Lembaga Strategi Kampanye Politik Point Indonesia merilis hasil survei bertajuk 5 Capres Pilihan Publik 2024. Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi capres terkuat dengan perolehan 28 persen.
Di posisi kedua, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan 24,1 persen. Disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang meraih 21,7 persen.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi keempat dengan 10,3 persen. Selanjutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,2 persen.
Menurut Usmar, peneliti senior Point Indonesia, ada isu lain yang menjadi perhatian responden dalam menentukan capres. Di antaranya, mampu menciptakan lapangan kerja dan dapat mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok serta pertumbuhan ekonomi.
Sudah bukan rahasia bahwa fokus pertumbuhan ekonomi menjadi isu sentral dan berkaitan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Selain itu, publik memiliki kata kunci khusus dalam melihat permasalahan ekonomi hari ini. Mulai dari lapangan kerja, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, BBM, hingga rencana kenaikan harga Pertalite dan gas elpiji 3 kg,” kata Usmar yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Minggu (10/4).
Maka tak heran, jika nama Sandiaga Uno masuk dalam urutan ketiga kandidat presiden paling populer. Selain itu, respon juga menginginkan sosok capres yang muda, energik, familiar dengan IT dan paham ekonomi. “Kriteria tersebut ada di sosok Sandiaga Uno,” jelasnya.
Selain ekonomi, efek perang Rusia vs Ukraina, membuat respon mengidamkan sosok presiden yang bisa berbicara di tingkat internasional, seperti Bung Karno.
“Kemampuan Sandiaga Uno berbicara dengan bahasa Inggris juga tidak diragukan lagi,” ucap Usmar.
Bahkan dalam hal popularitas, yang dapat mempengaruhi tingkat elektoral kandidat. Sandiaga Uno berada di urutan teratas. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memperoleh 28,1 persen. Diikuti, Prabowo Subianto 24,7 persen, Ganjar Pranowo 22 persen, Anies Baswedan 17,2 persen, Ridwan Kamil 6 persen, dan belum memilih 2 persen.
Survei ini dilakukan pada 11 hingga 22 Maret 2022 dengan metode Multistage Random Sampling dengan sebaran secara proporsional di 34 provinsi. Jumlah sampling sebanyak 1.916 responden dan margin of error kurang lebih 2,24 persen. [DRS/RM.id]