mendonor. Terlebih, setetes darah yang kita berikan bisa menyelamatkan nyawa sesama. Karena itu kami memberikan apresiasi,” kata Habib.(CR-01/PBN)

  • Rekrutmen Dipertanyakan, Tenaga Pendamping BSRS Karena Ketahuan Rangkap Jabatan

    Rekrutmen Dipertanyakan, Tenaga Pendamping BSRS Karena Ketahuan Rangkap Jabatan

    LEBAK, BANPOS – Rekrutmen Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang sudah selesai dilaksanakan bulan Februari dituding banyak diikuti oleh peserta yang rangkap jabatan. Sementara itu, calon pendamping yang diketahui rangkap jabatan akhirnya mengundurkan diri.

    Pegiat sosial di Lebak, Agus Rusmana mempertanyakan hasil keputusan yang dinilai lambat tersebut. Menurutnya jangan sampai sampai jeda waktu ini malah membuka celah terjadinya kolusi.

    “Iya ini diperhatikan sejak tes rekrutmen di penghujung Februari lalu sampai sekarang belum ada publikasi hasil tes, siapa-siapa saja yang terpilih. Kalau waktu pengumuman ditunda-tunda khawatir membuka celah untuk ada main atau hal-hal yang mencederai hasil. Intinya bisa memicu prasangka lho,” ungkap Agus yang juga Ketua LSM Ombak, Selasa (22/3).

    Dikatakan Agus, pihaknya akan terus mengawal program tersebut, karena menurutnya banyak peserta tes yang diketahui banyak yang sudah terikat kontrak di pendamping program lain.

    “Pokoknya saya akan terus mengawal program ini mengingat kami melihat banyak pendamping program lain yang ikut seleksi. Banyak nama-nama yang terdeteksi sudah terikat kontrak kerja di pendampingan lain, artinya kalau mereka lolos maka akan ditemukan yang double job dan ini jangan sampai terjadi. Karena dalam syarat pendaftaran kita melihat adanya pakta integritas yang dibuat oleh pansel, artinya jangan sampai Pansel menjilat ludah sendiri.” tegas Agus.

    Dijelaskan Agus, pihaknya sudah menelusuri nama-nama peserta dan mereka tidak sedikit yang sudah tercatat di pendamping program di kabupaten lain.

    “Ya kami deteksi peserta seleksi yang namanya ada tercatat di pendampingan lain mulai dari Kabupaten Lebak, Pandeglang hingga Serang. Apalagi di Kabupaten Lebak ini bukan isu yang baru, artinya bila polemik tahun lalu terulang ya kita simpulkan pansel berpotensi besar menciptakan suhu kolusi dan nepotisme. Jika itu terjadi, tentunya keputusan tersebut akan kami gugat,” ujarnya.

    Oleh karenanya, kata dia, pihaknya pun akan melayangkan surat ke kantor balai SDA Kementerian PUPR terkait hal tersebut.

    “Saya juga akan bersurat ke balai terkait nama nama yang terdeteksi dan sudah terikat kontrak di program lain, dan ini harus dibatalkan jika masuk dalam rekrutmen,” paparnya.

    Sementara itu, seorang pendamping program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Lebak, mengundurkan diri ketika diketahui rangkap jabatan.

    Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Denny Iskandar mengatakan, ada satu orang fasilitator di instansinya yang ikut seleksi pendamping BSRS. Ia mengaku sudah mengklarifikasi kepada peserta yang mendaftar di BSRS. Hasilnya ada satu orang pendamping unpland yang mendaftar.

    “Betul saya sudah konfirmasi ke yang bersangkutan, memang benar itu yang jadi pendamping upland,” katanya.

    Tapi saat ini kata Denny, seorang fasilitator upland tersebut sudah mengundurkan diri kepesertaan calon pendamping program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS).

    “Yang bersangkutan sudah enggak lolos, dari pihak Perkim (DPRKPP-red) juga sudah mengkonfirmasi bahwa tidak boleh double job, iya dicoret juga. Saya juga minta bukti dokumen yang bersangkutan itu benar sudah tidak diterima,” jelasnya.

    Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lebak Musa Weliansyah meminta panitia seleksi (Pansel) tidak memaksakan meloloskan calon pendamping Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) tahun 2022 yang sudah menjadi pendamping di program pemerintah lainnya.

    Musa menyebut, jika Pansel tetap memaksa meloloskan calon pendamping yang sudah jelas-jelas memiliki pekerjaan ganda atau double job di program lain, maka hal itu dinilai maladministrasi. “Jika dipaksakan artinya itu maladministrasi,” katanya.

