Penulis: admin

  • Jalan Poros Lintas Kecamatan di Sajira Mekar Kondisinya Rusak Parah

    Jalan Poros Lintas Kecamatan di Sajira Mekar Kondisinya Rusak Parah

    LEBAK, BANPOS – Keberadaan jalan poros desa lintas kecamatan yang melewati Desa Sajira Mekar Kecamatan Sajira saat ini kondisinya rusak berat sehingga menyulitkan akses warga dan rawan kecelakaan tunggal.

    Kepala Desa (Kades) Sajira Mekar, Jainudin menyebut jalan poros itu adalah akses warga dari beberapa kecamatan, “Kondisinya rusak parah dan butuh perbaikan segera. Jalan itu akses warga dari beberapa kecamatan, terhubung dari Kecamatan Sajira ke Cipanas Lebakgedong, Sobang dan Kecamatan Muncang,” terang Jaenudin, Sabtu (05/03).

    Pihaknya berharap kepada dinas terkait agar segera memperbaiki jalan tersebut, terutama jalur menuju Kecamatan Cipanas mulai dari Desa Sajira Mekar di Kecamatan Sajira.

    “Itu yang dari Sajira Mekar ke Cipanas sangat urgen, masalahnya jalan itu hampir tiap hari dilalui warga dan lagi kerusakannya banyak menimbulkan kecelakaan. Seperti kemarin ada motor dan mobil tergelincir ke sawah disebabkan jalannya rusak dan bergelombang, sehingga harus diangkat oleh Beko,” ungkap kades.

    Menurut Jainudin, perbaikan jalan itu sudah masuk program yang seharusnya oleh pemerintah dilaksanakan dari tahun 2020 sudah di aspal. “Tapi sampai sekarang belum terlaksana karena mungkin kendalanya anggaran atau pengalihan anggaran karena covid,” katanya

    Saat ini pihaknya berharap tahun 2022 ini bisa terlaksana perbaikannya. ” Kami berharap tahun ini bisa segera direalisasi dan segera dibangun sampai aspal, karena jalan ini dapat menunjang perekonomian masyarakat. Karena dengan keberadaan rusak ini masyarakat tidak bisa mengambil hasil hutan karena jalan tidak bisa dilintasi oleh mobil,” jelas Jainudin.

    Kata dia, pihaknya pun sudah mengusulkan kembali agar segera ada perbaikan jalan tersebut.

    “Saya sudah mengusulkan kembali. Intinya agar jalan ini ini dimasukin jalan Kabupaten saja, soalnya dana desa itu nggak cukup karena jalan ini panjangnya hampir 4 kilometer. Harapannya, kepada ibu Bupati segera memerintahkan melalui Dinas PU agar segera membangun jalan poros ini demi keamanan para pengguna jalan,” paparnya.

    (WDO)

  • Kondisi Tanah Labil, Jembatan Keboncau Amblas dan Rawan Ambrol

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat intensitas curah hujan yang tinggi, jembatan yang ada di Kampung Keboncau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, amblas dan rentan ambruk jika dilalui.

    Salah seorang warga setempat, Selamet mengatakan, jembatan tersebut rusak karena kondisi tanah yang labil akibat intensitas hujan yang tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir. Agar tetap bisa dilalui oleh warga, jembatan tersebut untuk sementara menggunakan tiang penyangga.

    “Sebetulnya warga juga merasa khawatir ambruk saat melintas jembatan tersebut, akan tetapi mau bagaimana lagi. Makanya warga menggunakan tiang penyangga, meskipun kondisinya mengkhawatirkan,” terangnya.

    Oleh karena itu, lanjut Selamet, dengan kondisi jembatan yang rusak tersebut, pihaknya berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk segera memperbaikinya.

    “Semoga jembatan ini segera diperbaiki, karena khawatir ada korban, apalagi banyaj anak sekolah yang melintas. Saya harap pemerintah daearha segera memperbaikinya agar tidak jatuh korban,” ungkapnya.

    Sementara itu Lurah Pandeglang, Nusi membenarkan, dengan rusaknya jembatan tersebut, warga untuk saat ini tidak bisa melintas lantaran kondisi jembatan yang rusak parah.

    “Iya betul, jembatan ini rusak dan kita tutup. Mungkin karena hujan terus menerus ditambah tanah nya yang labil, saat ini kita lakukan penutupan khawatir ada korban jiwa, karena tiang penyanggah jembatan rusak parah,” katanya.

