Penulis: admin

  • Terlantar di Arab Saudi, Jejak Ibu Muda dari Panimbang Mulai Dilacak

    Terlantar di Arab Saudi, Jejak Ibu Muda dari Panimbang Mulai Dilacak

    PANDEGLANG, BNAPO – Dinas Tenagakerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Pandeglang, bakal berupaya maksimal membantu memulangkan wanita muda berinisial HY asal Panimbang, yang ingin pulang dari Arab Saudi.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Pandeglang, Utuy Setiadi mengaku, saat ini pihaknya sedang berupaya menghubungi HY. Sebab katanya, sempat dihubungi melalui telepon selulernya beberapa kali, kondisinya tidak aktif.

    “Tadi dua kali kami hubungi, handphone-nya tidak aktif. Nanti kami tindaklanjuti terus, sampai ketemu. Sekarang kami baru upaya menghubungi lewat Hp, karena sumber lainnya belum ada,” kata Utuy, Selasa (25/1).

    Asisten Daerah (Asda) I Setda Pandeglang ini, juga berjanji bakal berupaya sesuai ranahnya di Pemkab Pandeglang. “Kita akan lakukan, apa yang bisa kita lakukan. Bagian dari kewajiban kita, tapi memang kondisinya harus ditelusuri lebih jauh. Kita terus berupaya,” tandasnya.

    Ia mengaku, belum melakukan komunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Namun ia bakal mendalami, hingga mengetahui korban itu dibawa oleh PJTKI (Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang jelas (resmi), atau tidak.

    “Belum, justru tadinya kami ingin tahu, yang memberangkatkan dia (HY,red) siapa?, apakah PJTKI yang resmi, apakah pihak-pihak tertentu yang kurang bertanggungjawab,” ujarnya.

    Ia juga mengaku, belum berkoordinasi dengan pihak keluarganya. Namun ditegaskannya, hal itu juga bakal dilakukannya, termasuk melalui aparatur Desa hingga RT.

    “InsyaAllah, besok kita melangkah ke sana (melacak alamat keluarganya,red),” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda warga Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, HY (28), terjebak rayuan temannya hingga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
    Akibatnya, ibu dua anak ini yang sebelumnya dijanjikan bakal kerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), kini nasibnya terkatung-katung. Karena, tak mendapat kejelasan bakal diperkerjakan atau tidaknya.

    Malah, ia sudah berjalan selama 20 hari lebih di Arab, dikurung oleh pihak PT yang membawanya. HY mengatakan, sudah berjalan 20 hari ia bersama para TKI lainnya tak kunjung dipekerjakan. Malah tegasnya, ia saat ini dikurung oleh yang membawanya.

    “Betul saya (HY,red), sudah 20 hari lebih di sini (Arab Saudi,red). Awalnya saya dijanjiin kerja, tapi sekarang malah dikurung di sini,” kata HY, Senin (24/1).

    (NIPAL/MARDIANA/ENK/BNN)

  • Covid-19 Meningkat Lagi, Tingkat Keterisian Rumah Isolasi dan RS Melonjak

    Covid-19 Meningkat Lagi, Tingkat Keterisian Rumah Isolasi dan RS Melonjak

    TANGERANG, BANPOS — Kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang terus mengalami peningkatan. Per Senin (24/01) ada tambahan 118 kasus. Dengan demikian, kasus aktif yang tengah ditangani dan dalam masa isolasi mencapai 885.

    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni. “RIT (rumah isolasi terpadu) hari ini bertambah terisi menjadi 34 dari sehari sebelumnya yang mencapai 24,” ujar Dini kepada wartawan di sela kegiatan vaksinasi dosis ketiga di Terminal Poris Plawad, Kecamatan Tangerang, Selasa (25/01).

    Dini menambahkan, kondisi pasien Covid-19 di Kota Tangerang beragam. Mulai dari yang tidak bergejala hingga dengan gejala ringan. Namun begitu dia menyebut tidak ada yang kondisinya parah.

    “Untuk BOR-nya (tingkat keterisian) rumah sakit naik menjadi 111 atau 13,94 persen dari kapasitas rumah sakit 796,” ucapnya.

    Padahal sebelumnya BOR RS cuma di angka 11 persen. Sementara untuk yang sudah divaksin adalah 46.437 dosis III, dikurangi nakes sebelumnya yang mencapai 12.319 orang.

