Penulis: admin

  • Hadiri Apel Akbar di Cilegon, Gus Yaqut Ajak Ansor Banser Jangan Lelah Mencintai Indonesia

    Hadiri Apel Akbar di Cilegon, Gus Yaqut Ajak Ansor Banser Jangan Lelah Mencintai Indonesia

    CILEGON, BANPOS,- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor menginstrusikan agar para kader Ansor Banser untuk tidak lelah mencintai Indonesia, meski banyak rintangan san cacian.

    “Kalau hari ini ada terpaan, ada badai yang sedang menyerang, sudah tidak apa- apa. Mari kita contoh tauladan Nabi Muhammad yang dibenci dan dicaci ketika menegakkan Islam. Kita boleh dicaci, dimaki tetapi kita tidak boleh berhenti memperjuangkan kebaikan. Kira tidak boleh berhenti menegakkan Indonesia sebagaimana diinginka para Kyai kita. Saya titip jangan pernah lelah mencitai Indonesia. Jangan menyerah karena cacian,” ujar Gus Yaqut pada acara Tabarukan Ulama Moderat Do’a Bersama dan Apel Siaga Kesiapsiagaan Bencana di Ponpes Bani Latif, Cibeber, Kota Cilegon, Kamis (3/3).

    Gus Yaqut mengaku bangga kepada kader Ansor Banser yang tetap tegak lurus merawat dan menjaga Indonesia.

    “Meski banyak tantangan dan halangan bahkan cacian, tetapi kita tidak boleh berhenti menegakkan Indonesia. Jangan menyerah atas tantang yang kita hadapi. Saya yakin Sahabat Ansor Banser tegak lurus untuk Indonesia,” tandas Gus Yaqut.

    Merawat dan menjaga Indonesia, kata Gus Yagut harus dilakukan oleh kader Ansor Banser sebagai bentuk kecintaan dan terimakasih atas perjuangan muasis jamiyah Nadlatul Ulama yang turut andil berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

    “Tugas kita saat ini adalah menjaga indonesia untuk tetap utuh. Dulu para kyai berjuang untuk kita. Sekarang kita jaga Indonesia untuk masa depan anak cucu kita. Ini bakti kita untuk Indonesia yang beragam dan pluralis, baik agama dan bahasa tetapi tetap dalam satu ikatan Indonesia,” papar Gus Yaqut.

    Dengan nada tegas, Gus Yaqut menyerukan agar kader Ansor Banser untuk tetap menjaga negeri Indonesia. Hal ini sebagai bentuk bakti dan cinta kepada kyai pejuang bangsa.

    “Sebagai bakti kita ke para kyai muasais maka siapa saja yang berani merusak Indonesi yang beragam, maka kita wajib menjadi garda terdepan melawannya,” tandas Gys Yaqut.

    Gus Men juga tak bosan mengjngatkan kader Ansor Banser untuk tetap menjaga protokol kesehataan. Yaqut juga mengapresiasi kinerja Polri yang sangat berperan dalam program vaksin.

    Sementara Ketua PW Ansor Banten, Ahmad Nuri mengajak kader Ansor Banser Banten setia kepada pimpinan tertinggi yang saat ini banyak dicaci dan disalahkan.

    “Ansor Banser Banten Samoe Gepeng Bersama Gus Yaqut. Kita berkumpul bukan sedang unjuk kekuatan, tetapi sedang Tabarukan ke kyai di Ponpes Cibeber.

    Hadir dalam acara tersebut, Pimpinan Ponpes Bani Latif, Kyai Akrom Latifi, dan para kyai NU se Banten.

    (BAR)

  • Ratu Ria Dorong Sinergitas OPD dalam Penanganan Bencana

    Ratu Ria Dorong Sinergitas OPD dalam Penanganan Bencana

    WAKIL Ketua I DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana, mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) membangun sinergi dalam penanganan bencana. Ia juga menyarankan agar OPD terkait dapat terjun langsung lapangan secara optimal untuk melakukan pendataan.

    Hal itu diungkapkan olehnya, dalam kegiatan diskusi bersama dengan Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) dengan tema ‘Ibu Kota Banten Dikepung Banjir, Adakah Solusi?’ Kamis (3/3) di Sekretariat PWKS.

