Penulis: Tusnedi Azmart

  • MotoGP 2022, Bisakah Marquez Tampil Di Austin?

    MotoGP 2022, Bisakah Marquez Tampil Di Austin?

    Pembalap Marc Marquez sudah menggeber motor di atas lintasan di tengah proses pemulihan diplopia baru yang dideritanya. Apakah Marquez bisa tampil di Austin, akhir pekan ini?

    Rider Repsol Honda ini kembali mengalami gangguan pengelihatan usai kecelakaan horor pada sesi pemanasan MotoGP Sirkuit Mandalika, Maret silam.

    Insiden itu memaksa Marquez absen di seri ketiga di Argentina. Awalnya, Marquez dikhawatirkan akan menepi berbulan-bulan seperti ketika mengalami diplopia pada November lalu

    Akan tetapi, manajer tim Repsol Honda Alberto Puig telah mengonfirmasi, cedera mata Marquez itu cuma akan membutuhkan waktu pemulihan sebentar.

    Dalam beberapa hari terakhir, Marquez memperlihatkan serangkaian latihan kepada jutaan penggemarnya di Instagram, dalam usaha untuk kembali berpacu di atas lintasan balap.

    Dia mulai melatih fokus dengan bola tenis dan angkat beban di gym. Juara dunia delapan kali itu kini sudah menunggangi motor Honda CBR600RR untuk melakoni tes pribadi.

    “Uji coba,” Marquez menulis keterangan dalam sebuah unggahan foto di Instastory-nya.

    Marquez sudah menjajal motor usai mengalami diplopia baru menyusul insiden di Mandalika. Hingga kini belum bisa dipastikan apakah Marquez bisa berlaga di MotoGP Amerika Serikat pada 8-10 April 2022. [KW/RM.idf]

  • Tekuk Wakil Malaysia, Jonatan Amankan Tiket 16 Besar

    Tekuk Wakil Malaysia, Jonatan Amankan Tiket 16 Besar

    Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie sukses melewati pertandingan di babak pertama turnamen bulutangkis Korea Open 2022, Rabu (6/4).

    Pertandingan yang digar di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Jojo, panggilan akrabnya, memulangkan pebulutangkis Malaysia, Soong Joo Ven dengan skor 21-13, 21-15. Jojo berhasil melaju ke babak 16 besar.

    Mendominasi pertandingan dari awal hingga akhir, Jojo menang hanya dalam waktu 39 menit. Setelah menang mudah di gim pertama, Jojo mulai mencoba-coba strategi berbeda di gim kedua sebagai upaya memberikan opsi variasi di pertandingan berikutnya. Namun, setelah unggul 18-14, nyaris ia terkejar.

    “Puji Tuhan bisa lolos ke babak kedua. Hari ini masih adaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock. Saya juga masih sedikit mengalami jetlag setelah satu bulan di Eropa kemarin. Kondisi belum terlalu fit, kaki masih terasa kurang ringan,” ungkap Jojo.

    Jojo mengatakan di gim kedua, ia coba memainkan strategi yang lain, mencoba menikmati pertandingan juga, tapi lawan malah lebih enak untuk menyerang dan mendapat angka. Untuk besok saya ingin main lebih enjoy dan rileks.

    “Bola di sini agak berat dan lambat, jadi harus punya strategi yang tepat di setiap babak, tidak boleh asal,” ujar Jojo

    Jonatan yang baru saja menjuarai Swiss Terbuka dua pekan lalu mengaku targetnya di ajang ini adalah mencari poin sebanyak-banyaknya.

    “Kalau tidak dapat poin yang banyak sekarang, saya pasti terlempar jauh karena saya kurang maksimal di turnamen-turnamen saat pandemi,” ujar Jojo  [WUR/RM.id]

  • Meneropong Lebih Dekat Keluarga Putin, Siapa Anaknya Yang Kena Sanksi AS?

    Meneropong Lebih Dekat Keluarga Putin, Siapa Anaknya Yang Kena Sanksi AS?

    Presiden Rusia Vladimir Putin dikenal selalu berhati-hati, bila ditanya soal keluarga.

    Pada tahun 2015, dalam salah satu konferensi pers maraton, Putin terkesan menghindar saat ditanya soal identitas anak-anaknya, yang semuanya perempuan.

    “Anak-anak saya tinggal di Rusia. Mereka hanya mengenyam bangku pendidikan di Rusia. Mereka lancar berkomunikasi dengan tiga bahasa asing. Saya sangat bangga terhadap mereka,” ungkap pria kelahiran Leningrad, 7 Oktober 1952.