    “Total kita ada 34 orang yang sudah divaksin booster,” terang mantan Sekdis Kesehatan ini.

    Sementara, vaksinasi dosis III atau booster kembali digelar Pemkot Tangerang. Kali ini pengemudi transportasi umum maupun ojek daring sebagai sasaran. Hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Terminal Poris Plawad itu Walikota Tangerang Arief R Wismansyah.

    Arief mengungkapkan, pada pelaksanaan vaksinasi tersebut, Pemkot menyiapkan tak kurang dari 600 dosis vaksin booster sebagai upaya percepatan vaksinasi bagi masyarakat. “Awalnya Dinkes untuk hari ini menyiapkan sebanyak 400 dosis, tapi ditambah lagi agar lebih banyak yang bisa divaksinasi,” ungkap Wali Kota dalam tinjauannya, Selasa (25/01). “Mulai dari driver Tayo, SiBenteng, BRT, angkutan kota dan ojek online,” tambahnya.

    Walikota menjabarkan para pengemudi kendaraan umum menjadi salah satu sasaran prioritas vaksin booster mengingat tingginya interaksi yang dilakukan dengan masyarakat dalam kegiatan sehari – hari. “Selain itu, untuk memberikan rasa aman dan nyaman baik untuk pengemudi maupun penumpangnya,” jelas Arief yang didampingi Kadinkes dr. Dini Anggraeni dan Kadishub Wahyudi Iskandar.

    Lebih lanjut Arief mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis dalam jangka enam bulan lalu untuk segera mengikuti vaksinasi dosis ketiga. “Asal sudah enam bulan, tinggal daftar untuk kemudian dijadwalkan vaksinasi di sentra – sentra terdekat,” tegas Walikota.

    Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Kota Tangerang hingga tanggal 24 Januari 2022 telah mencapai angka 1.572.084 orang untuk dosis satu, 1.134.487 orang untuk dosis dua, dan sebanyak 46.437 orang untuk dosis tiga. “Vaksinasi untuk dosis dua dan tiga terus dilakukan agar masyarakat bisa terlindungi,” tutup Arief.

    (MADE/ENK/BNN)

  • Bocah Tewas Tenggelam di Galian Proyek Pembangunan Jalan

    Bocah Tewas Tenggelam di Galian Proyek Pembangunan Jalan

    TANGERANG, BANPOS – Nahas menimpa bocah 9 tahun berinial AM. Ia meninggal dunia dengan cara mengenaskan. Korban tak terselamatkan jiwanya setelah tenggelam di galian proyek pembangunan jalan di Kampung Sangereng RT 2, RW 2, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Selasa, (25/1/2022) siang.

    Peristiwa memilukan ini terjadi sekira pukul 13.00 WIB. Saat itu, korban tengah bermain dengan sejumlah temannya di galian tersebut. Mereka berenang. Namun, korban berenang pada bagian yang dalam.
    “Jadi mereka ini main, berenang. Anak ini lalu tenggelam,” ujar Ketua RT setempat, Fajar kepada Satelit News (BANPOS Grup).

    Fajar mengatakan, teman-teman korban pun panik dan mencari pertolongan. Pekerja proyek yang berada tak jauh dari lokasi pun langsung berusaha menyelamatkan bocah itu. Saat dievakuasi, korban telah dalam keadaan tak bernyawa.

    “Pekerja yang di sana yang evakuasi. Warga datang dia (korban) sudah dievakuasi tapi meninggal,” kata Fajar.

    Fajar mengatakan, korban pun langsung disemayamkan di rumahnya. Katanya, sempat ada kesepakatan antara pemilik proyek dengan keluarga untuk bertanggungjawab atas kejadian ini.

    “Tadi ada lurah, Binamas dan pihak proyek bertemu dengan keluarga. Sudah ada kesepakatan pihak proyek untuk tanggung jawab. Pihak proyek bakal memberikan santunan sampai tahlilan,” katanya.

    Fajar pun menyayangkan dengan proyek yang tak memenuhi standar. Sebab, proyek itu terbuka sehingga dapat dijangkau oleh siapapun. “Harusnya kan ditutup. Jadi anak-anak enggak bisa masuk. Itu lihat saja enggak ditutup oleh seng,” katanya.