    “Sarannya itu kita mengoptimalkan turun langsung ke lapangan, semoga pendataan-pendataan yang ada makin valid, mungkin ada beberapa pendataan yang belum masuk ke dinas terkait, mengenai jumlah korban jumlah rumah yang terkena banjir,” ujarnya.

    Ratu Ria pun menuturkan bahwa dalam penanganan banjir, perlu membangun sinergitas yang kokoh. Agar masyarakat segera mendapatkan bantuan secara layak.

    “Penanganannya mungkin nanti kita akan bersinergi dengan antara PU kota, provinsi, dan juga di balai pusat, karena ini kan ada beberapa sektor yang mungkin penanganannya di kota, provinsi, atau pusat,” jelasnya.

    Ia pun mengaku, akan membangun koordinasi dengan dinas terkait untuk membahas mengenai normalisasi lokasi yang terdampak banjir.

    “Nanti saya akan koordinasikan dengan teman-teman yang lain semoga nanti kita dengan dinas terkait bisa turun langsung ke lapangan untuk mengecek penormalisasian itu,” terangnya.

    Dalam eksekusi pernomalisasian, Ratu Ria mengaku akan mengikuti kesiapan dari OPD terkait. Saat ini, pihaknya tengah melihat situasi di lapangan seperti apa.

    “Kita lihat situasi sekarang dulu di lapangannya seperti apa, dan juga teman-teman dinas terkait bisa eksekusinya kapan,” ungkapnya. (ADV)

  • Komplotan Spesialis Pencuri Kerbau Diringkus Polres Pandeglang

    Komplotan Spesialis Pencuri Kerbau Diringkus Polres Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Polres Pandeglang melaksanakan press release pengungkapan pelaku tindak pidana pencurian hewan ternak periode Februari 2022. Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah, mengatakan bahwa pada Februari 2022 terjadi trend peningkatan tindak pidana pencurian hewan ternak.

    “Tentunya kondisi ini perlu kita cermati dan menjadi perhatian atau penanganan khusus,” ucap Belny dalam keterangannya pada Rabu (2/3).

    Satreskrim Polres Pandeglang terus melakukan upaya pengungkapan kasus tindak pidana pencurian hewan ternak. Tersangka pencurian hewan ternak AM (53), AE (65), SM (33), dan DD (35), bersama-sama keliling mencari sasaran hewan ternak jenis kerbau yang disimpan baik di kandang ataupun diluar kandang dengan cara membuka tali yang terikat di hewan ternak tersebut.

    “Setelah berhasil membuka ikatan hewan kerbau tersebut para tersangka menggiring hewan kerbau dan menaikkan ke mobil jenis pick up yang telah disiapkan sebelumnya,” kata Belny.

    Kemudian para tersangka menjual hewan kerbau hasil curian tersebut kepada penadah atau tersangka AD (41) yang berada di wilayah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

    “Hewan kerbau hasil curian tersebut dijual dengan kisaran harga Rp8 juta hingga Rp10 juta, tersangka melakukan pencurian untuk mendapatkan keuntungan,” ujar Belny Warlansyah.

    Belny menjelaskan bahwa periode Februari 2022 Polres Pandeglang berhasil mengungkap kasus pencurian hewan ternak di 20 Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan lima tersangka dan lima ekor kerbau yang berhasil disita oleh petugas.

    “Adapun tersangka pelaku pencurian hewan ternak yang berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Pandeglang ialah AM, AE, SM, dan DD,” ucap Kapolres.

    Belny menyatakan dari hasil pemeriksaan tersangka telah melakukan aksinya di 20 TKP yang berada di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang.

    Untuk di Kabupaten Pandeglang sebanyak 16 TKP diantaranya empat TKP di Kecamatan Mandalawangi, empat TKP di Kecamatan Banjar, empat TKP di Kecamatan Cadasari, tiga TKP di Kecamatan Karangtanjung, satu TKP di Kecamatan Munjul.

