Penulis: admin

  • Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah Perlu Konsultasikan Anggaran

    Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah Perlu Konsultasikan Anggaran

    LEBAK, BANPOS – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, relokasi warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Jampang Cikoneng, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, perlu dikonsultasikan kembali.

    “Kami perlu konsultasi lagi soal itu, karena juga akan melihat bagaimana ketersediaan anggaran,” kata Febby kepada wartawan.

    Febby menjelaskan, konsultasi tersebut perlu dilakukan untuk melihat ketersediaan anggaran. Saat tahun 2019 lalu, pemerintah menawarkan relokasi kepada 115 pemilik rumah karena berdasarkan kajian Badan Geologi tanah yang dijadikan permukiman warga sudah tidak lagi layak untuk ditempati dan berstatus zona merah pergerakan tanah.

    “Kemudian dilakukan musyawarah, ada dua opsi, dipilih opsi kedua yakni relokasi mandiri. Jadi dengan relokasi mandiri tersebut, Pemda memberikan bantuan uang kepada warga untuk mencari tempat baru, namun tanah yang mereka tinggali tetap jadi milik mereka,” jelasnya.

    Dari 115 rumah yang ditawari untuk relokasi mandiri tersebut ungkap Febby, hanya 73 rumah yang saat itu mau relokasi dengan anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp1,595 miliar. Sementara 42 rumah lainnya itu memilih tetap di kampung tersebut.

    “Jadi saat itu 42 keluarga tidak mau relokasi karena rumah mereka masih aman,” ungkapnya.

    Febby menegaskan, sekarang ini yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Lebak itu penyelamatan nyawa dulu. Selanjut berkoordinasi dengan Pemkab Lebak soal relokasi.

    “Sekarang yang jadi prioritas kita adalah penyelamatan nyawa dulu, tenda pengungsian sudah dipasang, dan selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait relokasi,” tegasnya.

    (CR-01/PBN)

  • Pembangunan RSUD Labuan di Tengah Cuaca Ekstrim

    Pembangunan RSUD Labuan di Tengah Cuaca Ekstrim

    PANDEGLANG, BANPOS – Ditengah cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, pelaksana pembangunan Rumah Sakit Labuan, di jalan Jendral Sudirman, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Labuan, yaitu PT Himindo Citra Mandiri optimis pembangunannya selesai tepat waktu. Berdasarkan kontrak kerja, tender waktu pengerjaan proyek rumah sakit selama 240 hari, terhitung dari tanggal 25 Februari sampai 22 Oktober 2022.

    Koordinator Project PT Himindo Citra Mandiri, Aan Safta Atmaja mengaku, pihaknya merasa optimis pelaksanaan pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Labuan dapat selesai sesuai kontrak kerja selama 240 hari.

    “Pengerjaan dilakukan tidak ada pembongkaran pada bangunan sebelumnya sudah ada. Sesuai kontrak kerja, kita hanya arsitektur pemasangan ruang dinding dan elektrikalnya saja,” kata Aan kepada awak media beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, pembangunan rumah sakit Labuan dengan anggaran sebesar Rp 64,5 miliar tersebut, pelaksanaannya pembangunannya akan selesai sesuai dengan yang telah ditargetkan.

    “Anggaran biaya sesuai kontrak kerja Rp 64,5 miliar. Kita optimis selesai dalam waktu 240 hari,” ujarnya.

    Dijelaskannya, dalam pelaksanaan pembangunan rumah sakit Labuan, nantinya akan menyerap tenaga kerja 50 persen lebih pekerja lokal dan saat ini baru melibatkan sekitar 48 orang pekerja. Saat ini jumlah pekerja masih sedikit, karena masih dalam tahap groundbreaking dan belum dilaksanakan pengerjaan pembongkaran dan pemasangan dinding.

    “Kedepan akan terus bertambah banyak jumlahnya, karena mulai melaksanakan pengerjaan bongkar-bongkar, serta pengerjaan dinding,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Sanuji Minta Wanita Tani Manfaatkan Lahan Kosong

    Sanuji Minta Wanita Tani Manfaatkan Lahan Kosong

    CIBEBER, BANPOS – Guna menghijaukan Kota Cilegon, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta meminta kepada kelurahan dan kecamatan agar dapat memfasilitasi Kelompok Wanita Tani (KWT) bercocok tanam di lahan yang masih kosong di lingkungannya. Hal itu dikatakan Sanuji saat launching KWT Kenikir di Pondok Cilegon Indah (PCI) Blok D, Rabu (9/3).