    “Saya tak pernah membahas soal keluarga dengan siapa pun. Setiap orang memiliki hak atas nasibnya. Mereka menjalani hidup mereka sendiri, dan melakukannya dengan bermartabat,” imbuhnya.

    Meski tak pernah menyebut nama anak-anaknya, orang akhirnya tahu nama anak-anak Putin. Putaran terakhir sanksi AS telah menargetkan Maria Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova, sebagai dua anak Putin yang dinilai memiliki kendali atas aset ayahnya, yang merupakan orang nomor satu di Rusia.

    “Kami percaya, banyak aset Putin disembunyikan dengan anggota keluarga. Itu sebabnya kami menargetkan mereka,” kata seorang pejabat senior AS, seperti dikutip BBC, Rabu (6/4).

    Meski potret keluarga Putin hanya sedikit terekam publik, laporan media dan dokumen pendukung lainnya telah cukup memberikan gambaran.

    Putin diketahui menikah dengan Lyudmila, pada tahun 1983. Ketika itu, Putin menjabat staf Badan Intelijen Rusia (KGB). Sementara Lyudmila, pramugari.

    Dari pernikahan yang bertahan 30 tahun, Putin dikaruniai dua putri: Maria Vladimirovna Vorontsova dan Katerina Vladimirovna Tikhonova. Keduanya hanya terpaut usia satu tahun. Vorontsova saat ini berumur 36, Tikhonova 35.

    Di ujung kisah pernikahannya dengan Lyudmila, Putin menegaskan, perceraian adalah hasil keputusan bersama. “Kami jarang bertemu. Masing-masing punya kehidupan sendiri,” ujar Putin.

    Sementara Lyudmila, menilai Putin benar-benar tenggelam dalam pekerjaan.

    Maria Vorontsova yang lahir pada tahun 1985 tercatat sebagai alumnus Jurusan Biologi St. Petersburg University dan Ilmu Kedokteran Moscow State University.

    Saat ini, Vorontsova adalah seorang akademisi yang mengambil spesialisasi di bidang endokrin. Dia ikut menulis buku tentang pertumbuhan terhambat pada anak-anak, dan terdaftar sebagai peneliti di Pusat Penelitian Endokrinologi Moskow.

    Selain dikenal sebagai akademisi, Vorontsova juga seorang pengusaha. BBC Rusia mengidentifikasi putri pertama Putin sebagai salah satu pemilik perusahaan yang berencana membangun pusat medis besar-besaran.

    Vorontsova menikah dengan pengusaha Belanda Jorrit Joost Faassen, yang pernah bekerja di raksasa energi negara Rusia Gazprom. Namun, mereka dilaporkan telah berpisah.

    Terkait invasi Ukraina, Vorontsova dikenal sebagai pendukung ayahnya. Dia bahkan meragukan pelaporan internasional tentang konflik tersebut.

    Adik Lebih Beken

    Putri kedua Putin, Katerina Tikhonova jauh lebih beken dibanding sang kakak. Dia dikenal sebagai penari rock n ‘roll. Tahun 2013, Tikhonova dan pasangannya berada di urutan kelima di sebuah acara internasional pada tahun 2013.

    Pada tahun yang sama, dia menikahi Kirill Shamalov, putra kawan lama Putin di sebuah resor ski eksklusif dekat St Petersburg. Pekerja di sana mengatakan, pasangan pengantin tiba dengan kereta luncur yang ditarik tiga kuda putih.

    Tahun 2018, Shamalov kena sanksi AS karena perannya di sektor energi Rusia. Departemen Keuangan AS mengatakan, kekayaannya meningkat drastis setelah menikah dengan Tikhonova.

    Saat ini, Tikhonova dan Shamalov telah berpisah.

    Pasca invasi militer Rusia ke Ukraina, dua aktivis Rusia ditangkap karena menduduki sebuah vila mewah di Biarritz, yang disebut-sebut milik Shamalov.

    Tikhonova saat ini berkecimpung di dunia akademis dan bisnis. Tahun 2018, dia berbicara tentang neuroteknologi di media pemerintah Rusia, dan tampil di forum bisnis pada tahun 2021.

    Sejauh ini, tak ada wanita yang disebut menghabiskan banyak waktu dengan Presiden Putin.

    Kabarnya, Putin juga memiliki cucu. Dia menyebutnya dalam pembicaraan via telepon pada tahun 2017. Hanya saja, Putin tak mengungkap, berapa banyak cucu yang dia miliki atau anak yang mana yang telah memberinya cucu.

