Penulis: admin

  • Logo HUT Kota Tangerang Ke-29 Diluncurkan

    Logo HUT Kota Tangerang Ke-29 Diluncurkan

    TANGERANG, BANPOS – Tanggal 28 Februari 1993 Kota Tangerang resmi terbentuk menjadi bagian dari Indonesia khususnya di Provinsi Banten. 29 tahun Kota Tangerang telah menjadi rumah yang tangguh, nyaman dan berdaya saing melalui segala bentuk tantangan dan perkembangan jaman bagi masyarakat Kota Tangerang.

    Rabu, (2/2), Walikota Tangerang Arief R Wismansyah hadir bersama Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman meresmikan peluncuran Logo dan Tagline HUT Kota Tangerang ke-29 Tahun “Sehat dan Berdaya Saing” yang digelar secara virtual di Ruang Ahlakul Karimah Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang.

    “Alhamdulillah kita sudah memasuki Bulan Februari 2022, bulan yang bersejarah bagi Kota Tangerang dimana Bulan Februari menjadi bulan lahirnya Kota Tangerang tercinta,” ucap Arief.

    Arief juga menerangkan bahwa tagline “Sehat dan Berdaya Saing” pada tema besar peringatan HUT Kota Tangerang ke-29 Tahun memiliki arti nilai – nilai semangat dan sehat, serta pantang menyerah untuk bersama – sama bangkit dalam menggapai harapan yang lebih baik mewujudkan Kota Tangerang yang berdaya saing.

    “Harapan dan do’a kita bersama meskipun saat ini kita kembali dihadapkan dengan situasi Covid-19 yang sedang meningkat, Kota Tangerang diharapkan dapat terus bangkit, mewujudkan kota dan masyarakat yang lebih sehat serta terus tumbuh menjadi kota yang berdaya saing,”

    Lebih lanjut Arief berharap mengawali bulan Februari ini dan hari jadinya Kota Tangerang yang jatuh pada tanggal 28 Februari 2022 mendatang, kita harus lebih memacu semangat untuk mewujudkan Kota Tangerang yang sejahtera, berahlakul karimah dan berdaya saing.

    “Saya berharap di usia Kota Tangerang yang semakin dewasa ini semua unsur termasuk masyarakat dapat memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan Kota Tangerang yang lebih baik lagi,”

    “Saya ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua stakeholder yang terlibat terlebih kepada masayarakat Kota Tangerang yang terus bekerja sama dan sama – sama bekerja dalam membangun kota ini hingga diusianya yang ke 29- Tahun,” pungkas Walikota Tangerang.

    (MADE/BNN)

  • Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    DENPASAR, BANPOS – Upaya Persita Tangerang untuk kembali ke jalur kemenangan kembali tersendat usai ditahan imbang Borneo FC di pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022, kemarin. Dalam laga yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali itu, kedua tim menjalani sebagian laga dengan 10 pemain dan menyudahinya dengan skor 1-1.

    Persita sebenarnya mampu bermain efektif saat meladeni Boaz Solossa cs. Terbukti, meski terus bermain di bawah tekanan lawan, Pendekar Cisadane justru mampu unggul terlebih dulu.
    Sebuah serangan balik yang dibangun skuad Widodo Cahyono Putra berhasil dimanfaatkan Andre Agustiar menjadi sebuah gol di menit ke-29. Andre merobek gawang Borneo memanfaatkan umpan Kasim Botan.

    Barisan pertahanan Pendekar Cisadane di babak pertama masih sulit ditembus oleh lawan. Sehingga Agung Prasetyo cs masuk ke ruang ganti untuk menjalani istirahat dalam keadaan unggul 1-0.
    Memasuki babak kedua, barisan pertahanan Persita masih sulit untuk ditembus Borneo FC. Namun, pada menit 57 Pendekar Cisadane harus bermain dengan 10 pemian setelah Agung Prasetyo diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua dalam pertandingan itu.

    Keunggulan pemain itu dimanfaatkan betul oleh Pesut Etam. Boaz Solossa cs terus berusaha membombardir barisan pertahanan Persita dengan serangan-serangan sporadis.

    Serangan Borneo FC berbuah hukuman penalti di menit ke-73 setelah Boaz dilanggar di dalam area penalty Persita. Mantan penyerang andalan Timnas Indonesia itu tak menyia-nyiakan peluang dan mengeksekusi sendiri hukuman itu. Tendangannya ke tengah gawang salah diantisipasi penjaga gawang Dika Bhayangkara.