    Musa mengaku, dirinya sudah menyampaikan ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Lebak terkait calon pendamping BSRS yang diduga sudah bekerja di program lain.

    “Saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas dan Kabid Perumahan. Saya minta siapapun calonnya kalau sudah di program lain tidak boleh diloloskan untuk kontrak kerja, mereka harus memilih salah satu pekerjaan,” ungkapnya.

    Misalnya jelas Musa, kalau dia sudah di pendamping Jamsosratu atau di program Flood Management In Selected River Basins (FMSRB) mereka mau lanjut di BSRS ya harus berhenti di pendamping program lainnya.

    “Begitu juga kalau calon pendamping ada yang menjadi perangkat desa, dia harus memilih salah satu pekerjaannya,” jelanya.(CR-01/PBN)

  • Jaksa Main Proyek, Siap-siap Hadapi KMSB

    Jaksa Main Proyek, Siap-siap Hadapi KMSB

    SERANG, BANPOS – Koalisi Masyarakat Sipil Banten (KMSB) melakukan kunjungan ke Kejaksaan Tinggi Banten, Selasa (22/3). Kunjungan tersebut dilakukan tak lama berselang setelah mereka menyampaikan Policy Brief untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) kepada BAPPEDA Banten beberapa waktu kemarin.

    Sebanyak 5 orang perwakilan KMSB diterima oleh Asintel Kejati, Muttaqin Harahap dan Kasipenkum, Ivan Siahaan. Selanjutnya, mereka dipertemukan dengan Kajati Banten, Leonard Eben Simanjuntak yang menggantikan Reda Mantovani, dan melakukan diskusi.

    Koordinator Presidium KMSB, Uday Suhada, dalam diskusi tersebut menegaskan agar Kejati Banten tidak bermain proyek dan tidak main-main dalam menangani perkara. Ia juga menyampaikan bahwa KMSB mendukung Kajati dan jajaran dalam menegakkan hukum di bumi Banten.

    “Maklumat Pak Jaksa Agung, Jaksa Agung Muda Intelijen dan Pak Kajati Banten harus kita support bersama. Bahwa mereka menegaskan agar jajarannya tidak bermain proyek APBN, APBD maupun BUMN dan BUMD serta tidak main-main dalam menangani perkara,” ujar Uday.

    Oleh sebab itu, KMSB terus membangun komunikasi dengan aparat penegak hukum, untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu sampai tuntas. Hal itu agar menimbulkan efek jera bagi para pelaku.

    “Kami juga mendorong Pak Leo dan jajarannya untuk menuntaskan beberapa kasus yang ditangani Kejati Banten agar memberikan rasa keadilan dan menimbulkan efek jera bagi para pelakunya, baik sepeninggal Pak Asep dan Pak Reda,” tuturnya yang juga merupakan direktur eksekutif ALIPP.

    Pada kesempatan tersebut, hadir pula komponen KMSB lainnya, Desti Eka Putri Sari dari ‘Aisyiyah Banten yang juga CEO Bank Sampah Digital, Muslih Amin dari Masyarakat Madani Banten, Angga Andrias selaku Direktur Pattiro Banten dan A. Basori dari Guludug Tipi. (MUF)

  • Milad Pertama, SAHID Tanam 2.500 Bibit Pohon

    Milad Pertama, SAHID Tanam 2.500 Bibit Pohon

    SERANG, BANPOS – Menginjak usia ke satu tahun, Saung Hijau Indonesia (SAHID) merayakan miladnya dengan melakukan acara seremonial yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia. Kegiatan ini juga disisipi dengan santunan anak yatim dan juga penanaman 2.500 bibit pohon pada Selasa (22/3).

    Acara milad yang dilangsungkan di Kampung Kemeranggen Kelurahan Taman Baru, Taktakan, Kota Serang ini mengusung tema ‘Mengembalikan Ekosistem Bumi untuk Kehidupan yang Lebih Baik’.

    Direktur Eksekutif SAHID, Wilda Fajar Gusti Ayu, mengatakan bahwa bibit yang ditanam secara simbolis hanya berjumlah 22, dan sisa bibit lainnya akan disebar ke beberapa daerah di Banten.

    “Untuk sisa dari bibit ini akan dibagikan kepada masyarakat secara merata, disebar lagi,” ujarnya.

    Wilda juga menuturkan bahwa pemilihan lokasi pelaksanaan simbolis di Kampung Kemerenggan ini karena menurut pihaknya lokasi tersebut strategis untuk dihijaukan kembali.

