Penulis: admin

  • Pencuri Mobil Warga Sepang Ditangkap di Bogor

    Pencuri Mobil Warga Sepang Ditangkap di Bogor

    SERANG, BANPOS- Unit Reskrim Polsek Serang Polres Serang Kota berhasil mengungkap pelaku pencurian mobil Daihatsu Ayla dengan Nomor polisi A 1445 KJ, Senin (21/3).

    Mobil tersebut diketahui milik warga Perumahan Permata Safira Kelurahan Sepang, Kota Serang, atas nama Adnan Hasan Mubarak (41).

    Pelaku AH (40), berhasil diringkus tidak jauh dari rumahnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu (16/3). Petugas berhasil mengamankan pelaku, setelah sebelumnya terlacak oleh Global Positioning System (GPS) yang terpasang di mobil.

    Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahiles Hutapea mengatakan bahwa pelaku dari wilayah Bogor itu menyengaja mencari target mobil yang bisa diambil

    “Pelaku dari Bogor ke Serang hunting untuk mencari target mobil yang bisa di ambil,” ungkapnya, saat melakukan konferensi pers di Mapolres Serang Kota.

    Anggota Unit Reskrim Polres Serang Kota, IPDA Irwan Nova, yang bertugas memimpin pengejaran pelaku pencurian mobil itu juga memberikan keterangan kepada awak media. Ia mengatakan bahwa dari keterangan pemilik kendaraan, sebelum dicuri mobil tersebut merupakan mobil rentalan yang disewa oleh warga Magersari, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    “Mobil hilang di parkiran rumah penyewa di Lingkungan Magersari. Dari alat GPS, diketahui keberadaan mobil berada di daerah Jonggol kemudian kami dan pemilik kendaraan langsung mengejarnya,” ujarnya.

    Barang bukti yang berhasil diamankan satu unit mobil Daihatsu Ayla A 1445 KJ dan 11 kunci leter T. Adapun pelaku, Ali Hasanudin, atas perbuatannya dijerat dengan pasal 363 KUHPidana. (MUF/AZM)

    Kepsyen

    Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahiles Hutapea, saat melakukan konferensi pers penangkapan pelaku pencuri mobil di Mapolres Serang Kota, Senin (21/3).

  • Dua Kapal Perang RI Diluncurkan di Salira

    Dua Kapal Perang RI Diluncurkan di Salira

    CILEGON, BANPOS – Guna memperkuat keamanan wilayah maritim Indonesia, TNI Angkatan Laut (AL) meluncurkan dua kapal perang jenis Patroli Cepat (PC) 60 M, yaitu KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.
    Peluncuran dua kapal perang karya anak bangsa tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3). Kapal ini berada di kelas 60 meter dengan spesifikasi panjang 60 meter, lebar 8,50 meter dan bobot 440-520 ton.

    KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan dua KRI tersebut bisa melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot. Kapal disebut memiliki ketahanan berlayar selama enam hari dan dapat mengangkut 46 personel ditambah sembilan personel cadangan.

    “Kapal patroli kita yang dulu sering dibangun PC 40 pada saat ini kita kembangkan menjadi PC 60, sehingga harapannya dapat melaksanakan operasional pelayaran jauh di luar, bisa di ZTE (Zona Tangkap Eksklusif) kita sehingga dengan pengembangan baru dengan PC 60 ini nantinya ke depan bisa dilengkapi dengan rudal di kondisi darurat, namun di situasi seperti ini untuk dua KRI PC 60 ini kita gunakan untuk patroli rutin dalam rangka penegakan hukum,” kata Laksamana TNI Yudo Margono kepada awak media saat peluncuran dua kapal perang di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3).

    Dikatakan Yudo, kapal ini dibuat bersama para ahli dari dalam negeri. Yudo mengaku bangga karena kapal bisa selesai tepat waktu. Menurut Yudo, ini menjadi bukti kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

    “Ini merupakan kapal 8 dan 9 yang telah dibangun PT Caputra Mitra Sejati sejak tahun 2015 dan juga dibangun bersama dengan para ahli dari Indonesia dan para lulusan ITS, rancang bangun dan sebagainya sehingga dalam waktu yang ditentukan mampu membangun dan tepat waktu dan pada hari ini kita launching dan beri nama sesuai dengan nama kapal patroli kita sehingga dengan lambung delapan namanya nama-nama ikan,” paparnya.