    “Mengenai cucu-cucu saya, satu sudah di taman kanak-kanak. Tolong mengerti, saya tidak ingin mereka tumbuh seperti pangeran kerajaan. Saya ingin mereka tumbuh seperti orang normal,” ucap Putin. [HES/RM.ID]

  • Dianggap Pegang Kendali Aset, Dua Anak Putin Kini Dibidik Amerika

    Dianggap Pegang Kendali Aset, Dua Anak Putin Kini Dibidik Amerika

    Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap lingkaran terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Tak terkecuali, anak-anak Putin yang telah dewasa: Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirova Vorontsova.

    Tikhonova dan Vorontsova kena bidik, karena keduanya dianggap dapat memegang kendali atas aset ayah mereka.

    Tikhonova dikenal sebagai seorang eksekutif teknologi yang mendukung pemerintah Rusia (GoR) dan industri pertahanan. Adiknya, Vorontsova, memimpin program yang didanai negara.

    Program itu ditengarai telah menerima miliaran dolar AS dari Kremlin untuk penelitian genetika, dan secara pribadi diawasi oleh Putin.

    Keluarga Menteri Luar Negri Sergei Lavrov dan sejumlah bank utama, juga masuk daftar bidikan sanksi AS.

    “Kami memiliki alasan untuk meyakini, bahwa Putin dan para kroninya, serta para oligarki, menyembunyikan aset melalui anggota keluarga. Mereka menempatkannya di sistem keuangan AS, dan banyak bagian dunia lainnya. Itulah mengapa kami menyasar mereka,” kata pejabat senior pemerintahan AS, seperti dikutip BBC, Rabu (6/4

    Mayat di Bucha

    Sanksi untuk inner circle Putin ini diterapkan, menyusul fakta baru kekejaman pasukan Rusia di Ukraina. Termasuk, yang terkait dengan foto-foto mayat warga sipil yang bergelimpangan di jalan-jalan Bucha, dekat Ibu Kota Kiev.

    Tanpa bukti, Rusia menyebut foto-foto itu bikinan pejabat Kiev.

    Meski citra satelit menunjukkan, warga sipil tersebut tewas ketika Rusia menguasai Bucha, pada Rabu (6/4), Putin menyebut peristiwa itu sebagai provokasi kasar dan sinis oleh rezim Kiev. Sementara Presiden AS Joe Biden, menilainya sebagai sebuah kejahatan besar.

    “Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan tersebut,” tegas Biden, Rabu (6/4).

    Bentuk Sanksi

    Sanksi yang dijatuhkan pemerintah AS kepada anggota keluarga Putin dan kroninya mencakup empat hal.

    Pertama, dilarang menanamkan investasi baru di Rusia. Kedua, menjatuhkan sanksi keuangan berat kepada bank swasta terbesar Rusia Alfabank, dan lembaga keuangan terbesar Sberbank.

    Ketiga, menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah BUMN utama Rusia. Keempat, menjatuhkan sanksi terhadap pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarganya.

    Sementara pemerintah Inggris telah mengumumkan sanksi baru terhadap delapan oligarki dan sejumlah bank terbesar Rusia. Termasuk, Sberbank dan Credit Bank of Moscow.

    Uni Eropa juga mulai mengkritisi pemangkasan impor batu bara Rusia, karena khawatir kejahatan perang meningkat.

    Tak Semengerikan Kerugian Finansial

    Sebelum sanksi baru diumumkan Washington, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, pihaknya tak dapat menoleransi berbagai bentuk keraguan.

    Di depan parlemen Irlandia, Zelensky mengatakan, dunia masih perlu meyakinkan orang-orang Eropa yang percaya, kejahatan perang tak semengerikan kerugian finansial.

    “Minyak Rusia tak dapat memberi makan mesin militer Rusia,” ujarnya, Rabu (6/1).

    Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, melalui akun Twitternya. “Embargo gas dan minyak sangat diperlukan untuk melumpuhkan kemampuan Rusia membiayai perang,” cuit Kuleba.

    Terpisah, Kepala Diplomat Uni Eropa Josep Borrell memaparkan, setiap satu miliar ruro (Rp 15,67 triliun) yang dihabiskan untuk belanja harian energi Rusia, dikonversikan ke dalam perspektif tajam miliaran euro untuk bantuan militer kepada Ukraina, sejak awal invasi Rusia 24 Februari lalu.