    Dua menit berselang, keuntungan jumlah pemain yang dimiliki Borneo FC itu sirna. Bek kiri Pesut Etam, Nur Diansyah kena kartu merah juga dan harus diusir wasit. Dengan situasi 10 lawan 10, kedua tim tak mampu memncetak gol tambahan hingga akhir laga. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.

    Hasil tersebut belum mempengaruhi kondisi kedua tim di klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021–2022. Persita masih di urutan 10 dengan koleksi 26 poin, sedangkan Borneo mengisi urutan delapan dengan kumpulan 31 poin. Kedua tim artinya masih gagal menang dalam tiga laga terakhir.

    Menanggapi hasil pertandingan yang berakhir imbang, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro mengaku pertandingan memang sangat berat. Ditambah lagi karena faktor cuaca dan suhu yang memang sangat panas sat pertandingan.

    “Pertandingan tadi saya kira dalam tempo lambat ya. Karena kita tahu sendiri situasi dan suasana pun sangat panas. Kita akui itu, lawan pun gitu mengakui,” kata Widodo yang juga turut menyoroti kinerja wasit di pertandingan ini, terutama saat dugaan pelanggaran yang dilakukan Achamd Faris di kotak penalti Borneo pada menit ke-70.

    “Tapi ada beberapa hal yang mesti dicatat untuk perkembangan sepak bola Indonesia dengan beberapa keputusan referee. Itu yang menjadi acuan ke depannya supaya lebih baik lagi,” jawabnya singkat.

    Selanjutnya, Widodo mengaku akan terus mengevaluasi timnya untuk bisa meraih hasil maksimal, meski jadwal kian padat di sisa Series 4 ini.

    “Tentu kami ada recovery dan mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya. Dan tentunya apa yang harus kita perbaiki, kita harus perbaiki. Jadi itu. Kami terima kasih pada pemain yang sudah bekerja keras pada sore hari ini tapi memang hasil belum memuaskan, belum poin penuh. Tapi ini satu pun sudah kami syukuri, ke depan lebih baik lagi,” kata dia.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Herwin Tri Saputra menyebut akan langsung fokus ke pertandingan pekan berikutnya demi meraih hasil yang baik. “Mungkin kita akan memperbaiki setiap peluang yang ada dan memaksimalkan. Kita mau fokus ke laga berikutnya. Itu saja,” kata pemain bernomor punggung 20 ini.

    (ENK)

  • Sepanjang 2021, Pemkab Serang Pasang 778 Titik PJU

    Sepanjang 2021, Pemkab Serang Pasang 778 Titik PJU

    SERANG, BANPOS- Dishub Kabupaten Serang telah memasang sebanyak 778 titik lampu penerangan jalan umum atau PJU selama kurun waktu tahun 2021 yang tersebar di empat rayon yaitu, rayon Anyer, Serang, Cilegon dan rayon Cikande.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit dalam keterangan tertulisnya melalui Diskominfosatik, Kemarin mengungkapkan pemasangan PJU di dominasi atas aspirasi anggota DPRD Kabupaten Serang. Disamping itu juga melalui sebuah proses perencanaan mulai dari Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten.

    “Para anggota dewan di masing-masing dapil juga melakukan reses, maka muncul program pemasangan PJU yang di dominasi aspirasi anggota dewan. Program ini full dibiayai dari APBD tahun 2021,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, pemasangan PJU merupakan salah satu program Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    PJU itu sendiri dipasang di jalan berdasarkan klasifikasi yaitu di jalan kewenangan pemerintah pusat atau negara, jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa.

    “Untuk 778 titik PJU yang terpasang di jalan kabupaten dan desa itu merupakan kewenangan Pemda Kabupaten Serang, baik aspek pemeliharaan dan lain sebagainya,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat ketika PJU terpasang harus mempunyai tanggung jawab bersama-sama untuk merawat dan memeliharanya.

    “Jangan sampai ketika PJU terpasang dekat pohon kemudian pohonnya rindang, maka harus di tebang pohon itu supaya ada aspek keselamatan PJU itu sendiri,” ungkap Tarkul.

    Disamping itu, tambah Tarkul Wasyit, bilamana PJU mengalami masalah atau padam, menyala pada siang hari, dan jaringan jalan umum putus, masyarakat setempat agar segera menghubungi melalui nomor telepon (0254) 281123 atau Handphone/Whatsapp di 081381081715.