    Nusi mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pihak terkait untuk membantu memperbaiki jembatan yang rusak tersebut.

    “Untuk saat ini kita tutup jembatannya. Saya sudah mengirimkan surat kepada pihak terkait untuk menangani jembatan rusak ini,” ungkapnya.

    (DHE)

  • Nasyudin Rumi Jadi Ketua Baru IPNU Lebak

    Nasyudin Rumi Jadi Ketua Baru IPNU Lebak

    LEBAK, BANPOS – Pada perhelatan Konferensi Cabang (Konfercab) Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) berhasil memilih ketua Pimpinan Cabang (PC) dan berhasil memilih Nasyudin Rumi menjadi nakhoda Ketua PC Kabupaten Lebak Periode 2022-2024. Diketahui, Nasyudin Rumi terpilih secara aklamasi dalam Konfercab Ke-XII yang bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Lebak, Munggu (6/3).

    “Melihat perkembangan zaman yang semakin kompleks, peningkatan potensi kader menjadi salah satu titik fokus perjuangan kami ke depan di samping penguatan organisasi dan kaderisasi. Potensi kader IPNU Lebak perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi,” ungkap Nasyudin kepada BANPOS.

    Menurut Nasyudin, IPNU ke depan membutuhkan kader potensial yang mampu menjawab tantangan zaman. Ditambahkannya, bahwa kader IPNU juga harus memiliki jiwa perjuangan yang militan untuk membesarkan Jam’iyah An-Nahdliyah dengan menyasar segmen pelajar sebagai ranah IPNU.

    “Tentunya saya tidak bisa jalan sendirian perlu adanya dukungan dari semua pihak khususnya dari para pengurus dan seluruh PAC IPNU se- kabupaten Lebak yang semuanya memiliki potensial di bidang nya masing-masing,” ujarnya.

    Selain itu, lanjutnya, kader IPNU juga harus siap bersaing dan bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Hingga mampu memanfaatkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat dinikmati semua umat.

    “Pelajar NU itu harus responsif, berdaya saing dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika tidak maka akan tergerus oleh peradaban zaman,” tegasnya.

    Dalam hal ini, terang Nasyudin, keberadaan organisasi pelajar NU ini harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Bukan hanya melalui bidang pendidikan, namun perjuangannya mampu merambah pada berbagai sektor.

    “Hadirnya IPNU di segala sektor kehidupan sangat penting mengingat arus globalisasi serta tantangan pelajar yang kompleks lainnya di era peradaban baru ini ,” tambahnya.

    Yang terakhir, menurut Ketua IPNU Lebak yang baru ini, pentingnya memelihara adat ketimuran juga menjadi kewajiban kader IPNU Kabupaten Lebak. Mengingat, kata dia, organisasi underbouw NU yang berbasis pelajar ini mempunyai peran strategis untuk menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik.

    “Pelajar NU bagai mutiara di lautan, tentunya tetap harus menjadi agen akhlak yang mana hal ini menjadi pembeda IPNU dengan yang lain sebagaimana yang telah diajarkan oleh ulama-ulama Nahdlatul Ulama,” paparnya.

    (WDO)

  • Derby Banten di Liga 3 Ricuh, Persikota Walkout, Farmel FC Menang 3-0

    Derby Banten di Liga 3 Ricuh, Persikota Walkout, Farmel FC Menang 3-0

    SIDOARJO, BANPOS – Laga panas tersaji dalam derby Banten antara Farmel FC kontra Persikota Tangerang di babak 16 besar Kompetisi Liga 3 putaran Nasional, Minggu (6/3). Pertandingan sempat diwarnai adu jotos dan aksi walkout Persikota yang tak bersedia melanjutkan laga.

    Derby Banten itu tersaji di Grup CC yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Farmel FC mengalahkan Persikota Tangerang dalam laga yang hanya berlangsung 60 menit. Gol-gol kubu Rajawali Merah dicetak oleh, Sehabudin Ahmad di menit ke-32 melalui titik putih, kemudian Reno Saputra pada menit ke-45+1 dan Ardi Ramdani menit ke-53.

    Aroma panas dalam laga ini sudah terjadi sejak menit ke-27. Ketika itu wasit memutuskan memberikan penalti untuk Farmel FC atas pelanggaran yang dilakukan pemain Persikota. Protes keras dilakukan kubu Persikota, termasuk oleh sejumlah pemain cadangan yang ikut memasuki lapangan.