    Lurah Panunggangan Barat, Agus Nur Cahyo mengatakan, proyek itu dikerjakan oleh PT Mandosa yang merupakan vendor salah satu pengembang besar. Proyek itu dikerjakan untuk pembuatan jalan yang menghubungkan Perumahan Pinangsia dengan perkampungan tersebut.

    “Itu PT Mandosa lagi bikin jalan. Lagi bikin jalan , jadi memang di lahan milik mereka bikin jalan dari perkampungan ke perumahan,” ungkapnya.

    Agus menuturkan, dirinya meminta pihak proyek untuk menutup pekerjaan itu. Sehingga hal tersebut tak terulang kembali. “Saya sudah tekankan, mereka harus tanggungjawab, saya pesen jangan sampai ini keilang kembali. Ini sudah dikoordinasikan dengan RT RW setempat,” katanya.

    Yang terpenting saat ini kata Agus pihak keluarga telah menerima musibah ini. Pihak proyek dengan keluarga juga telah sepakat terkait pertanggungjawaban. “Pihak keluarga juga sudah ikhlas. Saya sudah bertemu dengan pihak proyek dan bersedia tanggungjawab. Proses tahlilan juga akan ditanggung pihak proyek,” pungkasnya. (irfan)

  • Warga Cijaku Keracunan, Bakteri E-Coli Ditemukan di Berkat

    Warga Cijaku Keracunan, Bakteri E-Coli Ditemukan di Berkat

    LEBAK, BANPOS – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) akhirnya mengeluarkan hasil uji sampel terhadap lima makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal warga Kampung Sukamaju, Kecamatan Cijaku yang terjadi beberapa hari lalu.

    Dari lima jenis makanan yang diuji, empat diantaranya dinyatakan positif mengandung bakteri. Kepala Labkesda Lebak Agung Nugraha, mengatakan, dari lima sampel yakni kambing gulai, telur rebus, ayam goreng, tempe goreng dan mi goreng yang diuji, terdapat 4 jenis makanan yang mengandung bakteri.

    “Dari lima sampel makanan yang diuji, hasilnya untuk kambing gulai E.coli positif, telur rebus Salmonella positif, ayam goreng E.coli Positif, tempe goreng E.coli positif dan mie goreng negatif,” kata Agung saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Selasa (25/1).

    Agung menjelaskan, keberadaan bakteri yang diduga membuat warga keracunan, setelah memakan nasi kotak. Sebab, keberadaan bakteri itu yang membuat makanan tidak higienis.

    “Iya itu (bakteri isinya). Jadi adanya E-coli ini tak higienis dalam proses pengolahan makanan tersebut,” jelasnya.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Lebak, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indik Rusmono mengatakan, kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Cijaku saat ini sudah ditangani dengan mengumpulkan keterangan dan bukti lainnya.

    “Saat ini masih proses pendalaman dan penyelidikan. Untuk saksi juga belum diperiksa semuanya, karena ada satu saksi yang masih sakit,” katanya.

    Informasi yang dihimpun, Selasa (25/1) pukul 16:00 WIB, jumlah pasien 180 pasien, 104 pasien yang menjalani rawat inap sebanyak 101 pasien sudah pulang.

    “Jadi pasien dalam perawatan atau observasi di Puskesmas sudah tidak ada. Pasien rawat jalan sebanyak 76, rujuk ke RSUD tiga orang pasien dan hari ini sudah pulang,” kata Kepala Puskesmas Cijaku Susilo.

    Diberitakan sebelumnya, tiga orang warga yang diduga keracunan makanan nasi kotak dari sebuah acara syukuran di Cijaku dirujuk ke RSUD Malingping.

    “Iya benar tiga pasien kemarin di rujuk ke RSUD Malingping,” katanya

    Dijelaskannya, tiga orang pasien yang sebelumnya dirawat di Puskesmas dan dirujuk ke RSUD itu lantaran memliki penyakit bawaan sehingga membutuhkan penanganan lanjutan.

    “Tiga orang pasien itu diantaranya satu anak, satu remaja dan satu dewasa. Tapi dua orang pasien sudah pulang, jadi tinggal satu orang yang dirawat di rumah sakit,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Bangunan PAUD di Gununganten Butuh Perhatian

    Bangunan PAUD di Gununganten Butuh Perhatian

    CIMARGA, BANPOS – Keberadaan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang keberadaan bangunan sekolahnya sudah tak layak untuk digunakan tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) anak didik, merupakan salah satu kendala yang sering dihadapi pihak pengelola. Seperti yang terjadi pada sekolah PAUD Wiyata Guna di kampung Cikeuyeup, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga.