    “Di Kabupaten Lebak sebanyak tiga TKP di Kecamatan Warunggunung dan Kabupaten Serang terdapat satu TKP di Kecamatan Baros, dengan total keseluruhan ada 20 TKP,” jelas Belny.

    Adapun pelaku penadah yang berhasil ditangkap dengan inisial AD yang membeli hewan kerbau hasil curian dari tersangka.

    “Tersangka AD merupakan penadah yang membeli hewan kerbau hasil curian untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan,” ujar Kapolres Pandeglang.

    Polres Pandeglang berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan pick up, lima ekor kerbau, satu kunci kandang kerbau, satu tali kandang kerbau dengan panjang satu meter, empat tali tambang warna merah dengan panjang 10 meter, dan satu terpal warna biru.

    Atas perbuatannya AM, AE, SM, dan DD, dikenakan pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun.

    “Sedangkan tersangka AD sebagai penadah dikenakan pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun,” tandasnya.

    (ENK)

  • Dinsos dan BPBD Di-Warning Soal Kelayakan Makanan Korban Banjir

    Dinsos dan BPBD Di-Warning Soal Kelayakan Makanan Korban Banjir

    SERANG, BANPOS – Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Banten diminta  untuk memberikan makanan terbaik dan  layak kepada  warga korban banjir Kota Serang.
    Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi mewanti-wanti agar jangan sampai makanan yang disiapkan tidak layak dikonsumsi.

    “Ya, jangan sampai nanti malah tidak layak dikonsumsi oleh warga korban banjir. Ternyata tadi enak kok nasi bungkusnya, ada telur dadar dan tumis bihun tadi yang saya makan,” kata Andika kepada pers di sela-sela kunjungannya ke dapur umum di halaman Gedung Negara Pemprov Banten,  Kota Serang, Rabu (3/3)

    Turut mendampingi Andika, Asisten Daerah I Septo Kalnadi,  Kepala BPBD Nana Suryana, Kepala Dinas Sosial Nurhana, Kepala Satpol PP Agus Suryadi dan Kepala Dinas PUPR Arlan Marzan.

    Di lokasi dapur umum tersebut Andika melihat para relawan yang tengah memasak dan mengemas makanan. Andika menyemangati mereka dan mengucapkan terima kasih karena sudah mereka sudah mau membantu pekerjaan Ppemprov Banten melayani masyarakat yang tengah terkena musibah.

    “terima kasih ya teh. Semangat!” kata Andika saat berbincang dengan salah seorang relawan dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Banten yang tengah membungkus nasi.

    Kepala Dinsos Banten Nurhana mengatakan, dapur umum tersebut memasak makanan sebanyak 3 ribu bungkus nasi dan lauknya untuk setiap kali waktu memasak. “Dalam satu hari kita masak dua kali, jadi 6 ribu nasi bungkus dalam seharinya kita sediakan,” katanya.

    Nurhana melanjutkan nasi bungkus tersebut kemudian didistribusikan ke wilayah-wilayah terdampak banjir di Kota Serang untuk dibagikan kepada warga, baik yang berada di pengungsian maupun yang masih memilih tinggal di rumahnya pasca-banjir melanda. “Arahan pak Wagub (Andika) tadi dapur umum ini akan terus kita adakan sampai dengan status darurat bencana dicabut oleh Walikota Serang,” kata Nurhana.

    Sementara data BPBD Kota Serang disebutkan, dua orang warga meninggal dunia akibat banjir di Kota Serang tersebut per Rabu (2/3/2022) pukul 01.45 WIB.

    Selain itu, dua orang warga lainnya juga masih dinyatakan hilang, sebanyak 2.413 KK yang tinggal di 2.413 rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter.

    Adapun wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan. Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.

    (RUS)

  • Waspadai DBD dan Diare Menyerang Pengungsi Banjir

    Waspadai DBD dan Diare Menyerang Pengungsi Banjir

    SERANG, BANPOS – Pemerintah mewaspadai potensi penyakit yang akan ditimbulkan pasca banjir, diantaranya deman bwrdarah dengue (DBD), diare, infeksi pernafasan akut, dan penyakit kulit. 