    (LUK/AZM/ANT)

  • WH Nyatakan Banten Siap Jadi Tuan Rumah PON

    WH Nyatakan Banten Siap Jadi Tuan Rumah PON

    SERANG, BANPOS- Provinsi Banten menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Hal itu seiring dengan pembangunan Banten International Stadium (BIS) yang saat ini memasuki tahap akhir.

    “Pemprov Banten dalam waktu dekat akan meresmikan Banten International Stadium (BIS) yang direncanakan akan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2022 nanti,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam sambutannya saat menghadiri Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Provinsi Banten periode 2021 – 2025 di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Sam’un No 5, Kota Serang, Rabu (2/2).

    “Berdiri di atas lahan seluas 62 hektar, BIS itu akan banyak fasilitas penunjang olahraga lainnya yang bisa digunakan oleh para atlet dari berbagai macam cabang olahraga untuk melakukan latihan rutin,” tambahnya.

    Namun, lanjut WH, saat ini BIS masih dalam tahap finishing. nanti setelah diresmikan baru bisa digunakan. BIS sudah berstandar FIFA. Sehingga berbagai fasilitas yang ada sudah sangat lengkap.

    “Bahkan jika diizinkan, mungkin Provinsi Banten secara infrastruktur sudah lebih siap menjadi tuan rumah PON,” ungkapnya.

    WH juga menekankan kepada kepengurusan KONI Provinsi Banten yang baru dilantik beserta KONI di Kabupaten dan Kota agar ikut mendukung Program Desain Besar Olahraga Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

    “Dalam Desain Besar Olahraga Nasional itu, peran KONI sangat penting dalam proses pembinaan atlet, terutama atlet pada cabang olahraga yang diunggulkan yang harus dikedepankan,” ungkapnya.

    “Hal itu agar nanti dukungan penuh yang kami berikan ini bisa dibayar lunas dengan prestasi olahraga yang dihasilkan,” tambah WH.

    WH juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kinerja kepengurusan KONI Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Rumiah Kartoredjo yang telah membawa olahraga Banten ke peringkat 13 besar pada saat PON ke-XIX di Jawa Barat tahun 2016 lalu.

    Dikatakan, prestasi itu tidak didapat dengan mudah, melainkan dengan penuh perjuangan, keseriusan dan persiapan matang yang dilakukan oleh Pengurus KONI Provinsi Banten. Terlebih, sebelumnya Provinsi Banten berada pada peringkat 21.

    “Ini sebuah loncatan yang luar biasa yang dilakukan oleh kepengurusan KONI Provinsi Banten. Dan ke depan, saya meminta kepada pengurus KONI yang baru agar bisa lebih meningkatkan lagi prestasi olahraganya,” katanya.

    (RUS/AZM)

  • Kapolda Tekankan Pengawalan Ambulan Tak Dipungut Biaya

    Kapolda Tekankan Pengawalan Ambulan Tak Dipungut Biaya

    CILEGON, BANPOS – Polda Banten launching program Lancar Ambulanku, Selamat Pasienku yang diklaim sebagai salah satu program pertama di seluruh Indonesia. Program Lancar Ambulanku, Selamat Pasienku yang diluncurkan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten tersebut dilaunching langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto di The Royale Krakatau Cilegon, Rabu (2/2).

    Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengatakan, program tersebut merupakan wujud jalinan sinergitas profesional yang kokoh dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) yang mantap di daerah hukum Polda Banten.

    “Program ini sangat berdampak pada kelancaran operasionalisasi ambulan mengingat kompleksitas permasalahan lalu lintas di jalan seperti volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kondisi jalan, keterbatasan sarana prasarana pendukung jalan, kurangnya budaya tertib berlalu lintas di samping faktor relatif gangguan keselamatan lalu lintas lainnya,” kata Rudy dalam sambutannya, Rabu (2/2).

    Lebih lanjut, Kapolda menuturkan, program Lancar Ambulanku, Selamat Pasienku tersebut diluncurkan lantaran beberapa fenomena yang kerap terjadi pada praktik pengawalan ambulan yang dilakukan oknum relawan yang melakukan tindakan arogansi terhadap pengguna jalan, serta oknum pengguna jalan yang menghalangi mobilitas ambulan.

    “Praktik-praktik seperti ini yang kerap dilakukan oleh oknum-oknum relawan, beberapa contoh di atas tentunya menyisakan permasalahan baru terkait regulasi atau legalitas pengawalan, juga yang terpenting adalah tentang keselamatan pengawalan ambulan yang dikawal baik itu sopir dan pasien,” tuturnya.