    Diketahui, bangunan sekolah itu sudah sangat mengkhawatirkan. Dinding tembok sudah banyak mengalami retak, kayu-kayu penyangga atap genting sudah rapuh, bahkan bagian atas sebagian sudah tak beratap lagi.

    Pengelola sekolah PAUD Wiyata Guna, Sunarya kepada BANPOS mengatakan, sekolahnya sejak berdiri sampai kini belum tersentuh bantuan rehab atau perbaikan dari pihak-pihak terkait. Menurutnya, terlebih kondisinya sekarang sangat mengkhawatirkan dengan bangunan yang mulai rapuh.

    “Sekolah ini belum pernah tersentuh oleh perbaikan berat. Pada saat ini yang kami pikirkan keselamatan anak didik kami, karena rapuhnya bangunan yang kami kelola dan daya tampung yang sangat minim,” kata Sunarya, Selasa (25/01).

    Dijelaskan Sunarya, dari jumlah murid 51 siswa yang terdiri KB dan TK, itupun di bagi 2, dengan luas bangunan 4×6 meter.

    Dijelaskan pula, para tenaga pendidik dan pengurus sekolah PAUD tersebut sangat berharap adanya bantuan baik dari pemerintah maupun pihak lain, untuk merehab sekolah yang dikelolanya demi kelangsungan terlaksananya KBM dengan nyaman, tanpa ada kekhawatiran dengan kondisi bangunan yang rapuh.

    “Kami para dewan guru dan pengurus sekolah PAUD ini berharap sekali mendapat bangunan baru yang layak bagi anak didik kami, agar tidak selalu dibayang-bayangi ketakutan akan robohnya bangunan peninggalan bapak guru kami,” ungkap Sunarya.

    Terpisah, Kepala Desa (Kades) Gununganten, Parman yang juga pembina PAUD tersebut saat dihubungi membenarkan terkait bangunan PAUD di wilayah kerjanya itu sangat membutuhkan bantuan rehab. Kata Kades, tadinya akan menganggarkan melalui dana desa tapi anggarannya terbatas dan tidak ada peruntukan.

    “Iya, mau menganggarkan dari dana desa tidak ada. Karena untuk program fisik lain seperti jalan, jembatan pada rusak dan butuh anggaran juga, sementara uangnya tidak ada pak,” paparnya.

    (WDO)

  • Relokasi Kios Pedagang Sawarna Dinilai Bukan Solusi

    Relokasi Kios Pedagang Sawarna Dinilai Bukan Solusi

    LEBAK, BANSOS – Dinilai sepi pembeli, kios atau ruko pedagang di Pantai Sawarna minta direlokasi.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak menilai relokasi kios pedagang di Pantai Sawarna bukan solusi jika hal itu persoalannya.

    Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, kalau kios pedagang tersebut dipindahkan apakah ada jaminan pendapatan bisa meningkat.

    “Memindahkan kios bukan solusi, karena apakah ada jaminan kalau kios dipindah pendapatan meningkat, kan belum tentu,” kata Kepala Disbudpar Lebak, Imam Rismahayadin kepada wartawan , Selasa (25/1).

    Dikatakannya, hasil pertemuan beberapa waktu lalu dengan perwakilan pedagang, dan pelaku usaha di sekitaran pantai Sawarna bahwa meski kios tidak bisa direlokasi, pedagang meminta agar bisa mendirikan tenda di dekat pantai sebagai tempat menjual dagangan.

    “Itu usulannya, tapi saya minta tenda atau booth-nya seragam biar nanti kelihatan rapi dan bagus, jadi jangan beda-beda gitu. Tapi itu hanya untuk tempat menjual saja, produksi atau menyimpan stok tetap di kios,” katanya.

    Ia menjelaskan, tidak hanya mendirikan booth di pantai, para pedagang yang berjualan disarankan juga menyiapkan fasilitas tempat duduk agar wisatawan lebih nyaman.

    “Coba disiapkan kursi-kursi dan meja terus diberikan payung, wisatawan pasti bakal nyaman,” jelasnya.

    Solusi lain untuk mengatasi persoalan tersebut kata Imam menegaskan, adalah ojek yang mengantar wisatawan seharusnya tidak langsung ke Tanjung Layar tetapi ke plaza terlebih dahulu.