    Dijelaskan Yudo, KRI Dorang-874 akan memperkuat jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patroli Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon. Sedangkan KRI Bawal-875 akan mengemban tugas jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patrol Lantam XIV Sorong 6. “Kapal ini nanti kita operasionalkan atau dibawah pembinaan Koarmada satu dan Koarmada tiga,” ujar Yudo.

    Kapal ini disebut bisa dipasangi rudal pada kedua sisi lambung kapal. “Keistimewaannya nanti akan dipasang senjata di haluan itu 40 milimeter dan juga di lambung kanan kiri 20 milimeter untuk pertahanan udara. Karena ini situasi damai sehingga cukup untuk melaksanakan patroli laut. Nantinya apabila ini tadi saya sampaikan apabila dalam darurat atau negara dalam bahaya kapal ini bisa kita tambah rudal karena sudah disiapkan juga ruangan untuk salurannya,” tuturnya.

    Kapal perang ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot dan kecepatan ekonomis 15 knot, serta dapat mengangkut 46 personel + 9 personel cadangan. “Mampu beroperasi selama 12 hari secara terus menerus. Tapi kalau terus menerus menggunakan kecepatan ekonomis,” jelas Yudo.

    Kapal juga dilengkapi persenjataan seperti Meriam Utama (Single Barrel) 40 mm dan dua unit meriam 12,7 mm yang berkemampuan Tracking System dengan dilengkapi Laser Range Finder, IR Camera dan Day Camera sehingga mampu ditembakkan dari fire control system. “Akan dipasang senjata 40 mm dan juga lambung kanan kiri 20 mm untuk pertahanan udara, karena ini situasi damai kita gunakan untuk patroli laut,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Dua Tahun Tinggali Rumah Tak Layak Huni, Pasangan Tua Ini Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

    PANDEGLANG, BANPOS – Belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat, pasangan suami istri Asnawi (68) dan Asnawati (65) warga Kampung Bojongkakak, Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, tinggal di rumah tidak layak huni dan kondisinya sangat memprihatinkan.

    Sudah dua tahun lamanya, Asnawati yang sehari-harinya berdagang sayuran keliling dan suaminya Asnawi yang sedang sakit hampir tiga tahun karena kecelakaan, tinggal di gubuk tidak layak huni yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu yang sudah lapuk dan atap dari terpal tersebut kondisinya hampir ambruk.

    “Kami tinggal di rumah ini hampir dua tahun” Kata Asnawati kepada wartawan beberapa waktu lalu.

    Dengan kondisi rumah yang tidak layak huni tersebut, Asnawati terpaksa mengungsi ke rumah anaknya jika terjadi hujan deras dan angin kencang karena khawatir rumahnya tersebut ambruk.

    “Kalau sedang ada hujan dan angin kencang, saya Bersama suami mengungsi ke rumah anak karena takut ambruk. Sedangkan untuk tinggal bersama anak, kita nggak enak,” terangnya.

    Asnawati mengaku bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat untuk meringankan beban hidup yang dialaminya.

    “Kami mah jalmi teu boga (Kita mah orang gak punya), untuk memperbaiki rumah yang sudah reot ini tidak memiliki uang. Mau bagaimana lagi, memang seperti ini keadaannya,” ujarnya.

    “Untuk bantuan dari pemerintah, saya belum pernah mendapatkan. Saya berharap bantuan perbaikan rumah, saya kasihan suami sedang sakit apalagi kalau ada hujan dan angin kencang terpaksa harus mengungsi karena takut roboh,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Pemkab Lebak Batal Relokasi PKL Pasar Rangkasbitung – Terminal Curug Cileuweung

    Pemkab Lebak Batal Relokasi PKL Pasar Rangkasbitung – Terminal Curug Cileuweung

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak batal merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitaran Pasar Rangkasbitung ke Terminal Curug Cileuweung.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana mengatakan, setelah dilakukan evaluasi pihaknya menilai tidak efisien. Pihaknya akan melakukan relokasi pedagang kaki lima secara sekaligus ketempat yang baru.