    Kericuhan kembali terjadi di menit 33 ketika wasit memberikan kartu merah kepada asisten pelatih Persikota yang melakukan protes kepada asisten wasit. Sejumlah pemain cadangan yang berada di bench kembali mengerubungi wasit untuk melakukan protes.

    Laga panas mencapai puncaknya di menit 57. Saat skor sudah 3-0 untuk keunggulan Farmel. Pemain Persikota, Juan Hapsara Aditama, menerjang pemain Farmel, Muhammad Kamaluddin.

    Kedua pemain itu lalu saling membenturkan badan dan saling melepas pukulan. Pemain kedua tim sempat melerai dua pemain itu, tetapi situasi kian kacau. Para staf dan ofisial serta pemain cadangan masuk ke lapangan. Perangkat pertandingan dan juga kepolisian juga akhirnya turun tangan untuk membuat kondisi kembali kondusif.

    Setelah kejadian itu, pihak Bayi Ajaib menolak untuk melanjutkan pertandingan. Ofisial Liga 3 lalu memutuskan pertandingan ini berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Farmel. Ini adalah kontroversi yang kesekian terjadi di Liga 3 yang melibatkan adu jotos di lapangan.

    Sementara, Farmel kembali terlibat kontroversi. Sebelumnya, mereka pernah viral memainkan laga yang membuat 4 pemain Bandung United kena kartu merah pada Februari lalu.

    Di laga selanjutnya, Farmel FC akan berhadapan dengan Persipa Pati pada Rabu (9/3) mendatang. Sementara Persikota akan berusaha menjaga peluang lolos ke babak 8 besar saat menghadapi Putra Jombang di hari yang sama.

    Pada laga pertama, Putra Jombang dan Persipa yang menjadi pembuka grup ini mengakhiri laga dengan skor imbang 1-1. Gol Putra Jombang berasal dari Mochamad Adam Malik melalui titik penalti pada menit ke-24. Kemudian, gol Persipa dicetak oleh M. Rifai HI. Marsi di menit ke-85.

    Sementara itu, Pelatih Persikota Tangerang Sahala Marudut mengaku kecewa atas kejadian ini. Ia menilai wasit tidak adil dalam hal ini dimana ass pelatih dan pelatih mendapat kartu dari wasit padahal tidak melakukan serangan apapun.

    “Assisten pelatih dikasih kartu merah karena protes. Dimana offside itu bukan cuma sekali tapi beberapa kali. Kita sebagai manusia punya batas kesabaran dan terpancing. semoga wasit bisa berubah dan mereka sadar apa yang dilakukan salah. Situasi sangat sulit untuk meneruskan pertandingan dengan perangkat yang seperti itu kecuali diganti perangkatnya,” ungkap Sahala.

    Dengan hasil ini, Farmel menjadi penguasa sementara klasemen sementara Grup CC dengan poin tiga. Putra Jombang dan Persipa berurutan di peringkat 2 dan 3 masing-masing dengan 1 poin, sementara Persikota di posisi juru kunci dengan poin nihil.

    (ENK)

  • Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    DENPASAR, BANPOS – Menjaga asa dan target untuk tetap berada di peringkat 10 besar klasemen sementara BRI LIga 1 2021/2022, Persita Tangerang menjamu Persebaya Surabaya di laga pekan ke-29. Laga ini sekaligus menjadi laga pembuka Series 5 yang menjadi Series terakhir dari keseluruhan rangkaian kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

    Menghadapi skuad Bajul Ijo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (6/3), Persita menurunkan kekuatan terbaik. Persita memilih menurunkan striker lokal Ahmad Nur Hardianto sebagai starter.

    Sementara dua pemain asing, Harrison Cardoso dan Taylon Correa memulai pertandingan dari bangku cadangan. Sementara itu Dedy Gusmawan yang pekan lalu mengalami cedera saat pertandingan melawan Bhayangkara FC sudah pulih dan kembali masuk di jajaran starting eleven.

    Tak ingin mengulangi kekalahan telak di putaran pertama tahun lalu, di mana Persita takluk dengan skor 4-0, skuad Pendekar Cisadane menampilkan permainan yang cukup atraktif. Hasilnya, Persita membawa pulang satu poin dari pertandingan malam ini. Pertandingan berakhir remis dengan skor akhir 1-1. Satu-satunya gol Persita di pekan ke-29 ini dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto di menit ke-40.