    “Saya berharap agar kelurahan dan kecamatan dapat memfasilitasi KWT untuk menanam, yaitu dengan memanfaatkan lahan yang kosong di lingkungannya dengan cara dilakukan kerjasama dengan pemilik lahan tersebut,” ungkapnya.

    Menurutnya, KWT memiliki peranan fungsi yang sangat penting dalam mendukung untuk mensukseskan pertanian di masyarakat. Selain itu KWT juga memiliki kegiatan utama yaitu memanfaatkan lahan pekarangan. “Mengelola hasil pertanian dan mendukung pelaksanaan materi penyuluhan pertanian,” ujarnya.

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan bahwa perlu adanya gerakan penanaman di Kota Cilegon. “Di Cilegon ini panas, polusinya juga tinggi serta dekat juga dengan pesisir pantai jadi kita harus ada gerakan penanaman untuk menghijaukan serta membuat asri dan indah Kota Cilegon ini,” ujarnya.

    “KWT ini sangat luar biasa dan harus terus digerakkan tidak hanya dilahan kosong saja namun di rumah-rumah kita juga harus adanya penanaman agar supaya Cilegon ini terlihat indah,” sambungnya.

    Selain itu, Sanuji juga meminta agar penyuluh dari DKPP Kota Cilegon dapat membimbing KWT yang ada di Kota Cilegon. “Saya minta untuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon agar dapat membimbing dengan baik KWT yang ada di Kota Cilegon, sebab KWT ini mempunyai peran yang sangat luar biasa dalam berkontribusi dalam penghijauan kota,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama, Ketua KWT Kenikir, Rahdiani mengatakan jika KWT Kenikir sudah berdiri selama satu tahun.

    “KWT Kenikir ini sudah berdiri selama satu tahun dan alhamdulillah hari ini kita bisa launching saya juga berharap semoga kedepan KWT Kenikir ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk belajar bagi para mahasiswa jurusan pertanian dan sekolah – sekolah lainnya,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Dian berharap DKPP Kota Cilegon dapat terus membina dan mendukung KWT Kenikir untuk menjadi lebih baik. “Saya minta untuk DKPP agar dapat terus membina dan mendukung kami karena kami mempunyai keinginan untuk mensukseskan program pemerintah dari kementrian pertanian, mencoba untuk memenuhi kebutuhan sayur dan mengekspor hasil pertanian di berbagai wilayah,” pungkasnya.

    Pada peresmian tersebut dihadiri juga oleh anggota DPRD Provinsi Banten, Sinta Wisnu Wardani, Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, A.H Junaedi, Camat Cibeber, Lurah Cibeber dan Unsur Forkopimcam Kecamatan Cibeber.

    (LUK/RUL)

  • Diduga Jatuh, Jasad Pria Ditemukan di Gorong-gorong

    Diduga Jatuh, Jasad Pria Ditemukan di Gorong-gorong

    TANGERANG, BANPOS – Sesosok pria ditemukan tak bernyawa tergelak di dalam gorong-gorong saluran air di Jalan Raya Pantura, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Selasa, (8/3).

    Penemuan ini pun menggegerkan warga sekitar dan langsung melaporkannya ke polisi. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin mengatakan, saat ditemukan terdapat identitas pada mayat itu. Dia berinisial IA Kelahiran Jawa Tengah. “Kronologisnya, kita mendapat laporan piket malam dari Polsek Tangerang terkait adanya penemuan mayat ini sekitar pukul 22:00 malam, (Selasa, 8/3),” ujarnya, Rabu (9/3).

    Berdasarkan laporan tersebut, petugas piket Polsek Tangerang bahwa adanya mayat. Saat didatangi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) ternyata benar terdapat sesosok mayat laki-laki di dalam gorong-gorong.

    “Menurut saksi saat dimintai keterangan, awal mula korban terlihat tengah duduk di kursi cor yang terletak di pinggir jalan,” kata Komarudin.

    Namun selang beberapa lama, saksi yang tidak melihat korban di lokasi. Namun dia menaruh curiga karena motor korban masih berada di tempat semula. “Tidak berapa lama korban ini menghilang, yang hanya kelihatan sepeda motor saja. Setelah dicek ternyata korban sudah di bawah,” papar Komarudin.