    “DBD berpotensi, mangkannya tim kami terdiri dari berbagai cluster kesehatan, jadi ada yang surveilans bagaimana menganalisa lingkungan tempat pengungsian, jangan sampai terjadi penyakit penular di lokasi pengungsian,” kata Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti dalam siaran persnya, Rabu (2/3).

    Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi penyakit pasca banjir pihakya telah membuka 45 Posko Kesehatan di 3 kabupaten kota, yakni di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. 

    “Total posko kesehatan dari 3 Kabupaten/Kota, terdiri dari 26 posko utama, 11 posko tambahan dan delapan posko sementara,” katanya.

    Ati juga merincikan jumlah posko cluster kesehatan yang disediakan pada masing-masing daerah. Untuk Kabupaten Pandeglang di dua kecamatan dengan 10 titik banjir terdapat 5 posko utama, 1 posko tambahan, dan satu posko sementara. 

    “Kabupaten Serang di 10 kecamatan dengan 16 titik banjir terdapat 16 posko utama, 5 posko tambahan, 2 posko sementara dan PSC 119,” katanya. 

    “Sedangkan untuk Kota Serang di 4 kecamatan dengan 19 titik banjir terdapat 5 posko utama, 5 posko tambahan, 5 posko sementara dan PSC 119,” sambung Ati. 

    Ia juga menjelaskan, pihaknya menggunakan layanan Public Safety Center (PSC) 119 untuk mengantisipasi terjadi hal yang darurat, sehingga seluruh Rumah Sakit di 3 daerah tersebut siap melayani. 

    “Untuk mobilenya sendiri kita gunakan 2 PSC 119, jika terjadi darurat seluruh Rumah Sakit di 3 wilayah Kabupaten/Kota siap menangani kasus yang ada. Sampai hari ini belum ada yang darurat,” jelas Ati. 

    Ati pun menuturkan, untuk Posko Kesehatan direncanakan akan dibuka sampai akhir atau paska kejadian bencana banjir. “Jadi penanganan sampai paska banjir,” imbuhnya. 

    Untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang diturunkan pada setiap poskonya bervariasi, namun ia memastikan hingga saat ini jumlah nakes yang diturunkan sudah cukup dan dibantu juga oleh organisasi profesi. 

    “Jadi saya turunkan organisasi profesi, karena kita tidak tahu banjirnya sampai kapan, jadi bergiliran,” ungkapnya. 

    Terkait obat-obatan, kata Ati, sampai saat ini tidak ada kendala di tiga daerah tersebut, lantaran dapat tercover semua oleh Pemprov Banten, sehingga diharapkan tidak diperlukan BTT untuk obat-obatan. 

    “Kota serang sudah meminta obat-obatan dan hari ini sudah di kirim obat-obatan, dan kalau Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang belum. Kita dapat bantuan juga dari Kemenkes kalau memang kekurangan kita dapat bantuan dari Kemenkes, selama ini stok di Kota dan Provinsi cukup,” pungkasnya.

    (RUS)

  • Mahasiswa Banten Dukung Muhaimin Iskandar Nyalon Jadi Presiden

    Mahasiswa Banten Dukung Muhaimin Iskandar Nyalon Jadi Presiden

    SERANG, BANPOS – Ratusan mahasiswa yang terdiri dari sejumlah perguruan tinggi di Provinsi Banten, mendeklarasikan diri mendukung Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai Calon Presiden RI pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

    Bertempat di gedung KNPI Provinsi Banten, mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Mahasiswa Banten Bergerak itu menyatakan tiga hal yang menjadi alasan mereka mendukung Muhaimin Iskandar.

    “Kami para mahasiswa mendukung Gus Muhaimin maju sebagai presiden pada tahun 2024, karena memang dari diskusi kami ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan kami,” ujar Koordinator Koalisi Mahasiswa Banten Bergerak, Dedi Wisma, Rabu (2/3).

    Alasan pertama, mereka menganggap Muhaimin merupakan sosok alumni aktivis mahasiswa, yang sampai sekarang tetap membawa semangat aktivisnya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

    “Termasuk juga bagaimana Gus Muhaimin memperjuangkan nobel perdamaian untuk dua ormas besar di Indonesia, yaitu untuk NU dan Muhammadiyah,” ucapnya.