    Gol itu sempat membuat Pendekar Cisadane unggul sebelum disamakan Bajul Ijo hanya lima menit berselang. Berawal dari kemelut di depan gawang yang dijaga Rendy Oscario. Rendy melakukan penyelamtan yang baik, namun kesalahan pemain belakang Persita yang bermaksud mengamankan gawang malah berbuah rebound untuk Persebaya. Skor pun beurbah 1-1. Hingga turun minum, skor tetap berimbang 1-1.

    Di babak kedua, kedua tim sama-sama tak mampu menciptakan goal dari sejumlah peluang yang tercipta. Akhirnya, hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap imbang 1-1.

    Menghadapi Persebaya, Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku memang sudah mempersiapkan taktik dan strategi tersendiri. Berbeda dengan formasi yang kerap dipakai sebelumnya, di pertandingan kali ini Persita memakai skema yang menghadirkan lima defender sekaligus di lini belakang. Alhasil, Persebaya pun kerepotan.

    “Pertandingan tadi sudah kami prediksi memang akan berjalan seru dan kita sudah mengantisipasi. Ya kami kepada pemain juga terima kasih atas kerja kerasnya. Respek terhadap Persebaya karena mereka juga terus berusaha. Tapi kami sudah mengantisipasi itu dengan perubahan taktikal,” ujar Widodo usai pertandingan.

    Lebih lanjut, kata Widodo, ia memang mengantisipasi lini flank Persebaya yang bermain sangat baik. Karena itu ia sekaligus menerapkan strategi berbeda di kala Persita menyerang dan bertahan.

    “Ya memang Persebaya ini kan flank terbaik menurut saya di Liga 1. Jadi kita antisipasi itu. Sebetulnya fleksibel tadi. Saat defend kita pakai lima bek, ya jadi pake 3 centre back tengah. Tapi saat menyerang, Agung yang naik jadi Central Midfield. Jadi itu saya kira taktikal yang saya jalankan, kami jalankan Persita, mampu merepotkan mereka. Mungkin itu susah diantisipasi. Tapi overall kami Persita pemain telah bekerja keras untuk mendapatkan poin,” tambahnya.

    Widodo pun mengaku puas dengan penampilan seluruh Pendekar Cisadane. Menurutnya, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa merotasi agar setiap pemain bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.

    “Kami tim pelatih berusaha karena saya berdosa kalau tidak menurunkan beberapa pemain, merotasi pemain, Jadi kami berusaha siapapun yang diturunkan, kesempatannya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tingkatkan kualitas individu maupun secara tim. Jadi itu saya memberikan kesempatan kepada siapapun yang diturunkan harus memanfaatkan yang lain,” kata mantan striker andalan Timnas Indonesia di era 90-an itu.

    Sementara itu, Ahmad Nur Hardianto, pencetak gol tunggal Persita yang juga merayakan hari ulang tahunnya tepat hari ini, mengaku senang bisa mencetak gol untuk timnya, terlebih di hari spesialnya.

    “Yang pertama saya bersyukur bisa mencetak gol dan bisa membantu tim meraih poin. Semoga ke depannya bisa terus bisa ambil poin terus,” ujar pemain kelahiran 6 Maret 1995 itu.

    (ENK)

  • Malingping Taekwondo Club Juara Umum Lebak Competition Taekwondo 2022

    Malingping Taekwondo Club Juara Umum Lebak Competition Taekwondo 2022

    LEBAK, BANPOS – Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo Kabupaten Lebak menggelar ‘Lebak Competition Taekwondo Tahun 2022’ yang dilaksanakan di gedung padepokan Pasir Ona Rangkasbitung, Minggu, (6/3). Dalam gelar itu, Malingping Taekwondo Club (MTC) berhasil meraih juara umum tingkat sekolah dasar.

    Panitia pengurus Tingkat Kabupaten, Pajri menjelaskan giat diselenggarakan oleh pengurus Cabang olahraga Taekwondo tingkat kabupaten, “Pelaksanaan mulai dari Tanggal 4 hingga 6 Maret 2022 yang. Ini semestinya digelar setiap tahun sekali. Namun dua tahun sempat terhenti karena masa pandemi, kendati begitu giat ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan,” katanya.