    “Disana ada Tourist Information Centre (TIC) dekat dengan kios. Jadi titik antaranya itu bukan ke Tanjung Layar tapi ke plaza,” tegasnya.

    (CR-01/PBN)

  • Marak WO Kabur, Aspedi Kota Serang dan Pandeglang Dibentuk

    Marak WO Kabur, Aspedi Kota Serang dan Pandeglang Dibentuk

    SERANG, BANPOS – Maraknya kasus penyedia jasa Wedding Organizer (WO) yang kabur menjadi sorotan Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) Banten. Untuk mencegah hal tersebut, DPW Aspedi Banten pun mendirikan dua cabang di Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang.

    Ketua DPW Aspedi Banten, Febriansyah Selamat Pribadi, mengatakan bahwa pengukuhan pengurus DPC yang baru dibentuk itu, untuk mengantisipasi adanya WO yang kabur, seperti yang terjadi pada beberapa kasus.

    “Iya tentu, kami antisipasi itu. Kalau semua sudah tergabung ke Aspedi kan kami memiliki alamat dan tahu seperti apa usahanya. Minimal bisa meminimalisir itu,” ujarnya usai melakukan pengukuhan di salah satu gedung serbaguna di Kota Serang, Selasa (25/1).

    Ia menuturkan, kedepannya Aspedi akan bekerjasama dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk melakukan sertifikasi terhadap pelaku usaha dekorasi. Dengan demikian, data pelaku usaha dekorasi pun dapat terintegrasi dengan pemerintah.

    “Iya, jadi ke depan Dinas Pariwisata (Dispar) Banten juga berencana untuk melakukan sertifikasi untuk pengusaha dekor ini,” katanya.

    Selain itu, Febriansyah menuturkan bahwa seluruh anggota Aspedi akan diberikan pelatihan dan pembinaan, guna melakukan pengembangan atas usaha mereka.

    “Makanya ke depan kami akan melakukan kolaborasi juga dengan asosiasi-asosiasi lainnya. Sehingga pengembangan usaha di dunia jasa dekorasi dapat lebih berkembang,” ucapnya.

    Tahun ini, pihaknya menargetkan pembentukan dewan perwakilan cabang (DPC) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Sehingga, para pengusaha jasa dekorasi pernikahan bisa tersebar luas, dan bangkit kembali setelah diterpa pandemi Covid-19.

    “Iya, semuanya kami targetkan tahun ini. Mudah-mudahan bisa terwujud. Mulai dari Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

    Ia menjelaskan, asosiasi tersebut tidak hanya sebagai ajang berkumpul, namun memiliki sejumlah program kerja dan upaya untuk pengembangan usaha.

    “Jadi bisa saling terkoneksi antara pengusaha jasa dekor satu dengan yang lainnya. Mereka bisa saling berkoordinasi, dan memang saling membantu,” ujarnya.

    Seperti halnya untuk peralatan dan aksesoris. Apabila salah satu pendekor anggota Aspedi tidak memiliki alat atau barang yang dibutuhkan, maka pengusaha dekor lainnya akan membantu.

    “Jadi kami memiliki jaringan, dan kami ini bukan orang lain, tapi keluarga. Seperti ada anggota kami yang kesulitan, maka kami yang back up, dan ini akan kami terapkan ke seluruh DPC,” tandasnya.

    (DZH/AZM)

  • Soal Pembebasan Lahan Kandang Ayam Milik PT Pokhan, Ormas Ini Ancam Demo

    Soal Pembebasan Lahan Kandang Ayam Milik PT Pokhan, Ormas Ini Ancam Demo

    LEBAK, BANPOS – Soal pembebasan lahan untuk perusahaan peternakan ayam mendapat kritik dari Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP). Pasalnya, pembebasan lahan untuk kandang ayam skala besar milik perusahaan PT Fokphan di blok Cisempureun Desa Sarageni Kecamatan Cimarga itu dinilai cacat hukum, Selasa (25/01).

    “Pembebasan lahan untuk kepentingan PT. Pokhpand di Kampung Cisempureun Desa Sarageni Kecamatan Cimarga dinilai cacat hukum,” ujar Ketua BBP Lebak, Erot Rohman, Selasa (25/01)

    Menurut Rohman, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Tim Ormas BBP, pihaknya menemukan hal kejanggalan.