    Sedangkan alasan kedua yakni Muhaimin disebut merupakan anak didik langsung dari Presiden ke-4 Indonesia, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia mengatakan, Muhaimin memiliki sejarah panjang bersama dengan tokoh Indonesia tersebut.

    “Beliau merupakan anak didik Gus Dus, yang didik langsung oleh Gus Dur dan bersama-sama mendirikan PKB. Nama Gus Muhaimin ini memang masih eksis di kalangan mahasiswa,” ungkapnya.

    Adapun alasan ketiga yakni Muhaimin dinilai memiliki garis keturunan yang cukup istimewa, yakni keturunan seorang tokoh agama terkemuka asal Jawa Timur (Jatim), KH Bisri Samsuri.

    “Sehingga kami menilai secara sosok, Gus Muhaimin sangat religius, apalagi memiliki trah Kyai. Sehingga kami rasa, beliau mampu untuk memegang kendali kebijakan ke depannya. Untuk kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia,” terangnya.

    Deklarasi tersebut menurut Dedi, diikuti oleh sebanyak 157 mahasiswa yang terdiri dari sejumlah perguruan tinggi di Banten, baik swasta maupun negeri.

    “Kampus itu diantaranya Untirta, UIN Banten, Politeknik Piksi Input Serang, STISIP Setia Budhi Rangkasbitung, dari STIE La Tansa Mashiro Lebak dan STIKES Salsabila Serang,” tuturnya.

    Pihaknya pun sebelum melaksanakan deklarasi, telah melakukan bakti sosial untuk membantu para penyintas bencana banjir di Kota Serang, khususnya Kecamatan Kasemen.

    “Kami juga bersama rekan-rekan telah memberikan bantuan sembako kepada penyintas banjir yang ada di Kecamatan Kasemen, sebagai bentuk kemanusiaan dan kepedulian kami terhadap penyintas banjir di Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Kasus Dugaan Korupsi BPRS CM, Direktur dan Puluhan Saksi Diperiksa Kejari Cilegon

    Kasus Dugaan Korupsi BPRS CM, Direktur dan Puluhan Saksi Diperiksa Kejari Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon memeriksa Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM) dan sejumlah saksi lainnya, terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pemberian fasilitas BPRS CM tahun 2017-2021.

    Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Cilegon, Atik Ariyosa, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa total 73 saksi, baik dari internal BPRS maupun dari para nasabah.

    “Untuk perkembangan BPRS sampai dengan hari ini, sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 73 orang saksi yang diambil keterangannya yang mana masih dari nasabah dan pegawai dari BPRS sendiri,” ujar Ari, saat ditemui di Kantor Kejari Cilegon, Rabu (2/3).

    Mantan Kasi Intel Kejari Lampung Barat ini membenarkan bahwa ada pejabat direktur tahun 2018 berinisial IDR, turut diperiksa.

    “Jadi memang benar ada yang namanya pejabat direktur tahun 2018 dengan inisial IDR pada tanggal 17 Februari kemarin. Hal-hal yang dipertanyakan masih di seputaran terkait tugas dan wewenang beliau sebagai dirut,” jelasnya.

    Ia mengatakan, terkait aset yang disita Kejari belum ada penambahan, masih milik Manager Marketing BPRS CM. Selain itu, pihaknya juga belum bisa memastikan berapa nilai aset tersebut dan terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Belum ada penambahan barang atau aset-aset yang disita masih seperti yang kemarin yang manager marketing,” tuturnya.

    Hingga saat ini, Kejari Cilegon juga masih belum menetapkan tersangka lantaran masih proses penyidikan pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan alat bukti.

    “Sampai dengan saat ini belum ada penetapan tersangka yang pasti andai kata penyidikan sudah lengkap dan sudah jelas dan dilakukan gelar perkara, ya siapa saja yang bertanggung jawab bisa saja dijadikan tersangka sangat besar kemungkinan,” tandasnya. (LUK/MUF)

  • Banjir Karena Siklus 200 Tahunan, Penyempitan Sungai Jadi Concern Bersama

    Banjir Karena Siklus 200 Tahunan, Penyempitan Sungai Jadi Concern Bersama

    SERANG, BANPOS – Meski banjir sudah kadung mengepung ibu kota provinsi, Kota Serang,l akan tetapi pemprov meminta semua pihak agar lebuh fikus terhadap penanganan penyemputan sungai.

    Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta persoalan penyempitan badan sungai menjadi concern atau perhatian semua pihak tanpa kecuali, baik pemerintah maupun masyarakat. 

    Menurutnya, penyempitan badan sungai di Cibanten diyakini menjadi penyebab utama terjadinya banjir di Kota Serang Selasa (1/3) lalu.

    “Lihat itu, masa sampai ada bangunan yang menjorok, nyaris berada di badan sungai,” kata Andika kepada pers saat meninjau langsung kondisi aliran sungai Cibanten di Kawasan Sempu, Kota Serang, Rabu (2/3).

    Andika yang didampingi Walikota Serang Syafrudin diajak melihat langsung penyempitan badan sungai di lokasi tersebut oleh Kepala BBWSC 3 (balai besar wilayah sungai cidanau-ciujung-cidurian) I Ketut Jayada, setelah sebelumnya mereka juga meninjau Bendungan Sindangheula.

    Menurut Andika, dalam waktu dekat ini perlu dilakukan upaya penertiban bangunan yang berada di daerah aliran sungai (DAS). Andika meminta Pemkot Serang sebagai pemda yang berwenang terkait izin mendirikan bangunan (IMB) di wilayah Kota Serang yang dilintasi Sungai Cibanten melakukan langkah-langkah penertiban.

    Saat ini, kata Andika, Pemprov Banten sendiri tengah menunggu detail enginering design (DED) kegiatan penataan badan sungai dan DAS Cibanten yang tengah dikerjakan BBWSC 3.

    “Memang kan sudah masuk dalam perencanaan dan penganggaran pihak BBWSC 3 soal penataan Cibanten ini. Nanti tiba waktu pelaksanaan pengerjaannya kami dan Pemkot Serang yang akan mengawal terkait penertiban lahannya,” papar Andika.

    Terkait penyempitan badan sungai sendiri, Andika mengakui hal itu bukan hanya disebabkan oleh berdirinya bangunan-bangunan di DAS. Lebih dari itu perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan dengan membuang sampah ke sungai juga menjadi penyebab terjadinya penyempitan badan sungai.

    “Jadi minta tolong kepada teman-teman pers juga untuk bisa ikut membantu mengedukasi masyarakat terkait dengan peduli lingkungan ini,” kata Andika.

    Sebelumnya saat meninjau Bendungan Sindangheula, Kepala BBWSC 3 I Ketut Jayada menerangkan kepada Andika dan Syafrudin, bahwa  pada malam hari sebelum terjadinya banjir di Kota Serang tersebut, wilayah Kota Serang dan wilayah hulu aliran  Sungai Cibanten di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi dan di luar kebiasaan.

    “Curah hujannya mencapai 243 mm dengan durasi yang sangat lama, dan (hujan) ini yang disebut dengan hujan kala ulang yang siklusnya 200 tahunan. Ini luar biasa sekali,” kata Ketut.

    Akibat curah hujan yang luar biasa tinggi tersebut, Bendungan Sindangheula mengalami kelebihan volume air sebanyak 2 juta kubik dari kapasitas maksimumnya yang sebesar 9 juta kubik. Kelebihan volume air sebesar 2 juta kubik itu lah, kata Ketut, yang kemudian secara alami mengalir ke sungai Cibanten.

    “Masalahnya Sungai Cibanten kondisinya mengalami penyempitan dan sedimentasi sehingga tidak mampu secara aman mengalirkan kelebihan daya tampung Bendungan Sindangheula yang sebesar dua juta kubik tersebut ke wilayah hilir Sungai Cibanten di perairan laut di Kota Serang dan Kabupaten Serang,” paparnya.

    Senada dengan Andika, Ketut meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk dapat memperlakukan sungai bukan sebagai halaman belakang sehingga kemudian tidak mempedulikan konsidi sungai.