    Alhasil, korban pun langsung dibawa ke rumah sakit RSUD Tangerang guna lakukan pemeriksaan. Ketika ditanya terkait penyebab tewasnya IA adanya dugaan tindak kekerasan, Komarudin masih belum
    bisa memberikan penjelasan. “Ini masih kita dalami. Sementara memang kita tidak temukan bekas kekerasan. Hanya memang bekas jatuh,” ujarnya.

    (BNN)

  • Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dilatih Produksi Pakan Ternak

    Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Dilatih Produksi Pakan Ternak

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Berbagai inovasi maupun terobosan terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Kanwil Kumham Banten, membuktikan sebagai Lapas produktif, serta mendukung program ketahanan pangan di masa pandemi, Rabu (9/3)

    Disebutkan, sebanyak 20 orang Warga BInaan Pemasyarakatan (WBP) dilatih praktik pembuatan Pakan Ternak oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakhatwan) Kabupaten Lebak mulai dari pengenalan alat dan bahan dalam pembuatan pakan, pengawetan serta fermentasi pakan ternak, bertempat di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung.

    Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki WBP, sehingga ini akan menjadi bekal bagi mereka kembali nanti ke lingkungan masyarakat menjadi manusia yang mandiri dan produktif.

    “Pelatihan peternakan ini diharapkan menjadi ajang untuk mengasah kemampuan berkreasi Warga Binaan Pemasyarakatan serta dapat diimplementasikan saat mereka kembali ke dalam lingkungan masyarakat,” ungkap Budi.

    Senada, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara yang mendampingi giat tersebut menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan itu harus nyata dan salah satunya adalah yang kini tengah dilaksanakan.

    “Kemarin kan sudah teorinya full, dan tentu setelah teori harus dipraktekan biar sesuai juga nanti terapannya, jadi mereka gambarannya utuh kan terkait dengan Peternakan, apalagi bisa survey lokasi dan kelompok peternakan lebih komprehensif lagi,” terang Yogas.

    Sebagai informasi, bahwa pembuatan pakan silase untuk domba tersebut menggunakan alat-alat antara lain coper, terpal, timbangan, plastik, ember plastik/drum plastik dan penutupnya. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan di antaranya pakan hijau (rumput gajah, daun pisang, debog/batang pisang), dedak. Proses pembuatan pakan silase yaitu semua bahan pakan hijau di coper/dicacah menggunakan parang kemudian dicampur dengan dedak padi.

    (WDO/PBN)

  • Fisik Pemain Timnas U-19 Digenjot

    Fisik Pemain Timnas U-19 Digenjot

    JAKARTA, BANPOS – Fisik pemain timnas Indonesia U-19 terus digojlok oleh pelatih pelatih Shin Tae-yong secara fisik. Para pemain berlatih dari mulai naik-turun tangga hingga skipping.

    Timnas U-19 saat ini melakukan persiapan menatap Piala Dunia U-20 2023. Mereka sudah melakukan pemusatan latihan (TC) di Jakarta sejak Rabu (2/3) lalu. Nantinya pada 11 Maret mendatang direncanakan, Garuda Muda akan terbang ke Korea Selatan.

    Sebelum berangkat ke Korsel, para pemain digojlok terlebih dahulu oleh pelatih. Mereka tampak dikuatkan fisik dan mentalitasnya karena dipersiapkan ke Piala Dunia. Hal itu diungkapkan oleh Alfriyanto Nico.

    “Menurut saya, latihan yang cukup tinggi buat daya tahan tubuh karena abis lari ke tangga itu ada skipping. Untuk sore ini, kami latihan lebih ke taktikal. Seperti passing dan bergerak, passing dan bergerak, mencari posisi,” ungkap Alfriyanto Nico.

    “Yang paling penting mental dan pikiran harus kuat. Semoga ke depannya para pemain dan saya juga bisa lebih membaik,” sambung dia.

    Pemain Persija Jakarta itu tak memungkiri, pola latihan di timnas U-19 dengan klub sangat berbeda. Saat berlatih bersama Shin Tae-yong, intensitasnya lebih tinggi.

    “Porsi latihan ini lebih ya karena ini persiapan jelang Piala Dunia. Makanya, coach Shin memberikan intensitas latihan yang tinggi untuk para pemain,” tutupnya.