    Menurut Pajri, Taekwondo Competition ini di ambil dari beberapa siswa yang masih pelajar, “Peserta dari para pelajar, ada sekitar ada 160 peserta yang terdiri dari tingkat sekolah prestasi SD, SMP dan SMA/SMK di beberapa Kecamatan di kabupaten Lebak,” ungkapnya.

    Adapun tujuannya, terang Pajri, yakni mencari bibit dari tingkat kabupaten untuk di Kompetisikan di tingkat Provinsi, “Ini kita gelar dengan bertujuan untuk bibit kompetisi, adapun yang di lombakan ada dua cabang, pertama poomsae (seni gerakan/jurus) dan Kyorugi (Sparing),” katanya.

    Kata dia, untuk juara dibagi tiga kriteria hadiah pembinaan dan penghargaan. “Panitia juga memberikan kadeudeuh bagi juara umum satu yaitu uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta, juara dua 1,5 juta dan juara tiga 1 juta. Itu ditambah pemberian Piagam dan piala,” paparnya.

    Dalam kompetisi tersebut dilaporkan, tim dari MTC berhasil meraih juara umum untuk tingkat sekolah dasar dengan mengumpulkan 11 Emas, 4 Perak dan 1 Perunggu.

    Pelatih MTC, Salim Andi kepada BANPOS mengaku ini adalah keberhasilan sekaligus motivasi untuk terus meningkatkan prestasi. ” Sanim Andi, Pelatih Kepala MTC, mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi yang diraih oleh atletnya tersebut.

    “Alhamdulillah, ini merupakan hasil dari prestasi para atlet kami yang tergabung di MTC, insha Allah kami akan terus meningkatkan prestasi yang kami raih agar ke depan terus meningkat, semoga tahun depan untuk tingkat SMP dan SMA/SMK pun bisa menjadi juara umum lagi,” tutur Andi.

    (WDO)

  • Akibat Listrik Korslet, Tiga Rumah Terbakar di Wanasalam

    Akibat Listrik Korslet, Tiga Rumah Terbakar di Wanasalam

    WANASALAM, BANPOS – Akibat dari korsleting listrik, tiga rumah semi permanen di Kampung Warung Jogjog RT 001/001 Desa Cilangkap Kecamatan Wanasalam habis dilalap api. Ketiga rumah itu diketahui milik Darsim, Odin dan Rosid pada Minggu sore (6/3) sekitar Pukul 16.00 WIB.

    Topan Ghifari, salah seorang saudara Darsim mengungkap, untuk sementara korban ditampung di rumah tetangga dulu.

    “Itu rumah saudara saya, sementara saudara saya tinggal di tetangga, sambil masih mencari barangkali masih ada barang-barang yang bisa diselamatkan,” ungkap Topan kepada BANPOS.

    Senada, Kepala Desa (Kades) Cilangkap, Rosita di TKP menutur bahwa kebakaran itu diduga dari korsleting listrik hingga terjadi kebakaran di rumah milik Darsim, karena rumah semi permanen itu berdempetan lalu api merambat ke rumah Odin dan Rosid.

    “Saat kejadian, kami dan warga berupaya untuk memadamkan kobaran api, namun api terus membakar tiga rumah itu hingga rumah pa Darsim habis,” kata Rosita.

    Menurut Kades, atas insiden tersebut, pihaknya turut prihatin dan mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan sama-sama saling menolong agar para korban merasa terbantu.

    “Saya turut prihatin, semoga korban diberikan kesabaran, insha Allah kami dari pihak pemerintahan desa akan sama-sama mencari solusi agar rumah Pak Darsim segera dibangun, sehingga pak Darsim bisa kembali tinggal di rumahnya tersebut,” tuturnya.

    Untuk sementara, kata Rosita, saat ini masih berupaya mengumpulkan barang yang bisa diselamatkan, dan korban diungsikan di rumah tetangga dan saudaranya.

    “Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir sekitar Rp 100 jutaan,” paparnya.

    (WDO)

    Akibat dari korsleting listrik, tiga rumah semi permanen di Kampung Warung Jogjog RT 001/001 Desa Cilangkap Kecamatan Wanasalam habis dilalap api. Tampak puing-puing salah satu rumah sisa terbakar, Minggu sore (6/3).