    Kapolda mengatakan, program tersebut menekankan pada pelayanan prima kepolisian sebagai wujud implementasi dari tugas pokok Polri dalam Pasal 13 UU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

    Selain itu, lanjut Kapolda, program tersebut juga sebagaimana program kebijakan Kapolri melalui jargon Presisi pada program peningkatan kualitas pelayanan publik Polri.

    “Semoga program ini bisa berkelanjutan dan memberikan output bagi masyarakat maupun Kepolisian Republik Indonesia di bumi Banten dan menjadi contoh bagi Polda yang lain sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran dan ketertiban lalu lintas melalui pendekatan lunak dan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

    Kapolda juga menegaskan, seluruh pelayanan yang diberikan pihak kepolisian, termasuk dalam program Lancar Ambulanku, Selamat Pasienku tersebut diberikan secara gratis.

    “Tidak ada imbalan apapun. Jadi untuk para pengemudi ambulan, kalau ada (petugas kepolisian) yang macem-macem minta imbalan (saat melakukan pengawalan) atau yang lain-lain, lapor langsung ke Pak Dirlantas, kalau engga lapor langsung ke saya,” tandasnya.

    Launching Lancar Ambulanku, Selamat Pasienku tersebut turut dihadiri Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Prof. Cryshnanda Dwilaksana, Pejabat Utama Polda Banten, Kapolres jajaran, Asisten Daerah Pemprov Banten Septo Kalnadi, Kasrem 064/MY Kolonel Inf. Hardian Achmadi, Kabid Yankes Dinas Kesehatan dr. Zakky Zamzami Madjid, Kepala Jasa Raharja Kantor Wilayah Banten Sigit Harismun, Asisten Deputi Bidang Penilaian Kinerja BPJS Kesehatan Cecep Heri Suhendar serta ratusan driver ambulance yang ada di Banten.

    Di tempat yang sama, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto mengatakan, program tersebut merupakan public service centre Ditlantas yang bekerjasama dengan instansi terkait lainnya. Dimana dalam program tersebut, para pengemudi ambulan telah dibekali dengan pelatihan safety driving saat membawa pasien.

    “Program lancar ambulanku akan diimplementasikan dalam beberapa tahapan mulai dari pelatihan keterampilan safety driving hingga diskusi-diskusi dengan eksternal. Selanjutnya masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi melalui command centre 110.

    Dirlantas juga menyampaikan, pada dasarnya ambulan telah menjadi prioritas berdasarkan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Namun, dalam keadaan tertentu, pihak kepolisian akan memberikan pengawalan sesuai dengan program yang diluncurkan Polda Banten.

    “Seluruh personil yang ada di Dirlantas dan Polres serta Polsek jajaran. Dari anggota tersebut, mana yang terdekat dia yang akan menuju titik lokasi, dari Polisi yang ada di radius terdekat itulah yang akan membantu aktifitas pelayanan,” pungkasnya.

    (LUK/RUL)

  • Nama Ketua DPD Golkar Pandeglang Dicatut di Facebook

    Nama Ketua DPD Golkar Pandeglang Dicatut di Facebook

    PANDEGLANG, BANPOS -Akun Facebook milik Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Pandeglang, Gunawan telah diserupai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.

    Dengan modus membuat akun facebook menggunakan nama dan foto Ketua DPD Partai Golkar Pandeglang, Gunawan Wawan sama seperti dengan akun aslinya dan memakai foto Gunawan yang sedang menggendong putrinya, oknum tersebut telah melakukan chat ke personal mangsanya melalui messenger facebook.

    Ciri-ciri akun tersebut di berandanya sama sekali tidak ada status apapun dan hanya ada satu foto profil saja. Begitu juga baru-baru ini gencar meminta pertemanan.

    Karena ada laporan secara langsung kepada Ketua DPD Partai Golkar, Gunawan yang disapa akrab Wawan, sehingga langsung memberi tahu teman-temannya melalui akun Facebook pribadinya, bahwa ada penipuan yang mengatasnamakan dirinya dengan meminta nomor handphone kepada korbannya.

    “Assalamu’alaikum. Saya sampaikan kepada saudara-saudari teman Facebook saya, jika ada permintaan yang macam-macam atau berita-berita provokatif yang mengatasnamakan saya, mohon di abaikan. Itu bukan saya, terima kasih,” tulis Wawan dalam beranda Facebook pribadinya, Rabu (2/2).