    “Setelah dievaluasi tidak efisien. Makanya lebih baik sekaligus aja relokasi ke tempat baru daripada geser-geser. Kalau menggeser dua kali juga anggarannya lebih besar,” katanya, Senin (21/3).

    Pedagang yang jumlahnya hampir 900 tersebut batal direlokasi ke Terminal Curug akan langsung ditempatkan di wilayah Kandang Sapi, Rangkasbitung.

    “Untuk pembangunan (Pasar) di sana butuh anggaran besar makanya kita mau minta bantuan ke pusat karena jumlah pedagangnya relatif banyak sekitar 867,” ungkapnya

    Sekarang ini kata Orok, pemerintah daerah tengah menyiapkan Detail Engineering Desaign (DED). Diharapkan, relokasi ke pasar yang baru itu bisa dilaksanakan tahun depan.

    “Mudah-mudahan tahun ini kita sudah bisa dapatkan anggarannya supaya tahun depan bisa dilakukan pembangunan,” pungkasnya.

    Seorang pedagang kaki lima Mulyana merespons baik batalnya relokasi pedagang ke Terminal Cileweung. Menurutnya, selain tempat tersebut dipastikan akan sepi pengunjung, pedagang juga akan mengalami kerugian terlebih bagi pedagang yang menjual barang-barang yang cepat membusuk kalau lama tak terjual.

    “Baguslah, kalau mau relokasi memang sebaiknya sekaligus ke tempat yang baru, jadi pedagang tidak perlu pindah-pindah,” katanya.(CR-01/PBN)

    Caption: PKL di Pasar Rangkasbitung saat akan ditertibkan oleh aparat gabungan Pemkab Lebak

  • Bapenda Banten Gelar Launchin Digitalisasi Roadtax  di Wilayah Provinsi Banten

    Bapenda Banten Gelar Launchin Digitalisasi Roadtax di Wilayah Provinsi Banten

    SERANG, BANPOS – Dalam penerapan digitaliasi Roadtax (Stiker Pengamanan) untuk kendaraan bermotor, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten melalu UPTD PPD Samsat Cikande gelar Launching Penerapan Roadtax.

    Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten, Opar Sohari menghadiri Soft Launching Digitalisasi ROAD TAX “Dalam Implementasi Stiker Berpengamanan Sebagai Inovasi Tanda Bukti Bayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Cikande – Ciruas Serang, Senin (21/3/2022).

    Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten sebagai Provinsi Pertama Pilot Project Penerapan ROAD TAX Nasional, acara ini dihadiri oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Dirlantas Polda Banten, Direktur Jasa Raharja, dan perwakilan TIm Pembina Samsat dan Kapolres Serang.

    Program ini bertujuan mendukung gerakan tertib bayar pajak yang digaungkan pemerintah, serta mendorong transformasi digital dalam pelayanan publik, khususnya perpajakan kendaraan bermotor.

    Dengan adanya digitalisasi road tax, setiap kendaraan bermotor baik mobil maupun motor, kelak akan dipasang stiker berhologram dilengkapi dengan QR Code. cetakan kertas tanda bukti pelunasan kewajiban pembayaran pajak kendaraan bermotor dan sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan akan berubah menjadi stiker berhologram tersebut,

    Dengan demikian, pihak kepolisian akan mengetahui dengan mudah pemilik kendaraan bermotor yang taat bayar pajak maupun melakukan penilangan secara digital, karena stiker tersebut sudah dilengkapi instrumen Radio Frequency Identification (RFID).

    Stiker berhologram tersebut dalam implementasinya akan dipasang di kaca depan sebelah kiri atas/bawah ataupun sebelah kanan atas. Stiker berukuran panjang 60 milimeter dan lebar 90 milimeter, memiliki logo Polri dan Jasa Raharja, No Polisi, jenis kendaraan, masa berlaku, barcode, dan warna yang berubah setiap tahunnya.

    Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Mochamad Ardian menambahkan, ke depan, pihaknya bersama Korlantas Polri dan Jasa Raharja akan terus mendukung dan mendorong inovasi-inovasi guna memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membayar pajak dan menyatukan data semua instansi terkait.(MUF/ENK)

  • Ruas Jalan Saketi-Labuan Rusak, Ancam Keselamatan Pengguna Jalan

    Ruas Jalan Saketi-Labuan Rusak, Ancam Keselamatan Pengguna Jalan

    PANDEGLANG, BANPOS – Ruas jalan nasional Saketi-Labuan dikeluhkan pengguna jalan. Pasalnya kondisi ruas jalan tersebut rusak parah dan berlubang sehingga bisa membahayakan pengguna jalan.

    Selain kondisinya rusak parah dan berlubang, ruas jalan yang mejadi kewenangan pemerintah pusat atau jalan national tersebut juga bergelombang, sehingga para pengguna jalan terjebak melindas jalan rusak tersebut.

    Salah seorang pengguna jalan yang melintas diruas jalan trsebut, Memed mengatakan, setiap hari dirinya melintas dijalan tersebut kerap terjebak dijalan yang rusak dan berlubang, sehingga kendaraannya mengalami kerusakan.

    ”Saat saya melintas, saya sering terjebak melindas jalan yang rusak dan berlubang, sehingga kendaraan saya sering mengalami kerusakan. Beruntung tidak terjadi kecelakaan,” kata Memed di Saketi, Senin (21/3).

    Dijelaskannya, jalan dengan kondisi rusak itu terjadi dibeberapa titik diantaranya pertigaan Saketi, kondisinya banyak yang berlubang dan bergelombang.

    “Jalan yang berlubang dengan kedalaman bervariatif ada di Pertigaan Saketi, Jembatan Cisata, jembatan Cimedang Menes, Cikedal sampai terminal Tarogong Labuan,” terangnya.

    Karena tidak kunjung diperbaiki, lanjut Memed, untuk keselamatan pengguna jalan, warga setempat bahkan memberikan tanda jalan yang rusak dan berlubang tersebut.

    “Disini sering etrjadi kecelakaan dan jumlahnya sudah tidak terhitung. Untuk menghindari kecelakaan yang lebih parah, warga setempat memberikan tanda jalan yang rusak dan berlubang tersebut agar bisa dihindari oleh pengguna jalan,” jelasnya.

    Menurutnya, jalan rusak dan berlubang tersebut juga pernah menelan korban bahkan meninggal dunia karena tidak bisa menghindari jalan yang berlubang.

    “Pengendara motor pernah ada yang meninggal. Mobil juga sempat kecelakaan sampai menabrak warung yang ada didepan,” ujarnya.

    Terpisah, warga setempat, Sardi mengatakan, dalam melakukan perbaikan jalan rusak dan berlubang tersebut hanya dilakukan tambal sulam saja. Sehingga saat terjadi hujan, jalan yang baru diperbaiki mengalami kerusakan Kembali.

    “Jalan yang sudah diperbaiki itu usianya tidak lama, apalagi kalau terjadi hujan. Kalau penyebabnya rusak itu saya tidak mengetahuinya, entah apa penyebabnya. Yang jelas, jalan yang baru diperbaiki itu cepat rusak Kembali,” katanya.

    (DHE/PBN)

  • Cegah Stunting, Semua Sektor di Cilegon Harus Berperan Aktif

    Cegah Stunting, Semua Sektor di Cilegon Harus Berperan Aktif

    CILEGON, BANPOS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin meminta semua sektor memberikan perhatian yang serius terhadap stunting di Kota Cilegon. Hal itu dikatakan Maman saat menghadiri pertemuan konvergensi rencana aksi cegah stunting yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, di salah satu hotel di Kota Cilegon, Senin (21/3).