    Larangan Batubara

    Beberapa negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman, sangat bergantung pada energi Rusia. Secara langsung, Jerman enggan menargetkan sektor tersebut ke dalam daftar sanksi.

    Selasa (5/4) kemarin, Komisi Eropa mengusulkan larangan impor batubara Rusia yang harus disetujui 27 negara anggota. Selama ini, Eropa membeli batubara dari moskow dengan harga 4 miliar euro atau kira-kira setara Rp 62,71 triliun.

    Awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bergabung dengan seruan larangan batu bara Rusia.

    Larangan itu disarankan sebelum serangkaian sanksi yang diumumkan dalam koordinasi dengan AS dan negara-negara G7 lainnya.

    Belum Memadai

    Negara-negara anggota Eropa juga diperkirakan akan memberlakukan “larangan transaksi penuh” pada empat bank Rusia dan melarang berbagai impor Rusia dan Belarus lainnya. Termasuk kayu, semen, makanan laut, dan minuman keras, senilai 5,5 miliar euro atau Rp 86,23 triliun.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan siap menutup pelabuhan Uni Eropa untuk kapal Rusia, dan melarang operator transportasi jalan Rusia dan Belarus dari wilayah tersebut.

    Von der Leyen yang menyebut Rusia telah melancarkan perang yang kejam terhadap warga sipil Ukraina mengatakan, Uni Eropa harus menekan Putin dan pemerintah Rusia pada titik kritis ini.

    Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis punya pandangan lain. Dia mengkritik paket sanksi yang diusulkan Uni Eropa, dan menyebutnya sebagai bentuk respons yang lemah. Menurutnya, paket sanksi tersebut justru bisa memicu lebih banyak kekejaman.

    “Batubara, larangan empat bank di pelabuhan dan perbatasan (dengan pengecualian) sebenarnya bukan paket sanksi yang memadai untuk pembantaian warga sipil yang kini sedang terungkap,” tulis Landsbergis di Twitter, Selasa (5/4). [HES/RM.ID]

  • Negara Sekutu Berlomba Modernisasi Persenjataan

    Negara Sekutu Berlomba Modernisasi Persenjataan

    Setelah Australia mengumumkan percepatan memperbarui persenjataannya, Polandia dan Jepang juga melakukan hal serupa. Ini semua demi persiapan menghadapi ancaman China dan Rusia.

    Dilansir CNN, kemarin, Polandia, anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berbatasan dengan Ukraina di timur, meningkatkan pertahanan, menyusul serangan Rusia ke Ukraina.

    Polandia membeli 250 tank Abrams dari Amerika Serikat (AS) dalam kesepakatan senilai 4,75 miliar dolar AS atau Rp 68,3 triliun yang ditandatangani Selasa, (5/4) di Warsawa. Pengiriman dijadwalkan dimulai akhir tahun ini.

    Tank paling top Amerika Serikat itu akan digelar di Divisi Mekanik ke-18 Angkatan Darat Polandia, yang berbasis dekat perbatasan dengan Ukraina dan juga Rusia. Jenis tank Abrams yang dibeli Polandia adalah versi terbaru dan tercanggih, yaitu tank Abrams generasi III, M1A2 SEPv3.

    “Polandia mengembangkan Angkatan Darat Polandia, demi mencegah agresor potensial. Kami semua menyadari yang terjadi di luar perbatasan timur,” kata Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dalam sebuah pernyataan.

    Kesepakatan Polandia dengan AS termasuk kendaraan pemeliharaan, jembatan portabel, pelatihan dan logistik serta amunisi, kata Blaszczak. “Ini adalah penguatan yang sangat penting dari Angkatan Bersenjata Polandia,” tegasnya.

    Kementerian Pertahanan mengatakan, kesepakatan itu pertama kali disepakati Juli lalu. Sebagai bagian modernisasi militernya, Polandia juga membeli 32 jet tempur siluman F-35 buatan AS dalam kesepakatan yang ditandatangani pada 2020. Pesawat tempur itu dijadwalkan tiba di Polandia pada 2026.

    Sementara Jepang, yang selama bertahun-tahun rakyatnya menentang seruan memiliki pertahanan yang lebih kuat terhadap China yang bersenjata nuklir, kini opini publik malah bergeser. Dilansir Bloomberg, kemarin, Jepang mempertimbangkan menambah anggaran militernya.

    Serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak orang di Jepang mengkaji ulang kemungkinan konflik bersenjata atas sengketa wilayah Asia Timur yang belum terselesaikan.