    (ENK/RMID)

  • Bupati Lebak Hadiri Milad Ormas Jarum ke 8

    Bupati Lebak Hadiri Milad Ormas Jarum ke 8

    LEBAK, BANPOS – Ormas Jaringan Relawan Untuk Masyarakat (Jarum) menggelar peringatan hari jadi ke 8 tahun bertempat di gedung Sakinah, jalan raya bypass Soekarno-Hatta, Cibadak. Rabu (9/3).

    Pada Milad Ormas Jarum tersebut turut hadir Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan, Dandim 0603 Letkol (Inf) Nur Wahyudi, Cakra Mandala Yudha, Ketua Kadin Provinsi Banten dan Ketua Gapensi Lebak, Mochamad Nabil Jayabaya.

    Dalam kesempatan sambutan, Iti Octavia Jayabaya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ormas Jarum yang ke 8 tahun dan berharap kehadiran Ormas Jarum bisa dirasakan oleh masyarakat.

    “Saya ucapkan selamat ulang tahun untuk Ormas Jarum ke 8, dengan bertambahnya usia, semoga ke depannya bisa lebih baik dari sebelumnya, dan juga bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Lebak kehadirannya,”ujar Bupati Lebak.

    “Alhamdulilah pada kesempatan hari ini, kita bisa bertatap muka dan bisa silaturahmi kumpul bareng di sini dengan acara ulang tahun Ormas Jarum yang kegiatannya pada hari ini bisa memberikan santunan anak yatim yang disertai sunatan masal dan juga nikah masal gratis,” sambungnya.

    Iti Octavia juga berharap, kehadiran ormas Jarum ke depannya bisa terus hadir dan dalam giat sosial di masyarakat, khususnya untuk Kabupaten Lebak.

    “Saya tidak bisa berbicara panjang lebar dan saya juga merasakan sangat bahagia dengan adanya kegiatan Milad Ormas Jarum ini, ke depannya bisa terus berbagi, bagi masyarakat khususnya untuk Kabupaten Lebak,” tutupnya.

    Sementara, Ketua Gapensi Lebak, Mochamad Nabil Jayabaya mengapresiasi kegiatan milad Ormas Jarum tersebut yang banyak diisi aktivitas sosial.

    “Selamat buat Ormas Jarum. Alhamdulillah pada kesempatan ini saya bisa berbagi kepada masyarakat melalui acara milad jarum sekarang ini. Intinya, dengan kegiatan milad seperti ini saya akan terus mensuport. Semoga kehadiran Ormas Jarum bisa dirasakan oleh masyarakat Lebak,” kata Nabil.

    Terpisah, Ketua Ormas Jarum, Nunung Hidayat alias Abah Gebek berharap Ormas Jarum bisa lebih eksis terus dalam keprah pengabdian sosial di Masyarakat Lebak.

    “Kita berharap Ormas kita ini terus berbakti kepada masyarakat Lebak. Sehingga kehadiran kita akan terus dibutuhkan,” ujar Abah Gebek.

    Terakhir, kata dia, terimakasih dan apresiasi kepada Bupati Lebak, Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Cakra Mandala Yudha, Ketua Kadin Banten serta undangan lainnya yang turut mensukseskan jalannya Milad Ormas Jarum.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang telah menyempatkan hadir di acara kami, yaitu milad Ormas Jarum. Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dan pengurus Ormas Jarum sehingga acara dapat terlaksana acara ini, semoga apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita kedepannya bisa terwujud. sekali lagi saya ucapkan terima kasih,”paparnya.

    (WDO/ENK)

  • Distan Kabupaten Serang Gelar Pengamatan Pertanian Pasca Banjir

    Distan Kabupaten Serang Gelar Pengamatan Pertanian Pasca Banjir

    SERANG, BANPOS- Distan Kabupaten Serang memastikan tidak ada puso usai banjir yang melanda sejumlah wilayah Provinsi Banten, termasuk Kabupaten Serang. Meskipun ratusan hektare lahan pertanian terdampak limpasan banjir, namun hal itu tidak mempengaruhi produktifitas padi di Kabupaten Serang.

    Demikian disampaikan Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Duhana, Rabu (9/3). Ia menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengamati apabila terjadi kemungkinan puso di sejumlah lahan yang terkena limpasan air.

    “Masih diamati kalau ada yang puso, baru diajukan penggantian benih. Kalau petani tersebut masuk ke asuransi usaha tani padi, bisa diganti atau diklaim asuransinya,” ujarnya.