    Diketahui, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin menyampaikan bahwa perhatian yang sungguh-sungguh harus diberikan dalam periode kehamilan 1000 hari pertama. “Perhatian sungguh sungguh yang diberikan dalam periode kehamilan, hal ini harus dilakukan karena kurang gizi pada 1000 hari pertama, tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya,” tutur Maman.

    “Selain itu, pertumbuhan otak akan terhambat perkembangan rohani dan sulit mengikuti pelajaran dan selanjutnya setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak,” sambung Maman.

    Lebih lanjut, Maman mengatakan penurunan stunting diperlukan pendekatan multisektor. “Penurunan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multisektor melalui sinkronisasi program-program nasional maupun lokal dari pemerintahan pusat dan daerah,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Maman menghimbau agar pemerintah pusat dan daerah ikut serta dalam mendukung dan berperan aktif dalam aksi cegah stunting.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari menyampaikan bahwa pentingnya memberikan perhatian pada periode kehamilan 1000 hari pertama untuk meminimalisir resiko kekurangan gizi.
    “Dalam hal ini, pentingnya perhatian diberikan pada periode kehamilan 1000 hari pertama kehidupan untuk meminimalisir resiko kekurangan gizi,” tuturnya.

    “Kekurangan gizi disini dihitung dari 1000 hari pertama kehidupan yaitu masa anak dalam kandungan sampai seorang anak berusia 2 tahun,” sambungnya.

    Ratih juga menyampaikan bahwa kekurangan gizi sangat mempengaruhi beberapa hambatan perkembangan, pertumbuhan dan metabolisme hingga anak tumbuh dewasa.

    “Selain itu, kekurangan gizi dapat mempengaruhi hambatan perkembangan kognitif, pertumbuhan dan hambatan metabolisme yang rentan hingga anak tumbuh dewasa, selain itu dampak negatifnya adalah kecerdasan produktivitas yang menjadi rendah, tubuh pendek, dan risiko terserang penyakit kronis,” ungkapnya. (LUK/RUL)

  • Klinik dan RS Mathlaul Anwar Siap Diresmikan

    Klinik dan RS Mathlaul Anwar Siap Diresmikan

    PANDEGLANG, BANPOS – Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) dalam waktu dekat akan meresmikan Klinik Mathla’ul Anwar di daerah Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

    Ketua Umum PBMA KH Embay Mulya Syarief kepada pers di Pandeglang, Senin (21/3/2022) mengemukakan, Klinik Mathla’ul Anwar itu akan memberikan dan menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang.

    Mathla’ul Anwar, lanjutnya, ingin menegaskan kembali komitmennya di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

    “Mathla’ul Anwar menginisiasi pendirian Klinik ini sebagai bukti gerakan strategis yang telah diwacanakan,” katanya.

    Selain Klinik, nantinya di tempat tersebut akan diproyeksikan juga pembangunan Rumah Sakit Mathla’ul Anwar. KH Embay memohon doa dan restu kepada seluruh warga Mathla’ul Anwar untuk kelancaran pembangunan Klinik dan Rumah Sakit tersebut.

    Sementara itu Direktur PT Mathlaul Anwar Medika Adi Abdillah Marta mengatakan, kesiapan bangunan untuk Klinik Mathla’ul Anwar sudah mencapai 80 persen.

    “Secara fisik Klinik Mathla’ul Anwar sudah siap 80 persen, dan yang sedang kita kejar sekarang adalah pemenuhan tenaga kesehatan untuk Klinik dan izin untuk pendirian klinik,” katanya.

    Ia menambahkan, setelah proses perizinan selesai, Klinik Mathla’ul Anwar akan diresmikan dalam waktu dekat ini.

    “Insya Allah kami menargetkan Klinik Mathla’ul Anwar akan diresmikan setelah Idul Fitri tahun ini,” katanya.

    Klinik dan RS Mathla’ul Anwar itu dibangun di atas tanah seluas 1,3 hektar di daerah Cipeucang, Pandeglang.