    Dijelaskannya, bahwa ada beberapa hal yang cacat hukum dalam jual beli itu, seperti tidak mempertemukan pihak pertama sebagai penjual dan pihak kedua sebagai pembeli secara langsung dan diketahui oleh Kepala Desa dan juga PPATS.

    “Mestinya jual beli itu dilakukan dengan mempertemukan pihak pertama dan kedua dengan diketahui pejabat Kepala Desa agar nantinya melakukan hal hal sebagai berikut seperti pengecekan dokumen PBB, persetujuan semua pihak, penyelesaian pajak, proses pengajuan AJB, dan balik nama kepemilikan tanah di BPN,” ujarnya.

    Ditambahkan Rohman, selain itu proses pengajuan AJB biasanya dilakukan oleh PPAT di tingkat kecamatan disebut PPATS dengan melibatkan pihak penjual dan pembeli.

    “Proses jual beli lahan tersebut harus menjadi perhatian serius aparat Kepolisian Polres Lebak karena ada dugaan unsur perbuatan melawan hukum,” kata Rohman.

    Dari hasil investigasinya tersebut, pihaknya pun menjelaskan, proses pembebasan lahan didapat dua sisi yang dilanggar. “ini kami melihat ada dua masalah yang terjadi pertama kinerja Sekretaris Desa yang melampaui batas dan perbuatannya tersebut melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin pegawai Negeri Sipil, bagian Kedua Pasal 4, dasar inilah kemudian yang akan menjadi dorongan kami terhadap Pemda Lebak untuk mengevaluasi kinerja Sekdes tersebut,” kata dia.

    Selanjutnya yang kedua, terang Rohman, pihaknya melihat proses jual beli banyak campur tangan. “Kami melihat bahwa proses Pembebasan lahan di Desa Sarageni ini ada campur tangan mafia tanah, yang kita duga telah melakukan pelanggaran terhadap KUHP Pasal 263 ayat 2 ancamannya 6 Tahun Pidana. Peran mafia tanah ini sedang dalam pantauan kami dan dalam waktu dekat akan kami laporkan kepada pihak Polres Lebak. Bila perlu kita akan gelar aksi demo,” ungkapnya

    Untuk itu, kata Rohman, pihaknya mendesak Bupati agar mengevaluasi Sekdes Sarageni. “BBP mendesak Bupati Lebak agar mengevaluasi Sekdes Sarageni karena telah melampaui batas kewenangannya dan melangkahi kewenangan Kepala Desa, demi terciptanya kondusifitas serta penyelenggaraan pemerintahan desa berjalan dengan baik, maka salah satu solusinya adalah mrmutasi Sekdes itu.” paparnya.

    (WDO)

  • Persita Waspadai Semangat Persija di Laga Debut Sudirman

    Persita Waspadai Semangat Persija di Laga Debut Sudirman

    DENPASAR, BANPOS – Setelah jeda panjang kompetisi, Persita kembali tancap gas untuk mempersiapkan diri jelang laga penting di pekan ke-21. Laga yang akan mempertemukan Persita sebagai tuan rumah dengan Persija Jakarta. Pertandingan akan digelar pada Rabu, 26 Januari 2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pukul 20.30 WIB atau 21.30 WITA.

    Persita dan Persija saat ini saling kejar di klasemen sementara, Persija dengan 29 poin di peringkat 8, sementara Persita menguntit di peringkat 9 dengan 25 poin. Kemenangan hanya akan membuat salah satu dari kedua tim itu yang bakal merapat ke papan atas.

    Menghadapi Persija yang berada satu tingkat di atas Persita di klasemen sementara, Persita siap menyatukan semangat demi meraih hasil poin maksimal.

    “Kami sudah mempersiapkan dalam jeda waktu ini baik segala taktikal ya, baik fisik. Kita mau tetap memperbaiki peringkat, tentunya teman-teman pemain juga sudah tahu, kita juga tim tahu, apa yang harus kita lakukan besok,” ujar Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro, Selasa (25/1).

    Widodo pun pastinya sudah mengantisipasi pergantian Pelatih Kepala di sisi Persija yang kembali diarsiteki Sudirman. Widodo paham bahwa Sudirman adalah sosok penting di Persija yang sudah mengetahui seluk-beluk tim dengan sangat baik.