    Saat dikonfirmasi langsung, Pimpinan DPRD Pandeglang tersebut membenarkan bahwa ada oknum penipu yang sengaja membuat akun Facebook yang sama dengan akun pribadinya. Akun itu katanya, telah melakukan tindakan penipuan mengatasnamakan dirinya melalui chat messenger facebook.

    “Iya ada yang membuat akun baru mengatasnamakan saya, lalu melakukan modus meminta nomor kepada teman-teman saya melalui chat messenger facebook. Itu akun palsu yang dibuat oknum tidak bertanggung jawab, agar bisa mengambil alih WhatsApp (WA) yang memberikan nomornya,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat khususnya teman-temannya yang aktif di Medsos agar waspada jika ada yang mengatasnamakan dirinya meminta sesuatu dan provokatif, itu bukan dirinya.

    “Saya menghimbau kepada masyarakat, teman-teman dan saudara saya, hati-hati jika ada yang meminta sesuatu lewat Medsos, itu bukan saya. Tapi, itu oknum penipu yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.

    Salah seorang pemilik akun, Kang Soleh mengaku, dirinya juga baru saja ada yang nge-chat melalui messenger Facebook dengan bahasa yang sama. “Nembe kA abdi persis kitu pak haji (barusan ada ke saya juga, persis begitu pak haji),” tulisnya.

    Senada, akun lainnya, Fajar Setiawan mengatakan dirinya juga diminta pertemanan oleh akun palsu tersebut dan diminta nomor WA. “Barusan tadi minta pertemanan dan minta no wa sy. Tapi nggak saya kasih,” tulisnya.

    (DHE/PBN)

  • Kapal Tongkang Terbelah Diterjang Ombak Semenanjung Ujung Kulon

    Kapal Tongkang Terbelah Diterjang Ombak Semenanjung Ujung Kulon

    PANDEGLANG, BANPOS -Sebuah kapal tongkang pengangkut clinker atau semen setengah jadi terdampar di Teluk Praja atau sekitar perairan semenanjung Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang pada Kamis (20/1) lalu.

    Kasatpolairud Polres Pandeglang, AKP DWI Hary Bagyo mengatakan, bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, kapal tongkang tersebut bernama Bulesco IV yang ditarik oleh sebuah kapal Tugboat dengan nomor seri TB MC 09/ BG, yang bertolak dari Jetty Cemindo menuju Jetty Handil Muara Jawa Samarinda Kalimantan Timur, pada Kamis 20 Januari 2022 lalu.

    Namun naas, saat tongkang pengangkut Clinker sebanyak 7 metric ton tersebut diterjang ombak besar atau cuaca buruk di perairan Samudera Hindia. Sehingga lambung kapal tersebut mengalami perubahaan konstruksi atau patah.

    “Selanjutnya nahkoda mengevakuasi kapal dan tongkang menuju tempat yang aman guna penanganan selanjutnya. Nahkoda dan Owner sepakat untuk menshelterkan kapal dan tongkang di area Teluk Praja,” katanya.

    Sementara itu, Nahkoda Kapal Patroli Syahbandar Labuan, Novrian membenarkan, terkait terdamparnya tongkang pengangkut bahan baku semen tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah memanggil nakhoda kapal naas tersebut untuk dimintai keterangan atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait peristiwa tersebut.

    Akibat kejadian tersebut, sebagian muatan tongkang atau clinker yang dibawa oleh kapal tersebut tumpah ke laut. Meskipun begitu, Novrian enggan memberi keterangan lebih rinci terkait isi BAP yang dilakukan Syahbandar.

    “Dari keterangan BAP tersebut, muatan clinker atau bahan baku semen sebagian tumpah ke laut dan sebagian masih ada di tongkang. Clinker saat ini sudah mengeras atau menjadi batu,” katanya kepada BANPOS.

    Warga sekitar, Aang Kunaepi mengaku sangat terganggu dengan keberadaan tongkang yang berada di dekat bagangnya tersebut, sehingga tangkapan ikannya menjadi menurun.

    “Saya merasa dirugikan, karena penghasilan saya menurun setelah ada tongkang disitu. Ada kemungkinan bahan yang dibawanya itu mengandung kimia, saya mohon kepada dinas terkait bahwa keberadaan tongkang harus segera dipindahkan ketempat lain,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Pengerjaan Stadion Benteng Belum 100 persen, Molor 55 Hari

    Pengerjaan Stadion Benteng Belum 100 persen, Molor 55 Hari

    TANGERANG, BANPOS – Proses pengerjaan Stadion Benteng Kota Tangerang masuk tahap finalisasi. Progresnya diklaim telah mencapai 98 persen. Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Tangerang, Tatang Sutisna.