    Jajak pendapat menunjukkan, para pemilih khawatir kegagalan menghentikan Rusia dapat membuat China berani mengambil tindakan terhadap Taiwan. Kemudian berujung dengan merebut pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur yang dikelola Jepang.

    Jepang juga bersengketa dengan Rusia tentang kepemilikan pulau di perbatasan kedua negara. Karena kekhawatiran ini, hampir dua pertiga responden survei surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun akhir pekan lalu mengatakan, mereka ingin melihat pertahanan Jepang diperkuat. Sebelumnya, keamanan nasional biasanya berada di urutan kedua setelah ekonomi dalam prioritas pemilih.

    “Kejutan Ukraina mulai mengubah norma dan kepercayaan Jepang,” kata Dr Kyoko Hatakeyama, profesor di Sekolah Pascasarjana Studi Internasional dan Pembangunan Regional di Niigata University.

    Bahkan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida pun mengejutkan banyak pengamat, karena segera menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Kemudian, Negeri Sakura itu mengirim bantuan militer yang tidak mematikan ke Ukraina. Keinginan Kishida ini memperkuat pertahanan Jepang akan lebih menantang.

    Sebelumnya, Australia juga mempercepat rencana pembelian rudal serang jarak jauh. Ini merupakan upaya Negeri Kanguru berjaga-jaga terhadap ancaman China dan Rusia.

    Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan, percepatan mempersenjatai kembali jet-jet tempur dan kapal perang mereka, akan menelan biaya 2,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 37 triliun. [PYB/RM.ID]

  • Warga Negeri Kanguru Sudah Tak Sabar Pengen Ke Bali

    Warga Negeri Kanguru Sudah Tak Sabar Pengen Ke Bali

    Sejak Indonesia mengumumkan pembukaan perbatasan internasional untuk 42 negara pada 8 Maret lalu, wisatawan mancanegara (wisman) pun mulai berdatangan. Salah satu negara yang mendapat izin masuk adalah Australia.

    Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Penny Williams menyambut baik pembukaan itu. Menurutnya, langkah tersebut menjadi angin segar bagi para WNI yang tinggal di Australia dan juga bagi warga Negeri Kanguru.

    “Saat ini, banyak WNI yang belajar maupun bekerja di Australia. Tak hanya itu, masyarakat Australia juga sudah tidak sabar untuk dapat berkunjung kembali ke Indonesia, terutama Bali,” terangnya, saat bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (5/4).

    Williams juga berharap, agar lebih banyak wisman asal Australia masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya. “Kami siap berkolaborasi, sehubungan penguatan kerja sama,” ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf, kemarin.

    Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan, pasar Australia paling berpotensi untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia, terutama Bali. Dia pun mengatakan, Indonesia siap menyambut kedatangan wisman, khususnya dari Australia ke Bali. “Wisatawan Australia sudah menganggap Bali sebagai second home (rumah kedua),” ujar Sandi.

    Dalam hal ini, Menparekraf berencana mengunjungi dua kota di Australia, yakni Melbourne dan Sydney. Seperti diketahui, Indonesia telah membuka perbatasan internasional sejak 8 Maret lalu. Australia menjadi salah satu dari 42 negara yang masuk daftar penerima kebijakan Visa on Arrival/VoA (Visa Kunjungan saat Kedatangan) ke Bali.

    “Kami juga perlu menjelaskan kebijakan-kebijakan Indonesia terhadap dunia internasional, khususnya Australia, bahwa kebijakan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan dan kesehatan wisatawan,” jelasnya.

    Hingga saat ini, Indonesia terus berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga wisman bisa merasa aman dan yakin untuk berkunjung ke negara kepulauan ini. [DAY/RM.ID]

  • Turis Numpang Makan Di Pesta Perkawinan

    Turis Numpang Makan Di Pesta Perkawinan

    Lima turis asal Singapura masih mengenang momen lucu mereka, ketika melancong ke Chiang Mai, Thailand. Gara-gara terkendala bahasa, mereka makan dengan lahap di pesta kawinan. Mereka kira, itu adalah restoran tradisional di Thailand.

    Kisah ini mulanya viral di media sosial TikTok. Dilansir dari World of Buzz, peristiwa ini terjadi pada Rabu, 30 Maret lalu. Saat itu, para turis yang menaiki motor di wilayah Chiang Mai hendak mencari tempat untuk makan siang.

    Menemukan sebuah bangunan dengan kanopi terpasang dan banyak orang yang sedang makan, para wisatawan itu pun berbelok memarkirkan motornya. Salah seorang turis mencoba berbicara dengan warga, tetapi karena terkendala, mereka tak bisa mengungkapkan maksudnya.