    Zaldi menjelaskan, bagi petani yang tidak masuk ke dalam asuransi usaha tani padi, pihaknya akan mengupayakan mengajukan bantuan penggantian benih padi. Ia mengaku, data terakhir per tanggal 4 Maret pukul 18:00 WIB, total lahan pertanian se Kabupaten Serang yang terkena limpasan sebanyak 445 hektare masih diamati dan belum ada laporan puso.

    “Sampai hari ini hanya limpasan saja, jadi surut lagi, tidak banjir sampai sepekan. Masih terus diamati, karena airnya naik turun. Misalnya dua hari nggak hujan, airnya turun, keesokan hujan, airnya naik lagi,” jelasnya.

    Zaldi mengatakan, meskipun sejumlah lahan pertanian terkena limpasan air, hal tersebut tidak berpotensi berkurangnya hasil panen padi di Kabupaten Serang. Pihaknya menghitung, apabila sampai benar-benar terjadi puso seluas 4.000 hektare, maka hal itu akan mengganggu tingkat produktifitas padi di Kabupaten Serang.

    “Tapi kalau dibawah 1.000 atau 500 hektare, itu masih tidak berpengaruh. Hanya saja apabila terjadi puso dibawah 500 hektare, kami mencoba memperkecil kerugian petani dengan penggantian benih dan klain asuransi usaha tani padi,” tuturnya.

    Diakhir ia mengatakan, lahan pertanian yang paling berair adalah sawah, sehingga terdampak limpasan sebagian besar adalah lahan pertanian. Untuk lahan tanaman lainnya, hampir bukan lahan berair termasuk kandang ternak ayam, kandang domba yang dilakukan pendataan, belum ada laporan kebanjiran.

    “Kecuali di daerah yang kemarin sungai, tapi kejadian kebanjiran ada di wilayah kota Serang. Kabupaten Serang daerah hulu, airnya run off ke bawah,” tandasnya.

    Sebelumnya, Pusdalops BPBD Kabupaten Serang menyampaikan informasi terkait dengan sejumlah lahan pertanian yang terdampak banjir yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem pada awal bulan Maret lalu. Dalam laporannya, disebutkan sebanyak 175 hektare lahan pertanian Terdampak banjir dan sebagian terendam.

    (MUF/AZM)

  • Desa di Pandeglang Didorong Ramah Perempuan dan Anak

    Desa di Pandeglang Didorong Ramah Perempuan dan Anak

    PANDEGLANG, BANPOS – Dalam upaya untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melakukan launching Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA).

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, nantinya kelembagaan yang mengakomodir hak perempuan dan anak segera terbentuk di 326 desa di Kabupaten Pandeglang. Dengan adanya hal tersebut bisa menjadi payung hukum, sehingga dapat mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak yang kerap terjadi saat ini.

    “Saat ini undang-undangnya sudah ada, peraturan daerahnya sudah ada, tinggal ditindaklanjuti hingga tingkat desa,” kata Irna saat launching DRPPA di Pendopo Pandeglang, Rabu (9/3).

    Menurutnya, dari jumlah 326 desa saat ini baru ada sekitar 73 desa yang sudah membuat kelembagaan yang dinamakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

    “Kami harap semua bisa membuat kelembagaan tersebut, sehingga hak perempuan dan anak bisa terpenuhi,” ujarnya.

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan, Titi Eko Rahayu mengatakan, DRPPA merupakan program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA). Dari 33 Provinsi se Indonesia, hanya ada dua kabupaten yang ditetapkan di setiap provinsi.

    “Yang diutamakan kepala daerahnya perempuan, untuk Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak,” katanya.

    Menurutnya, dengan adanya DRPPA piloting di dua desa yaitu Desa Gerendong, Kecamatan Koroncong dan Desa Gunung Datar, Kecamatan Cimanuk diyakini bisa merevitalisasi ke desa lainnya di Pandeglang menjadi desa yang ramah perempuan dan ramah anak.

    “Ini tindak lanjut dari diskusi antara Pandeglang dengan kementerian PPA. Launching ini bentuk komitmen daerah bersama tingkat pusat dalam mengakomodir hak-hak perempuan dan anak,” ujarnya.

    “Kami tidak sendirian, kami menggandeng kementerian lembaga lainnya secara inklusif, karena kita ketahui perempuan dan anak merupakan SDM yang sangat penting,” sambungnya.