    Dia mengatakan saat ini pihaknya telah mengerjakan sebagian sisi Stadion Benteng yang belum maksimal. Kemudian melakukan koreksi terhadap proses pembangunan yang telah rampung di setiap sisi Stadion Benteng.

    “Sudah mau selesai jadi kan mau dievaluasi yang kurang-kurang sama pelaksanaan yang kurang dikoreksi lagi. Progresnya 98 persen, di dalam mah sudah. Sekarang masa pemeliharaannya,” ujarnya, Rabu, (2/2).

    Kondisi Stadion Benteng di bagian lapangan kata Tatang sudah rampung. Hanya tinggal bagian fasilitas penunjang saja yang masih harus dikoreksi. “Cuma seperti pengecatannya yang kurang sempurna dicat lagi. Kita periksa lagi keramik misal belum terisi kita koreksi lagi. Masih ada pemeliharaan, misalnya trotoar,” kata dia.

    Diketahui, Stadion tersebut akan digunakan oleh Persikota pada Liga 3 putaran nasional pada 6 Februari 2022. Pada laga perdana tuan rumah akan menjamu Persipasi Bekasi. Tatang memastikan sebelum kick off Stadion tersebut sudah dapat digunakan. “Oh itu mah sudah siap. Insya Allah,” kata dia.

    Tatang mengakui kalau ada keterlambatan dari proses pengerjaan proyek renovasi senilai Rp 34 miliar lebih itu. Sebab, proyek itu ditargetkan rampung pada akhir 2021 lalu. Sehingga, ada penambahan waktu selama 55 hari untuk proses pengerjaannya dari target yang telah ditentukan.

    “Ada penambahan waktu di awal tahun 55 hari, kan waktu itu minta tambahan waktu 55 hari kan harusnya selesai di akhir Desember (2021),” ungkapnya.

    Hal senada diungkapkan oleh Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Dia berharap Stadion Benteng layak digunakan sebab Kota Tangerang bertindak sebagai tuan rumah Liga 3 putaran nasional.

    “Kita semua berharap kita bisa jadi tuan rumah yang baik. Sudah hampir selesai, masih masa pemeliharaan,” kata dia.

    Kata Arief pihak pun tak terlalu khawatir dengan pertandingan liga 3 tersebut. Sebab, pertandingan nanti akan terselenggara tanpa penonton. “Karena di satu sisi ada peningkatan pandemi, makannya mereka pake sistem bubble (gelembung). Yang main harus di pcr dan tanpa penonton dan juga kita harap ini bisa motivasi Persikota bisa naik liga 2,” pungkasnya.

    (IRFAN/MADE/BNN)

  • Catatan Dahlan Iskan: Gus Margiono

    Catatan Dahlan Iskan: Gus Margiono

    MARGIONO meninggal dalam tidurnya: di tahun baru Imlek kemarin, pukul 09.02.

    Sudah seminggu terakhir, dirut grup perusahaan di bawah harian Rakyat Merdeka itu ditidurkan. Diberi sedasi.

    Dua jam sebelum meninggal, saya masih berkomunikasi dengan anaknya. “Menurut dokter, kapan ayahanda dibangunkan? Berapa hari lagi?” tanya saya kepada Rivo, anaknya itu.

    “Masih belum tahu. Masih belum stabil,” jawab Rivo kemarin pagi.

    Tentu Rivo hanya bisa memonitor keadaan ayahnya dari rumah. Status positif Covid Margiono membuatnya harus diisolasi. Rivo, alumni Universitas Prasetiya Mulia, kini sudah mulai berbisnis.

    Margiono, 63 tahun, adalah penderita gula darah. Sejak masih berumur 30-an tahun. Sejak masih beristrikan Yu Sri. Kalau makan, seru. Badannya subur. Humornya banyak. Sikapnya sederhana. Sampai menjadi pemimpin redaksi Jawa Pos, ia masih biasa tidur di atas meja, dengan selimut sarung.

    Margiono adalah pengganti saya sebagai pemimpin redaksi Jawa Pos. Transfer ”kekuasaan” itu dianggap sangat ideal: selisih umur kami 7 tahun. Itu melambangkan peralihan generasi. Juga dari generasi tidak lulus universitas ke generasi intelektual.