    “Nanti kalau sudah kita tata, mari kita jaga sungai bersama-sama. Jadikan sungai itu sebagai beranda, sebagai teras depan rumah sehingga kita ingin mempercantik dan menjaganya terlihat baik,” kata Ketut. 

    Untuk diketahui, sebelum kunjungan ke Bendungan Sindangheula dan titik penyempitan badan Sungai Cibanten di kawasan Sempu tadi, Andika memimpin rapat kordinasi terkait penanganan banjir Kota Serang tersebut di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang. Selain diikuti oleh Syafrudin dan Ketut, rapat juga diikuti oleh Sekretaris Daerah Pemprov Banten Al Muktabar, dan Asisten Daerah I Pemprov Banten Septo Kalnadi.

    Sejumlah Kepala OPD Pemprov Banten tampak hadir di antaranya Kepala BPBD Nana Suryana, Kepala Dinas PUPR Arlan Marzan, Kepala Dinas Sosial Nurhana dan Kepala Satpol PP Agus Supriyadi. Sementara Syafrudin sendiri tampak didampingi Sekretaris Daerah Pemkot Serang Nanang Saefudin. Juga tampak hadir mewakili Pemkab Serang, Kepala BPBD, Nana Sukmana Kusuma.

    (RUS/ENK)

  • Versi Polda Banten, Banjir Rendam Ribuan Rumah, 5 Meninggal Dunia

    Versi Polda Banten, Banjir Rendam Ribuan Rumah, 5 Meninggal Dunia

    SERANG, BANPOS – Hujan deras terjadi di wilayah hukum Polda Banten pada Senin (28/2) sejak dini hari yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak, pohon tumbang bahkan timbulnya korban meninggal dunia akibat bencana banjir.

    Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menjelaskan bencana banjir yang terjadi akibat hujan deras sehingga air sungai meluap yang mengakibatkan sejumlah rumah tergenang air dan 5 korban meninggal dunia.

    Shinto Silitonga menyampaikan, bencana banjir di wilayah hukum Polda Banten tidak hanya terjadi di Kota Serang namun juga terdampak di Kabupaten Pandeglang.

    “Sesuai hasil analisa dan evaluasi dari Biroops Polda Banten, banjir berdampak di 12 kecamatan, 22 desa, 3.960 rumah tergenang dan terdapat sekitar 700 pengungsi sebanyak, bahkan terdata lima orang meninggal dunia akibat bencana banjir,” jelas Shinto Silitonga pada Rabu (2/3).

    Untuk di wilayah Serang Kota yang terdampak bencana banjir terdapat lima kecamatan yaitu di Kecamatan Kasemen, Serang, Cipocok Jaya, Taktakan dan Curug serta lima desa, 2.203 rumah, 700 pengungsi dan lima orang korban meninggal dunia, sedangkan untuk wilayah Kabupaten Pandeglang berdampak di tujuh kecamatan yaitu di Kecamatan Labuan, Cadasari, Patia, Saketi, Pandeglang, Mandalawangi, Pulosari, serta 17 desa dan 1.757 rumah.

    Adapun lima korban meninggal ialah GS beralamat di Kota Baru, Kecamatan Serang, FR dan AD di Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, RZ di Kagungan, Kecamatan Serang serta AMS di Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya.

    Dalam tanggap bencana banjir ini Polda Banten menerjunkan 511 personel, memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak banjir baik di Kota Serang maupun di Kabupaten Pandeglang.

    “Adapun peralatan yang digunakan untuk mengevakuasi korban diantaranya dua double cabin, satu bus, satu ambulance, dua rubber boat dan alat perlengkapan SAR lainnya, serta personel Biddokes Polda Banten memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat berupa pemberian obat-obatan maupun vitamin,” kata Shinto.

    Selain itu, Polda Banten telah mendirikan beberapa tenda pengungsi dan menyiapkan dapur lapangan untuk melayani konsumsi masyarakat terdampak banjir.

    Terdapat empat pohon tumbang yang terjadi di wilayah Serang Kota, diantaranya satu di Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, dan dua peristiwa lainnya di Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, juga satu pohon tumbang di Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang.