    (PBN/ANT)

  • DLH Pandeglang Lepas Tangan Soal Sampah di Pasar Picung

    DLH Pandeglang Lepas Tangan Soal Sampah di Pasar Picung

    PANDEGLANG, BANPOS – Sampah organik dan non organik di Pasar Picung, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, seolah dibiarkan menumpuk di pinggir Jalan Raya Picung – Bojong.

    Akibatnya, para pedagang dan pengunjung pasar termasuk masyarakat sekitar, mengeluhkan kondisi tersebut. Karena, setiap hari menimbulkan bau tak sedap, dan membuat kumuh kawasan pasar.

    Seorang pedagang, Imas mengaku, sudah hampir dua minggu lebih sampah di Pasar Picung dibiarkan menumpuk, hingga menimbulkan bau dan mengganggu kenyamanan para pedagang dan pengunjung pasar.

    “Sejak dikelola pihak swasta, kebersihan di Pasar Picung kurang jadi perhatian. Bahkan saat ini, sampahnya sudah dua minggu tak diangkut. Akibatnya, bau dan tak sedap dan mengganggu kenyamanan kami serta pengunjung,” keluh Imas, Senin (21/3).

    Selain itu, warung-warung di pasar sepi pengunjung. Karena, kondisinya mengganggu kenyamanan pengunjung pasar dan masyarakat sekitar.

    “Sehari-harinya, biasanya lapak kami ramai pengunjung. Namun, sejak sampah dibiarkan menumpuk hingga menimbulkan bau tak sedap, membuat lapak kami sepi. Apalagi sampahnya depan warung makan saya,” keluh Imas lagi.

    Atas kondisi itu, ia bersama para pedagang lainnya meminta kepada para pihak hingga Pemerintah Daerah (Pemda) atau Pemerintahan Kecamatan, agar segera turun tangan mengatasi sampah-sampah tersebut agar bersih kembali.

    “Kami sangat berharap, ada tindakan. Karena, kalau berlarut-larut kami bisa gulung tikar, akibat sepi pengunjung,” tandasnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Ahmad Saepudin mengatakan, penanganan atau penarikan sampah di Pasar Picung bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Tetapi, sudah tanggung jawab pihak swasta.

    “Mulai dari penarikan retribusi pedagang, itu tanggung jawab PT Setia Panca Karya, termasuk angkutan sampahnya. Terus kalau dari pihak DLH, tidak lagi mengangkut yang ada di pasar. Sehingga, kami lebih fokus ke pemukiman,” terang Saepudin.

    Ditambahkannya, pihaknya sudah menegur pihak swasta yang mengelola pasar itu, agar segera memperhatikan kebersihan pasar. “Kami sudah memberi surat teguran 2 kali. Kemudian, kami juga sudah lapor ke Pak Sekda. Setelah teguran ke 3, kalau mereka terus seperti itu kemungkinan kontraknya tidak bakal diperpanjang lagi. Karena, masalah sampah harus cepat ditangani,” katanya.

    (PBN/BNN)

  • BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Wilayah Banten

    BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Wilayah Banten

    SERANG, BANPOS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini prakiraan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang berpotensi terjadi di wilayah Banten besok (hari ini, red) sampai dengan Rabu lusa 23 Maret (besok).

    Berdasarkan website resmi BKMG menyebutkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di Kabupaten Lebak bagian Tengah dan Selatan. angin kencang di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian Barat dan Utara, Kabupaten Tangerang bagian Utara dan Selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten ebak bagian Utara.

    Dalam rilisnya juga BMKG menyebutkan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diprakirakan terjadi juga di Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

    Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.

    Dikemukakan BMKG, sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Arafuru yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Papua Barat, Laut Arafuru dan di pesisir selatan Papua. Daerah konvergensi lainnya, juga terpantau di Sumatera Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera bagian selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian tengah, Laut Banda, dan NTT.

    Menurut BMKG, kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

    “Dari hari Minggu kemarin sampai tadi, di Kota Cilegon angin nya kencang banget. Bahkan menyerupai puting beliung,” ujar Wati warga Ciwandan,Senin (21/3). (RUS/AZM)