    Namun, para warga di sana malah menyuguhkan mereka hidangan setelah diarahkan ke salah satu meja yang kosong.

    “Sulit berkomunikasi, kami menggunakan gerakan tangan untuk mengatakan bahwa kami sedang mencari restoran,” tutur salah satu turis, Dilan Lau.

    Ketika para turis meminta menu kepada warga, barulah mereka tahu, salah tempat. Wisatawan itu ingin meninggalkan hajatan. Tetapi tuan rumah menahan mereka agar tetap tinggal. Mereka lalu disuguhi beberapa mie, minuman, es krim, dan minuman keras yang mereka tolak karena perlu melanjutkan perjalanan.

    Sekelompok turis itu akhirnya telah kenyang dan ingin membayar tuan rumah atas kebaikannya. Namun pemilik hajatan menolaknya dan memberi mereka bekal untuk perjalanan.

    Kelima turis itu akhirnya sadar, jika mereka baru saja numpang makan di pesta pernikahan, setelah seseorang membalas cerita mereka yang viral di media sosial tersebut.[PYB/RM.ID]

  • Rusia Sudah Bayar Utang Luar Negeri Dalam Rubel

    Rusia Sudah Bayar Utang Luar Negeri Dalam Rubel

    Rusia menyatakan sudah melakukan pembayaran utang luar negeri obligasi berdenominasi dolar dalam mata uang rubel, Rabu (6/4). Ini merupakan pukulan baru bagi upaya Amerika Serikat (AS) dan Barat yang sengaja berupaya membuat Rusia gagal bayar utang atau default, di tengah sanksi Barat atas konflik di Ukraina.

    Dilansir Straits Times, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan terpaksa membayar 649,2 juta dolar AS kepada pemegang utang luar negeri dalam mata uang rubel. Hal ini dilakukan setelah bank koresponden menolak untuk melaksanakan instruksi pembayaran.

    “Sebuah bank koresponden asing menolak untuk mengeksekusi instruksi pembayaran utang dua obligasi pada 4 April,” kata Kementerian Keuangan Rusia.

    Kementerian Keuangan belum merinci apakah pembayaran rubel sudah diterima. Banyak analis mengatakan, Rusia menuju ke default, tetapi Kremlin menolak pernyataan itu pada Rabu.

    “Rusia memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk membayar utangnya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Sebelumnya, Departemen Keuangan AS pada Rabu (6/4) mencegah Pemerintah Rusia melakukan pembayaran utang di bank-bank AS dengan dolar AS. Tujuannya, membatasi salah satu strategi yang digunakan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Kremlin sekarang harus memilih antara menguras sisa cadangan dolarnya yang berharga, menggunakan pendapatan baru yang masuk, atau default.

    Keputusan Departemen Keuangan AS itu muncul setelah lembaga tersebut mengatakan, sanksi terhadap Rusia ternyata masih mengizinkan Rusia untuk terus melakukan pembayaran utang.

    Utang tersebut antara lain berasal dari investor asing dan berasal dari investasi pemerintah yang diduga memacu pertumbuhan ekonomi di Rusia.

    AS, Uni Eropa, dan Inggris membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk menarik lebih dari 600 miliar dolar cadangan mata uang asing milik Rusia dan membekukan cadangan emas Rusia di luar negeri. Itu membuat Bank Sentral Rusia hanya memiliki sedikit alat untuk menopang nilai rubel dan mencegahnya runtuh.[RM.ID]

  • China: Aukus, NATO Versi Asia Pasifik

    China: Aukus, NATO Versi Asia Pasifik

    China menuding aliansi keamanan Aukus yang terjalin antara Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS) bertujuan membentuk NATO versi Asia Pasifik (Indo Pasifik). Setelah memulai program kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Australia, mereka akan membuat senjata hipersonik.

    Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, Rabu (6/4). Pernyataan itu disampaikan Zhao usai Aukus mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama mengembangkan persenjataan hipersonik.

    Zhao menyebut kerja sama Aukus hanya akan memperganas proliferasi nuklir dan mendestabilisasi upaya non-proliferasi global. Zhao juga menyebut, keberadaan Aukus akan memicu memanasnya persaingan senjata di kawasan Indo Pasifik.

    “Kerja sama Aukus adalah komplotan Anglo-Saxon yang tidak bisa mengubah pemikiran ala Perang Dingin dan blok politik,” kata Zhao di Beijing sebagaimana dikutip Associated Press.