    Bersamaan dengan itu sejumlah ”orang tua” di redaksi saya pindahkan ke non-redaksi: saya tidak ingin Margiono menyandang beban psikologis memimpin ”Angkatan 45”.

    Beberapa perusahaan baru saya dirikan: agar angkatan 45 itu menyebar. Mereka bisa memimpin perusahaan-perusahaan baru itu.

    “Saya mau tetap saja di redaksi. Saya tidak punya kemampuan lain selain menulis,” ujar salah satu generasi itu. Ia menangis. Tidak mau meninggalkan redaksi.

    Dua tahun kemudian saya rapat dengannya di perusahaan baru. Saya tanya ia: “Masih mau kembali ke redaksi?” tanya saya.

    “Tidak, tidak, tidak. Tidak mau,” jawabnya. “Ternyata saya bisa,” tambahnya.

    Begitu juga angkatan 45 lainnya.

    Di tangan Margiono, Jawa Pos terus maju. Tapi banyak generasi unggul di angkatannya. Yang juga layak menjadi pemimpin redaksi.

    “Saya mau kalau ditugaskan memimpin koran baru di mana saja,” katanya. “Biar regenerasi di Jawa Pos terus bergilir,” tambahnya.

    Saya tahu alasan tersembunyinya: agar tidak terus di bawah bayang-bayang saya.

    Mungkin juga karena ia mendengar bahwa saya baru saja dipanggil BM Diah, mantan menteri penerangan yang juga pemilik Harian Merdeka.

    Pak Diah minta agar saya mengelola Merdeka yang lagi sangat sulit. “Saya percaya dengan manajemen arek Suroboyo iki,” kata Pak Diah mencoba mencampurkan Bahasa Jawa.

    Waktu itu saya memang minta agar Pak Diah tampil di depan seluruh karyawan dan wartawan Merdeka. Agar beliau sendiri yang menjelaskan mengapa menunjuk saya –dan bukan ke anaknya sendiri.

    Pak Diah pun mengumpulkan karyawan di rumah beliau. Di sekitar kolam renang. Dengan gaya pidatonya yang agitatif dan penuh humor. Pak Diah menguraikan alasan mengapa memilih saya.

    Margiono pun pindah ke Jakarta. Ia memimpin Harian Merdeka yang hampir mati. Oplahnya, istilahnya, hanya satu becak –saking sedikitnya.

    Mesin cetak koran itu juga sudah tua. Sudah sering batuk-batuk.

    “Kapan saya dibelikan mesin cetak modern?” tanyanya pada saya.

    “Kalau oplah Merdeka sudah 40.000,” jawab saya.

    Sehebat-hebat Margiono, saya pikir, baru akan mencapai oplah itu 3 tahun kemudian.

    Saya salah.

    Enam bulan di Merdeka, Margiono menemui saya: “oplah Merdeka sudah 45.000,” katanya.

    Saya tahu maksudnya: nagih janji mesin cetak modern.

    “Hah? Sudah 45.000?” tanya saya setengah kaget.

    Ternyata benar.

    Saya pun minta Misbahul Huda, dirut PT Temprina, anak perusahaan Jawa Pos, untuk mencarikan mesin. Kebetulan satu perusahaan Israel membatalkan pemesanan mesin. Sudah siap dikirim pula.

    Dengan cara biasa pembelian mesin perlu waktu 2 tahun. Ini tinggal kirim. Maka saya minta mesin itu dikirim pakai pesawat: pertama di Indonesia kirim mesin cetak pakai pesawat. Kami mencarter Boeing 747 cargo. Yang moncongnya bisa dibuka –barang dikeluarkan dari moncong itu.

    Dalam 24 jam mesin tiba di Cengkareng. Utang saya ke Margiono lunas.

    Pak Diah pun meninggal dunia. Terjadilah apa yang tidak saya bayangkan: saham pak Diah jatuh ke ahli waris. Dengan ahli waris itu kami bertikai soal saham karyawan.

    Kami tidak mau bertengkar.

    Saya pun minta pendapat Margiono. “Kita mengalah saja. Harian Merdeka yang sudah sangat maju ini kita serahkan sepenuhnya kembali ke mereka. Termasuk deposito,” ujar Margiono.

    “Lalu?”

    “Kami semua akan berhenti dari Merdeka. Bos bikinkan kami koran baru lagi, yang milik kita sepenuhnya,” ujarnya.

    “Apakah semua karyawan ikut Anda ke koran baru?” tanya saya.

    “Paling, yang karyawan lama yang tidak ikut,” jawabnya.