    Titi menambahkan, kualitas anak akan menentukan kemajuan bangsa di masa depan, hal tersebut untuk mencapai Indonesia sejahtera dengan mengembangkan potensi perempuan dan anak melalui pemberdayaan.

    “Dalam menerjemahkan pembangunan perempuan dan perlindungan anak ada lima prioritas yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan, meningkatkan peran perempuan dalam pendidikan dan pengasuhan, penurunan kekerasan perempuan dan anak, mengembangkan solusi dalam rangka mengurangi pekerja anak, pencegahan perkawinan usia anak,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Liga 3 Putaran Nasional: Persikota Tersingkir, Farmel FC Masih Berpeluang ke Liga 2

    Liga 3 Putaran Nasional: Persikota Tersingkir, Farmel FC Masih Berpeluang ke Liga 2

    SIDOARJO, BANPOS – Persikota Tangerang harus tersingkir di babak 16 Besar Liga 3 putaran nasional. Bayi Ajaib harus memupus mimpinya promosi ke Liga 2 musim ini usai di laga kemarin dikalahkan Putra Delta Sidoarjo di pertandingan kedua Grup CC.

    Dalam laga yang digelar di Stadion Deltras Sidoarjo, kemarin, Persikota terpaksa mengakui keunggulan Putra Delta Sidoarjo dengan skor 3-1.

    Persikota dikejutkan oleh gol cepat yang dicetak gelandang Putra Delta Sidoarjo, Ferry Aman Saragih. Tendangan bebas pada menit ke-2 yang dilakukan mantan pemain Arema Malang dan Perserang itu sempat ditangkap penjaga gawang Persikota, Imam Aldi, namun terlepas sehingga masuk ke dalam gawang.

    Di menit 19, giliran penyerang Putra Delta Sidoarjo, Moch Farid yang kembali menggetarkan gawang Persikota. Lagi-lagi Ferry menjadi aktor terciptanya gol kedua ini. Umpan terobosannya dimaksimalkan Farid dan mengecoh Imam Aldi yang sudah terlanjur meninggalkan gawangnya.

    Ferry Aman Saragih kembali menjadi mimpi buruk bagi Imam Aldi. Di menit 35, tendangan Ferry dari luar kotak penalti gagal diantisipasi dan berujung gol. 3-0 untuk Putra Delta Sidoarjo. Skor itu bertahan hingga akhir babak pertama.

    Memasuki babak kedua, Persikota berusaha bangkit. Sejumlah peluang diciptakan anak-anak bayi Ajaib.

    Gilang Pramudya sempat memberikan harapan bagi Persikota. Tendangan kerasnya di menit 58 tak mampu dibendung kiper Putra Delta Sidoarjo dan merubah skor menjadi 3-1.

    Setelah gol itu, Persikota makin gencar melancarkan serangan. Namun, hingga pluit akhir dibunyikan tak ada lagi gol tercipta. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Putra Delta Sidoarjo.

    Kekalahan ini membuat peluang Persikota otomatis tertutup. Meski masih menyisakan satu laga lagi melawan Persipa Pati, hasilnya tidak akan mempengaruhi peluang Persikota yang kini menghuni juru kunci klasemen grup CC dengan poin nihil.

    Di laga pertama, Persikota juga kalah dari sesama tim asal Banten, Farmel FC. Dalam laga kontroversial itu skuad Sahala Saragih melakukan aksi walk out pada menit 60 saat kedudukan 3-0 untuk kemenangan Farmel.

    Sementara itu, Farmel FC juga harus menelan kekalahan saat menghadapi Persipa Pati. Farmel kalah dalam sebuah pertandingan yang diwarnai hujan gol. Tak tanggung-tanggung, sembilan gol tercipta dalam laga itu, 6-3 untuk kemenangan Persipa Pati.

    Enam gol Persipa diraih dari hattrick Ali Koroy ditambah dua gol Fendi Ninggar dan satu gol dari Faris Suaib. Sementara gol balasan Farmel dicetak Nanda Adnan, Sehabudin Ahmad dan Reno Saputra.

    Meski kalah, peluang Farmel FC untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Di laga terakhir mereka harus mengalahkan Putra Delta Sidoarjo yang saat ini menghuni peringkat dua Grup CC dengan poin empat. Setara dengan poin milik pemuncak klasemen, Persipa Pati.

    (ENK)