    “Tujuan akhir mereka adalah membuat NATO versi Asia Pasifik dan melayani hegemoni AS. Negara-negara Asia-Pasifik tentu saja menentang upaya ini,” imbuhnya.

    Zhao pun meminta agar Australia, Inggris Raya, dan AS meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan zero-sum game dalam pendekatan ke kawasan Indo Pasifik.

    “Kami menyarankan AS, Inggris Raya, dan Australia menerima aspirasi negara-negara Asia-Pasifik demi perdamaian dan pembangunan, mempromosikan kerja sama dan win-win solution,” pungkas Zhao.
    Sebelumnya, Selasa (5/4), pernyataan Aukus yang ditandatangani Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, PM Inggris Boris Johnson, dan Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan melakukan “kerja sama trilateral baru” dalam pengembangan rudal hipersonik dan inovasi pertahanan lain.

    Terkait program senjata hipersonik, AS dan Australia sebenarnya telah memiliki program bersama yang dinamai SCIFiRE, atau Southern Cross Integrated Flight Research Experiment. Meski tidak bergabung dalam program itu, pihak Inggris memastikan bahwa ketiga negara akan bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan di wilayah tersebut untuk memperluas program mereka.

    AS saat ini telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan rudal hipersonik karena invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan Eropa.

    Dalam pernyataan bersamanya pula, para pemimpin Aukus menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai alasan bagi mereka untuk menegaskan kembali komitmen teguh kami terhadap sistem internasional. Mereka juga menegaskan kembali komitmennya untuk mewujudkan kawasan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka.

    Mereka juga mengatakan senang dengan kemajuan program kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Australia.

    Aliansi Aukus dibentuk sejak September 2021. Sejumlah pengamat menduga, blok ini dibentuk demi menyaingi pengaruh militer China yang menguat di kawasan Indo Pasifik. [MEL/RM.ID]

  • Kecam Pembunuhan Warga Sipil Di Bucha, Jepang Seret Rusia Ke Mahkamah Internasional

    Kecam Pembunuhan Warga Sipil Di Bucha, Jepang Seret Rusia Ke Mahkamah Internasional

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi mengecam kekerasan terhadap pembunuhan warga sipil di kota Bucha dekat Ibu Kota Ukraina, Kiev. Menurutnya, Jepang menanggapi dengan sangat serius fakta bahwa sejumlah besar warga sipil di Ukraina telah terbunuh akibat  tindakan pasukan Rusia, dan sangat terkejut dengan pengungkapan ini.

    “Pembunuhan warga sipil tak berdosa merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan tidak dapat diterima dan Jepang sangat menecam tindakan ini,” kata Hayashi dalam keterangannya, Senin (4/4).

    “Kebenaran tentang kekejaman ini harus diungkap dan Rusia harus bertanggung jawab,” tegasnya merujuk kepada langkah Negeri Sakura itu mengajukan tuntutan resmi ke Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) terhadap Rusia atas kejahatan perang.

    Moskow memilih untuk tidak menghadiri sidang pertama ICC pada Senin (7/3). Sementara, Ukraina telah mengajukan kasus genosida terhadap Rusia di International Court of Justice/ICJ).

    Sebagai informasi, Mahkamah Internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ada dua. Fungsi utama ICJ ini adalah untuk mengadili dan menyelesaikan sengketa antarnegara-negara anggota dan memberikan pendapat-pendapat bersifat nasihat kepada organ-organ resmi dan badan khusus PBB.

    Contohnya sengketa antara Indonesia dengan Malaysia atas kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan. Pada 2002, Majelis Hakim Internasional Court of Justice (ICJ) di Den Haag akhirnya memutuskan bahwa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan milik Malaysia. Mereka lebih mendasarkan putusannya tersebut karena Pemerintah kolonial Inggris jauh lebih aktif menggunakan kedua pulau tersebut ketimbang Pemerintah kolonial Belanda.

    Sementara kewenangan ICC adalah untuk mengadili kejahatan paling serius yang mendapatkan perhatian internasional yang dilakukan secara individu. Kejahatan yang dimaksud terdiri dari empat jenis, yaitu the crime of genocide (pemusnahan etnis/suku bangsa), crimes against humanity (kejahatan terhadap kemanusiaan), war crimes (kejahatan perang), dan the crime of aggression (agresi).