    “Kita pengen daerah disini hijau lagi, nanti kita juga akan memantau secara berkala,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Pendiri Yayasan SAHID, Tubagus Haerul Jaman, menyebut bahwa kegiatan penghijauan semacam ini perlu menjadi perhatian masyarakat.

    “Ini kegiatan yang luar biasa, harus kita upayakan bersama-sama, karena kita melihat ekstremnya cuaca di wilayah kita, kemudian juga banyak terjadi bencana-bencana gitu kan,” katanya.

    Mantan Walikota Serang ini mengatakan, pemeliharaan ekosistem sangat penting. Mengingat cuaca Kota Serang yang tidak terduga, ditambah beberapa waktu lalu Kota Serang dilanda bencana banjir.

    “Ini yang harus kita sikapi ke depannya, bahwa untuk memelihara ekosistem, untuk memelihara lingkungan itu sangat penting,” paparnya.

    Jaman yang merupakan anggota komisi IV DPR RI juga menjelaskan, Indonesia saat ini bisa dikatakan krisis lahan hijau. Karena menurutnya, banyak pihak yang memanfaatkan lahan hijau tanpa mau menghijaukannya kembali.

    “Tindakan seperti itulah yang tadinya pohon-pohon hijau diganti dengan gedung-gedung yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan menghijaukan kembali wilayah itu sendiri,” terangnya.

    Ia pun berharap, momentum milad SAHID dan juga peringatan Hari Air Sedunia ini bisa menginspirasi banyak pihak, agar peduli terhadap pemulihan ekosistem.

    “Tentu kita berharap dengan momentum ini, terus kita ajak agar yang lain mempunyai pemikiran yang sama, tentunya untuk menghijaukan wilayah kita. Walaupun ini kegiatan kecil tapi luar biasa, mudah-mudahan bisa menginspirasi berbagai pihak,” tandasnya. (MG-03/MUF)

  • Pemkot Serang Minta Rp98 Miliar Untuk Pemulihan Banjir

    Pemkot Serang Minta Rp98 Miliar Untuk Pemulihan Banjir

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang telah mengajukan hampir sebesar Rp100 miliar kepada Pemprov Banten, untuk melakukan perbaikan terhadap jalan dan jembatan yang rusak pasca-bencana banjir bandang pada 1 Maret lalu. Pemkot berharap, pemulihan infrastruktur pasca-banjir itu dapat sepenuhnya dilakukan oleh Pemprov Banten.

    Kepada DPUTR Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan sebesar Rp98 miliar kepada Pemprov Banten, untuk memperbaiki sejumlah jembatan dan jalan yang rusak akibat banjir bandang kemarin.

    “Kami sudah mengajukan kepada Provinsi itu untuk pembangunan jalan dan jembatan hampir Rp100 miliar, sekitar Rp98 miliar lah. Mudah-mudahan permohonan bantuan tersebut dapat terealisasi ya,” ujarnya saat diwawancara oleh awak media, Senin (21/3).

    Untuk target penyelesaiannya, Iwan menuturkan bahwa lebih cepat lebih baik. Maka dari itu, sejumlah infrastruktur yang pembangunannya memerlukan mekanisme lelang, sudah mulai dilakukan prosesnya saat ini, sambil menunggu kepastian anggaran bantuan dari Pemprov Banten.

    “Ya lebih cepat lebih baik. Karena masyarakat kan tidak bisa menunggu, apalagi ini infrastruktur yang menunjang aktivitas masyarakat. Kalau yang diharapkan dari provinsi, tentunya tidak bisa kita buru-buru. Namun kalau dari APBD, kami target Juni sudah selesai,” ungkapnya.

    Iwan mengatakan, dalam pelaksanaan pemulihan pasca-bencana banjir bandang tersebut, pihaknya berharap Pemprov Banten dapat terlibat banyak. Pasalnya, jika hanya Pemkot Serang saja yang melakukan pemulihan, maka akan banyak anggaran yang tergeser.

    “Kalau kami menginginkan agar Pemprov menangani 100 persen. Karena kan ini pasca-banjir di Kota Serang. Cuma memang kami mah kan tidak mau menyalahkan, cuma sebisa mungkin misalkan berapa Pemprov mau membantu Kota Serang,” ucapnya.

    Sejauh ini, pihaknya telah mendata sebanyak 21 jembatan yang rusak akibat banjir bandang kemarin, dengan dua jembatan rusak total atau hanyut. Adapun untuk infrastruktur jalan, hampir seluruhnya rusak akibat banjir kemarin.