  • Relawan Banten Sebut Pemerintah Gagap Hadapi Bencana

    Relawan Banten Sebut Pemerintah Gagap Hadapi Bencana

    SERANG, BANPOS – Pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten, Pemerintah disebut gagap Banjir. Tak hanya itu, Provinsi Banten yang tidak memiliki pusat informasi bencana pun mengakibatkan penanganan pemerintah pasca banjir sangat semrawut.

    Demikian disampaikan Relawan Banten, saat menggelar konferensi pers di posko Relawan Banten, Minggu (6/3). Dalam kesempatan tersebut, sejumlah data-data yang disampaikan berdasarkan pengamatan di lapangan secara langsung.

    Relawan Banten, Lulu Jamaluddin, mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman langsung, pihaknya menerjunkan sejumlah relawan dari berbagai daerah. Sejak hari pertama, terdata sebanyak 70 relawan dari Bandung, Depok dan Bekasi.

    “Bahkan, tim kesehatan pun didatangkan dari wilayah Bandung. Ini kejadian suatu kegagapan Pemerintah,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, banjir di awal Maret lalu bukan banjir Kota Serang. Sebab, usai banjir terbesar di kota serang, menyusul banjir di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, disertai tanah bergerak yang menyebabkan 43 umah di Kabupaten Lebak bergeser dan retak.

    “Selanjutnya, Provinsi Banten saat ini tidak mempunyai informasi bencana, mengakibatkan penanganan pemerintah pasca banjir sangat semrawut,” tandasnya.

    Relawan lainnya, Nana, menyebut bahwa Sungai Cibanten telah kehilangan fungsi aslinya, yaitu sebagai jalur transportasi air. Kondisi sungai yang makin dangkal dan menyempit tersebut, diduga disebabkan adanya pengendapan material dari Gunung Karang yang ikut terbawa arus air, misalnya lumpur.

    Penyebab banjir Banten banyak beberapa faktor yaitu mulai ada perubahan tata guna lahan di hulu. Ada penambangan di tengah, setelah bendungan Sindangheula dan ada penyempitan yang diakibatkan bangunan bangunan lokasi belum diketahui pasti.

    “Banyak faktor itu yang harus dievaluasi oleh pemerintah sehingga masyarakat tahu, penyebab banjir juga diakibatkan oleh masyarakat di samping buang sampah yang dapat menyumbat sungai Cibanten. Tapi yang pasti, sejak tahun 1974 tidak pernah ada banjir sedahsyat banjir kali ini, justru itu terjadi semenjak bangunan sindangheula ada,” ungkapnya.

    Ia menegaskan tak sedikit masyarakat yang mencurigai ada sesuatu yang salah dari pengelolaan bendungan Sindangheula melalui operator BBWS3C. Bahwan menyebut pengelolaan tersebut salah, sebab sejak tahun sebelumnya pun belum pernah ada banjir sebesar dan sedahsyat kali ini.

    “Kita bisa lihat ada yang rusak dan memicu kecepatan air segala macam, sehingga akibatnya sangat luar biasa. Ini jadikan pembelajaran kalau memang kapasitasnya yang hanya 9 juta kubik, bagaimana caranya agar over capacity dari bendungan Singdangheula itu tidak lagi bermasalah, mereka (BBWS3C) paling tahu lah metode paling aman untuk mengatasi itu,” jelasnya.

    Nana mengaku, seharusnya semua pihak belajar dari bendungan Katulampa. Meskipun wilayah Jakarta banjir, akan tetapi sudah ada sistem yang dibangun Katulampa, bahwa selalu memberikan informasi ketika akan melepas air dengan jumlah kubik yang ditentukan, dan kawasan mana saja yang terdampak.

    “Itu yang kita butuhkan di sistem bendungan Singdangheula. Pas kejadian tidak ada peringatan apapun yang disampaikan oleh pemerintah baik kota ataupun provinsi, maupun bendungan sindangheula sendiri,” ucapnya.

    Dengan adanya sistem yang direncanakan dengan baik, maka seluruh pihak dapat mengantisipasi sejumlah dampak yang terjadi di wilayah-wilayah dan penanganan yang dilakukan.

    “Kita belajar dari itu, apabila sistemnya dibangun, karena sejauh ini usai dibangun dan sampai hari ini tidak ada sistem yang dibangun. Sehingga itu perlu dilakukan, agar kedepan kita lebih siap menghadapi hal-hal seperti itu,” tandasnya. (MUF)

  • PKK dan Kader Posyandu Desa Argawana Berikan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kota Serang

    PKK dan Kader Posyandu Desa Argawana Berikan Bantuan Untuk Korban Banjir di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader posyandu bersama masyarakat Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang memberikan bantuan kepada korban banjir di Kota Serang.