    “Ini yang menjadi perhatian buat saya ya. Coach Sudirman sudah lama mengikuti Persija dan tentunya kedalaman tim dia lebih tahu daripada Coach Angelo kemarin,” kata Widodo.

    “Ini yang menjadikan tim ini kita waspadai, kesolidan mereka. Karena tahu, Coach Sudirman ini dari awal menukangi Persija, jadi mereka tahu satu per satu pemain. Jadi saya harapkan, pemain besok juga sudah kami instruksikan bagaimana cara menghadapi Persija,” ungkapnya lagi.

    Terpisah, pelatih Persija, Sudirman siap menjalani debutnya. Dia juga memastikan anak didiknya sudah siap 100 persen untuk menghadapi tim arahan Widodo Cahyono Putro tersebut.

    Selain itu, Sudirman memiliki motivasi lebih untuk membawa Persija meraih kemenangan. Sebab, laga tersebut adalah debutnya sebagai pelatih kepala di musim ini.

    “Ini situasi di mana saya sekarang menjadi head coach. Ini pertandingan pertama saya, saya pikir lawan Persita ini pertandingan yang tidak ringan. Kami tahu Persita tim yang punya pemain-pemain agresif dalam bertahan dan menyerang. Tentunya saya sudah menginstruksikan pada pemain-pemain saya untuk bisa meredam agresivitas mereka dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan maksimal,” tutur Sudirman dalam konferensi pers jelang laga dilansir laman resmi klub, Selasa (25/1).

    Sementara itu, pelatih yang akrab disapa Coach Jend tersebut telah menerapkan program-program latihan untuk meningkatkan performa tim.

    “Pertama-tama yang harus saya lakukan kemarin adalah bagaimana membuat pemain-pemain ini merasa happy. Kami sudah hampir sebulan di sini, tentu kami harus mengagendakan satu kegiatan yang membuat pemain fresh. Itu salah satu program dari saya kemarin,” kata Sudirman.

    Ia pun menginstruksikan Tony Sucipto dkk. untuk tampil maksimal di setiap laga. Dirinya ingin agar Macan Kemayoran bisa bertahap naik ke papan atas.

    “Karena target kami berada di papan atas, insyaallah setiap pertandingan-pertandingan yang kami lakukan kami buat layaknya pertandingan final. Jadi semua pemain harus konsentrasi penuh, punya motivasi sangat tinggi dan kuat, serta harus selalu haus akan kemenangan di setiap pertandingan,” ucapnya.(IPL/ENK/RMID)

  • YICH Bantu Penyintas Gempa di Cikedal

    YICH Bantu Penyintas Gempa di Cikedal

    CIKEDAL, BANPOS – Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Pandeglang, Yayasan Islamic Centre Herwansyah (YICH) Kecamatan Cikedal melakukan bakti sosial dengan membagikan bantuan sembako dan voucher bahan bangunan untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah dan pondok pesantren di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

    Ketua Pelaksana YICH Kecamatan Sumur, Yadi Heryadi mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga disebar di tiga kecamatan untuk meringankan beban masyarakat.

    “Bantuan berupa voucher bahan bangunan dan sembako untuk membantu pembangunan sarana dan prasarana sekolah dan pesantren yang rusak yang kita sebar di tiga titik yakni Kecamatan Sumur, Panimbang dan Kecamatan Cigeulis,” kata Yadi Heryadi kepada wartawan, Selasa (25/1).

    Sementara itu, Ketua Umum YICH, Serli Andriani mengatakan, sebagai wujud kepedulian Lembaga yang dipimpinnya terhadap masyarakat, pihaknya perlu bersinergi dengan warga dengan melakukan Baksos.

    “Kami memberi bantuan ini sekedar meringankan beban mereka yang tertimpa musibah bencana alam dan kegiatan Baksos sudah menjadi rutinitas dilaksanakan setiap ada musibah. Ya ini sifatnya kemanusiaan,” katanya.

    Salah satu warga penerima bantuan, Asep mengatakan, dengan bantuan yang diberikan oleh YICH, pihaknya mengucapkan terima kasih karena bantuan tersebut dapat meringankan beban yang dirasakannya.

    “Alhamdulillah dengan bantuan sembako yang diberikan bisa meringankan beban kami dan bantuan bahan bangunan untuk sekolah dan pondok pesantren, mudah-mudahan dapat segera diperbaiki agar anak-anak secepatnya dapat bersekolah Kembali,” katanya.

    (DHE/PBN)