    “Ada 21 jembatan yang telah kami inventarisasi. Ada dua yang rusak total. Sementara untuk jalan, hampir seluruhnya rusak total. Untuk anggaran pembangunan dua jembatan rusak total itu, anggaran pembangunannya kurang lebih Rp2,5 miliar,” tuturnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa apabila Pemprov Banten tidak bisa membantu Pemkot Serang, maka pihaknya akan mengoptimalkan APBD Kota Serang dalam melakukan pembangunan tersebut. Sebab, saat ini masyarakat sangat menunggu perbaikan infrastruktur pasca-banjir.

    “Kalau memang itu tidak terealisasi dari provinsi, kami punya anggaran pada APBD. Maka akan kami optimalkan anggaran itu. Sebenarnya kami berharap pemulihan ini bisa dilakukan oleh Pemprov, supaya kami bisa fokus membangun yang lainnya. Cuma kalau tidak bisa, maka kami yang akan melakukannya,” tandas Syafrudin.(DZH/PBN)

  • Dewan Soroti Pelaksanaan BLUD pada Dinkes Kota Serang

    Dewan Soroti Pelaksanaan BLUD pada Dinkes Kota Serang

    DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang menilai Dinas Kesehatan (Dinkes) setengah hati dalam melaksanakan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di 16 Puskesmas yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu. Hal itu lantaran belum lengkapnya dokumen regulasi untuk pelaksanaan BLUD. Selain itu, dalam pelaksanaannya, masih banyak kekurangan sehingga menimbulkan keluhan dari masyarakat.

    Ketua Komisi III pada DPRD Kota Serang, Tb Ridwan Ahmad, menuturkan bahwa sebanyak 16 Puskesmas yang ada di Kota Serang sudah ditetapkan sebagai BLUD sejak Januari lalu. Namun ternyata, belasan Puskesmas itu belum melaksanakan sistem tersebut.

    “Dinkes setengah hati menjalankan BLUD, meskipun sudah ditetapkan tapi di lapangan belum berjalan. Makanya kenyataannya banyak aduan dari masyarakat yang menyatakan bahwa belum maksimalnya pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas,” ujarnya usai rapat bersama Dinkes, RSUD, dan perwakilan Puskesmas se-Kota Serang di gedung DPRD Kota Serang, Senin (21/3).

    Menurut Ridwan, belum berjalannya BLUD tersebut lantaran Dinkes belum menuntaskan dokumen regulasi yang mendukung berjalannya BLUD di Puskesmas. Ia mengatakan, terdapat empat dari lima dokumen yang harus dituntaskan oleh Dinkes Kota Serang.

    “Yang belum itu diantaranya, dokumen perwal tarif baru layanan umum daerah, kemudian dokumen perwal, hingga standar pelayanan minimal (SPM). Contohnya tarifnya masih menggunakan tarif Perda Retribusi yang lama,” katanya.

    Bahkan berdasarkan laporan dari Puskesmas, mereka tidak bisa memberikan layanan ambulans kepada masyarakat, karena tidak memiliki sopir. Ketiadaan sopir itu lantaran mereka tidak mempunyai kemampuan untuk membayar seorang sopir.

    “Jangankan untuk sopir, untuk menghitung pembiayaan listrik saja masih was-was. Artinya kalau masih direpotkan seperti ini, bagaimana mau meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum,” terangnya.

    Maka dari itu, pihaknya mendorong Dinkes Kota Serang untuk segera membuat empat dokumen tersebut sebagai dasar hukum bisa dijalankannya BLUD di Puskesmas yang ada di Kota Serang. “Kami ultimatum, Kadinkes sebelum tanggal 5 April mendatang, 4 dokumen regulasi itu harus diselesaikan. Karena kalau belum selesai, tidak ada dasar regulasi atas dijalankannya BLUD,” ungkapnya.

    Ridwan pun menilai Dinkes saat ini sangat kendor pelayanannya. Sebab regulasi yang seharusnya dapat meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, ternyata tidak segera disiapkan oleh Dinkes Kota Serang selaku OPD teknis.

    “Itu ranahnya Dinkes dengan Bagian Hukum. Kalau Bagian Hukum dari sisi aspek legal draftingnya, tapi aspek teknisnya Dinkes yang paham. Kalau ini masih terkatung-katung, masyarakat yang dirugikan,” tuturnya.

    Politisi dari PKS tersebut juga merasa kecewa karena Kepala Dinkes Kota Serang tidak hadir pada rapat itu. Terlebih Sekretaris Dinkes yang mewakili datang menjelang berakhirnya rapat. “Jadi dalam rapat itu, banyaknya hanya mendengarkan keluh kesah dari Puskesmas saja. Sementara Kadinkes tidak hadir memenuhi panggilan,” jelasnya. (ADV)