    Bantuan yang disalurkan antara lain berupa 200 paket sembako, alat-alat tidur seperti tikar, karpet, bantal, guling dan pampers kepada warga masyarakat Kecamatan Kasemen Kota Serang, Sabtu (5/3).

    Bantuan diberikan Ketua PKK dan para kader posyandu bersama masyarakat Desa Argawana serta di support oleh Kepala Desa (Kades) Argawana Arif Hidayatulloh sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban banjir Kota Serang yang terjadi pada (1/3) lalu.

    Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua PKK Desa Argawana Yuyun Hayunah bersama para kader posyandu kepada Ketua RW 06/03 Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Sait.

    Bantuan paket sembako dan alat-alat tidur tersebut langsung diberikan kepada warga masyarakat korban terdampak banjir.

    Usai menyerahkan bantuan, Ketua PKK Desa Argawana Yuyun Hayunah menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian tim PKK, Kades Argawana dan para kader posyandu bersama masyarakat Desa Argawana kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir khususnya di Kecamatan Kasemen, Kota Serang dan sekitarnya.

    “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk kebutuhan makanan, minuman dan alat-alat tidur untuk keperluan sehari-hari, semoga dapat meringankan beban musibah yang sedang dialami warga masyarakat saat ini,” katanya.

    Yuyun menambahkan pihaknya menyalurkan bantuan ketiga lokasi yang menjadi korban banjir.

    “Kita target tiga lokasi yaitu Kampung Kediri, Kampung Katengahan, sama Kampung Kenari yang memang benar-benar sangat membutuhkan bantuan,” pungkasnya.

    Ditempat yang sama, Ketua RW 06/03 Lingkungan Sukadiri, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Sait menyampaikan terima kasih atas simpati dan kepedulian tim PKK, para kader posyandu dan Kepala Desa Argawana yang telah memberikan bantuan kepada warga masyarakat Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen.

    Kata dia, bantuan yang diterima ini, sangat membantu meringankan beban musibah yang sedang dialami masyarakat saat ini.

    “Semoga bantuan yang sudah diterima ini menjadi berkah untuk amal ibadah kita semua, dan semoga Desa Argawana semakin maju dan tetap jaya,” tandasnya. (LUK)

  • Peduli Korban Banjir, KADIN Kota Serang Salurkan Bantuan Pangan

    Peduli Korban Banjir, KADIN Kota Serang Salurkan Bantuan Pangan

    SERANG, BANPOS – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Serang menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kawasan Banten Lama.

    Bantuan disalurkan ke Lingkungan Kenari, Kelurahan Kasemen dan Pondok Pesantren Ribath Syaja`ah al-Akhyar, YPI Masarratul Muta`allimin Banten, Lingkungan Masjid Agung Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

    Ketua KADIN Kota Serang, Tubagus Ibnu Nurul Ibadurachman, melalui keterangan tertulisnya pada Sabtu (5/3) mengungkap bahwa bantuan KADIN Kota Serang sudah disalurkan pada Jumat (4/3).

    “Bantuan sudah kami salurkan hari Jumat 4 Maret kemarin, Alhamdulillah warga korban banjir sangat antusias,” ujarnya.

    Ibnu juga mengatakan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan bentuk kepedulian KADIN Kota Serang terhadap warga terdampak banjir.

    “Ini juga sebagai tugas kami membantu sesama, terlebih warga korban banjir,” tuturnya.

    Sementara itu, Komite Eksekutif dan Legislatif KADIN Kota Serang, Agus Efendi, mengungkap bahwa bantuan diterima langsung oleh Ketua RT dan juga pengurus Ponpes.

    “Bantuan yang disalurkan berupa sebanyak 30 dus air mineral, 20 dus mie instan, dan 400 bungkus makanan siap saji yakni roti. Bantuan diterima langsung oleh Pak RT setempat dan pengurus Ponpes,” ungkapnya.

    Agus pun berharap, bantuan yang diberikan oleh pihaknya dapat membantu warga setempat.

    “Semoga bantuan yang kami salurkan bisa bermanfaat, dan mengurangi beban warga menjadi korban banjir,” tandasnya. (MG-03/MUF)