    Bantah Klaim Rusia

    Pemerintah Ukraina dan berbagai laporan media telah mengungkapkan bahwa kekejaman, termasuk pembunuhan massal warga sipil tak berdosa, telah terjadi di Bucha, daerah dekat Kiev yang diduduki Rusia. Foto-foto dan rekaman pembantaian warga sipil di Bucha memicu kemarahan dari berbagai penjuru dunia.

    Rusia menyangkal tuduhan bahwa pasukannya membantai warga sipil di Bucha. Temuan pembantaian ini terungkap usai pasukan Rusia mundur dari tempat itu dan jurnalis masuk ke sana. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding bukti-bukti pembantaian Bucha sebagai rekayasa provokasi anti Rusia.

    Sedangkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim, foto dan rekaman yang beredar memuat tanda-tanda pemalsuan video dan berbagai kebohongan. Otoritas Rusia menerbitkan sederet klaim yang menuduh bukti-bukti pembantaian di Bucha sebagai rekayasa Ukraina.

    Klaim-klaim tersebut disebarkan ulang akun-akun media sosial pro Rusia. Akan tetapi, klaim-klaim Rusia itu ramai-ramai dibantah media pemeriksa fakta. Juru bicara Maxar Technologies Stephen Wood mengatakan, foto-foto satelit yang dirilis pada Senin (4/4) tampak membantah pernyataan Rusia.

    Citra satelit pertengahan Maret dari jalan Bucha tampaknya menunjukkan beberapa mayat warga sipil tergeletak mati di dalam atau di luar jalan.

    “Citra satelit Maxar beresolusi tinggi yang dikumpulkan di Bucha Ukraina (barat laut Kiev) memverifikasi dan menguatkan video dan foto media sosial baru-baru ini, yang mengungkapkan mayat tergeletak di jalan-jalan dan ditinggalkan di tempat terbuka selama berminggu-minggu,” kata Wood, Senin (4/4).

    The New York Times menerbitkan analisis yang lebih teliti dari jalan Yablonska Bucha, dan menyimpulkan – setelah membandingkannya dengan rekaman video dari 1 dan 2 April, yang menunjukkan mayat di sepanjang jalan. Analis citra satelit dan temuan menunjukkan banyak mayat yang telah ada di sana setidaknya sejak tiga minggu lalu, ketika pasukan Rusia menguasai kota.

    Fotografer AFP memasuki Bucha, barat laut Kyiv, pada Sabtu (2/4) dan secara langsung mengonfirmasi keberadaan sekitar 20 mayat. Semuanya berpakaian sipil, beberapa dengan tangan terikat.

    Akun-akun media sosial pro Rusia menyebarkan versi video itu yang diperlambat, sambil membuat klaim bahwa salah satu jenazah menggerakkan tangan. Akan tetapi, analisis yang lebih hati-hati menunjukkan bahwa mayat itu sama sekali tidak bergerak.

    Sekuens video yang menunjukkan mayat seolah bergerak berasal dari noktah di sudut kanan bawah kaca depan kendaraan. Menurut analisis BBC, noktah itu terlihat seperti rintik hujan atau setitik kotoran yang terciprat dari jalan.

    Dalam fragmen lain video itu, Rusia mengklaim mayat yang terekam melalui kaca spion bergerak. Namun, penampakan itu hanyalah efek distorsi kaca spion yang juga berdampak ke bayangan rumah-rumah di sekitarnya.

    “Kami khususnya khawatir semua mayat yang gambarnya dipublikasikan rezim Kiev tidak kaku setelah setidaknya empat hari,” demikian cuit Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Moskow berargumen bahwa, jika orang-orang itu terbunuh selama pendudukan Rusia, mengapa mayatnya tidak kaku? Rusia mengklaim, pasukannya meninggalkan Bucha pada 30 Maret 2022. Sedangkan Ukraina mengklaim Rusia mundur pada fajar 31 Maret 2022.

    Menurut ahli patologi yang diwawancarai BBC, setelah empat hari, rigor mortis (kaku mayat) biasanya telah berkurang. Pakar ini pernah terlibat dalam investigasi kejahatan perang di Kosovo dan Rwanda, tetapi enggan identitas jelasnya dibuka.

    Rusia juga mengklaim, rekaman mayat yang ditampilkan tidak menunjukkan noda mayat (cadaver stains) atau bekas pembunuhan yang jelas. Namun, Moskow enggan mengelaborasi lebih jauh.

    Setidaknya 516 warga sipil telah tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejauh ini, menurut angka PBB, dengan jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi. Lebih dari 2,1 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut Badan Pengungsi PBB. [MEL/RM.ID]