    “Ada satu rumah yang hancur akibat bencana banjir yaitu di Lingkungan Legok, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan termasuk dua rumah yang terbawa arus sungai di Kasemen yang viral di media sosial,” ungkap Shinto.

    Dalam pemberian bantuan, Polda Banten memberikan 500 paket sembako kepada warga terdampak bencana banjir. Tak hanya itu, bentuk rasa simpati dan empati dari Ibu Kapolri Ny. Juliati Sigit Prabowo menyalurkan bantuan berupa 28 dus susu Dancow, 17 dus biskuit Roma, 38 dus air mineral, 15 kotak susu kental, 7 kotak susu kental kaleng, ribuan masker, ribuan roti Holland Bakery, 10 kotak teh Sariwangi, 12 kotak kopi bubuk, sejumlah makanan kaleng sarden dan kornet.

    Selain itu Ibu Kapolri juga menyalurkan bantuan berupa 13 kodi daster, 15 kodi celana pendek dan 15 kodi pakaian dalam dewasa.

    Sesuai dengan pengamatan di lapangan, dominan lokasi banjir saat ini sudah surut dan masyarakat sudah mulai membersihkan rumahnya. “Penting bersama untuk mengikuti dinamika cuaca namun warga diminta untuk tidak panik,” tutup Shinto.(MUF/ENK).

  • PUPR Kota Tangerang Optimalkan Infrastuktur Drainase

    PUPR Kota Tangerang Optimalkan Infrastuktur Drainase

    BANPOS – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan upaya prenventif untuk meminimilasir terjadinya banjir di Kota Tangerang.

    Salah satu upaya tersebut diantaranya adalah melalui tim pemeliharaan drainase, bidang Operasi dan Pemeliharaan terus melaksanakan pekerjaan perbaikan rehabilitasi crossing (perbaikan persimpangan) saluran drainase di jalan Citra Persada, Kecamatan Periuk, untuk memastikan kondisi infrastruktur drainase kota tetap berfungsi di musim penghujan.

    Hal tersebut dilakukan bertujuan agar dapat mengoptimalkan apa yang telah dibangun pada Bidang Tata Air dapat dimanfaatkan secara maksimal, ujar Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (Kabid OP) dari Dinas PUPR Kota Tangerang “Dody Ardiansyah,”.

    Ia mengatakan bidang Operasi dan Pemeliharan (OP) PUPR, setiap harinya mengerahkan delapan tim yang dibagi menjadi 20 titik lokasi pengerjaan.

    “Tim ini kita bagi di wilayah timur, barat, dan tengah. Sedangkan untuk tim lainnya itu mobile, mulai dari OP pintu air, tim alat berat, dan tim babatan. Ada juga tim yang selalu standby 24 jam seperti OP pompa dan rehap turap atau tanggul,” papar Dody.

    “Tidak hanya tim yang dikerahakan, Bidang OP juga melakukan pengerukan dan pembersihan kali atau sungai menggunakan alat berat.

    “Setiap harinya kami turunkan sekitar delapan unit di wilayah barat, timur dan tengah. Mulai dari Ultratrex, Buldoser serta Ampibi,” ucapnya.

    Dody juga mengimbau kepada masyarakat di musim penghujan ini untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

    “Saya mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang untuk sama-sama menjaga kota kita dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di selokan, karena itu akan menghambat jalannya air, dan mengakibatkan hadirnya genangan ataupun banjir,” himbau Dody.

    Mari kita rawat bersama infrastruktur kota tercinta sehingga bermanfaat secara maksimal bagi seluruh warga Kota Tangerang. Jangan jadikan embung, situ, sungai, saluran drainase sebagai tempat pembuangan sampah.

    Dan jangan lupa untuk juga tetap selalu menjaga diri, keluarga-kerabat tercinta, rekan kerja dan lingkungan kita dari paparan virus Covid19 dengan melaksanakan protokol kesehatan, serta mari tingkatkan kewaspadaan di musim penghujan ini, tandas Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (Kabid OP) dari Dinas PUPR Kota Tangerang “Dody Ardiansyah,”. (ADV)