    “Nama koran baru nanti apa?” tanya saya.

    “Harus ada kata ”merdeka” nya,” jawabnya.

    “Tidak dikira ndompleng ketenaran Merdeka?” tanya saya.

    “Kan ada juga koran lain yang pakai nama merdeka,” jawabnya. Saya pun tahu yang ia maksud: harian Suara Merdeka, di Semarang.

    “Kalau begitu, beri saja nama Rakyat Merdeka,” kata saya.

    Margiono pun setuju.

    Lahirlah Rakyat Merdeka. Ternyata tidak hanya karyawan baru yang ikut Margiono. Pun seluruh karyawan lama.

    Merdeka tetap terbit.

    Rakyat Merdeka muncul.

    Yunasa, manager percetakan, membongkar mesin Israel itu dalam satu malam.

    Sebenarnya saya ingin mengikat Margiono untuk tetap di Jawa Pos. Saya angkat ia jadi salah satu direktur Jawa Pos, meski hanya administratif. Tapi Margiono akhirnya pilih di luar Jawa Pos. Ia sudah terlalu asyik dengan Rakyat Merdeka. Ia sudah melahirkan banyak koran di bawah bendera Rakyat Merdeka.

    Bahkan ia membangun gedung tinggi di dekat BSD. Ada gedung kantor, ada hotel, dan business center.

    Lalu saya mendengar Margiono menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Begitu banyak kegiatannya di PWI. Terutama di bidang pendidikan wartawan. Ia ciptakan pula Press Card No One. Ia hormati para wartawan senior dengan kartu seumur hidup itu. Saya termasuk golongan pertama menerima kartu itu –entah di mana sekarang.

    Margiono terpilih lagi, untuk periode kedua. Setiap tahun Margiono berpidato di depan Presiden –saat Hari Pers Nasional. Pidatonya selalu menggelitik dan lucu. Mengkritik tapi juga memuji.

    Ia memang seorang dalang wayang kulit. Begitu juga adiknya. Maka saya pun kehilangan dua dalang di kalangan wartawan kami: Margiono dan Suparno Wonokromo –yang meninggal setahun lalu. Suparno adalah dirut kelompok media kami yang di seluruh Sumatera.

    Pukul 08.45 kemarin, Rivo menghubungi Rumah Sakit Pertamina. Ayahnya masih di ICU Covid. Masih belum ada tanda-tanda lebih buruk.

    Dua puluh menit kemudian Rivo menerima telepon dari RS: jantung ayahnya berhenti.

    Margiono, maafkan saya lagi di Palembang. Doa kami dan teman-teman di Palembang ini untuk Anda.

    Anda hebat sekali: hidup Anda telah membuat sejarah. Beberapa kali pula. (Dahlan Iskan)

  • Skuad Persita Disusupi Covid-19

    Skuad Persita Disusupi Covid-19

    DENPASAR, BANPOS – Setelah melalui proses tes usap PCR yang rutin diadakan setiap satu hari jelang pertandingan, beberapa pemain dan official tim Persita diketahui positif terpapar COVID-19.

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh I Nyoman Suryanthara, Manajer Tim Persita usai mendapingi timnya melakoni pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022 di Denpasar Bali, Rabu (2/2).

    “Seperti biasa kami selalu menjalani tes PCR sebelum pertandingan. Dan pada Selasa, 1 Februari malam, hasil PCR keluar, ada 5 pemain dan 1 official yang terpapar COVID-19,” ungkap Nyoman.

    Setelah mendapatkan kepastian hasil tes, Persita pun langsung bertindak cepat dan mengisolasi keenam personel yang positif.

    “Tim medis langsung bergerak dan kami sudah mengantisipasi dengan memisahkan para pemain dan official yang positif dari sisa rombongan lainnya. Semuanya tentu masih dalam supervisi tim medis Persita. Karena semua yang positif tanpa gejala. Semoga setelah karantina beberapa hari ke depan, semua bisa cepat pulih,” tambah Nyoman lagi.

    Ke depannya, manajemen Persita pun akan mengambil langkah untuk melakukan tes PCR mandiri sebagai pembanding hasil.

    “Supaya memastikan saja dan ini terkait juga dengan psikologis pemain. Selebihnya pasti kami akan tetap merujuk pada regulasi dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari operator kompetisi. Karena nanti di hari Sabtu, satu hari sebelum pertandingan pekan ke-23, kami juga akan menjalani PCR kembali sesuai regulasi,” tambah Nyoman.

    (ENK)